A., Afrizal
Penulis adalah dosen Prodi. Kriya Seni ISI Surakarta.

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HIASAN WAYANG PADA ATAP RUMAH TRADISIONAL KUDUS DALAM KAJIAN MAKNA DAN SIMBOLIS A., Afrizal
Brikolase : Jurnal Kajian Teori, Praktik dan Wacana Seni Budaya Rupa Vol 7, No 2 (2015)
Publisher : Institut Seni Indoensia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (856.483 KB) | DOI: 10.33153/bri.v7i2.1595

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mencari jawaban atas pertanyaan mengenai sejarah terbentuknya hiasan wayang pada atap rumah tradisional Kudus. Pertanyaan tersebut meliputi: apa yang dimaksud dengan hiasan wayang; mengapa diciptakan; kapan mulai diciptakan; siapa pemrakarsanya; dan bagai mana arah perkembangannya. Adapun faktor-faktor yang melatarbelakangi penggunaan simbol hiasan wayang pada atap rumah tradisional Kudus merupkan perpaduan antara kepercayaan agama Hindu dengan kepercyaan agama Islam. Faktor internal bahwa masyarakat pada umumnya mereka itu mengenal tokoh- tokoh dalam pewayangan dengan baik dan di antaranya kebanyakan menganggap bahwa Bima sebagai tokoh idola dan legendaris mereka. Faktor eksternal adanya perubahan bentuk pada wayang-wayang yang dilakukan oleh para ulama agar tidak bertentangan dengan ajaran agama Islam. Di antara wayang hasil karya para ulama atau wali tersebut adalah wayang purwa dan wayang kancil. Wayang Purwa yang terbuat dari kulit kerbau itu ditransformasikan menjadi wayang kulit yang bercorak Islami. Para wali penyebar Islam di Jawa pun mengubah cerita wayang dengan menyisipkan ajaran-ajaran dan pesan moral yang sesuai dengan ajaran Islam. Salah satu contoh ajaran moral Islam yang terkandung dalam cerita wayang dapat kita jumpai pada tokoh Bima dalam lakon “Bima Suci”.Ajaran moral Islam yang terkandung dalam lakon “Bima Suci” dibagi ke dalam empat tahapan, yakni syariat, tarekat, hakikat, dan makrifat.Hiasan pada atap rumah tradisonal Ku­dus, merupakan hiasan tiga dimensi, dan sebenarnya merupakan wujud dari sebuah wuwung. Secara umum bentuk hiasan pada atap rumah tradisional Kudus, dapat dikategori­kan menjadi dua macam. Ragam hias pertama oleh masyarakat setempat sering disebut sebagai bentuk hiasan wayangan.dan kedua  bentuk gelung wayang. Kata kunci : Ornamen, WuwungÂ