Dyah Gita Rambu Kareri
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERISTAS NUSA CENDANA Ni Putu Kintan P. Kintan; Dyah Gita Rambu Kareri; Su Djie To Rante; Conrad Liab Hendricson Folamauk
Cendana Medical Journal (CMJ) Vol 9 No 1 (2021): April (Terbitan 21 Tahun 2021)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (886.695 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v9i1.4930

Abstract

Menurut World Health Organization (WHO) memperkirakan pada tahun 2020 kecemasan akan menyumbang sekitar 15% dari angka kesakitan di dunia. Mahasiswa Fakultas Kedokteran lebih rentan mengalami gangguan cemas pada program studi pendidikan yang padat dan kompleks. Banyaknya konflik yang ada akan menstimulasi munculnya kecemasan sehisngga dapat berdampak bagi proses pencapaian prestasi mahasiswa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan dengan prestasi akademik mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana. Metode penelitian ini menggunakan penelitian analitikal observasional dengan rancangan cross sectional yang dilakukan pada mahasiswa preklinik Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana dengan cara pengisian kuesioner Hamilton Rating Scale for Anxiety (HARS). Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling dengan jumlah responden 143 orang dari angkatan 2017, 2018 dan 2019 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian dianalisis secara univariat, bivariat menggunakan uji Somer’s d. Hasil penelitian dari 143 responden, didapatkan 23,8% mahasiswa kecemasan berat, 33,6% kecemasan sedang, 23,1% kecemasan ringan, dan 19,6% tidak ada kecemasan. Hasil uji analisis bivariat pada penelitian ini diperoleh hasil p=0,001 (p<0,05). Mahasiswa dengan tingkat kecemasan sedang dan berat lebih banyak pada kategori IPK sangat memuaskan dan mahasiswa dengan tingkat kecemasan ringan dan tidak ada kecemasan lebih sedikit pada kategori IPK dengan pujian. Kecemasan yang tinggi akan mempengaruhi kinerja memori, menurunkan daya ingat, dan mengganggu konsentarsi belajar mahasiswa. Hal ini, dapat berdampak pada pencapaian prestasi belajar mahasiswa yang rendah. Kesimpulan penelitian ini terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kecemasan dengan prestasi akademik mahasiswa Fakultas Kedokteran Univeritas Nusa Cendana.
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN DI NUSA TENGGARA TIMUR Irene Krisanti Kapitan; Dyah Gita Rambu Kareri; Anita Lidesna Shinta Amat
Cendana Medical Journal (CMJ) Vol 9 No 1 (2021): April (Terbitan 21 Tahun 2021)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.527 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v9i1.4937

Abstract

Prestasi akademik merupakan perubahan dalam hal kecakapan tingkah laku ataupun kemampuan yang dapat bertambah selama beberapa waktu yang tidak di sebabkan proses pertumbuhan, tetapi adanya situasi belajar sehingga di pandang sebagai bukti usaha yang diperoleh mahasiswa. Salah satu cara untuk meningkatkan prestasi seseorang adalah dengan meningkatkan motivasi belajar. Motivasi adalah faktor yang penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong seseorang untuk melakukan proses belajar. Motivasi yang tinggi diharapkan akan menimbulkan semangat untuk belajar dan akan menghasilkan prestasi yang baik yang pada akhirnya akan menjadi lulusan yang berkualitas dan professional. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi akademik mahasiswa Fakultas Kedokteran di Nusa Tenggara Timur, Universitas Nusa Cendana. Metodologi penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional menggunakan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana angkatan 2019 berjumlah 56 responden. Motivasi belajar diukur dengan kuesioner motivasi belajar yang telah divalidasi dan prestasi belajar diambil dari Indeks Prestasi Kumulatif terakhir. Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil pengukuran sebanyak 2 responden (3,6%) memiliki motivasi rendah, 29 responden (51,8%) memiliki tingkat motivasi yang cukup, 23 responden (41,1%) memiliki motivasi yang tinggi, dan 2 responden (3,6%) memiliki tingkat motivasi yang sangat tinggi. Hasil penelitian sebanyak 7 responden (12,5%) dengan IPK sangat memuaskan atau berada pada rentang 2,75 s/d 3,49, dan sebanyak 49 responden (87,5%) memiliki IPK dengan pujian atau berada pada rentang 3,50 s/d 4,00. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan prestasi akademik mahasiswa (p=0, 109).
HUBUNGAN LAMA DUDUK DAN STRES KERJA DENGAN LOW BACK PAIN PADA KARYAWAN BANK DI KOTA ATAMBUA Dian Yelisa Corputty; Anita Lidesna Shinta Amat; Dyah Gita Rambu Kareri
Cendana Medical Journal (CMJ) Vol 9 No 1 (2021): April (Terbitan 21 Tahun 2021)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (746.856 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v9i1.4941

