Zulfiani Zulfiani
(SCOPUS ID 57201659681 ) Prodi Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiayah Dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

THE ROLE OF METACOGNITIVE LEARNING STRATEGY IN DEVELOPING STUDENTS’ ACADEMIC SELF-CONCEPT AND LEARNING ACHIEVEMENT Endah, Endah; Zulfiani, Zulfiani; Herlanti, Yanti
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 23, No 1 (2018): JPMIPA: Volume 23, Issue 1, 2018
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v23i1.10507

Abstract

Factors contributing to learning achievement and learning strategy for supporting students in functioning academically has remained a major theme in educational research. In this article, we put forth a metacognitive learning strategy in developing students’ academic self-concept and learning achievement. Seventy-two high school students were subjected to either metacognitive learning strategy or conventional learning strategy and their academic self-concept as well as learning achievement was then evaluated after learning. Metacognitive learning strategy significantly improved students’ academic self-concept and learning achievement. Interconnection between academic self-concept and learning achievement in metacognitive learning strategy scheme was also found.
PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERSTRUKTUR DENGAN SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA KONSEP SEL Zulfiani, Zulfiani; Octaviana, Hesty; Miranto, Sujiyo
EDUSAINS Vol 7, No 2 (2015): Edusains
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training, UIN (State Islamic University) Syarif Hidayatul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.742 KB) | DOI: 10.15408/es.v7i2.1405

Abstract

AbstractThis research aims to determine the difference between the science generic skills of students that using structured inquiry learning models with students that using guided inquiry learning models. The research was conducted in SMAN 74 Jakarta in grade XI. The method that used is quasi-experiment by using purposive sampling technique. These samples included 32 people for each experiment class I and experiment class II. Science generic skills of students that using guided inquiry learning models is better than students that using structured inquiry learning models. Percentage achievement of science generic skills in the experiment class I is 69.7% moderate criteria and the experiment class II is 74.37% moderate criteria. In the experiment class I, the highest percentage of science generic skills acquired by building concepts aspect with 98.44% and the lowest percentage acquired by causation aspect with 44.53%, while the experiment class II get the highest percentage of science generic skills acquired by building concepts aspect with 82.81%, and the lowest percentage acquired by causation aspect with 50.78%. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan Keterampilan Generik Sains antara siswa yang menggunakan model pembelajaran Inkuiri Terstruktur dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 74 Jakarta pada kelas XI. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen, dengan pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling. Sampel penelitian berjumlah 32 orang pada kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II. Hasil penelitian yang didapat Keterampilan Generik Sains siswa yang menggunakan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing lebih baik daripada siswa yang menggunakan model pembelajaran Inkuiri Terstruktur. Persentase ketercapaian Keterampilan Generik Sains pada kelas eksperimen I sebesar 69,7% dengan kriteria sedang dan pada kelas eksperimen II sebesar 74,37% dengan kriteria sedang. Pada kelas eksperimen I persentase Keterampilan Generik Sains tertinggi diperoleh aspek membangun konsep dengan persentase 98,44% dan terendah diperoleh aspek hukum sebab akibat dengan persentase 44,53%, sedangkan pada kelas eksperimen II persentase Keterampilan Generik Sains tertinggi diperoleh aspek membangun konsep dengan persentase 82,81% dan terendah diperoleh aspek hukum sebab akibat dengan persentase 50,78%.Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.15408/es.v7i2.1405
IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY OF RESPONSE INDEX (CRI) PADA KONSEP FOTOSINTESIS DAN RESPIRASI TUMBUHAN Mustakim, Tri Ade; Zulfiani, Zulfiani; Herlanti, Yanti
EDUSAINS Vol 6, No 2 (2014): Edusains
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training, UIN (State Islamic University) Syarif Hidayatul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.872 KB) | DOI: 10.15408/es.v6i2.1117

