Articles
MENGUPAS HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK PENDIDIKAN DAN IMPLIKASINYA
YUNITASARI, DUKHA
Pelita Bangsa Pelestari Pancasila Vol 13, No 1 (2018)
Publisher : Pelita Bangsa Pelestari Pancasila
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Tulisan ini bermaksud mengupas hakikat manusia sebagai makhluk pendidikan dengan pisau pandangan filsafat. Hal ini dengan tujuan memberi wawasan kepada para pihak yang berkiprah di dunia pendidikan untuk semakin memahami hal-hal berikut: pandangan filsafat tentang hakikat manusia dalam pendidikan; implikasi pandangan filsafat tentang hakikat manusia dalam ilmu pendidikan; dan implikasi pandangan filsafat tentang perilaku manusia dalam pendidikan, khususnya membentuk kepribadian manusia. Perlu diketahui bahwa guna terwujudnya nilai-nilai manusiawi dalam kompleksitas kehidupan dan dalam dunia pendidikan khususnya, mutlak diperlukan kejelasan dan bahkan kepastian terpahaminya manusia sebagai makhluk yang manusiawi. Pemahaman dan selanjutnya perlakuan terhadap manusia itu sendiri sangat diperlukan melalui pengertian filosofis tentang harkat martabat manusia. Pada tataran praksisnya, selanjutnya, diharapkan agar para insan pendidikan dapat menerapkan pandangan filsafat itu dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan pembelajaran. Disarankan kepada praktisi pendidikan untuk semakin menyadari bahwa peserta didik sebagai manusia harus dipandang sebagai makhluk yang unik sekaligus istimewa, serta harus diperlakukan secara manusiawi juga.
MEMETIK PELAJARAN DARI SISTEM PENDIDIKAN MESIR UNTUK PENINGKATAN PENDIDIKAN INDONESIA
Yunitasari, Dukha
Pelita Bangsa Pelestari Pancasila Vol 12, No 2 (2017)
Publisher : Pelita Bangsa Pelestari Pancasila
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Artikel ini bermaksud mengulas dan memetik pelajaran dari sistem pendidikan Mesir. Hal ini dengan tujuan memberi ilmu pengetahuan kepada warga bangsa yang berkiprah di dunia pendidikan dalam tiga hal berikut: bagaimana sesungguhnya potret sistem pendidikan Mesir, bagaimana perbandingan sistem pendidikan Mesir dengan sistem pendidikan Indonesia ataupun negara lain, dan apa pelajaran yang dapat dipetik dari praktek penyelenggaraan sistem pendidikan Mesir. Poin penting yang diulas dalam konteks sistem pendidikan Mesir ini adalah landasan filsafat pendidikan, politik dan tujuan pendidikan, struktur dan jenis pendidikan, jenis-jenis sekolah, dan manajemen pendidikan di Mesir. Kemudian poin-poin itu diperbandingkan dengan sistem pendidi-kan Indonesia dan Cina. Beberapa poin penting yang terkait dengan sistem pendidikan Mesir tersebut perlu menjadi perhatian kita dan diambil pelajaran untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS LINGKUNGAN PONDOK PESANTREN TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn DITINJAU DARI SIKAP SOSIAL SISWA
Yunitasari, Dukha
Educatio Vol 9, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Hamzanwadi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (347.261 KB)
|
DOI: 10.29408/edc.v9i1.18
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pendekatan pembelajaran kontekstual berbasis lingkungan pondok pesantren terhadap prestasi belajar PKn ditinjau dari sikap sosial siswa kelas VIII di MTs Mualimat NW Pancor, Selong NTB. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang menggunakan post only control group design. Sampel penelitian ditentukan dengan menggunakan random sampling sehingga didapat 146 siswa sebagai sampel. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan tes hasil belajar PKn dan kuesioner sikap sosial. Keseluruhan data penelitian dan hipotesis diuji dengan menggunakan analisis varians (ANAVA) dua jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pendekatan pembelajaran kontekstual berbasis lingkungan pondok pesantren dan sikap sosial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar PKn siswa kelas VIII MTs. Mu’allimat NW Pancor. (2) terdapat pengaruh interaksi antara pendekatan pembelajaran kontekstual berbasis lingkungan pondok pesantren dan sikap sosial terhadap prestasi belajar PKn siswa. (3) Prestasi belajar PKn siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran kontekstual berbasis lingkungan pondok pesantren lebih tinggi daripada siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan konvensional pada siswa yang memikiki sikap sosial tinggi. (4) Prestasi belajar PKn siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan konvensional lebih tinggi daripada siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran kontekstual berbasis lingkungan pondok pesantren pada siswa yang memiliki sikap sosial rendah.