Abstract

Low back pain sering diabaikan tetapi sangat mengkhawatirkan karena bisa menurunkan produktivitas seorang pekerja termasuk pekerja sektor formal seperti karyawan bank. Menurut Kumar (2015) gangguan muskuloskeletal yang paling banyak dialami karyawan bank adalah LBP. Faktor risiko LBP yang sering ditemui adalah lama duduk dan stres kerja. Pekerjaan yang banyak dan tuntutan yang besar untuk menyelesaikan tugas-tugas tepat waktu mengharuskan karyawan bank duduk dalam waktu lama sekitar 7-8 jam perhari. Selain itu, kebiasaan ini terjadi setiap hari, jika tuntutan pekerjaan lebih besar dari kemampuan karyawan untuk bekerja, maka akan memicu stres kerja. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara lama duduk dan stres kerja dengan low back pain pada karyawan bank di Kota Atambua. Metode yang gunakan desain penelitian analitik cross sectional dengan menggunakan data primer melalui kuesioner. Populasi penelitian ini adalah Karyawan Bank BRI, NTT, Mandiri Cabang Kota Atambua. Metode yang digunakan adalah cluster sampling sehingga menghasilkan 50 responden. Data dianalisis menggunakan SPSS versi 20. Hasil analisis bivariat menunjukkan hasil bahwa dari 2 variabel dependen yang dianalisis tidak berhubungan erat dengan kejadian low back pain yaitu lama duduk p=1,000 (p>0,05)dan stres kerja p=0,827 (p>0,05). Kesimpulan penelitian ini tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara lama duduk dan stres kerja dengan low back pain pada karyawan bank di kota Atambua.
HUBUNGAN PENGGUNAAN TELEPON SELULER DENGAN NYERI KEPALA PRIMER PADA MAHASIWA KEDOKTERAN UNDANA Andre Januar Dwi Putra Haning; I Made Artawan; Anita Lidesna Shinta Shinta Amat; Dyah Gita Rambu Kareri
Cendana Medical Journal (CMJ) Vol 9 No 1 (2021): April (Terbitan 21 Tahun 2021)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (603.714 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v9i1.4949

Abstract

Nyeri kepala adalah nyeri yang dirasakan di bagian kepala atau disebut juga sefalgia. Nyeri kepala secara umum dibedakan atas dua yaitu nyeri kepala primer dan nyeri kepala sekunder. Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2016 secara global sekitar 50% dari orang dewasa berumur 18-65 tahun pernah menderita nyeri kepala. Jenis nyeri kepala yang paling sering dialami adalah nyeri kepala primer yaitu Tension-type headache (TTH), Migren, dan Klaster. Salah satu faktor penyebab terjadinya nyeri kepala adalahan penggunaan media elektronik dan telepon seluler adalah media elektronik yang paling banyak dimiliki. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara penggunaan telepon seluler dengan nyeri kepala primer pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Undana. Metode penelitian ini termasuk penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional .Sampel pada penelitian ini berjumlah 69 orang diperoleh dengan teknik propotionate stratified ramdom sampling. Hasil dari 69 responden didapati 43 orang mengalami nyeri kepala dan 26 orang tidak mengalami nyeri kepala. Didapati juga penggunaan telepon seluler yang sedang 1 orang dan tinggi 68 orang. Pada penelitian ini diperoleh hasil p= 0,181, yang artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara penggunaan telepon seluler dengan nyeri kepala primer pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Undana dengan penilaian menggunakan uji chi-square. Kesimpulan penelitian ini tidak terdapat hubungan antara penggunaan telepon seluler dengan nyeri kepala primer pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Undana.