Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

Interaction of Several Calcon Compounds of Paracetamol Based Toward the Role of Enzyme Protein in Antibacterial Mechanism Anasda Amal Fathullah; Wisnu Cahyo Prabowo; Rolan Rusli
Jurnal Kartika Kimia Vol 1 No 1 (2018): Jurnal Kartika Kimia
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Sciences and Informatics, Jenderal Achmad Yani University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.45 KB) | DOI: 10.26874/jkk.v1i1.10

Abstract

Kalkon is a secondary metabolite of the flavonoid group that is found in nature, especially in plants. Kalkon has various activities such as cytotoxic, antiviral, anesthetic, antimicrobial, antiinflammatory, and so forth. The aim of this research is to know the antibacterial activity of kacco-based derived paracetamol compound by using docking method against bacterial protein Escherichia coli and Bacillus subtilis. The results showed that the compound 3- (4-Metoxyphenyl) -N- (4-Chlorophenyl) Acrylamide, 3- (4-Hydroxyphenyl) -N- (4-Chlorophenyl) Acrylamide, and 3- (4-Hydroxy-3-Methoxyphenyl ) -N- (4-Chlorophenyl) Acrylamide showed good activity with an average rmsd-refine score <2. The kalkon derivative binds complex with amino acid bacteria such as Ile 173, Asn 267, Lys A449, Thr 265, and Arg A389.
OPTIMASI METODE EKSTRAKSI BERBANTU MIKROWAVE DENGAN PELARUT HIJAU (ASAM SITRAT-GLUKOSA) TERHADAP KADAR POLIFENOL TOTAL DARI DAUN KADAMBA (Mitragyna speciosa Korth. Havil) MENGGUNAKAN RESPONSE SURFACE METHODOLOGY Islamudin Ahmad; Wisnu Cahyo Prabowo
Majalah Farmasi dan Farmakologi Vol. 24 No. 1 (2020): MFF
Publisher : Faculty of Pharmacy, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.582 KB) | DOI: 10.20956/mff.v24i1.9456

Abstract

Kadamba (Mitragyna speciosa Korth Havil) merupakan salah satu tumbuhan endemik di Asia Tenggara, di Indonesia, tumbuhan ini banyak di jumpai di pulau Kalimantan. Tumbuhan ini dipercaya oleh masyarakat dapat mengobati berbagai macam penyakit. Namun, karena kandungan alkaloidnya, tumbuhan ini dilarang digunakan sebagai bahan baku obat herbal oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengembangan metode ekstraksi untuk menarik senyawa metabolit sekunder target dan meminimalkan senyawa yang tidak diinginkan yaitu dengan menggunakan metode ekstraksi berbantu mikrowave dengan pelarut hijau (Natural Deep Eutectic Solvent) yang dioptimasi menggunakan response surface methodology (RSM). Simplisia kering daun Kadamba diekstraksi menggunakan metode ekstraksi berbantu mikrowave dengan pelarut hijau (asam sitrat-glukosa) dengan berbagai kondisi ekstraksi dengan empat faktor dan tiga level (Box Behnken Design) yang dioptimasi menggunakan RSM dengan aplikasi perangkat lunak Design Expert versi 12 berlisensi. Penetapan kadar polifenol total dilakukan menggunakan reagen Folin-Ciocalteau dan diukur absorbansinya pada spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 770 nm, serta asam gallat sebagai standar. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kondisi optimum pada perbandingan rasio pelarut NADES (asam sitrat : glukosa) 5:1 g/g, rasio pelarut-sampel sebesar 1:20 g/mL, waktu ekstraksi selama 20 menit dan kekuatan gelombang mikro sebesar 30% dengan kadar polifenol total prediksi sebesar 314,924 ±35,95 mg GAE/g sampel, sedangkan dari hasil proses verifikasi (scale-up confirmation) yaitu dengan meningkatkan jumlah sampel yang digunakan sebanyak sepuluh kali lipat dengan Kadar polifenol total diperoleh  sebesar 427,12 ±35,95 mg GAE/g. Penelitian ini merupakan langkah awal dalam pengembangan metode ekstraksi untuk memperoleh senyawa target secara cepat, mudah, efisien, dan ramah lingkungan.
Isolation and Characterization Endophytic Fungal Isolate from Peronema canescens Jack Leaf and Coptosapelta tomentosa Val. K. Heyne Root Arsyik Ibrahim; M. Arifuddin; Wisnu Cahyo P; Wahyu Widayat; Mahfuzun Bone
Journal of Tropical Pharmacy and Chemistry Vol. 4 No. 5 (2019): Journal of Tropical Pharmacy and Chemistry
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia, 75117, Gedung Administrasi Fakultas Farmasi Jl. Penajam, Kampus UNMUL Gunung Kelua, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jtpc.v4i5.169

