Salah satu tumbuhan yang digunakan dalam penanganan hipertensi adalah dengan kelopak bunga rosela (Hibiscus sabdariffa L.). Penelitian sebelumnya membuktikan bahwa ekstrak etanol kelopak bunga rosela menunjukkan aktivitas antihipertensi yang signifikan (P<0,1) dan prospektif untuk dikembangkan. Telah dilakukan produksi ekstrak kering rosela terstandarisasi skala pilot di industri ekstrak bersertifikat IEBA. Diperlukan pengujian aktivitas antihipertensi dari ekstrak tersebut sehingga dapat diketahui dosis yang tepat untuk diaplikasikan pada manusia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non invasive blood pressure terhadap hewan uji tikus putih jantan galur Wistar. Penelitian ini terdiri atas 5 kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol negatif, dosis 150 mg/kgBB; dosis 250 mg/kgBB; dosis 350 mg/kgBB; dan dosis 500 mg/kgBB. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dosis 250 mg/kgBB ekstrak kering kelopak bunga rosela (Hibiscus sabdariffa L.) memiliki aktivitas sebagai antihipertensi pada tikus putih jantan galur wistar dengan persentase inhibisi sistol dan diastol sebesar 27,74% dan 33,18 %. Hasil konversi dosis untuk manusia yang menghasilkan efek penurunan tekanan darah pada manusia adalah dosis 2,8 gram/70 kgBB atau 40 mg/kgBB.