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap miskonsespsi siswa di beberapa SMAN se-Kota Tangerang Selatan pada konsep Fotosintesis dan Respirasi Tumbuhan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey. Pengambilan sampel yang dilakukan menggunakan teknik propotional stratified random sampling, sehingga didapatkan sampel dari strata atas, tengah dan bawah sebanyak 1 sekolah dengan masing-masing sekolah diambil 2 kelas. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa Tes Pilihan Ganda Beralasan Terbuka disertai kolom CRI. Dari penelitian ditemukan bahwa persentase siswa yang mengalami miskonsepsi sebesar 37,69 % dan persentase tersebut lebih kecil dibandingkan dengan persentase siswa yang tidak tahu konsep. Miskonsepsi yang dialami siswa banyak terjadi pada waktu penggunaan gas untuk fotosintesis dan respirasi tumbuhan.
Framework and Prototype Development of Mathsci Instruments for Measuring 21st Century Skills in Islamic Context Zulfiani Zulfiani; Iwan Permana Suwarna; Abdul Muin
TARBIYA: Journal of Education in Muslim Society TARBIYA: JOURNAL OF EDUCATION IN MUSLIM SOCIETY | VOL. 8 NO. 1 2021
Publisher : Faculty of Educational Sciences, Syarif Hidayatullah State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/tjems.v8i1.22120

Abstract

AbstractThe development of competency assessments that measure 21st century competencies is critical for improving the quality of education. The purpose of this research is to describe a framework and prototype for assessing Math and Science or Math-Sci competency skills in the twenty-first century. The method of development research employed in this study is based on the Akker framework, which entails preliminary research, prototyping, design, and development in a paper and pencil test format. The equipment of the investigation included observation sheets, questionnaires, and tests. This study results in a conceptual framework for the instrument and a verified prototype of the Math-Sci competence evaluation. The Math-Sci competence evaluation is conceptualized around thematic, interdisciplinary questions that integrate three (three) subjects, namely Science (Biology-Physics) and Mathematics, in an Islamic context. Math-Sci, using the ladder analogy (monodisciplinary, interdisciplinary 1, and interdisciplinary 2) to rank students' competency, relates to the thought process of Bloom's taxonomy, the context, and the complexity of the topic. The instrument created was deemed valid and practicable based on the results of expert validation. The development of the Math-Sci competence assessment instrument was the first step toward strengthening assessment for learning and assisting in the improvement of learning through the presentation of integrated contextual problems. AbstrakPengembangan asesmen kompetensi yang membekalkan kecakapan abad 21 sangat urgent untuk memperbaiki proses pembelajaran di sekolah. Tulisan ini bertujuan mendeskripsikan framework dan prototype asesmen kompetensi Math-Sci untuk mengukur keterampilan abad 21. Metode penelitian pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada framework Akker yang meliputi penelitian pendahuluan, prototipe yang meliputi desain, dan pengembangan dalam format paper and pencil test. Instrumen penelitian berupa lembar observasi, angket, dan tes. Hasil penelitian diperoleh kerangka konseptual instrumen dan prototipe asesmen kompetensi Math-Sci yang telah divalidasi melalui expert judgment. Kerangka konseptual asesmen kompetensi Math-Sci berupa soal-soal tematik, interdisipliner yang memadukan 3 (tiga) disiplin ilmu yakni IPA (Biologi-Fisika) dan Matematika pada konteks keIslaman. Math-Sci dengan analogi titian anak tangga (monodisiplin, interdisiplin 1, dan  interdisiplin 2) yang mengukur kompetensi peserta didik secara hierarki mengacu pada proses berpikir taksonomi Bloom, konteks dan kompleksitas masalah. Hasil validasi pakar diperoleh instrumen soal yang dikembangkan valid dan layak. Pengembangan instrumen asesmen kompetensi Math-Sci merupakan langkah awal upaya menguatkan asesmen for learning, membantu memperbaiki pembelajaran, bersifat inovatif dengan menghadirkan permasalahan kontekstual integratif.  How to Cite: Zulfiani, Suwarna, I.P., Suwarna, Muin, A. (2021). Framework and Prototype Development of Mathsci Instruments for Measuring 21st Century Skills in Islamic Context. TARBIYA: Journal of Education in Muslim Society, 8(1), 96-107. doi:10.15408/tjems.v8i1.22120.
KAJIAN PENERAPAN PENDAMPINGAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS KOLABORATIF ANTARA PERGURUAN TINGGI DAN SEKOLAH Zulfiani Zulfiani; Yanti Herlanti; Ahmad Sofyan
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI JUNI 2016, TH. XXXV, NO. 2
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/cp.v15i2.8054