Abstract

Has been done Isolation, Characterization and Secondary Metabolite Endophytic Fungal Isolate from Peronema canescens Jack Leave and Coptosapelta tomentosa Valeton K. Heyne Root. The aim of this research is to know the number of fungal isolates, chromatogram profile and secondary metabolite group of endophytic fungal isolates from P. canencens leaves and C. tomentosa root. Characterization of endophytic fungal isolates was done macroscopically and microscopically. Identification of secondary metabolites endophytic fungal isolates were performed by chemical reaction test and TLC (Thin Layer Chromatography) method with specific spray reagents. The data of this study were obtained based on the number of endophytic fungal that can be isolated, observing macroscopic and microscopic morphological profiles, chromatogram profile and secondary metabolites of each endophytic fungal isolated. The results showed that endophytic fungal that can be isolated from P. canencens leaves four isolates, and two isolates from C. tomentosa root. Morphological profile macroscopic endophytic fungal of the six isolates showed a greenish-colored colony, white gray, clear black. Microscopic profile of each fungal isolate having spores, sprangiosphora, sporangium, conidia, hyphae and stolon. The identified secondary metabolites are: alkaloids, terpenoids, and flavonoids, and polyphenols.
Karateristik Pasien Hipertensi Rawat Inap Di Rumah Sakit Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Tiurliana Octavia Simarmata; Wisnu Cahyo Prabowo; Muhammad Amir Masruhim
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 1 (2015): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences (Prosiding Seminar Nasional Kefa
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.359 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v1i1.5

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karateristik pasien hipertensi di Rumah Sakit Abdul Wahab Sjahranie Kota Samarinda. Penelitian bersifat deskriptif, pengambilan data dilakukan secara retrospektif pada pasien hipertensi yang memenuhi kriteria inklusi dengan metode consecutive sampling. Data diambil pada periode bulan Januari-Juli 2014 melalui rekam medik. Sampel ditentukan berdasarkan kriteria inklusi sebanyak 65 rekam medik. Data pasien dipindahkan dalam lembar kerja penelitian. Karateristik pasien dianalisis berdasarkan usia, jenis kelamin, riwayat penyakit dan penyakit penyerta. Hipertensi banyak terjadi pada usia >40 tahun baik laki-laki maupun perempuan. Pasien hipertensi lebih banyak memiliki riwayat penyakit dan penyakit penyerta. Hal ini menunjukkan bahwa riwayat penyakit memiliki resiko terhadap terjadinya hipertensi. Penyakit penyerta merupakan kondisi pasien yang dapat mengganggu dalam terapi pengobatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penderita hipertensi paling banyak diderita oleh pasien berusia 41-60 tahun (58,46%), jenis kelamin perempuan (30,76%), memiliki riwayat penyakit hipertensi (48,57%) dan pasien dengan penyakit penyerta (36,9%).
Analisis Profil Kromatografi Lapis Tipis dan Aktivitas Antioksidan Metabolit Sekunder dari Ekstrak Etil Asetat Herba Kerokot (Lygodium microphyllum Cav. R. Br) Nia Oktaviani; Wisnu Cahyo Prabowo; Laode Rijai
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 1 (2015): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences (Prosiding Seminar Nasional Kefa
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.259 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v1i1.12

