p-Index From 2019 - 2024
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Rekayasa Hijau
Eka Wardhani
Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, ITENAS, Bandung

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pemilihan Jenis Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik di Kecamatan Bekasi Selatan Qurrotul Uyun; Eka Wardhani; Nico Halomoan
Rekayasa Hijau : Jurnal Teknologi Ramah Lingkungan Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/jrh.v3i2.3148

Abstract

ABSTRAKKawasan prioritas pada Kecamatan Bekasi Selatan adalah kawasan permukiman sepanjang Kali Bekasi. Kurangnya sarana dan prasana dalam penyaluran air limbah domestik telah memberikan kontribusi pencemaran cukup tinggi kepada penurunan kualitas air Kali Bekasi. Dampak dari aktivitas sehari-hari masyarakat yang menjadi kebiasaan seperti buang air besar sembarang di sembarang tempat, tidak memiliki tangki septik sebagai tempat buang air besar, dan air bekas mandi dan cucian yang dibuang ke saluran drainase maupun secara langsung ke badan air juga menyebabkan buruknya tingkat sanitasi di Kecamatan Bekasi Selatan. Kondisi sanitasi Kecamatan Bekasi Selatan teridentifikasi beresiko tinggi berdasarkan Environmental Health Risk Assesment. Oleh Karena itu perlu dilakukan pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik pada Lampiran I. SPALD yang terpilih pada Kecamatan Bekasi Selatan yaitu Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat skala Komunal.Kata kunci: Kecamatan Bekasi Selatan, Tingkat Sanitasi, SPALD. ABSTRACTPriority area in South Bekasi District is a residential area along Bekasi River. The lack of facilities and infrastructures in the distribution of domestic wastewater has contributed to pollution which is high enough to decrease the quality of Bekasi River water. The impact of the daily activities of the community which becomes a habit such as defecating in any place, does not have a septic tank as a place to defecate, and used bathing water and laundry which are discharged into the drainage channel or directly to the body of water also causes poor levels sanitation in South Bekasi District. Sanitation conditions in South Bekasi District were identified as high risk based on Environmental Health Risk Assessment. Therefore it is necessary to develop a Domestic Wastewater Management System based on the Republic of Indonesia Minister of Public Works and Housing Regulation No. 4 concerning the Implementation of Domestic Wastewater Management Systems in Appendix I. Selected SPALD in South Bekasi District, namely Local Domestic Wastewater Management System Communal scale.Keywords: Sub-district, sanitation level, SPALD.
Kajian Dampak Pembuangan Air Limbah Industri PT. X Terhadap Sungai Cikijing di Provinsi Jawa Barat Lina Apriyanti Sulistiowati; Eka Wardhani
Rekayasa Hijau : Jurnal Teknologi Ramah Lingkungan Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/jrh.v2i1.2039

