Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

IDENTIFIKASI BAHAN PEWARNA DAN PENGAWET PADA SAOS TOMAT YANG BEREDAR DI KOTA JEMBER Setyorini, Dyah; Subiantoro, Sonny; selviana, selviana
STOMATOGNATIC- Jurnal Kedokteran Gigi Vol 7, No 1 (2010)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tomato sauce is product of fresh tomato cultivation becoming tomato paste conducted through some processes. Tomato sauce distributed in Jember Regency uses additional food ingredients i.e colouring agent and preservative. The use of additional food ingredient has been ruled in the decree of Health Minister of Indonesia No. 722/Menkes/Per/IX/1988. According to the decree, the use of colouring agent and preservative may not exceed than 300 ppm, while for preservative i.e Natrium Benzoat may not be more than 1000 ppm. Since the excessive use of these materials may promote toxicity for the consumers. The data resulted were subsequently confronted to the Decree of Health Minister of Indonesia No. 722/Menkes/Per/IX/1988. The result showed that 30% of samples with colouring agent more than theits limit of use, and 30% with preservative more than its limit.Colouring agent degree of tomatoe sauce exceeding its limit i.e 300 ppm may allow it stored in body and cause liver disturbance. Histophatologically, degeneration of fat, pyknotic, hyperchromatism of nucleus and citolisis of plasma. The use of preservative more than its limit in tomatoe sauce i.e 1000 ppm may raise systemic effect such as urticaria, rhinitis, or anaphylactique shock. It was concluded that sample A brand showed that its colouring agent degree did not exceed its limitwhile its preservative did. While in sample B, C, D, E, F dan J, the degree of both colouring agent and preservative did not exceed their limit. Sample H showed that the degree of its colouring agent exceeded the limit of use while its preservative did not.
PEMBERDAYAAN SUKU DAYAK PEDALAMAN MELALUI INOVASI PERTANIAN, EKONOMI, PENDIDIKAN DAN KESEHATAN TERPADU UNTUK MEWUJUDKAN MASYARAKAT SEHAT, CERDAS, DAN SEJAHTERA DI DAERAH TERTINGGAL KALIMANTAN BARAT Sarwono, Eko; Selviana, Selviana; Saleh, Ismail
BULETIN AL-RIBAATH Vol 14, No 1 (2017): BULETIN AL-RIBAATH
Publisher : LPPM UM PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.26 KB) | DOI: 10.29406/bul al-ribaath.v14i1.579

Abstract

The majority of indigenous Dayak farmers in Toho district encounter several issues. Their productivity was varied seasonally. In the rainy season, they were difficult to dry paddy in the sun. They also required costly diesel to fuel their threshing machines. In the health area, this region ever promulgated to set up Desa Siaga, but until now the discourse has not been realized. Health coverages such as childbirth by medical labor, exclusive breastfeeding, PHBS, and environmental sanitation were extremely low. This programs empowered dayak farmer community through Innovations in Agriculture, Economics, Education and Health Integrated (PERENDIKESDU). The programs included (a) Increasing the entrepreneurial agricultural economics, methods/concept used to overcome the problems, namely: the establishment and coaching a group of women farmers, training of making rice with simple biomass drying machine and simple threshing machine, training nursery plantation processing, packaging socialization plantation products. (b) Establishment and Development of alert village, methods which are used to treat the problems namely: workshops, health promotion include counseling on health behavior, socialization healthy latrines, clean water supply, sanitation, training of village cadres standby and Posyandu cadres, management training standby village, ground socialization land use for medicinal plant families (toga). (c) Elimination of illiteracy, methods which are used to treat the problems, namely: the implementation of training for creating collages, mosaics, and a montage of simple materials, realization Morance training methods, training of cadres illiteracy, the establishment of home building illiteracy. Keywords: Agriculture, Economics, Education, Health, PERENDIKESDU, Dayak.The majority of indigenous Dayak farmers in Toho district encounter several issues. Their productivity was varied seasonally. In the rainy season, they were difficult to dry paddy in the sun. They also required costly diesel to fuel their threshing machines. In the health area, this region ever promulgated to set up Desa Siaga, but until now the discourse has not been realized. Health coverages such as childbirth by medical labor, exclusive breastfeeding, PHBS, and environmental sanitation were extremely low. This programs empowered dayak farmer community through Innovations in Agriculture, Economics, Education and Health Integrated (PERENDIKESDU). The programs included (a) Increasing the entrepreneurial agricultural economics, methods/concept used to overcome the problems, namely: the establishment and coaching a group of women farmers, training of making rice with simple biomass drying machine and simple threshing machine, training nursery plantation processing, packaging socialization plantation products. (b) Establishment and Development of alert village, methods which are used to treat the problems namely: workshops, health promotion include counseling on health behavior, socialization healthy latrines, clean water supply, sanitation, training of village cadres standby and Posyandu cadres, management training standby village, ground socialization land use for medicinal plant families (toga). (c) Elimination of illiteracy, methods which are used to treat the problems, namely: the implementation of training for creating collages, mosaics, and a montage of simple materials, realization Morance training methods, training of cadres illiteracy, the establishment of home building illiteracy. Keywords: Agriculture, Economics, Education, Health, PERENDIKESDU, Dayak.
PENGARUH SIKAP BELANJA ONLINE TERHADAP TRUST MELALUI MEDIATOR KEPUASAN PELANGGAN Selviana, Selviana; Setyowati, Retno Budi
IKRA-ITH HUMANIORA : Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 3 No 2 (2019): IKRAITH-HUMANIORA Vol 3 No 2 Bulan JULI 2019
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.344 KB)