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pemisahan fraksi etil asetat menggunakan metode kromatografi kolom vakum dengan gradient konsentrasi dimulai dari perbandingan eluen n-heksan:etil asetat (1:9) - etil asetat:metanol (1:9) menghasilkan 14 fraksi. Fraksi 5, 6 dan 7 menghasilkan 2 noda dengan Rf noda A 0,95 dan noda B 0,76. Noda B mempunyai aktivitas antioksidan ditunjukkan dengan adanya inhibisi radikal DPPH.
Bioaktivitas Empat Spesies Tumbuhan dari Famili Euphorbiaceae dan Verbenaceae Di Hutan Hujan Tropis Kalimantan Timur Wisnu Cahyo Prabowo; Risna Agustina; M. Arifuddin
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 2 (2015): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences (Prosiding Seminar Nasional Kefa
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.926 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v2i1.59

Abstract

Latar Belakang dan Tujuan: Penggunaan biopestisida yang berasal dari tumbuhan dan mikroorganisme telah berkembang untuk menggantikan pestisida kimia yang dapat merusak keseimbangan ekosistem. Tujuan penelitian ini adalah untuk menskrining bioaktivitas larvasida dan antimakan tumbuhan dari Famili Euphorbiacea dan Verbenacea sebagai penelitian dasar pengembangan biopestisida. Metode: Sampel segar disortasi, dibersihkan, dikeringkan dan dihaluskan hingga diperoleh serbuk simplisia kering. Serbuk simplisia diekstraksi dengan maserasi menggunakan metanol selama 2 x 24 jam. Bioaktivitas larvasida ekstrak diuji terhadap larva Artemia Salina Leach dan larva Culex fatigans, sedangkan bioaktivitas antimakan diuji terhadap larva Tenebrio molitor. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa ekstrak daun Lantana camara dari famili Verbenacea memiliki aktivitas LC50 yang baik terhadap Artemia Salina Leach yaitu 21,65 ppm. Bioaktivitas larvasida terhadap Culex fatigans tidak menunjukkan hasil yang memuaskan pada seluruh ekstrak yang diuji. konsentrasi terbaik terdapat pada ekstrak Duranta erecta L. dari Famili Verbenacea dengan nilai LC95 sebesar 1.717 ppm. Hasil uji antimakan terhadap Tenebrio molitor memiliki aktivitas yang baik ditunjukkan pada ekstrak batang Euphorbia mili dari Famili Euphorbiaceae dengan IC95 sebesar 2,707 %.
Efek Antihiperurisemia Ekstrak Etanol Daun Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) Scheff. Boerl.) pada Mencit Putih (Mus musculus) Aisyah Anasia Apriani; Wisnu Cahyo Prabowo; Arsyik Ibrahim
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 3 (2016): Spesial Issue of Mulawarman Pharmaceuticals Conference Proceeding (Prosiding Semnas T
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.617 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v3i2.93

Abstract

Salah satu tanaman yang digunakan masyarakat sebagai obat tradisional untuk asam urat adalah daun mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) Scheff. Boerl.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rendeman dan metabolit sekunder daun mahkota dewa, mengetahui efek ekstrak etanol daun mahkota dewa (Phaleria macrocarpa)Scheff. Boerl.) serta mencari dosis efektifnya sebagai antihiperurisemia pada mencit betina (Mus musculus), Uji ini dilakukan dengan cara membagi 21 ekor mencit dibagi menjadi 7 kelompok. Tiap kelompok mendapat perlakuan sebagai berikut: Kelompok 1: Kontrol Negatif (Na CMC 0,5%), Kelompok II: Kontrol Positif (Allopurinol dosis 100 mg/70Kg BB), Kelompok III-VII: Ekstrak etanol dosis 25, 50, 75, 100 dan 125 mg/Kg BB. Untuk memberikan kondisi Hiperurisemia, hewan coba diinduksi Kalium Oksonat 300 mg/Kg BB secara ip dan diberikan suspensi hati ayam 1,25 g/KgBB. Rendemen ekstrak etanol diperoleh sebesar 20,3 %. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol daun mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) memiliki efek sabagai penurun asam urat. Analisis statistik dengan uji BNJD menunjukan dosis 50 mg/Kg BB adalah dosis efektif sebagai penurun kadar asam urat.
Aktivitas Penghambatan Xantin Oksidase pada Ekstrak Daun Sirih Hitam (Piper sp) Muhammad Amir Masruhim; Wisnu Cahyo Prabowo; Dita Paramitha
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 3 (2016): Spesial Issue of Mulawarman Pharmaceuticals Conference Proceeding (Prosiding Semnas T
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.098 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v3i2.102