Abstract

ABSTRAKSungai Cikijing termasuk ke dalam Sub DAS Citarik melintasi dua wilayah administrasi yaitu Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Bandung. Sungai Cikijing menjadi sarana pembuangan air limbah dari aktivitas industri sehingga berpotensi menimbulkan pencemaran air sungai. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah menganalisis dampak pembuangan air limbah PT. X terhadap 3 aspek yaitu budidaya, kualitas air tanah dan tanah serta kesehatan masyarakat berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001. Kualitas air Sungai Cikijing pada Bulan Januari dan Agustus 2017 mengandung parameter yang tidak memenuhi bakumutu yaitu TSS, TDS, BOD, COD, Detergen MBAS, Belerang (H2S), Minyak dan Lemak, Nitrit, Nitrat dan Fenol. Pencemaran yang terjadi di Sungai Cikijing tidak berpengaruh terhadap penurunan kesuburan tanah, karena air Sungai Cikijing tidak dijadikan sumber air irigasi untuk lahan pertanian di lokasi sampling. Analisis kualitas air bersih di lokasi studi diambil dari 2 lokasi dengan membandingkan bakumutu sesuai Permenkes RI No. 492 Tahun 2010. Parameter air sumur di Desa Linggar yang tidak memenuhi bakumutu yaitu kekeruhan, Fe, Mn, dan Zat Organik (KmnO4). Sedangkan di Desa Jelegong parameter kekeruhan, pH, Fe, Mn, dan Zat Organik (KmnO4) tidak memenuhi baku mutu. Kualitas air sumur di kedua lokasi titik pemantauan tidak layak untuk di konsumsi harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu sebelum dipergunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Sungai Cikijing yang sudah tercemar dikhawatirkan dapat menurunkan kesehatan masyarakat. Data kesehatan masyarakat diperoleh dari Puskesmas Cisempur, Puskesmas Sawah Dadap, dan Puskesmas Rancaekek tahun 2015-2016 menunjukkan bahwa penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat bukan sebagai akibat dari pencemaran air sungai Cikijing.Kata Kunci: Sungai Cikijing, Industri, PencemaranABSTRACTCikijing River is part of Citarik Sub watershed over two administrative areas of Sumedang and Bandung regencies. Cikijing river become a discharge media by industrial activity and thus potentially cause pollution of river water. The purpose of this research is to analyze the impact of waste disposal of PT. X against 3 aspects ie cultivation, groundwater and soil quality and public health based on Government Regulation of the Republic of Indonesia Number 82 Year 2001. Cikijing River water quality in January and August 2017 contains parameters that do not meet stream standard these are TSS, TDS, BOD, COD, detergents MBAs, sulfur (H2S), oil and fat, nitrite, nitrate, and phenol. Pollution that occurred in the Cikijing River has no effect on the decline in soil fertility because the Cikijing River water is not used as a source of irrigation water for agricultural land in the sampling location. The analysis of clean water quality in the study sites was taken from 2 locations by comparing standard according to Permenkes RI. 492 of 2010. Water well parameters in Linggar village that do not meet the standard these are turbidity, Fe, Mn, and organic substances (KmnO4). While in Jelegong Village, turbidity, pH, Fe, Mn, and organic (KmnO4) parameters did not meet the quality standard. The quality of the well water at both sites of the monitoring point is not feasible for consumption should be processed first before being used for daily needs. The polluted Cikijing River is feared to reduce public health. Public health data obtained from government public health facilities in Cisempur, Sawah Dadap, and Rancaekek in the year 2015-2016 show that the disease suffered by many people, not as a result of water pollution Cikijing river.Keywords: Cikijing River, Industry, Pollution
Profil Kualitas Udara Kota Cimahi Provinsi Jawa Barat Eka Wardhani
Rekayasa Hijau : Jurnal Teknologi Ramah Lingkungan Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/jrh.v3i1.2821

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi dalam rangka pengendalian pencemaran udara di kota tersebut mengingat perkembangan Kota Cimahi yang terus mengalami perkembangan. Analisis kualitas udara dilakukan di laboratorium PT. Unilab Perdana yang telah mendapatkan akreditasi oleh KAN No. LP-195-IDN. Pengambilan sampel dilakukan pada tanggal 15 September 2017 sedangkan untuk analisis di laboratorium di lakukan pada tanggal 15 sampai dengan 27 September 2017. Parameter yang dianalisis yaitu SO2, CO2, NO2, O3, HC, PM10, PM2,5, Pb, NH3, dan H2S. Pengambilan sampel kualitas udara dilakukan secara langsung di lapangan di 8 titik. Berdasarkan hasil penelitian di Kota Cimahi kualitas udara masih tergolong baik hal tersebut terlibat bahwa parameter kualitas udara ambien masih memenuhi baku mutu sesuai PP 41/1999 tentang PPU. Upaya pengendalian pencemaran udara harus terus dilaksanakan mengingat angka penyakit ISPA di kota ini yang menempati posisi tertinggi dibandingkan dengan penyakit lainnya.ABSTRACTThis research is in collaboration with the Environmental Agency (DLH) of Cimahi City in order to control air pollution in the city due to the development of Cimahi City. Air quality analysis was carried out in the laboratory of PT. Unilab Perdana which has been accredited by KAN No. LP-195-IDN. Sampling was carried out on 15 September 2017 while the analysis in the laboratory was conducted on 15 to 27 September 2017. The parameters analyzed were SO2, CO2, NO2, O3, HC, PM10, PM2,5, Pb, NH3, and H2S . Air quality sampling is carried out directly in the field at 8 points. Based on the results of research in Cimahi City, air quality is still relatively good, it is involved that ambient air quality parameters still meet the quality standards according to PP 41/1999 concerning PPU. Air pollution control must continue to be carried out considering the number of lung infection diseases in this city which occupies the highest position compared to other diseases.