Delita Zul
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Riau Pekanbaru

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis Kualitas Air Lindi Asal Tempat Embuangan Akhir Sampah Kota Pekanbaru Berdasarkan Parameterbiologi, Fisika Dan Kimia DARYAT, FIKRI; ZUL, DELITA; L. FIBRIARTI, BERNADETA
Jurnal Riau Biologia Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Biologi FMIPA Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air lindi merupakan limbah cair yang berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan karena kandungan senyawa-senyawa yang bersifat toksik serta mikroorganisme patogen. Oleh karena itu, air lindi tidak boleh dibuang ke badan air tanpa penanganan terlebih dahulu dan diketahui kualitasnya. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk analisis kualitas air lindi dari landfill TPA sampah Muara Fajar Kota Pekanbaru ditinjau dari aspek biologi, fisika, dan kimia. Sampel air lindi diambil dari 6 titik sampling yaitu pada parit pembuangan awal (inlet - PA), kolam proses pengendapan (K1), kolam proses anaerob (K2), kolam proses aerasi (K3), kolam proses penjernihan (K4) dan bak penampungan akhir (outlet - BPA). Parameter yang dianalisis meliputi pengukuran BOD, COD, pH, temperatur, NH3N, dan TSS yang ditentukan menggunakan metode standar. Selain itu juga dihitung indeks MPN menggunakan metode Most Probable Number dan deteksi keberadaan Salmonella dan Shigella menggunakan medium SSA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa COD tertinggi dan terendah terdapat pada kolam PA dan kolam BPA dengan nilai berturut-turut yaitu 23.125 mg/l dan 3.750 mg/l. Nilai BOD tertinggi dan terendah pada kolam K3 dan kolam PA dengan nilai 1105,5 mg/l dan 393,4 mg/l. Nilai TSS tertinggi dan terendah pada kolam PA dan kolam K4 yang memiliki nilai 1,4 mg/l dan 0,7 mg/l. Indeks MPN tertinggi dan terendah pada PA, K1 dan BPA yang memiliki nilai ≥2400 dan <2. Salmonella sp. diketahui positif terdapat pada semua titik sampling, sebaliknya tidak ada Shigella sp. pada semua titik sampling. Nilai COD, BOD, dan indeks MPN dari air lindi untuk setiap titik sampling belum memenuhi baku mutu lingkungan, kecuali indeks MPN untuk kolam BPA telah memenuhi baku mutu lingkungan. Air lindi TPA Sampah Kota Pekanbaru belum dinyatakan layak sesuai dengan baku mutu lingkungan.
Seleksi Isolat Aktinomisetes Asal Tanah Gambut Desa Rimbo Panjang Kabupaten Kampar Dalam Menghasilkan Hormon IAA (Indole Acetic Acid) MAWARTI, INDAH; FIBRIARTI, BERNADETA LENI; ZUL, DELITA; ROZA, RODESIA MUSTIKA; MARTINA, ATRIA; LINDA, TETTY MARTA
Jurnal Riau Biologia Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Biologi FMIPA Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hormon IAA (Indole Acetic Acid) termasuk fitohormon golongan auksin yang berperan sebagai zat pemacu pertumbuhan tanaman. Selain tumbuhan, mikroba juga diketahui mampu menghasilkan IAA. Penelitian ini bertujuan untuk menyeleksi kemampuan koleksi isolat aktinomisetes Laboratorium Mikrobiologi FMIPA UR dalam menghasilkan IAA. Uji produksi IAA oleh aktinomisetes dilakukan dengan penambahan reagen Salkowski menggunakan metode kolorimetri dalam medium SCB (Starch Casein Broth) yang diperkaya dengan triptofan sebagai prekursor dan tanpa triptofan. Hasil penelitan ini diperoleh sebanyak 50 dari 85 isolat aktinomisetes yang memiliki kemampuan dalam menghasilkan hormon IAA. Produksi IAA tertinggi dihasilkan oleh RB5S78 sebesar 35,97 ppm dan konsentrasi terendah dihasilkan oleh RB4S67 sebesar 0,24 ppm dalam medium SCB yang diperkaya triptofan. Pada medium tanpa triptofan hasil tertinggi diperoleh isolat aktinomisetes RB5S78 dengan konsentrasi sebesar 15,28 ppm dan konsentrasi terendah dihasilkan oleh RB4S65 sebesar 0,16 ppm. Isolat aktinomisetes yang menghasilkan IAA dengan kriteria tinggi yang diperoleh termasuk dalam genus Streptomyces dan Rhodococcus.
