<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan return dan risiko dari obligasi syariah dan obligasi konvensional. Menurut Sance Renais (2005), sukuk lebih kompetitif dibandingkan dengan obligasi konvensional, hal ini disebabkan oleh: Kemungkinan akuisisi th eshare pendapatan lebih tinggi dari obligasi konvensional, syariah ssafe obligasi karena digunakan untuk membiayai proyek-proyek prospektif kasus ofloss (outof control) investor masih eassets acquir, terobosan paradigma, tidak lagi obligasi tapi letter.This investasi penelitian ini dilakukan di Pasar Modal Pusat Referensi BEI (Bursa Efek Indonesia) yang terletak di Tower II Jenderal Sudirman plot jalan 51-53, Jakarta Selatan dan FSA (Financial ServicesAuthority) Jln. Medan Merdeka Square Bull. Metode yang digunakan adalah dengan membandingkan studi banding dari hasil, resiko, dan kinerja obligasi Ijarah Islam swith obligasi suku bunga tetap konvensional yang ada di reporton Bursa Efek pada tahun 2008 hingga 2013. Selain itu, pengumpulan data di sstudy thi dilakukan oleh Field Research (Field Research), yaitu pengamatan langsung pada objectto bestudied dan dapat menghasilkan data primer yang berkaitan dengan masalah yang bestudied.Penduduk yang ditargetkan adalah data obligasi sissuedby PTPT.Summarecon Agung, PT. Mayora Indah, PT. Indosat dan PT. Aneka Gas Tbk, baik obligasi syariah dan konvensional, bondsaretradedonthe Stock Exchange.Thesampleinthis studyis ikatan ofdata sebagaimana dimaksud di atas yang diperdagangkan di Bursa Efek selama periode studi, yaitu metode April 2008- April 2013.The digunakan dalam pengambilan sampel adalah metode purposive sampling. Hasil penelitian ini menemukan bahwa baik hasil dan risiko obligasi konvensional swith obligasi syariah tidak memiliki perbedaan yang signifikan.]]>
