Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PEMBENTUKAN JATI DIRI MELALUI KEARIFAN BAHASA LOKAL KAMPUNG NAGA SEBAGAI CORE ETHIC VALUE DALAM BERKOMUNIKASI (Studi Kasus tentang Penggunaan Bahasa Lokal Masyarakat Kampung Naga Tasikmalaya) Ela Hodijah N
Al - Mujaddid: Jurnal Ilmu-ilmu Agama Vol 1 No 1 (2018): Al - Mujaddid : Jurnal Ilmu-ilmu Agama
Publisher : STAI Sebelas April Sumedang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1076.534 KB)

Abstract

Kebijakan yang dihasilkan dari suatu proses yang lama dalam sebuah budaya akan melahirkan sebuah kearifan lokal. Kearifan seperti inilah yang kemudian akan melahirkan karakter tersendiri sebagai ciri khas yang dianut, inilah yang disebut dengan Jati diri sebagai ciri khas berdasarkan sifat atau tingkah laku baik secara perorangan atau kelompok.Permasalahan yang dirumuskan; Bagaimana kearifan bahasa lokal warga kampung Naga Tasikmalaya sebagai core ethic value dalam berkomunikasi?, Bagaimana kearifan bahasa lokal warga kampung Naga sebagai core ethic value berkomunikas dalam pembentukan Jati Diri?. Tujuan untuk mengetahui bentuk kearifan dari bahasa lokal warga kampung Naga Tasikmalaya sebagai core ethic value dalam berkomunikasi. Dan untuk mengetahui core ethic value berkomunikasi melalui kearifan bahasa lokal warga kampung Naga Tasikmalaya dalam pembentukan Jati diri seseorang. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode penelitiankualitatif deskriptif, karena menggambarkan kejadian atau peristiwa yang sebenarnya terjadi dilapangan. Dengan mengambil lokus penelitian di kampung Naga Tasikmalaya. Sebagai sumber data diperoleh dari observasi wawancara, dokumentasi dan kajian Pustaka. Kesimpulan dari penelitian, bahwa Bahasa yyang digunakan masyarakat kampung Naga Tasikmalaya adalah Bahasa Sunda “Loma”. Adapun Core Ethic Value dalam pembentukan Jati diri bahasa lokal yang dipergunakan warga kampung Naga yaitu Bahasa Sunda Kasar atau Loma/Akrab yang menggambarkan jati diri yang penuh dengan“Kesederhanaan”, Kepolosan” dan “ Keakraban”.Ketiga Jati Diri inilah yang dapat peneliti promosikan sebagai basis pembentukan karakter siswa di lembaga Pendidikan Islam