Abstract

ABSTRAKKemajuan teknologi yang semakin berkembang, membuat internet tidak hanya digunakanuntuk berkomunikasi dan sumber informasi, tetapi juga sebagai media perdaganganelektronik atau yang lebih dikenal dengan e-commerce (elektronik commerce). Dalam ecommerce,banyak produk yang dijual dan dibeli secara online dengan harga yang dapatbersaing dengan harga toko. Mudahnya proses transaksi yang dapat dilakukan kapan saja dandimana saja dan harga barang yang lebih terjangkau, membuat e-commerce menjadi pilihanberbelanja. Maka dari itu, melalui penelitian ini peneliti ingin mengetahui sikap belanjaonline terhadap trust melalui mediator kepuasan pelanggan. Responden penelitian adalahorang-orang yang pernah belanja online pada jaringan Indonesia dan digunakan sendiri.Jumlahnya adalah 184 orang dengan teknik accidental sampling. Pengumpulan datamenggunakan kuisioner google.docs yang disebarkan melalui Whats up dan analisa datamenggunakan path analysis dengan program Lisrel. Hasil analisis menunjukkan bahwaterdapat pengaruh sikap belanja online terhadap trust melalui mediator kepuasan pelanggan.
PKM Inovasi Teknologi Produksi Olahan Ikan Pada Poklahsar Desa Kuala Secapah Sarwono, Eko; Sutarmin, Achmad; Ruhama, Ufi; Suwarni, Linda; Selviana, Selviana
JPP IPTEK (Jurnal Pengabdian dan Penerapan IPTEK) Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : LPPM ITATS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.298 KB) | DOI: 10.31284/j.jpp-iptek.2018.v2i2.307