The Effect of Inquiry Methods Implementation in Civic Education Subject Towards The Learning Results and Interests for Guidance and Counseling Students in Hamzanwadi University
Dukha Yunita Sari
Simposium Antar Bangsa Seminar dan Workshop
Publisher : RedwhitePress
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32698/21331
Educators or in this case are lecturers or teachers have to concern about an effort of increasing students' mastery towards subject matter,some of which are by improving teaching and learning processes. The success of a student in mastering a subject while it is determined by the internal factors of students, such as the level of intelligence, craft, and perseverance, it is also determined by external factors, including the effectiveness of strategies and learning methods used during the teaching. The purpose of this study was to find out whether the application of inquiry methods can influence the results and learning interest of the second semesterof Civic Education subject at Counseling and Education Study Program. The benefits in this study were expected that the results can be further scientific study both for the researchers themselves and for other educators, so that there is an increase in the quality of education, especially in the efforts to improve student learning outcomes and interests. Based on the problems and studies above, the hypotheses in this study were: 1. Ha: there is an influence of the inquiry method application on learning outcomes in the subject of Civic Educationfor the second semester of the counseling study program; 2. Ha: there wasan influence of the inquiry method application on the learning interest in the Civic Education courses in the second semester students of the Guidance and Counseling study program. Based on the results obtained, It was clear that inquiry method succeeded in improving student learning outcomes because inquiry methods more interesting to learn than the lecturing method. Interest test results show that students' learning interest with inquiry methods was higher than the lecture method.
Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Dalam Peningkatan Kreativitas Belajar IPS Pada Siswa Sekolah Dasar
Siregar, Muhammad Deni;
Yunitasari, Dukha
Educatio Vol 13, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Hamzanwadi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (253.959 KB)
|
DOI: 10.29408/edc.v12i1.841
This research aims to improve students' learning creativity because inquiry learning is very appropriate in helping motivate students in learning. The methods used in data collection are observation and questionnaire about student's creativity, both before and after being given treatment between experiment and control class. Data analysis is done through data description and hypothesis test of research through test. The results showed that: 1. Thitung > Ttabel shows a very positive relationship between the application of inquiry strategy to increase student creativity in MI NW Kelayu Jorong; 2. Students are very active in learning, they are not shy to ask questions and respond to fellow friends about IPS learning process; 3. The learning inquiry is fun and helps students during learning process; and 4. Teachers at MI NW Kelayu Jorong strongly respond to the application of inquiry in all areas of the study being taught.
