Yunus
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Korelasi Pengelasan Permukaan Poros St 60 Dengan Peningkatan Nilai Kekerasan Permukaannya Yunus, ; Eko Santoso,
Teknika Vol 7, No 1 (2006)
Publisher : Teknika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini ingin mengungkap korelasi antara pengelasan permukaan   dengan peningkatan nilai kekerasan permukaan poros St 60. Pengelasan permukaan dilakukan pada seluruh permukaan keliling poros dengan menggunakan las listrik yang selanjutnya didinginkan dalam udara bebas. Proses tersebut diharapkan dapat merubah struktur bahan sehingga kekerasannya meningkat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu.  Uji kekeraskan dilakukan terhadap spesimen sebelum dan sesudah dilakukan pengelasan permukaan. Data hasil penelitian dianalisis dengan metode analisis deskriptif kuantitatif dan analisis korelasi product moment rumus angka kasar.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada peningkatan nilai kekerasan yang cukup tinggi setelah dilakukan pengelasan permukaan, yaitu dari 42,2 HRC sebelum dilas menjadi 48,8 HRC setelah dilas, (2) pengelasan dengan variasi arus 70, 90 dan 110 amper mempunyai korelasi rxy =-0,195 yang tidak signifikan terhadap peningkatan nilai kekerasan poros St 60. Besarnya nilai kekerasan secara berurutan 49,9 HRC, 47,9 HRC dan 48,8 HRC, dan (3) pengelasan dengan arus 70, 90 dan 110 amper mempunyai korelasi negatif  dan signifikan terhadap peningkatan nilai kekerasan poros St 60. pada kedalaman 1 mm, 2 mm, 3 mm dan 4 mm.  Besarnya nilai korelasi adalah rxy 70 amper = -0,757, rxy 90 amper = -0,724, dan rxy 110 amper = -0,835. The purpose of the experiment is to know the correlation between surface welding with surface hardness  value on shaft St 60. Welding of the surface us done to whole’s surface  round axis using electrical welding at open air environment. This process is purposed to change stuff main structure so that the hardness value increases.The method which will be used for this experiment is experiment method. The test is conducted to specimen  before and after surface welding process. The data will be analysed by quantitative descriptive analysis method and crude number formula moment product correlation technique analysis.The result of the experiment are (1) show there is significant increase in hardness surface value after conducting surface welding technique. The numbers range from 42,2 HRC up to 48,8 HRC after welding surface. (2) The welding with current variations 70,90 and 110 ampere has rxy=-0,195 which is not significant toward the increase of the shaft St 60 hardness value. The hardness value are 49,9 HRC, 47,9 HRC, and $8,8 HRC respectively, and (3) Welding with 70, 90, and 110 ampere current has negative correlation and significant toward the increase of shaft St 60 hardness value in depth 1 mm, 2 mm, 3 mm, and 4 mm. The number of correlation value is rxy 70 ampere=-0,757, rxy 90 ampere=-0,724, and rxy 110 ampere=-0,835. The negative correlation indicates that the deeper the position, the lower the hardness value.
Pendidikan kecakapan Hidup Untuk Meningkatkan Mutu Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan Yunus, ; Budihardjo Ah.,
Widya Cendika Vol 5, No 1 (2010)
Publisher : Widya Cendika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan umum penelitian ini adalah ingin mengembangkan model integrasi pendidikan kecakapan hidup dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk meningkatkan mutu lulusan SMK, yaitu lulusan yang memiliki kecakapan hidup yang dapat digunakan sebagai bekal dalam menghadapi kehidupan nyata di masyarakat dan bekerja. Untuk maksud tersebut, tujuan khusus yang ingin dicapai dari penelitian ini, yaitu dihasilkannya : (1) Struktur KTSP Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH) pada SMK, (2) Silabus yang terintegrasi dengan PKH pada SMK, (3) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang terintegrasi dengan PKH pada SMK, (4) Panduan Penilaian dan evaluasi pendidikan kecakapan hidup, dan (5) Modul pembelaran bermuatan Pendidikan Kecakapan Hidup pada SMK.