Abstract

Ikan merupakan potensi yang ada di Desa Kuala Secapah. Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) Sumber Rezeki dan Nusa Damai di Desa Kuala Secapah adalah kelompok wanita yang bergerak dalam industri Rumah Tangga skala kecil yang mengolah hasil perikanan dan laut menjadi produk olahan seperti kerupuk ikan dan ikan asin. Kendala yang dihadapi adalah teknologi produksi masih sederhana, manajemen pemasaran terbatas, dan packing produk yang dihasilkan kurang menarik. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampikan serta produktivitas produk olahan perikanan Poklahsar. Target luaran dalam kegiatan ini adalah dibuatnya teknologi mesin pemotongan dan teknologi mesin penyimpan bahan baku (chest freezer) untuk produksi kerupuk ikan, dibuatnya produksi kerupuk ikan dan ikan asin dengan berbagai aneka bentuk kerupuk dan jenis ikan serta dibuatnya kemasan produk ikan asin & kerupuk ikan yang menarik, dan memiliki PIRT, komposisi bahan, kandungan gizi, tanggal produksi dan expired produk. Metode partisipatif digunakan untuk melibatkan mitra secara aktif dalam pelaksanaan penerapan inovasi teknologi Pengolahan Produk Perikanan. Adapun teknologi diintroduksikan adalah pelatihan pengolahan produk perikanan berbagai macam bentuk olahan, pembuatan mesin pemotongan kerupuk precontohan, pengemas produk (siliser), dan chsest freezer serta packing produk dengan merk dagang, komposisi bahan, komposisi gizi, dan PIRT (izin). Hasil kegiatan yang sudah dilaksanakan antara lain, introduksi IPTEKS mesin pemotong kerupuk, pendingin, perangkat packing produk.  Program Kemitraan yang sudah dilaksanakan ini membantu mitra dalam menyelesaikan permasalahan dan meningkatkan produktivitas mitra.
EFEKTIVITAS MODEL PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA VIDEO IMPLEMENTASI G1R1J DALAM MENINGKATKAN ANGKA BEBAS JENTIK Selviana, Selviana; Suwarni, Linda
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 5, No 2: JANUARI 2019
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33485/jiik-wk.v5i2.116

Abstract

Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) merupakan program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan mengajak peran aktif seluruh masyarakat untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk, Aedes Spp. Pelaksanaan G1R1J di Kota Pontianak saat ini sedang diperkenalkan di RW 06  Kelurahan Pal Lima, namum pihak Puskesmas mengalami kendala dalam memperkenalkan program G1R1J pada kader jumantik maupun masyarakat. Sehingga diperlukan suatu media yang dapat membantu kader dalam memahami peran dan fungsinya sebagai kader G1R1J. Tujuan Penelitian ini adalah mengetahui Efektivitas Model Promosi Kesehatan Melalui Media Video Implementasi G1R1J Dalam Meningkatkan Angka Bebas Jentik  Di RW 06 Kelurahan Pal Lima Kota Pontianak. Metode Penelitian menggunakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian Experimental dengan menggunakan rancangan penelitian pra experimental dengan desain penelitian one group pretest post test desain. dengan sampel untuk menguji efektivitas media video adalah sebanyak 30 orang yang terdiri dari kader dan masyarakat. Sedangkan untuk pengukuran ABJ  dilakukan sebanyak 67 Rumah/bangunan. Hasil Penelitian menujukkan bahwa media video sangat efektif dalam meningktkan pengetahuan dan sikap masyarakat mengenai Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik dengan p value = 0,001. Implementasi Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik selama 1 bulan pertama dapat meningkatkan Angka Bebas Jentik di RW 06 Kelurahan Pal Lima dari 52,94% menjadi 85,56% (terjadi peningkatan 32,62%). Disarankan kepada Dinas Kesehatan Kota Pontianak agar dapat mensosialisasikan G1R1J di seluruh wilayah Puskesmas dengan menggunakan media video, sehingga masyarakat dapat membentuk dan menerapkan G1R1J di wilayahnya.
Different Types of Anopheles Breeding Place in Low and High Malaria Case Areas Bariyah, Khairul; Utomo, Budi; Sulistyawati, Sulistyawati; Fathmawati, Fathmawati; Supriyanto, Supriyanto; Selviana, Selviana; Arwati, Heny
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 14, No 2 (2018)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v14i2.14502

Abstract

Malaria is a disease which is transmitted through the bite of Anopheles mosquito. This study aimed to analyse the difference of type of Anopheles larva breeding places between low malaria case area, namely Mandor Village, and high malaria case area, namely North Amboyo Village, both in Landak Regency, West Kalimantan Province. The samples of Anopheles mosquito breeding places was acquired through accidental sampling from all Anopheles larva breeding places and spatial mapping of breeding place points. The data were analyzed using Chi-square test and Mann-whitney test. This study found 70 breeding place points which consisted of 8 types of place, namely dig well, drilled well, Illegal Gold Mining (PETI) well, puddle, fish pond, sewer, swamp, and rice field. The lowest larva density in Mandor Village was at PETI well (0.48/dip) and the highest was at dig well (0.75/dip). In North Amboyo Village, the lowest density was at number 3 dig well (0.2/dip) and the highest was at rice field (2.3/dip). It can be concluded that there was a significant difference of Anopheles breeding places between low and high malaria case areas.
INISIASI SEKS PRANIKAH REMAJA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI Suwarni, Linda; Selviana, Selviana
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 10, No 2 (2015)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v10i2.3378

