Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Evaluasi Kurikulum Pendidikan Agama di Sekolah Dasar Muhammadiyah 001 Sebatik Barat Akbar Nur Aziz; Danang Eko Prastya; Hasse Jubba; Herpita Wahyuni
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 7 No 3 (2021): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Agustus)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v7i3.409

Abstract

Pendidikan merupakan hak bagi warga negara dan akses pendidikan diharapkan dapat merata di seluruh Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan model CIPP. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui evaluasi kurikulum Pendidikan Agama di SD Muhammadiyah 001 Sebatik Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) evaluasi context meliputi penyusunan kurikulum sudah baik meski menerapkan kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013, Kurikulum ISMUBA belum diterapkan; (2) evaluasi input meliputi kualitas guru masih kurang. Bahan ajar masih kurang mencukupi; (3) evaluasi process meliputi pelaksanaan kurikulum berjalan kurang baik, kurangnya fasilitas sekolah menjadi faktor penghambat jalannya kurikulum; (4) evaluasi product meliputi evaluasi belajar ada ulangan tengah semester dan ujian akhir semester, tetapi evaluasi kurikulumnya belum, dan lulusan siswa melanjutkan ke SMP dan pesantren. Education is a right for citizens, and access to education is evenly distributed throughout Indonesia. This study uses a qualitative approach with the CIPP model. Data collection techniques using observation, interviews, and documentation. This study aimed to determine the evaluation of the Religious Education curriculum at SD Muhammadiyah 001 Sebatik Barat. The study results show that: (1) context evaluation includes the preparation of a good curriculum, although implementing the KTSP curriculum and 2013 curriculum, the ISMUBA curriculum has not been implemented; (2) input evaluation includes the lack of teacher quality. Teaching materials are still insufficient; (3) the evaluation process includes implementing the curriculum that is not running well. The lack of school facilities is a factor that hinders the course of the curriculum; (4) product evaluation includes learning evaluation with Mid-semester examinations and final semester exams. Still, the curriculum evaluation has not yet been carried out, and graduate students continue to junior high schools and pesantren.
Pembelajaran Online dalam Perspektif Teori Behavioristik Akbar Nur Aziz; Azam Syukur Rahmatullah; Anisa Dwi Makrufi; Muhammad Samsudin
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 8 No 4 (2022): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (November)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v8i4.1055

Abstract

The purpose of this paper is to provide a view of behavioristic learning theory on the online learning process during the COVID-19 pandemic and the implications of behaviorist learning theory on the online learning process. The method used is a literature review with a descriptive qualitative approach. Sources of data obtained from books and journals through a search on Google Scholar. The results of this study indicate that the application of behaviorist theory in online learning is to shape student behavior in a non-face-to-face manner by providing stimulus and student reactions seen from changes in behavior. Even though it is carried out through a screen, the teacher can make habits that contain elements of skills in the learning process. There are advantages of behavioristic theory in online learning, namely teachers become observant of classroom conditions and situations, shape student behavior according to expectations, can replace stimuli if they are not suitable, and are suitable for use on students who are happy with practical lessons. In addition, behavioristic theory also has shortcomings in online learning, namely the teacher s lack of understanding of technology and inadequate internet access and online learning facilities. In addition, the drawback of behavioristic theory is that it makes students passive, and this theory does not see differences in the level of understanding of students even though they have the same ability due to the intelligence factor of students.
MENEGUHKAN PAHAM MODERASI DI KALANGAN PEMUDA KLIDON MANTREN Hasse Jubba; Ahmad Sahide; Tohirin Tohirin; Akbar Nur Aziz
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2022: 1. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Publik
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/ppm.51.999

Abstract

Meneguhkan paham moderat di semua kalangan penting menjadi gerakan bersama untuk menciptakan tatanan masyarakat dengan tingkat pemahaman agama yang lebih seimbang. Kalangan pemuda sebagai aset dan penerus bangsa perlu dibekali paham-paham yang berorientasi pada keterbukaan. Kegiatan pengabdian yang mengambil tema meneguhkan moderasi beragama adalah satu dari banyak cara untuk menghadirkan pemuda yang tidak hanya memiliki wawasan keagamaan yang komprehensif saja, tetapi juga toleran dan moderat seperti yang telah dilakukan di kalangan pemuda Kampung Klidon Mantren. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pemahaman pemuda mengenai moderasi beragama sangat baik. Hal ini merupakan modal penting untuk pembentukan karakter pemuda yang lebih intensif di masa-masa mendatang. Oleh karena itu, keberlanjutan program perlu dilakukan untuk memperluas jangkauan peneguhan paham moderasi beragama ini. Kegiatan ini hanya menyasar kalangan pemuda sehingga dampaknya masih terbatas. Selanjutnya perlu dilakukan upaya masif dengan melibatkan elemen masyarakat yang lebih luas.
Efek Psikologis Pembelajaran Homeschooling dalam Penerapan Teori Sosial Kognitif dan Konstruktivisme Akbar Nur Aziz; Azam Syukur Rahmatullah; Titi Anjasari; Sita Anna Janti
Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal Vol 9, No 1 (2023): January 2023
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/aksara.9.1.113-128.2023