Abstract

This study aims to find a collaborative assistance model of Classroom Action Research between universitiy and school (CAR Collaborative). Research was done at Biology Education Departement UIN Syarif Hidayatullah partner schools that located in South Jakarta, Bogor, and South Tangerang. Research have done for 10 months in February  to November 2015. The Mixed Method was used in this reserach. Some instrument for data collecting are questionnaire, depth interview guide, and note field. The results showed three  CAR assistance models of collaboration i.e Model I (dominant teachers-oriented), Model II (moderate-teacher oriented), and Model III (resesive teacher-oriented). Model I teacher and  lecturers do PTK, students act as observer, Model II, student and teacher think the problem solving in class, teacher implemented the solution and student observed, lecture did monitoring and guiding. Model III, teacher and students or only student formulating the solving of problem in the class, student applied the solution, teachers and lectures did monitoring and guiding. Lecturers, students and teachers positively response to the implementation of the CAR collaboration, but Expert judgment showed Model II as ideal model for collaboration between university and school. 
DEVELOPING METACOGNITIVE SKILL INSTRUMENT ON FUNGUS CONCEPT Zulfiani Zulfiani; Yanti Herlanti; Eny S. Rosydatun; Silak Hasiani; Ghina Rohmatulloh; Nila Zuqistya
EDUSAINS VOL 10, NO 2 (2018): EDUSAINS
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training, UIN (State Islamic University) Syarif Hidayatul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/es.v10i2.7919

Abstract

PENGEMBANGAN INSTRUMEN KETERAMPILAN METAKOGNITIF PADA KONSEP JAMURAbstractMetacognition involves critical thinking skills, reflective of the cognitive processes of learners who simultaneously monitor their learning success. This research is aimed to develop metacognitive skill instrument on the mushroom concept of class X students of SMA Negeri in South Tangerang. Development research method / Formative Research from van den Akker (2006) with cycle/spiral process: analysis, design, evaluation and revision, systematic reflection and documentation. The metacognitive skills instrument consists of 12 questions, with the construction of 3 high order thinking skill, open-ended, cognitive thinking questions with 9 questions of metacognitive skills (planning, monitoring, and evaluation). Instruments validated through expert judgment and trial test were limited to 38 students and obtained Cronbach Alpha value of 0.832 (high criterion). The instrument was then revised and  re-tested on 96 learners and obtained by Alpha Cronbach 0.746 (high category). The results of this study acquired an alternative method of metacognitive skills measurement of learners are integrated into the biology of learning in the classroom.AbstrakMetakogisi melibatkan keterampilan berpikir kritis, reflektif terhadap proses kognitif peserta didik yang secara simultan memantau keberhasilan belajarnya. Penelitian ini bertujuan mengembangkan instrumen keterampilan metakognitif pada konsep Jamur peserta didik kelas X SMA Negeri di Tangerang Selatan. Metode penelitian pengembangann atau development research dari van den Akker (2006) dengan proses siklus/spiral: analisis, desain, evaluasi dan revisi, refleki sistematik dan dokumentasi. Instrumen keterampilan metakognitif berjumlah 12 pertanyaan, dengan konstruksi  3 pertanyaan kognitif berpikir tingkat tinggi, open ended disertai 9 pertanyaan keterampilan metakognitif (perencanaan, monitoring, dan evaluasi). Instrumen divalidasi melalui expert judgment dan uji coba terbatas pada 38 peserta didik dan diperoleh nilai reliabilitas Alpha Cronbach 0.832 (kategori tinggi). Instrumen kemudian direvisi dan diuji coba kembali  pada 96 peserta didik dan  diperoleh nilai Alpha Cronbach 0.746 (kategori tinggi). Hasil penelitian ini diperoleh alternatif metode pengukuran keterampilan metakognitif peserta didik yang terintegrasi dalam pembelajaran biologi di kelas. 
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI MADRASAH ALIAH NEGERI SE-JAKARTA SELATAN Rosita Primasari; Zulfiani Zulfiani; Yanti Herlanti
EDUSAINS Vol 6, No 1 (2014): Edusains
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training, UIN (State Islamic University) Syarif Hidayatul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.722 KB) | DOI: 10.15408/es.v6i1.1101