Formulasi Mikroorganisme Lignoselulolitik Asal Tanah Gambut Desa Rimbo Panjang, Kampar Sebagai Bioaktivator Bentuk Padat CHOIRUNNISA, CHOIRUNNISA; ZUL, DELITA; PRATIWI, NOVA WAHYU
Jurnal Riau Biologia Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Biologi FMIPA Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bioaktivator merupakan agen pengaktivasi yang mengandung mikroorganisme lignoselulolitik danberperan untuk mempercepat proses pengomposan. Penelitian ini bertujuan untuk memproduksibioaktivator padat bentuk serbuk dan granul menggunakan bahan pembawa gambut serta membandingkankualitasnya pada masa simpan 3 bulan. Mikroorganisme yang digunakan yaitu 2 isolat jamur (RPL 3-3 danRPL 1-14) dan 2 isolat aktinomisetes (RB1S3 dan L3A7) yang digunakan sebagai starter. Starter terdiriatas starter I dan II yang merupakan campuran 3 isolat dan starter III terdiri dari 4 isolat yang dibuatmengunakan medium PDA dan SCA. Masing-masing starter diinokulasikan ke bahan pembawa gambutsteril dengan kelembaban 10% dan difermentasikan selama 5 hari. Masing-masing bioaktivator selanjutnyadikemas dan disimpan selama 1, 2, dan 3 bulan dalam refrigerator. Untuk setiap masa simpan ditentukanpH bioaktivator dan total populasi mikroorganisme lignoselulolitik. Bioaktivator padat bentuk serbuk dangranul yang disimpan selama 3 bulan tidak mengalami perubahan warna dengan pH berkisar antara 7,1-7,6. Populasi mikroorganisme lignoselulolitik pada beberapa starter cenderung mengalami penurunanhingga 3 bulan masa simpan. Akan tetapi, total populasi tersebut masih berada pada kisaran 107–108 CFU/g.Populasi jamur tertinggi pada starter I bentuk granul (4,4 x 108 CFU/g), sedangkan populasi aktinomisetesyaitu pada starter I bentuk serbuk (2,36 x 109 CFU/g). Mikroorganisme lignoselulolitik yang digunakansebagai starter terbukti tetap mampu bertahan hidup pada bioaktivator hingga 3 bulan masa simpan yangditandai dengan terbentuknya zona bening di sekeliling koloni pada medium selulolitik dan terbentuknyapigmen merah kecoklatan pada medium ligninolitik.
POTENSI LIMBAH SAGU (Metroxylon sp.) DI KECAMATAN TEBING TINGGI BARAT KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI SEBAGAI SUBSTRAT PENGHASIL BIOGAS Anuar, Khaidir; Zul, Delita; ', Fitmawati
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 1, No 1 (2014): Wisuda Februari 2014
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Biogas is one of alternative energy sources that fulfills future fuel needs. This studyaimed to analyse the potency of sago waste as fermentation substrate for biogasproduction. This research was done experimentally by employing sago waste materialsobtained from Sago Factory Nambus River from District West Tebing Tinggi Sub-province Meranti and fresh cow rumen liquid was obtained from slaughterhouse inPekanbaru. The biogas volume was calculated by measuring the volume of water thatwas pushed every 3 days, where the volume of water driven was proportional to thevolume of biogas produced. The bacterial cell numbers was counted using plate countmethod employing Nutrient Agar (NA). The substrate fermentation temperature and pHwere measured every 3 days. The highest biogas volume was produced by fermenter III(45760 ml) containing solid sago waste, liquid sago waste, and rumen liquid with ratio 1: 1 : 1 and the lowest was produced by fermenter II (1600 ml). The total bacterialinvolved in biogas production ranges from 1,87x10 5 – 2,87x10 8 CFU/ml samples. Thetemperature and pH of substrate fermetation was relatively constant during biogasproduction. The results showed that sago waste is potential as substrate for biogasproduction.
SELEKSI ISOLAT JAMUR DALAM MENGHASILKAN HORMON IAA (Indole Acetic Acid) ASAL TANAH GAMBUT DESA RIMBO PANJANG KABUPATEN KAMPAR Astriani, Fenny; Fibriarti, Bernadeta Leni; Zul, Delita
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 1, No 2 (2014): Wisuda Oktober 2014
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indole Acetic Acid (IAA) is one of group of auxin phytohormones and plays a role to improve plant growth. Beside plants, fungi are also known to be able to produce IAA.This study aimed to select the ability of fungal isolates collection of Microbiology Laboratory, Faculty of Math and Natural Sciences University of Riau in IAA production. Fungal isolates were cultured in medium PDB (Potato Dextrosa Broth)enriched by tryptophan as a precursor of IAA. Indole acetic acid produced by fungi was detected by adding Salkowski reagent and determined quantitatively by the use of colorimetric method. The results showed that 47 fungal isolates were able to produce IAA. The highest IAA production was revealed by isolate RPL4-14 (646,75±0,35 ppm) and the lowest was shown by isolate RPL2-x (4,00±3,53 ppm) when they were culturedin PDB medium enriched by tryptophan. The fungal collection did not only produce IAA in the medium containing tryptophan, but also in the medium without tryptophan as shown by isolate RPL3-10, which has IAA concentration i.e 76,50±0,00 ppm and71,00±0,70 ppm, respectively. Isolates which produced the highest IAA concentration are identified as Penicillium sp.