Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERAN KEPOLISIAN REASORT GOWA DALAM MENANNGULANGI BALAPAN LIAR DI KECAMATAN PATTALLASSANG KABUPATAEN GOWA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Muhammad Kahar; Sohrah Sohrah
Shautuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab dan Hukum Vol. 1, No. 2, Mei 2020
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/shautuna.v1i2.13721

Abstract

AbstrakTulisan ini membahas tentang  peran Kepolisian Reasort Gowa dalam menanggulangi balapan liar di Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa (Perspektif Hukum Islam). Masalah kemudian di susun ke dalam submasalah atau pernyataan penelitian, yaitu: (1) Bagaimana upaya Kepolisian dalam Menanggulangi balapan liar? (2) Bagaiman prosedur Penanganan balapan liar di Polres Gowa? (3) Bagaimana pendapat pemuka agama terhadap balapan liat?. tulisan ini menggunakan metode penelitian lapangan (field research), yang di mana penulis langsung terjung ke lapangan  dengan di perkuat hasil wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian dan pembahasan dalam penulisan skripsi ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.(1) Upaya kepolisian dalam penanggulangan balapan liar di jalan masuk padifalley golf yaitu: (a) upaya preventif, melakukan pencegahan dengan melakukan penyuluhan kepada masyarakat dan sosialisasi keselamatan berlalulintas (b) upaya represif, upaya penindakan tersebut berupa tilang dan penyitaan (2) Prosedur penanganan balapan liar di Polres Gowa yaitu : (a) melakukan penyuluhan ke sekolah-sekolah dan masyarakat (b) melakukan raziah atau patroli secara rutin (c) melakukan penangkapan dan penyitaan barang bukti. (2) pendapat imam desa pallantikang mengenai balapan liar di jalan masuk padifalley golf sangat mengganngu masyarakat karna suara yang berisik dan mengganggu penggunaan jalan lain.Kata kunci: Balapan Liar; remaja; KepolisianAbstractThis paper discusses the role of the Reasort Gowa Police in tackling illegal racing in Pattallassang District, Gowa Regency (Perspective of Islamic Law). The problem is then organized into subproblems or research statements, namely: (1) What is the Police effort to tackle illegal racing? (2) What is the procedure for handling illegal races at Gowa Police Station? (3) What is the opinion of the religious leaders towards the clay race? This paper uses the field research method, in which the writer directly enters the field by strengthening the results of interviews and documentation. The results of the research and discussion in the writing of this thesis can be concluded as follows: (1) The efforts of the police in tackling illegal races at the entrance of padifalley golf are: (a) preventive efforts, prevention by conducting public education and socialization of traffic safety (b) repressive measures, enforcement measures in the form of speeding tickets and seizures (2) Procedures for handling illegal races at the Gowa Police Station, namely: (a) conducting counseling to schools and communities (b) conducting routine raids or patrols (c) making arrests and confiscating goods Proof. (2) the opinion of the pallantikang village priest regarding the wild race at the entrance to padifalley golf greatly disturbs the public because of the noise and disturbing use of other roads. Keywords: Wild Race; Teenager; Police
PENGARUH PUPUK KOTORAN KAMBING DAN ABU SEKAM PADI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL LOBAK PADA TANAH ALUVIAL Muhammad Kahar; Dini Anggorowati; Agus Ruliyansyah
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 4, No 1: April 2015
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v4i1.8666

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis pupuk kotoran kambing dan abu sekam padi serta interaksi keduanya yang memberikan pertumbuhan dan hasil terbaik tanaman lobak pada tanah aluvial. Penelitian ini menggunakan metode eksprimen Rancangan Acak Lengkap (RAL) berpola faktorialterdiri dari 2 faktor yaitu faktor kotoran kambing dan faktor abu sekam padi. Penggunaan pupuk kotoran kambing terdiri dari 3 taraf dan abu sekam padi terdiri dari 3 taraf dengan  masing-masing 3 ulangan, setiap unit percobaan diambil 4 sampel tanaman.Perlakuan dalam penelitian ini yaitu :Faktor dosis pupuk kotoran kambing dengan kode (K) terdiri dari k1= 500 g/polybag atau setara 20 ton/ha, k2= 625 g/polybag atau setara 25 ton/ha, k3= 750 g/polybag atau setara 30 ton/ha, Faktor dosis abu sekam padi kode (S) terdiri dari :s1= 140 g/polybag, s2= 196 g/polybag, s3= 233 g/polybag. Variabel pengamatan dalam penelitian ini adalah jumlah daun, berat kering tanaman, volume akar, berat segar tanaman, diameter umbi tanaman, dan panjang umbi tanaman.Hasil penelitian menunjukan tidak terjadi interaksi antara perlakuanpupuk kotoran kambing dan abu sekam padi pada semua variabel pengamatan. Perlakuan pupuk kotoran kambing berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah daun, berat kering tanaman, volume akar, berat segar tanaman, diameter umbi dan panjang umbi tanaman, sedangkan perlakuan abu sekam padi berpengaruh nyata terhadap volume akar tanaman lobak.