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi yang menggambarkan tentang penggunaan media pembelajaran yang digunakan oleh guru biologi dalam proses kegiatan belajar mengajar. Penelitian ini dilakukan di lima MAN yang ada di Jakarta Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Sampel penelitian ini berjumlah lima orang guru biologi dan 153 siswa kelas X. Hasil penelitian yang didapat bahwa media yang sering digunakan oleh guru di kelas pada pembelajaran biologi adalah ICT atau multimedia, media gambar diam, dan media gambar gerak, sedangkan media yang jarang digunakan adalah media relia dan film dengan suara. Guru mempertimbangkan karakteristik konsep biologi dalam menentukan media pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi yang menggambarkan tentang penggunaan media pembelajaran yang digunakan oleh guru biologi dalam proses kegiatan belajar mengajar. Penelitian ini dilakukan di lima MAN yang ada di Jakarta Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Sampel penelitian ini berjumlah lima orang guru biologi dan 153 siswa kelas X. Hasil penelitian yang didapat bahwa media yang sering digunakan oleh guru di kelas pada pembelajaran biologi adalah ICT atau multimedia, media gambar diam, dan media gambar gerak, sedangkan media yang jarang digunakan adalah media relia dan film dengan suara. Guru mempertimbangkan karakteristik konsep biologi dalam menentukan media pembelajaran.
IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA KONSEP ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA MENGGUNAKAN TWO-TIER MULTIPLE CHOICE Dwi Septiana; Zulfiani Zulfiani; Meiry Fadilah Noor
EDUSAINS Vol 6, No 2 (2014): Edusains
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training, UIN (State Islamic University) Syarif Hidayatul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/es.v6i2.1151

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap miskonsespsi siswa mengidentifikasi miskonsepsi siswa pada konsep Archaebacteria dan Eubacteria menggunakan two-tier multiple choice. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik Sekolah Menengah Atas ddi Jakarta pada tahun ajaran 2013-2014 yang berjumlah 35 orang siswa. Data tes diagnostik dikumpulkan menggunakan two-tier multiple choice untuk mengidentifikasi pemahaman konsep siswa ke dalam paham konsep, miskonsepsi, tidak paham dan menebak (4 kategori). Hasil menunjukkan 31.12% peserta didik mengalami miskonsepsi pada konsep Archaebacteria dan Eubacteria sedangkan sisanya didominasi oleh kategori tidak memahami.
PENGARUH SCIENCE ADAPTIVE ASSESSMENT TOOL BERBASIS GAYA BELAJAR KOLB TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI Zulfiani Zulfiani; Iwan Permana Suwarna
EDUSAINS Vol 11, No 2 (2019): EDUSAINS
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training, UIN (State Islamic University) Syarif Hidayatul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (715.493 KB) | DOI: 10.15408/es.v11i2.13361

