Indarwati Setyaningsih
Departemen Neurologi, FK Universitas Gadjah Mada/RSUP dr. Sardjito, Yogyakarta, Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN TEKANAN DARAH PASIEN SAAT MASUK RUMAH SAKIT TERHADAP MORTALITAS PASIEN DENGAN STROKE PERDARAHAN Dyanne Paramita Arindra Putri; Paryono Paryono; Indarwati Setyaningsih; Rinaras Anggraeni
Callosum Neurology Vol 1 No 1 (2018): Callosum Neurology Journal
Publisher : The Indonesia Neurological Association Branch of Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (100.409 KB) | DOI: 10.29342/cnj.v1i1.2

Abstract

Latar Belakang: Peningkatan tekanan darah umum terjadi pada fase akut stroke dan berhubungan dengan luaran klinis yang buruk. Hasil yang bervariasi ditunjukkan oleh studi terhadap tekanan darah pada fase akut stroke sebagai prediktor luaran klinis pasien. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan tekanan darah pasien saat masuk rumah sakit terhadap mortalitas pasien dengan stroke perdarahan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito. Metode Penelitian: Metode penelitian menggunakan rancangan cohort retrospective dengan analisis independent sample T-Test dan Mann Whitney. Subyek penelitian adalah pasien yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta pada bulan Januari 2017 hingga Juni 2017. Subyek penelitian didiagnosis mengalami stroke perdarahan berdasarkan hasil pemeriksaan Computed Tomography (CT)-Scan kepala. Hasil: Terdapat 69 subjek penelitian dengan proporsi terbanyak laki laki (60,8%). Analisis bivariat menunjukkan nilai rerata sistolik (190,5 (±30), p=0,00), rerata diastolik (109 (±19,6), p=0,00), rereata Mean Arterial Pressure (MAP) (136 (±21,1), p=0,00) dan median Glukosa Darah Puasa (GDP) (115 (67-298), p=0,032) bermakna secara statistik terhadap kematian pasien dengan stroke perdarahan. Uji multivariat menunjukkan MAP memiliki korelasi positif terhadap mortalitas pasien (r=0,274: p=0,000). Simpulan: Nilai MAP berhubungan dengan mortalitas pada pasien dengan stroke perdarahan. Kata Kunci: Stroke Perdarahan, Tekanan Darah Masuk Rumah Sakit, Mortalitas, Mean Arterial Pressure
LAPORAN SERI KASUS: STROKE PERDARAHAN PADA PASIEN DENGAN KEHAMILAN Ditha Praritama Sebayang; Ismail Setyopranoto; Indarwati Setyaningsih
Callosum Neurology Vol 1 No 2 (2018): Callosum Neurology Journal
Publisher : The Indonesia Neurological Association Branch of Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.487 KB) | DOI: 10.29342/cnj.v1i2.31

Abstract

Latar Belakang: Kehamilan dan pascapersalinan dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke melalui mekanisme. Tidak banyak laporan kasus mengenai variasi manifestasi klinis stroke perdarahan pada kehamilan dan pasca persalinan menjadi alasan pemilihan kasus ini. Kasus: Kasus 1: Ny. A berusia 36 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 33 minggu dengan sindrom peningkatan tekanan intrakranial (PTIK), gangguan komunikasi, dan kelemahan anggota gerak kanan mendadak. Pasien rutin menggunakan kontrasepsi suntik, memiliki riwayat hipertensi sebelum kehamilan anak kedua, menyangkal mengidap penyakit kencing manis dan dislipidemia. Kesadaran pasien compos mentis dengan perdarahan intraserebral (PIS) di temporalis sinistra sebanyak 21mL. Kasus 2: Ny. S berusia 38 tahun, G3P2A0, usia kehamilan 35 minggu dengan sindrom PTIK, kelemahan anggota gerak kanan, pelo, dan perot yang mendadak. Pasien menyangkal memiliki riwayat hipertensi, kencing manis, stroke sebelumnya, dislipidemia, dan penyakit jantung. Kesadaran pasien sopor (E3V2M5) dengan PIS di temporoparietalis sinistra sebanyak 42,5mL. Diskusi: Kedua pasien dirawat di Unit Stroke Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito mengalami PIS dengan kecurigaan lesi vaskular sekunder (AVM atau aneurisma) sebagai etiologinya. Penatalaksanaan pada kedua pasien menggunakan panduan terapi PIS serta menyesuaikan kondisi ibu dan janin. Simpulan: Kondisi PIS dalam kehamilan dan pascapersalinan menyebabkan morbiditas dan mortalitas. Penatalaksanaan stroke selama kehamilan memerlukan perawatan interdisipliner dari bedah saraf, neurologi, dan obstetri. Kata Kunci: Stroke, Perdarahan Intraserebral, Kehamilan
HIPONATREMIA SEBAGAI PREDIKTOR PROGNOSIS KEMATIAN PASIEN CEDERA OTAK AKIBAT TRAUMA DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) DR. SARDJITO YOGYAKARTA Mariesta Kusumaningtyas; Atitya Fithri Khairani; Indarwati Setyaningsih
Callosum Neurology Vol 1 No 2 (2018): Callosum Neurology Journal
Publisher : The Indonesia Neurological Association Branch of Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.902 KB) | DOI: 10.29342/cnj.v1i2.37

Abstract

Latar Belakang: Insidensi cedera otak akibat trauma memiliki angka mortalitas mencapai 25%. Hiponatremia merupakan gangguan elektrolit yang paling sering terjadi pada pasien cedera otak akibat trauma yang dapat memperburuk kondisi dan dapat menjadi salah satu penyebab disabilitas/ mortalitas. Tujuan: Untuk menilai hubungan hiponatremia terhadap prognosis kematian pasien cedera otak akibat trauma di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito Yogyakarta. Metode Penelitian: Penelitian analitis menggunakan metode potong lintang terhadap data rekam medis pasiencedera otak akibat trauma di RSUP Dr. Sardjito selama bulan Desember 2016. Subjek penelitian terdiagnosis dan tercatat sebagai traumatic cerebral oedema (S06.1), traumatic subdural haemorrhage, (S06.5), dan traumatic subarachnoid haemorrhage (S06.6). Hasil: Terdapat 52 subjek dengan mayoritas laki-laki (76,9%), rerata usia 32 tahun, dan sebagian besar mengalami hiponatremia derajat sedang (61,5%). Jumlah pasien meninggal sebanyak 13,5%. Kadar natrium berpengaruh terhadap prognosis kematian pada pasien cedera otak akibat trauma (p=0,031).Simpulan: Hiponatremia berhubungan dengan prognosis kematian pasien cedera otak akibat trauma di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Kata Kunci: Hiponatremia, Cedera Otak Akibat Trauma, Prognosis, Mortalitas