Indonesia memiliki bermacam-macam tanaman obat tradisional untuk mengobati ketombe, diantaranya menggunakan getah jarak cina. Getah Jarak Cina (Jatropha multifida Linn.) diketahui memiliki beberapa metabolit sekunder yang beraktivitas sebagai antifungi. Metabolit sekunder tersebut fenol, saponin, alkaloid dan polisakarida. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antifungi getah jarak cina variasi konsentrasi 10%-100% dan membandingkan dengan kontrol positif zinc pyrithione 1%. Aktivitas antifungi diuji pada Malassezia globosa dengan menggunakan metode disc diffusion Kirby-Bauer berupa Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM). Hasil uji menunjukkan bahwa getah jarak cina mampu menghambat pertumbuhan Malassezia globosa penyebab ketombe. Data dianalisis dengan analisis varians (ANAVA) satu arah dan dilanjutkan dengan uji LSD (Least Significance Difference). Hasil analisis menunjukkan konsentrasi uji dan kontrol memiliki aktivitas antifungi. Getah jarak cina memiliki potensi aktivitas yang rendah dibandingkan dengan zinc pyrithione 1%. Getah jarak cina diketahui masih berpotensi menjadi sumber zat antifungi baru terhadap pertumbuhan Malassezia globosa penyebab ketombe.