Abstract

Homeschooling merupakan alternatif pendidikan dimana siswa belajar tidak perlu datang ke sekolah, melainkan belajar mandiri di rumah didampingi orang tua maupun guru privat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dampak psikologis siswa dalam proses pembelajaran Homeschooling yang dilihat dari teori belajar Sosial Kognitif dan Konstruktivisme. Penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini adalah penerapan teori belajar Sosial Kognitif dan Konstruktivisme dalam pemebelajaran Homeschooling kurang sesuai, karena menimbulkan efek psikologis seperti keyakinan atas penguasaan yang dimilikinya serta motivasi yang tinggi untuk meraih kesuksesan. Hal tersebut menjadi hal yang positif karena menghilangkan rasa minder atau tidak percaya diri siswa jika dihadapkan pada sekolah formal dimana siswa akan berkompetisi untuk menjadi yang terbaik. Namun, efek psikologis lainnya yang ditumbulkan dari pembelajaran Homeschooling ialah siswa menjadi pribadi yang individualis serta kurang rasa sosialnya dengan lingkungan masyarakat.
7. Penguatan Kesehatan Mental Melalui Peran Self-Disclosure Bagi Remaja Panti Asuhan Akbar Nur Aziz; Azam Syukur Rahmatullah; Akif Khilmiyah
G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol. 7 No. 03: Agustus 2023, G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/gcouns.v7i03.4646

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran self-disclosure terhadap kesehatan mental remaja di panti asuhan. Penelitian menggunakan metode mix method dengan 43 sampel remaja berusia 12-18 tahun yang diambil dari Panti Asuhan Daarut Taqwa, Minggir, Sleman, Yogyakarta. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan kuesioner penelitian. Instrumen yang digunakan pada self-disclosure yakni Revised Self-Disclosure Scale dan kesehatan mental menggunakan instrumen Mental Health Inventory Scale. Analisis data kualitatif menggunakan teknik reduksi, display data dan penarikan kesimpulan, sedangkan analisis data kuantitatif menggunakan analisis deskriptif dan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh self-disclosure sebesar 19,7% terhadap kesehatan mental remaja panti asuhan. 80,3% lainnya adalah faktor lain seperti pengasuhan, lingkungan, self-compassion, dan pendidikan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan mental remaja panti asuhan antara lain disebabkan anak korban kekerasan dalam rumah tangga, korban pornografi dan pengasuhan yang kurang. Kesimpulan penelitian ini dalam menguatkan kesehatan mental remaja panti asuhan diperlukan penanaman sikap self-disclosure yang tinggi. Kata kunci: self-disclosure, kesehatan mental, remaja, panti asuhan
Perkembangan Tokoh dan Agama Islam di Pakistan Awang Dhany Armansyah; Akbar Nur Aziz
Jurnal Studi Islam dan Kemuhammadiyahan (JASIKA) Vol. 3 No. 1: March 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jasika.v3i1.53

Abstract

Pakistan was founded on August 14, 1947, as one of the efforts of Pakistani Muslims in establishing a state based on the ideology of Islamic teachings. The purpose of this paper is to examine Islam and the figures who have contributed to Pakistan. The research method used is library research or library research. Writing data is done by collecting previous articles via the internet. The author's first step is to collect data from Google Search, Scopus and Google Scholar in the form of journal articles and other information needed in writing this research. After that the authors select and filter the data needed in this paper. The data that has been filtered is processed according to the needs of the writing. The results and discussion of this paper will be concluded in the closing section. The results of this study are a brief discussion of the Pakistani state and its establishment as a country based on Islamic ideology in its government, the beginning of Islam being entered and accepted by the Pakistani people and several figures have an important role in the sustainability of the State of Pakistan as an Islamic state. These figures include Sayyid Ahmad Khan, Muhammad Iqbal, Muhammad Ali Jinnah and Fazlur Rahman.