Abstract

Hyperuricemia is a condition in which increased levels of uric acid in the blood. Xanthine oxidase role in the oxidation of hypoxanthine and xanthine to uric acid. One treatment of hyperuricemia is inhibiting xanthine oxidase in the process of formation of uric acid. The purpose of this study to determine the inhibitory activity of xanthine oxidase in the ethanol extract of black betel leaf (Piper sp). Xanthine oxidase inhibitory activity test using UV-Vis spectrophotometry in vitro with a concentration of 5 ppm, 10 ppm and 20 ppm. The data obtained were analyzed using one-way ANOVA. The result is the ethanol extract of black betel leaf has a different activity significantly and IC50 values obtained is 65.96 ppm.
Aktivitas Antifungi Getah Jarak Cina (Jatropha multifida L.) pada Pertumbuhan Malassezia globosa Penyebab Ketombe Dyan Ayu Lestari; Wisnu Cahyo Prabowo; Muhammad Amir Masruhim
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 3 (2016): Spesial Issue of Mulawarman Pharmaceuticals Conference Proceeding (Prosiding Semnas T
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.343 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v3i2.103

Abstract

Indonesia memiliki bermacam-macam tanaman obat tradisional untuk mengobati ketombe, diantaranya menggunakan getah jarak cina. Getah Jarak Cina (Jatropha multifida Linn.) diketahui memiliki beberapa metabolit sekunder yang beraktivitas sebagai antifungi. Metabolit sekunder tersebut fenol, saponin, alkaloid dan polisakarida. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antifungi getah jarak cina variasi konsentrasi 10%-100% dan membandingkan dengan kontrol positif zinc pyrithione 1%. Aktivitas antifungi diuji pada Malassezia globosa dengan menggunakan metode disc diffusion Kirby-Bauer berupa Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM). Hasil uji menunjukkan bahwa getah jarak cina mampu menghambat pertumbuhan Malassezia globosa penyebab ketombe. Data dianalisis dengan analisis varians (ANAVA) satu arah dan dilanjutkan dengan uji LSD (Least Significance Difference). Hasil analisis menunjukkan konsentrasi uji dan kontrol memiliki aktivitas antifungi. Getah jarak cina memiliki potensi aktivitas yang rendah dibandingkan dengan zinc pyrithione 1%. Getah jarak cina diketahui masih berpotensi menjadi sumber zat antifungi baru terhadap pertumbuhan Malassezia globosa penyebab ketombe.
Pengaruh Ekstrak Etanol Bunga Kecombrang (Etlingera elatior) terhadap Penyembuhan Luka Pada Tikus Putih (Rattus novergicus) Josanti Pitri Sagala; Wisnu Cahyo Prabowo; Rolan Rusli
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 3 (2016): Spesial Issue of Mulawarman Pharmaceuticals Conference Proceeding (Prosiding Semnas T
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.978 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v3i2.114

Abstract

Bunga Kecombrang (Etlingera elatior) adalah tanaman yang banyak tumbuh di Indonesia. Tanaman ini termasuk ke dalam Zingiberaceae. Umumnya masyarakat menggunakan bunga kecombrang sebagai bumbu masakan, mengobati sakit telinga dan daunnya juga dapat digunakan untuk menyembuhkan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol bunga kecombrang terhadap penyembuhan luka pada tikus putih. Pengujian ini menggunakan 18 ekor tikus yang dibagi menjadi 6 kelompok. Luka sayat dibuat pada bagian punggung tikus dengan panjang 2 cm dan kedalaman 2 mm, kemudian diberikan perlakuan sesuai dengan kelompoknya masing-masing 2 kali sehari. Hasilnya adalah pada konsentrasi 15% terlihat efek penyembuhan luka yang paling cepat yaitu 8 hari sedangkan pada kelompok Povidone Iodine penyembuhan luka terjadi pada hari ke-10, sehingga ekstrak bunga kecombrang berpotensi sebagai obat luka.