Muhammad Zulfahmi
Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Perempuan Pelaku Musik Dikia Baruda Di Nagari Andaleh Baruh Bukit Kecamatan Sungayang Kabupaten Tanah Datar Haris Saputra; Syafniati Syafniati; Muhammad Zulfahmi
Bercadik: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni Vol 5, No 1 (2021): Bercadik: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.544 KB) | DOI: 10.26887/bcdk.v5i1.2484

Abstract

Dikia Baruda is one of the traditional arts with Islamic nuances that lives and develops in almost all areas of Minangkabau. One of them is located in Nagari Andaleh Baruh Bukit, Sungayang District, Tanah Datar Regency, West Sumatra Province. This paper describes the role of women in the Dikia Baruda performance, which aims to analyze the function of the Dikia Baruda performance in Nagari Andaleh Baruh Bukit, Sungayang District, and see the community's view of the participation of women in the Dikia Baruda show. Applying qualitative methods with descriptive analysis, and supported by function theory, research shows that Dikia Baruda in addition to functioning as a medium of entertainment, emotional expression, aesthetic pleasure, means of communication, in order to maintain sustainability, stability, and community integrity is also used as a medium of friendship in establishing relationships. kinship between family, relatives and fellow members of the community.Keywords: Women, Performer, Dikia Baruda, Nagari Andaleh Baruh BukitAbstrakDikia Baruda adalah salah satu kesenian tradisional yang bernuansa Islam yang hidup dan berkembang hampir di seluruh wilayah Minangkabau. Salah satunya terdapat di Nagari Andaleh Baruh Bukit, Kecamatan Sungayang, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat. Tulisan ini mendeskripsikan peranan kaum perempuan dalam pertunjukan Dikia Baruda, yang bertujuan untuk menganalisis fungsi pertunjukan Dikia Baruda di Nagari Andaleh Baruh Bukit, Kecamatan Sungayang, serta melihat pandangan masyarakat terhadap keikutsertaan kaum perempuan dalam petunjukan Dikia Baruda tersebut. Menerapkan metode kualitatif dengan analisis deskriptif, serta di dukung teori fungsi, penelitian menunjukan bahwa Dikia Baruda disamping berfungsi sebagai media hiburan, ekspresi emosional, kesenangan estetis, sarana komunikasi, guna menjaga kelestarian, stabilitas, serta integritas masyarakat juga dijadikan sebagai media silahturahmi dalam menjalin hubungan kekerabatan antara keluarga, saudara dan sesama anggota masyarakat.Kata kunci: Perempuan, Pelaku, Dikia Baruda, Nagari Andaleh Baruh Bukit
Syncop Section Inspirasi Vokal Goreh Tapuk Galambuak Randai Minangkabau dalam Karya Komposisi Musik Karawitan Wikal Husni; Asep Saepul Haris; Rafiloza Rafiloza; Muhammad Zulfahmi
Jurnal Musik Nusantara Vol 1, No 2 (2021): JUrnal Musik Etnik Nusantara
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1171.201 KB) | DOI: 10.26887/jmen.v1i2.2242

Abstract

This musical composition, entitled Syncop Section, was inspired by the game Tapuak Galambuak, the traditional art of Randai in Minangkabau. Tapuak Galambuak is a very interesting game movement in Randai's energetic performance and serves as a transition from changing story segments in Randai art. The Tapuak Galambuak game has a musical movement, in which there is a Goreh vocal music system which is played in a syncopated game pattern with vocal syllables such as hep, tah, tih, has, intertwined with each other by clapping hands on galembong. The principle of the Tapuak Galambuak game has similarities with the rhythm of jazz music such as syncopation, improvisation and unison, so that it becomes a unique one if it is collaborated. Furthermore, the Syncop Section combines two different types of typical music (Tapuak Galambuak and Acid Jazz) but have the same playing principle. Acid Jazz is part of the Jazz music genre that combines several elements from other genres such as Funk, Disco, and Soul. Syncop Section's musical compositions are made using the popular music approach method in the Acid Jazz sub-genre using basic concepts and developments that give rise to a musical collaboration. This work is shown in audio visual form using the concept of Work From Home during the current pandemic. The form of application of this work is presented by means of audio-visual performances aimed at reaching a wider audience.
DEDENG: NYANYIAN UPACARA TURUN KE LADANG ETNIK MELAYU LANGKAT, PESISIR TIMUR SUMATERA UTARA Muhammad Zulfahmi
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 14, No 1 (2012): Ekspresi Seni
Publisher : LPPMPP Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.925 KB) | DOI: 10.26887/ekse.v14i1.180

