Lisa Berliani
Universitas PGRI Palembang, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

JALUR PELAYARAN PERDAGANGAN KUNO DI SELAT BANGKA SEBAGAI LETAK STRATEGIS BERKEMBANGNYA KEKUASAAN MARITIM SRIWIJAYA ABAD VII-VIII MASEHI Kabib Sholeh; Widya Novita Sari; Lisa Berliani
SINDANG: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Kajian Sejarah Vol 1 No 1 (2019): SINDANG: JURNAL PENDIDIKAN SEJARAH DAN KAJIAN SEJARAH
Publisher : LP4MK STKIP PGRI Lubuklinggau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (624.393 KB) | DOI: 10.31540/sdg.v1i1.197

Abstract

Pulau Bangka merupakan wilayah kepulauan yang terletak di sebelah Timur Palembang. Kepulauan Bangka sudah dikenal pada masa kuno sebagai wilayah yang strategis pada jalur pelayaran perdagangan kuno masa Sriwijaya abad VII-VIII Masehi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis jalur pelayaran perdagangan kuno di selat Bangka, menganalisis relevansi perkembangan maritim Sriwijaya terhadap Selat Bangka. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode sejarah (historis), dengan pendekatan multi aproac yang terdiri dari politikologis, ekonomologis dan sosiologis. Adapun langkah-langkahnya adalah heuristic atau pengumpulan sumber, verifikasi sumber, interpretasi dan historiografi. Kerajaan Sriwijaya dikenal sebagai kerajaan besar yang berkuasa di laut. Selat Bangka menjadi tempat yang strategis dalam jalur pelayaran perdagangan masa Sriwijaya. Tempat yang strategis bagi para pedagang asing dari Arab, India dan Cina yang melalui jalur selat Bangka maka secara tidak langsung para pedagang tersebut akan mampir terlebih dahulu di pelabuhan-pelabuhan Sriwijaya. Sriwijaya berkuasa akan wilayah Selat Bangka sekaligus berperan dalam keamanan para pedagang yang melewati Selat Bangka. Dengan kekuatan maritim yang ada, raja Sriwijaya juga mengerahkan para tentaranya untuk mengamankan wilayah tersebut. Selain sebagai kebijakan politik, Selat Bangka sangat penting untuk perluasan kekuasaan Sriwijaya.