Abstract

THE EFFECT OF SCIENCE ADAPTIVE ASSESSMENT TOOL BASED ON KOLB LEARNING STYLE ON HIGH-LEVEL THINKING SKILLSAbstractThis study aimed to determine the effect of the Science Adaptive Assessment Tool (SAA Tool) based on the KOLB learning style on student's high order thinking skills (HOTS). This study used a quantitative quasi-experiment method with a post-test only design. The subjects in this study were 79 students of 8th grade at SMP Al- Zahra Indonesia Tangerang Selatan in the 2018/2019 school year who studied the material of Living organisms and Simple Machine. The results showed that there was a significant difference between the student's higher-order thinking skills who used Biology and Physics's SAA Tool compared with the control class. Biology's SAA Tool influences the results of higher-order thinking skills towards four learning styles. They affect of diverger, assimilator, converger, and accommodator. The Physics's SAA Tool influences the results of higher-order thinking skills on two learning styles of diverger and accommodator. The results of this study indicate the potential application of the SAA Tool as an answer to the problems of digital assessment to measure higher-order thinking skills as one of the dominant thinking skills of the 21st-century skills. Keywords: Science Adaptive Assessment Tool (SAA Tool); Integrated Science; High Order Thinking Skill (HOTS)AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Science Adaptive Assessment Tool (SAA Tool) berbasis gaya belajar KOLB terhadap  keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kuantitatif kuasi eksperimen dengan desain post test only. Subyek penelitian ini adalah 79 peserta didik kelas 8 SMP Al-Zahra Indonesia Tangerang Selatan tahun pelajaran 2019/2020 yang mempelajari materi Sistem Gerak Makhluk Hidup dan Pesawat Sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik yang menggunakan SAA Tool IPA Biologi maupun IPA Fisika dibandingkan kelas kontrol. SAA Tool IPA Biologi mempengaruhi hasil keterampilan berpikir tingkat tinggi terhadap 4 gaya belajar diverger, asimilator, konverger, dan akomodator. Sementara SAA Tool IPA Fisika mempengaruhi hasil keterampilan berpikir tingkat tinggi terhadap 2 gaya belajar diverger dan akomodator. Hasil penelitian ini menunjukkan potensi aplikasi SAA Tool sebagai jawaban problematika asesmen digital untuk mengukur keterampilan berpikir tingkat tinggi sebagai salah satu skill berpikir dominan keterampilan abad 21.Kata Kunci: Science Adaptive Assessment Tool (SAA Tool); IPA Terpadu; Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS) 
Persepsi Peserta Didik terhadap Pembelajaran Berbasis Web pada Pembelajaran IPA di SMPN Tangerang Selatan Elly Mulyahati; Zulfiani Zulfiani
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 15, No 1 (2023): QUAGGA : Jurnal Pendidikan dan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v15i1.5284

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi peserta didik terhadap pembelajaran berbasis web pada pembelajaran IPA. Pembelajaran berbasis web dalam penelitian ini yaitu menggunakan Google Classroom. Metode penelitian menggunakan  deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian adalah seluruh peserta didik kelas VIII di SMP Negeri Tangerang Selatan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu Proporsional Random Sampling dengan jumlah 83 peserta didik. Instrumen penelitian yang digunakan adalah jenis non tes yaitu kusioner, wawancara, dan dokumentasi. Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan instrumen Web Based Learning Environment Instrumen (WEBLEI) dengan nilai realibilitas cronbach’s alpha yaitu 0,805. Hasil penelitian menunjukan bahwa persepsi peserta didik terhadap pembelajaran berbasis web pada pembelajaran IPA yaitu kategori sedang dengan frekuensi relatif sebesar 63,85 % atau 53 peserta didik. Rekomendasi untuk penelitian berikutnya yaitu pembelajaran berbasis web perlu mendapat perhatian dari pihak sekolah dan guru agar pembelajaran tetap berlangsung dengan baik dengan media pembelajaran yang sesuai dan menarik.