Abstract

Musik vokal dedeng merupakan salah satu genre kebudayaan musikal etnik Melayu Langkat Pesisir Timur Sumatera Utara. Musik vokal dedeng  dinyanyikan pada saat kegiatan adat dalam tiga aktifitas agricultural  yaitu pada saat upacara penebangan hutan untuk lahan pertanian disebut dedeng padang reba, menanam benih di lahan  disebut dedeng mulaka nukal dan pada saat aktifitas musim panen tiba. Ditinjau dari sudut konteks penyajiannya, musik vokal dedeng dapat dikategorikan kepada nyanyian yang bersifat sakral dan religi animisme. Teks-teks dedeng berisi tentang himbauan, permohonan, dan harapan yang ditujukan kepada dua hal yakni kepada manusia dan kepada alam. Kepada manusia ditujukan sebagai himbauan untuk bekerja sama mengerjakan lahan pertanian, sedangkan kepada alam ditujukan untuk meminta izin kepada penunggu hutan yang terdiri roh-roh gaib, binatang buas, dan hama-hama tanaman, agar tidak mengganggu aktifitas atau menghalangi keinginan   mereka untuk merintis dan mendapatkan hasil pertanian yang melimpah.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB INSTRUMEN BIOLA JADI BAGIAN INTEGRAL KEBUDAYAAN MUSIK ETNIK MELAYU PESISIR TIMUR SUMATERA UTARA Muhammad Zulfahmi
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 15, No 1 (2013): Ekspresi Seni
Publisher : LPPMPP Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1718.111 KB) | DOI: 10.26887/ekse.v15i1.175

Abstract

Biola menjadi bagian integral dalam kebudayaan musik etnik Melayu Pesisir Timur Sumatera Utara. Bunyi (sound)-nya telah mewakili maenstream budaya Melayu. Unsur-unsur bunyi menjadi pilar utama pembentukan struktur musiknya. “Proses-integrasinya” disebabkan oleh hubungan masyarakat Melayu Pesisir Timur Sumatera Utara dengan bangsa-bangsa lain pada masa lampau. Melalui faktor-faktor transformasi sosio budaya, teknik estetika khas biola Melayu merupakan paduan antara konsep-konsep bermain biola dalam kebudayaan musik Barat dan musik Melayu. 
FUNGSI MUSIKAL DEDENG PADA MASYARAKAT ETNIK MELAYU LANGKAT PROPINSI SUMATERA UTARA MUHAMMAD ZULFAHMI
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 17, No 1 (2015): Ekspresi Seni
Publisher : LPPMPP Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (805.781 KB) | DOI: 10.26887/ekse.v17i1.72

Abstract

Musik  vokal  dedeng,   dinyanyikan   pada  kegiatan   adat  dalam  tiga  aktifitas agricultural   yaitu pada saat upacara penebangan  hutan untuk lahan pertanian, menanam   benih  di  lahan   dan  pada  saat  aktifitas   musim   panen  tiba  bagi masyarakat  etnik Melayu Langkat Propinsi Sumatera Utara, menggunakan  data kualitatif, penelitian ini bertujuan menemukan fungsi musikal dalam musik vokal dedeng tersebut yang dianalisis secara deskriptif. Dedeng di antaranya berfungsi sebagai  ungkapan  rasa,  pernyataan  estetis  yang  disimbolkan  dan dikomunikasikan. Dedeng juga berfungsi sebagai reaksi jasmani, pengesahan kelembagaan  dan  upacara  yang  kemudian  ditujukan  untuk  terjadinya kesinambungan kebudayaan yang berisi norma-norma dalam rangka pengintegrasikan masyarakat. 
INTERAKSI DAN INTER RELASI KEBUDAYAAN SENI MELAYU SEBAGAI SEBUAH PROSES PEMBENTUKAN IDENTITAS Muhammad Zulfahmi
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 18, No 2 (2016): Ekspresi Seni
Publisher : LPPMPP Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2080.271 KB) | DOI: 10.26887/ekse.v18i2.99

Abstract

Kebudayaan Melayu di seluruh Nusantara dipengaruhi oleh adanya kesamaan umumidentitas, dilandasi oleh berbagai interaksi dan interelasi. Bentuk dari falsafah, bahasa dankesenian yang berkembang saling mempengaruhi antara satu sama lain. Beberapa faktoryang melingkupinya diantaranya adalah kontak budaya, kedekatan kesukuan (etnisitas),kedekatan geografis, demografis, kedekatan berdasarkan emosional perasaan senasibkarena pernah dijajah dan juga kedekatan berdasarkan faktor pergaulan antarbangsa.Budaya Melayu mengalami proses interaksi dan inter relasi maka menimbulkanefek yang signifikan dalam perkembangannya. Hal ini dapat diketahui adanya beberapagenre kebudayaan seni Melayu termasuk dalam bidang filsafat, bahasa, seni musik, senitari, seni teater maupun seni-seni pertunjukan lainnya berciri khas Melayu. Kebudayaanseni Melayu saling berdekatan, menyebabkan jenis dan bentuk kesenian Melayu banyakmempunyai persamaan dengan beberapa wilayah lainnya. Bagaimana interaksi dan interrelasi itu terjadi pada kebudayaan seni Melayu dalam rangka membentuk identitas,merupakan pembahasan dalam tulisan ini.