Meningkatkan Membaca Menulis Melalui Teknik SAS Kelas 3 MI No. 1 Pancor Lombok Timur
Siregar, M. Deni;
Yunitasari, Dukha
Jurnal DIDIKA: Wahana Ilmiah Pendidikan Dasar Vol 5, No 1 (2019): JURNAL DIDIKA : WAHANA ILMIAH PENDIDIKAN DASAR
Publisher : universitas hamzanwadi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh  teknik SAS dalam meningkatkan membaca dan menulis permulaan pada siswa kelas 3 MI No 1 Pancor di lombok timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi. Alat yang digunakan untuk mengukur dan mengetahui data adalah menggunakan lembar observasi, tes dan catatan lapangan. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas membaca dan menulis siswa pada buku teks yang disediakan, tes dilakukan setiap akhir siklus untuk mengetahui peningkatan kemampuan membaca dan menulis dengan teknik  SAS. Berdasarkan hasil observasi pembelajaran baik pada siklus I maupun siklus II siswa sudah mamapu membaca dan menulis dengan cepat. Hasil tes dari pembelajaran siklus I diketahui 8 dari 30 orang siswa belum membaca cepat. Pada hasil pembelajaran siklus II 30 dari 30 orang semuanya sudah bisa membaca dengan cepat. Dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca dan menulis dapat ditingkatkan melalui teknik SAS. Kata kunci : Membaca Cepat , Teknik SAS
STRENGTHENING NATIONAL CHARACTER BY RECONCILIATION THE TESTAMENT: LOCAL LITERATURE IN THE POST-NATIONAL ERA
Nahdi, Khirjan;
Yunitasari, Dukha;
Suhartiwi, Suhartiwi;
Atiaturahmaniah, Atiaturahmaniah;
Ibrahim, Doni Septu Marsa
VELES Voices of English Language Education Society Vol 4, No 1 (2020): VELES Voices of English Language Education Society
Publisher : Universitas Hamzanwadi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (330.595 KB)
This study aims to find the value of nationality in Hamzanwadi's testament. Hamzanwadi is a local figure in Lombok with global outlook. Testament in the form of rhymes and poetry contain national values, need to be strengthened in the post-national era. The testament understood through the dialectical and hermeneutic methods. Through dialectics and hermeneutics, it is understood that the value of Indonesian nationality regarding Pancasila, the 1945 Constitution, the Republic of Indonesia, and Unity in Diversity. National presence of the four national values is illustrated through the birth of religiousism, faith, piety, justice and prosperity. The results of the discussion focused on the nationality recommended of the post-national era through the transfer of knowledge, strengthening of values, value implementation by all parties and all institutions.
WASIAT RENUNGAN MASA-PENGALAMAN BARU KARYA HAMZANWADI: PRAGMATISME PUISI LAMA PADA ERA MODERN MENURUT CULTURAL STUDIES
Nahdi, Khirjan;
Wijaya, Herman;
Taufiq, Muh;
Yunitasari, Dukha
SEBASA Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 3, No 1 (2020): Jurnal SeBaSa
Publisher : Universitas Hamzanwadi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Pragmatism could be understood as an approach whose position is equal to the other approaches in literary studies. Pragmatism focussed discussion on the role and readers functin totally. Cultural studies has to do with the whole aspects of human?s life as a method to undertand cultural changes and its effect in social life. The Text of Wasiat Renungan Masa-Pengalaman Baru as literary objection this research was understood in cultural changes and the previous phenomenon was a prat of field discusiion of cultural studies wich could be done by decoding organic structure which shapes it (diction), function (das sein=reality), and the meaning (das sollen=idealisme). Research data ws collected trough transcription tehnique because the text of Renungan Masa-Pengalaman Baru is a lingual symbol (forms) to understand meaning and function. Analysis and data interpretation used phenomenology approach. It was conclued that the pragmatism of Wasiat Renungan Masa-Pengalaman Baru composed by Hamzanwadi was understood through pattern realtions function and meaning. Culture decentring was someone?s emotion expression to keep expectation to one he loves, communication for a reality which have to be faced, satire toward unconciousness on life reality. Pragmatism constituted idea guidance and good deeds, direction and goal of noble strugle, warning to the unappropriate events, inspirations the new appropriate one, basic and good behaviour standard in choosing and selecting life struggle instruments. Key words: Wasiat Renungan Masa-Pengalaman Baru, Pragmatism, Culture Studies