Abstract

Perilaku seks pranikah remaja di Kota Pontianak tahun 2009 menunjukkan 56,9% pernah kissing, 30,7 necking, 13,8% petting, 7,2% oral seks, 5,5% anal seks, dan 14,7% pernah intercourse. Angka intercourse ini lebih tinggi dari angka yang dirilis Kemenkes 2009 (6.9% di Jakarta, Medan, Bandung, dan Surabaya). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui inisiasi seks pranikah remaja dan faktor prediktornya pada remaja di Kota Pontianak tahun 2014. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional de ngan menggunakan teknik simple random sampling dalam pengambilan sampel. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 300 remaja SMP dan SMA yang ada di 6 kecamatan Kota Pontianak.  Hasil penelitian ini menunjukkan inisiasi seks remaja diawali dengan pegangan tangan (82,7%), berpelukan (60,7%), cium pipi (66%), meraba daerah sensitive (19,3%), seks oral (7%), seks anal (4%), dan intercourse (14,7%). Faktor prediktor inisiasi seks pranikah diantaranya: usia pasangan (p value =0,0001; PR=2,461), monitoring orangtua (p value =0,001; PR=1,537), perilaku teman sebaya (p value =0,0001; PR=2,993), sikap seksual (p value =0,0001; PR=1,868), norma subjektif (p value =0,0001; PR=1,309), niat berperilaku (p value =0,0001; PR=3,150), dan paparan media pornografi (p value =0,0001; PR=2,803). Adolescent premarital sexual behavior in Pontianak (2009) showed that 56.9% had been kissing, 30.7 necking, 13.8% petting, 7.2% oral sex, 5.5% anal sex, and 14.7% intercourse. The number of intercourse was higher than free sex adolescent number by the Ministry of Health in 2009 (6.9% in the Jakarta, Medan, Bandung, and Surabaya). The purpose of this study was to investigate and analyze adolescence premarital sexual initiation and associated factors in 2014. A cross-sectional study with simple random sampling data collection was used. The study involved 300 adolescents participated from junior and senior high school at six subdistrict in Pontianak. This study showed initiation of premarital sexual starting from 82.7% hand touching, 60.7% hugging, 66% kissing, 19.3% touching sensitive areas, 7% oral sex, 4% anal sex, and 14.7% intercourse. The associated factors with premarital sex initiation were older age pair (p value = 0.0001; PR = 2.461), low parental monitoring (p value = 0.001; PR = 1.537), risky peers behavior (p value = 0.0001; PR = 2.993), permissive sexual attitude (p value = 0.0001; PR = 1.868), permissive subjective norm (p value = 0.0001; PR = 1.309), risky intention to behave (p value = 0.0001; PR = 3,150), and pornography media exposure (p value = 0.0001; PR = 2.803).
EMPATI DAN PENGGUNAAN SITUS JEJARING SOSIAL SEBAGAI FAKTOR DALAM MEMBENTUK MORAL REMAJA Selviana, Selviana
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology Vol 3, No 2 (2016): Jurnal Psikologi Ulayat
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara (KPIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.501 KB) | DOI: 10.24854/jpu22016-68

