Andi Suprianto
Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGELOLAAN SANGGAR WAYANG SAMAPTE DESA PRINGGARATA Murianto Murianto; Lalu Masyhudi; Nukeu Novia Andriani; Lalu Yulendra; Andi Suprianto; Mahdani Mahdani
Jurnal Ilmiah Hospitality Vol 9 No 1: Juni 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.47 KB) | DOI: 10.47492/jih.v9i1.28

Abstract

Sanggar Wayang Samapte-Desa Pringgarata merupakan salah satu lembaga seni yang masih bertahan hidup ditengah perkembangan moderenisasi. Aktifitas dan Pupularitas lembaga ini sudah mulai menurun karena minat masyarakat untuk melestarikanya. Perkembangan pariwisata di pulau Lombok yang semakin baik memberikan harapan dan peluang besar dalam pengembangan sanggar wayang sebagai daya tarik wisata. Metode pengumpulan data yang digunakan secara observasi, wawancara mendalam dengan Purposive Sampling dengan melakukan wawancara mendalam secara langsung dengan berbagai tokoh seperti Dalang Wayang Samapte, Anggota Sekaha, dan penggiat serta pelaku budaya lainya yang ada di Pulau Lombok. Potensi Daya Tarik Wisata wayang ini harus dikelola dengan baik sehingga dapat memberikan dampak secara sosial, fisikologis dan menganngkat taraf ekonomi pelaku seni wayang yang lebih baik. Membuat paket-paket wisata wayang yang bisa dipadukan dengan paket wisata lainya sehingga Peluang pasar dapat diperesar seperti Kantor Pemerintah, BUMD dan BUMN, , Travel Agent, dan Perhotelan serta Stakeholder Pariwisata oleh karena itu, penting kiranya dibuat model pengelolaan yang baik supaya sanggar wayang samapte ini bisa berkembang secara berkelanjutan
KAJIAN TENTANG POTENSI DAYA TARIK WISATA SYARIAH DI PULAU LOMBOK Rozita Rozita; Andi Suprianto; Mahdani Mahdani; Lalu Masyhudi; Rizal Kurniansah
MEDIA BINA ILMIAH Vol 13, No 12: Juli 2019
Publisher : BINA PATRIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (587.665 KB) | DOI: 10.33758/mbi.v13i12.271

Abstract

Wisata syariah adalah wisata yang mengedepankan nilai islam dalam setiap aktivitasnya, wisata syariah itu sendiri memiliki arti yang lebih luas yaitu pariwisata yang keseluruhannya tidak bertentangan dengan syariah islam misalkan keberadaan hotel, restoran, trasnportasi, fasilitas ibadah dan obyek wisata itu sendiri yang tidak bertentangan dengan syariah islam. Pulau Lombok sendiri memiliki potensi untuk dijadikan destinasi wisata syariah di Indonesia. Pada tahun 2015, Lombok pernah meraih 2 penghargaan yaitu best World Halal Tourism Destination dan World Best Halal Honeymoon Destination. Kedua penghargaan tersebut menjadi bukti, bahwa pulau Lombok memang menjadi primadona bagi para wisatawan untuk berlibur di Lombok. Pengembangan pariwisata di pulau Lombok masih terfokuskan pada pengembangan pariwisata alam dan budayannya. Sedangkan wisata Syariah belum terlalu berkembang secara maksimal sedangkan potensi untuk dikembangkannya wisata Syariah di pulau Lombok cukup terbuka.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan potensi daya tarik wisata syariah di pulau lombok dan mendeskripsikan ketersediaan komponen produk pendukung wisata syariah di pulau Lombok. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, studi pustaka dan dokumentasi. Sedangkan analisis data yang digunakan yaitu analasis data deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan yaitu potensi daya tarik wisata syariah di pulau Lombok telah tersedia antara lain Makam Bintaro, Masjid Islamic Center, Pantai tanjung karang, Festival Ngejot, Acara Adat Tiu Jantuk, Makam Selaparang dan Masjid Bayan Beleq, Upacara Adat Ngayu-ayu. Sedangkan ketersediaan komponen produk pendukung wisata syariah di pulau telah tersedia meskipun masih perlu ditingkatkan lagi keberadaannya. Adapun komponen pendukung tersebut antara lain hotel syariah (Hotel Grand Madani Lombok), Kondisi Jalan sudah baik, dan didukung pelayanan taksi konvensi dan online yaitu Gojek dan Grab. Serta pelayanan pendukung yang terorganisasi seperti Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Utara, Mataram, Lombok Tengah, Lombok Timur dan Lombok Barat dengan berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Provinsi NTB. Peran lain dari pemerintah yaitu mengupayakan disetiap daya tarik wisata syariah di suatu desa membentuk salah satu kelompok sadar wisata (Pokdarwis) untuk mengelola daya tarik wisata syariah di desa masing-masing.
STRATEGI KOLABORASI PRAMUWISATA PEREMPUAN DI DESA SENARU KABUPATEN LOMBOK UTARA Andi Suprianto; Moh Jumail; Murianto Murianto
Journal Of Responsible Tourism Vol 1 No 3: Maret 2022
Publisher : Program Studi S1 Pariwisata, Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.594 KB) | DOI: 10.47492/jrt.v1i3.1366

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan partisipasi pendamping wanita dan kerjasama pendamping wanita di Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara. Metode penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggabungkan hasil temuan lapangan dengan menggunakan teknik pengumpulan data seperti observasi, wawancara, dokumentasi, dengan temuan dalam studi literatur seperti jurnal, skripsi, dan website resmi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan analisis Strengths Weakness Opportunities Threats (SWOT). Hasil penelitian ini dijabarkan dalam beberapa jawaban atas rumusan masalah yaitu partisipasi pemandu wanita dan kerjasama pemandu wanita. Tempat wisata di Desa Senaru yang dapat diunggulkan adalah Air Terjun Sendang Gila, Air Terjun Tiu Kelep dan Rumah Adat yang merupakan pintu masuk Taman Nasional Gunung Rinjani di Desa Senaru. Namun, kegiatan pariwisata perlu melibatkan banyak pihak dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan wanita anggota pemandu wisata. Studi menyimpulkan bahwa 4 jenis perempuan membimbing partisipasi dalam pengambilan keputusan, partisipasi dalam keputusan, partisipasi dalam menerima manfaat dan partisipasi dalam evaluasi. Kolaborasi pemandu wanita memperhatikan faktor internal yaitu karakteristik anggota pemandu wanita dan faktor eksternal dengan memperhatikan kondisi lingkungan masyarakat. Saran yang diberikan adalah membuat keputusan tertulis, melakukan evaluasi secara berkala dan membuat kelompok pemantauan