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru SD Berdasarkan Kesulitan Analitis Belajar Bahasa Indonesia Menurut CPD Framework
Nahdi, Khirjan;
Atiaturrahmaniah, Atiaturrahmaniah;
Sururuddin, Muhammad;
Yunitasari, Dukha;
Suhartiwi, Suhartiwi;
Wijaya, Herman
RESEARCH AND DEVELOPMENT JOURNAL OF EDUCATION Vol 7, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30998/rdje.v7i2.9705
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) masih fokus pada pengembangan kapasitas guru profesional berdasarkan kapasitas karir guru melalui golongan dan pangkat. PKB berdasarkan kesulitan analitis belajar siswa tidak pernah dilakukan. Padalah, keterampilan menemukan kesulitan belajar siswa strategis dalam menemukan solusi masalah belajar siswa. Kajian ini bertujuan menemukan keterampilan yang dibutuhkan guru dilatarbelakangi oleh kesulitan belajar siswa pada empat keterampilan berbahasa di sekolah dasar. Temuan kajian ini sangat strategis dijadikan bagian kurikulum PKB bersama aspek-aspek kurikulum PKB lainnya dalam peningkatan kapasitas guru secara berkelanjutan. Data kajian dihimpun melalui proses dokumentasi dan survei. Data dokumen berbentuk kriteria ketuntasan minimal (KKM) siswa pada empat keterampilan berbahasa. Data survei berbentuk kesulitan analitis belajar siswa pada empat keterampilan berbahasa. Kedua jenis data dianalisis dengan metode deskriptif dengan tahapan sebagai berikut: a) mendeskripsikan data existing KKM; b) mendeskripsikan kesulitan belajar analitis masing-masing keterampilan berbahasa; dan c) merumuskan kebutuhan PKB berdasarkan kondisi ideal, kesenjangan, dan kebutuhan ideal PKB berdasarkan hasil analitis kesulitan belajar keterampilan berbahasa. Berdasarkan analisis terhadap KKM dan kesulitan belajar siswa, dirumuskan 22 jenis keterampilan yang dibutuhkan guru dalam mengatasi kesulitan analitis belajar bahasa pada empat keterampilan berbahasa. Ke-22 keterampilan tersebut penting dijadikan sebagai bagian keseluruhan kurikulum PKB bagi guru dalam peningkatan kapasitas guru profesional secara berkelanjutan
Peningkatan kemampuan berbicara dengan Menggunakan metode diskusi pada pembelajaran bahasa Indonesia dikelas III SDN 2 Lekor 2021/2022
Siregar, M. Deni;
Yunitasari, Dukha
Jurnal DIDIKA: Wahana Ilmiah Pendidikan Dasar Vol 7, No 2 (2021): JURNAL DIDIKA : WAHANA ILMIAH PENDIDIKAN DASAR
Publisher : universitas hamzanwadi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29408/didika.v7i2.4562
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbicara pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dikelas III SDN 2 Lekor Kecamatan Janapria Kabupaten Lombok tengah dengan menerapkan metode diskusi. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari 4 komponen pokok langkah pelaksanaan penelitian, yaitu: 1). Perencanaan, 2).Tindakan, 3). Pengamatan, 4). Refleksi. Subjek penelitian siswa kelas III berjumlah 15 orang, tahun pelajaran 2021/2022. Hasil penelitian dari segi keterampilan berbicara menggunakan metode diskusi menunjukkan terjadi peningkatan kemampuan berbicara antara siklus I dan siklus II. Dalam siklus pertama diketahui dari peserta didik yang terampil berbicara dikelas dari 15 peserta didik hanya 6 peserta didik. Yang terampil berbicara dengan baik tanpa arahan dari guru, 2 peserta didik,7 peserta didik yang tidak terampil berbicara didepan kelas atau diam saja meskipun telah diberikan arahan oleh guru dan dikategorikan belum tuntas. Sedangkan dari hasil belajar diperolehan hasil ketuntasan klasikal 63%. Sedangkan pada saat siklus ke dua dengan menggunakn metode diskusi didapat kemampuan berbicara peserta didik meningkatkan hasil rata-rata kelas 80 dan ketuntasan klasikal 85%. terampil berbicara tanpa arahan dari guru,4 peserta didik (15%) terampil bercerita dengan cukup baik (ada arahan dari guru),3 peserta didik (15%) tidak terampil berbicara meskipun telah diberikan arahan oleh guru. Kita ketahui dengan berdiskusi siswa bisa memanfaatkan waktunya dalam mengomentari semua hal yang bisa di simak dan di dengar dalam kelas ketika proses berdiskusi dimulai. Distulah terlihat siapa yang aktif dengan yang tida dalam proses kemampuan berbicara di dalam kelas terutama depan teman-teman atau kelompok berdiskusi.Kata kunci : Metode diskusi, keterampilan berbicara