Abstract

Abstract — This study aimed to look at the effect of empathy and the use of social networking sites as factors to moral behavior of adolescents. The subjects of this study were 294 students of grade 10th and 11th years of a public high school at Bekasi. Results showed that empathy directly affects moral behavior, which means that when the level of empathy is improved, it can form morals into a better direction. Meanwhile, the use of social networking sites affects moral behavior directly, which means that when the use of social networking sites are used for positive things, it can shape moral and when used for negative purposes, it will be the opposite. The findings demonstrate empathy and the use of social networking sites in shaping moral. Abstrak — Penelitian ini bertujuan untuk melihat besarnya pengaruh empati dan penggunaan situs jejaring sosial terhadap faktor-faktor pembentuk perilaku moral remaja. Partisipan dalam penelitian ini adalah 294 orang siswa SMA dan SMK kelas X dan XI sebuah sekolah di kawasan Bekasi. Hasil penelitian menunjukkan empati berpengaruh secara langsung terhadap perilaku moral dengan, yang berarti bahwa bila kadar empati atau kepedulian terhadap sesama semakin ditingkatkan, maka dapat membentuk moral remaja ke arah yang lebih baik. Sementara itu, penggunaan situs jejaring sosial memberikan pengaruh secara langsung terhadap moral remaja, yang berarti bahwa bila penggunaan situs jejaring sosial dipakai untuk hal-hal yang baik, maka dapat turut membentuk moral remaja ke arah yang lebih baik; dan bila dipakai untuk tujuan yang negatif, maka akan sebaliknya. Hasil ini menunjukkan betapa pentingnya empati dan penggunaan situs jejaring sosial dalam membentuk moral remaja masa kini.
PENGEMBANGAN SKALA MODAL SOSIAL PADA REMAJA Selviana, Selviana
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology Jurnal Psikologi Ulayat (Forthcoming)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara (KPIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24854/jpu02019-214

Abstract

Abstract —  Adolescents are surrounded by social environment in their daily life which becomes their social capital. In this study, the socialcapital includes significant people in adolescents’ life, such as: parents, teachers, and friends, from which the measurement of adolescent social capital is based upon. Respondents in this study consisted of 250 adolescents, of which 46 percent were men. The results of psychometric tests demonstrated a good validity and reliability of the developed scale through internal consistency and construct validity testing. The scale was proficient in measuring the similar constructs of social capital: social interaction, trust, andshared vision. Given the good psychometric properties, the developed scale is reliable to be used to measure social capital for adolescents.Abstrak—Dalam kehidupan sehari-hari, remaja memiliki lingkungan pergaulan yang menjadi modal sosialnya (social capital). Pada penelitian ini, modal sosial yang dimaksud mencakup orang-orang terdekat remaja, yaitu orang tua, guru, dan teman yang menjadi dasar bagi pengembangan alat ukur modal sosial remaja. Responden penelitian berjumlah 250 orang, di mana 46 persennya merupakan laki-laki. Berdasarkan hasil uji psikometri yang dilakukan, skala modal sosial bagi remaja diketahui memiliki validitas dan reliabilitas yang baik setelah diuji konsistensi internal dan validitas konstruknya. Skala ini dapat mengukur satu konstruk yang serupa dengan konstruk modal sosial, yaitu: Interaksi sosial (social interaction), kepercayaan (trust), dan visi bersama (shared vision). Dengan hasil uji psikometri yang cukup baik, maka skala ini dapat digunakan untuk mengukur modal sosial dalam konteks pada remaja.
PENGARUH RELIGIOSITAS DAN KONFORMITAS TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU PROSOSIAL MAHASISWA YANG MENGIKUTI PERSEKUTUAN Agnita, Chiquitita; Selviana, Selviana
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology Jurnal Psikologi Ulayat (Forthcoming)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara (KPIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (59.412 KB) | DOI: 10.24854/jpu02019-231

Abstract

Abstract — This study aims to determine the effect of religiosity and peer conformity on prosocial behavior. Respondents in this study consisted of 72 students who participated in Christian spiritual fellowship (Perkantas). Data were collected using the scale of prosocial behavior, scale of religiosity and scale of peer conformity; all were particularly developed by the researchers. The results revealed that there are partial and simultan effects of religiosity and peer conformity on prosocial behavior. It was concluded that religiosity and peer conformity have an important role in shaping prosocial behavior in everyday life.Abstrak — Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh religiositas dan konformitas teman sebaya terhadap perilaku prososial. Responden penelitian adalah mahasiswa-mahasiswi yang mengikuti persekutuan rohani Kristen Perkantas berjumlah 72 orang. Pengumpulan data dengan menggunakan skala perilaku prososial, skala religiositas, dan skala konformitas teman sebaya yang dikembangkan peneliti. Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat pengaruh secara parsial maupun pengaruh secara simultan religiositas dan konformitas teman sebaya terhadap perilaku prososial. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa religiositas dan konformitas teman sebaya berperan penting dalam membentuk perilaku prososial dalam kehidupan sehari-hari.