Siti Khadijah
Sekolah Tinggi Ilmu al-Qur’an (STIQ) Amuntai

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KESEJAHTERAAN SOSIAL PEREMPUAN DI DESA PULANTANI KECAMATAN HAUR GADING Husin Husin; Nita Azizah; Rif’ah Rif’ah; Siti Khadijah
Al-Khidma: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 September 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (644.591 KB) | DOI: 10.35931/ak.v1i1.701

Abstract

Abstrak Di era modern, paradigma tentang perempuan telah mengalami perubahan. Perempuan yang dulunya hanya bertugas mengurus rumah tangga saja, kini telah mengalami perubahan. Di masa modern ini, banyak perempuan yang memasuki dunia kerja. Meskipun mereka bekerja, mereka juga tidak melupakan perannya sebagai seorang ibu, dan juga istri. Hal ini dikarenakan kemampuan multitasking yang dimilikinya sehingga mereka dapat menjalankan setiap peran dan tugasnya secara bersamaan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini adalah perempuan/ibu-ibu pekerja di desa Pulantani. Untuk memperoleh informasi dan data yang diperlukan peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Di desa Pulantani Kecamatan Haur Gading Kabupaten Hulu Sungai Utara, mayoritas perempuan di sana bekerja sebagai pengrajin kerajinan anyaman tangan dari purun. Kerajinan tangan tersebut berupa tikar, tas, jambil, dompet dll. Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1) Perempuan dapat meningkatkan kesejahteraan dalam keluarga, hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan salah satu ibu-ibu di desa Pulantani bahwa penghasilan yang mereka peroleh dalam satu minggu berkisar antara 100 ribu cukup untuk membeli kebutuhan sehari-hari seperti bumbu dapur dll. 2) Motivasi bekerja bagi perempuan di Desa Pulantani terdiri dari dua motivasi, untuk menambah penghasilan dan pemenuhan kesehatan jiwa dan raga, hal ini dikarenakan bekerja dapat menghilangkan rasa stress bagi perempuan setelah lelah mengurus rumah tangga. 3) Pelestarian kearifan lokal, menjadi pengrajin kerajinan tangan anyaman purun dilakukan oleh perempuan atau ibu-ibu untuk dapat melestarikan kearifan lokal di desa tersebut. Berdasarkan hasil wawancara menujukan bahwa keterampilan membuat kerajinan anyaman purun seperti tikat, tas, dompet, telah diwarisakan secara turun-temurun. Kata kunci: Kesejatreaan, sosial, perempuan.