Mesin Produksi Terpadu Pengolah Kedelai Bahan Baku Tempe Yang Efektif dan Efisien Budihardjo A.h., ; Yunus, ; I Made Muliatna,
Otopro Vol 7, No 2 (2012)
Publisher : Otopro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah meningkatnya produktivitas UKM tempe, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas, serta higinitas lingkungan, proses dan hasil produksi. Terdapat dua permasalahan urgen yang perlu segera diatasi untuk meningkatkan produktivitas, higinitas lingkungan, proses dan hasil produksi UKM tempe, yaitu: (1) proses perebusan; dan (2) proses pemecahan/pengupasan kulit kedelai. Tujuan khusus penelitian ini adalah dihasilkannya mesin produksi terpadu pengolah kedelai bahan baku tempe yang efektif dan efisien dengan kapasitas bak perebus ± 50 kg dan kapasitas produksi 100 kg/jam. Metode penelitian menggunakan rancangan penelitian dan pengembangan (Research and Development) yang terdiri dari delapan tahap kegiatan, yaitu (1) studi pendahuluan (pemgambilan data awal), (2) pengkajian hasil penelitian dan studi literatur yang relevan, (3) survey/obesrvasi lanjutan, (4) tahap perancangan desain mesin produksi terpadu, (5) tahap fabrikasi/pembuatan mesin produksi terpadu, (6) tahap uji coba mesin produksi terpadu yang dibuat, (7) tahap revisi mesin produksi terpadu berdasarkan hasil uji coba, dan (8) tahap implementasi mesin produksi terpadu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mesin produksi terpadu pengolah kedelai bahan baku tempe yang dihasilkan efektif dan efisien. Efektif karena mesin produksi terpadu yang telah dibuat dan diterapkan dapat menyelesaikan masalah rendahnya produktivitas perebusan dan pengupasan kulit kedelai pada industri kecil tempe dengan baik, memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan proses sebelumnya. Efisien karena proses perebusan dan proses pemecahan/pengupasan kulit kedelai dengan mesin ini lebih menghemat waktu, tenaga dan biaya. Besarnya penghematan waktu 19,4 menit untuk proses perebusan setengah matang dengan kapasitas bak perebus 50 kg. Besarnya penghematan biaya Rp. 2.040,- untuk merebus setengah matang dengan kapasitas perebus 50 kg. Sedangkan perbedaan besarnya kapasitas produksi pengupasan kulit kedelai dalam kg/jam berdasarkan jenis prosesnya, yaitu diinjak-injak dengan kaki, dengan mesin manual yang diputar tangan, dan dengan mesin manual yang diputar dengan pedal kaki dibandingkan dengan mesin produksi terpadu yang digerakkan dengan mekanik motor listrik ini berturut-turut adalah 7 kg/jam, 28,4 kg/jam, 41 kg/jam, dan 144,4 kg/jam.   Kata kunci: perebus, pengupas kulit kedelai, terpadu, efektif, efisien.   ABSTRACT   Long-term goalof this research to increase productivity of SMEs tempe, both in quality and quantity, and hygiene environment, processes and products. There are two urgent issuesthat need to be addressed to improve the productivity, environmental hygiene, process and products of small industries tempe, namely: (1) the boiling process, and (2) the process of splitting / stripping skin ofsoybean. The specific objective of this study is the production of integrated production machine processing soybeantempeh raw materialseffective and efficientboiler with a capacity of ± 50 kg tubs and a production capacity of 100 kg / hr. The research method uses design research and development, which consists of eight phases of activities: (1) a preliminary study (pemgambilan initial data), (2) assessment of the results of research and study of the relevant literature, (3) survey / Advanced obesrvasi , (4) stages of designing an integrated production machinery, (5) stage of fabrication/manufacture of integrated production machinery, (6) the trial products, (7) product revision phase of the study, and (8) the implementation phase of an integrated production machinery. The results of this study indicate that soybean processing engineintegrated production of tempe produced raw materialseffectively and efficiently. Effective for integratedproduction machine that was createdand implemented to solve the problem of low productivity and stripping barkboiling soy tempehin small industry well, giving better results than the previous process. Efficient because the process of boiling and peeling skin with this machine, saving time, effort and cost. The amount of time saved 19.4 minutes for the boiling process parboiled boilerwith a capacity of 50 kg tubs. The magnitude of the cost savings of Rp. 2040, - to boil half cooked by boilingcapacity of 50 kg. While the difference in the amount of skin stripping soybean production capacityin kg / hour based on the type of process, which is trodden under foot, with manual machines that played hands, and with a manual machine that played with the foot compared to the integrated production machinery is driven byan electric motor mechanic this row is 7 kg / h, 28.4 kg / h, 41 kg / hr, and 144.4 kg / hr.   Keywords: boiler, soy skinner, integrated, effective, efficient.