Claim Missing Document
Check
Articles

Fungsi Dan Peran Abdi Dalem Di Keraton Kasunanan Surakata Hadiningrat Sari, Herlina Kartika; Brata, Nugroho Trisnu
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 9 No 2 (2020): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan membahas tentang fungsi dan peran abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dan analisis teori menggunakan teori Fungsionalisme, Malinowski. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Validitas data penelitian ini menggunakan teknik triangulasi data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa makna abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat bagi abdi dalem adalah pengabdian yang dilakukan dengan tulus ikhlas tanpa pamrih tanpa paksaan untuk mendapatkan keberkahan dari Tuhan dan mendapatkan kedamaian dan kentraman untuk mensejahterakan keluarga dengan pegabdian mereka. Fungsi dan peran abdi dalem sangatlah penting bagi kehidupan keraton dan keduannya tidak dapat dipisahkan satu sama lain, keraton membutuhkan abdi dalem untuk menjaankan roda pemerintahan dan abdi dalem membutuhkan keraton. Sedangkan masyarakat memilih menjadi abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat karena jika bekerja dengan raja dengan turut ikhlas tanpa meminta balasan apapun maka akan digantikan oleh Tuhan, bisa berupa kesehatan, kebahagiaan, kedamaiaan, walau itu tidak dirasakan langsung oleh abdi dalem tetapi juga dapat diberikan kepada keturunannya.
Modal Sosial untuk Bekerja sebagai Bakul Pari dan Keuntungan Ekonomi dari Jual Beli Pari Huwaida, Shania Nur; Brata, Nugroho Trisnu
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 10 No 1 (2021): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Transaksi jual beli pari antara petani dengan bakul pari terdapat unsur modal sosial yang dimiliki oleh masing-masing pihak. Jika modal sosial yang dimiliki bakul pari tinggi, maka keuntungan dan manfaat sosial yang diperoleh bakul pari tentunya juga tinggi. Namun modal sosial yang tinggi tidak menjamin bakul pari memperoleh keuntungan. Tujuan penelitian ini adalah (1) Memahami modal sosial yang dimiliki bakul pari dalam proses jual beli pari, (2) Memahami proses terjadinya jual beli pari dengan melibatkan kepemilikan modal sosial, (3)Mengetahui faktor apa saja yang menjadi kendala bakul pari memperoleh keuntungan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti menggunakan teori modal sosial Robert Putnam sebagai alat untuk menganalisis data yang diperoleh. Lokasi penelitian yaitu di Desa Tanggul Kecamatan Mijen Kabupaten Demak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Modal sosial yang dimiliki bakul pari dalam aktivitas jual beli pari mencakup beberapa aspek yaitu: kepercayaan (trust), jaringan sosial (social networks) yang meliputi jaringan sosial dengan petani pari, jaringan sosial dengan tempat penyewaan mesin pemanen pari, jaringan sosial dengan tukang ojek dan tenaga manol sawah dan jaringan sosial dengan bakul beras atau selep.Norma yang berlaku jika ada yang melanggar aturan pada aktivitas jual beli pari yaitu mengenai pemberian sanksi sosial berupa pelabelan. (2) Proses jual beli pari antara petani dengan bakul pari dilakukan secara tebasan. Pada transaksi tersebut tidak menggunakan nota atau kwitansi sebagai tanda bukti adanya transaksi jual beli. (3) Faktor yang menjadi kendala bagi bakul pari memperoleh keuntungan dalam jual beli pari meliputi: faktor cuaca, hama penyakit penyakit pada tanaman padi, biaya kerja di lapangan, kebijakan harga pemerintah, dan modal kepandaian berbicara bakul pari.
Natural Stone Mining Activities on the Foothills of Mount Ungaran in Ethnoecological Perspective Sukamti, Sri; Brata, Nugroho Trisnu
Forum Ilmu Sosial Vol 48, No 1 (2021): June 2021
Publisher : Faculty of Social Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/fis.v48i1.29449

Abstract

Ndhepo is a stone mining activity in illegal sites carried out by the people of Medono Village. This activity is one of the changes in environment utilization. This study proposes to determine the perception of the people of Medono Village with the existence of stone mining activities around their living environment, to find out the meaning of the Medono Village community regarding their living environment, and to obtain the reasons for the community to carry out stone mining activities. The research method of this study was qualitative. Data analysis used an ethnoecological perspective. The results indicate that the natural environment in Medono Village is a fertile area and saves other natural resources, namely natural mineral resources for excavation C in the form of andesite rocks. Before the ndhepo activity, the community used their land for agricultural purposes. However, after realizing that ndhepo could provide a higher income than cultivating agricultural land, some people then turned to mine workers. The Medono Village community interprets the environment as a place to meet the needs of life. However, there are other meanings by most people, especially those related to stone mining activities because they have an impact on the surrounding natural environment. Some citizens actually do not approve of the existence of those mining activities.
MODAL SOSIAL DALAM PEREKONOMIAN MINDRING DI KALANGAN BURUH PABRIK ROKOK DI DESA BULUNGCANGKRING KECAMATAN JEKULO KABUPATEN KUDUS Fauziah, Maulina Indah; Prasetyo, Kuncoro Bayu; Brata, Nugroho Trisnu
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 5 No 1 (2016): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu lembaga perekonomian informal yang ada di Desa Bulungcangkring adalah mindring. Kredit mindring tetap eksis di kalangan buruh pabrik rokok di Desa Bulungcangkring meskipun bunga yang harus dibayar relatif tinggi. Kredit mindring berbeda dengan lembaga perekonomian formal . Mindring tidak membebankan jaminan barang berharga sebagai syarat, para pelaku mindring hanya mengandalkan rasa saling percaya antar keduanya. Penelitian ini bertujuan untuk membahas mengapa praktek perekonomian mindring terjadi di kalangan buruh pabrik rokok di Desa Bulungcangkring serta menjelaskan peran modal sosial dalam aktivitas perekonomian mindring di kalangan buruh pabrik rokok di desa Bulungcangkring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para buruh pabrik rokok melakukan mindring disebabkan oleh sistem gaji borongan yang diberikan secara harian sehingga tidak mampu mencukupi kebutuhan rumah tangga dan didorong oleh kemudahan pelayanan yang diberikan oleh tukang mindring. Hasil kedua adalah modal sosial dalam mindring di kalangan buruh pabrik rokok di Desa Bulungcangkring berupa kepercayaan, norma, dan jaringan menjadi penguat atau perekat antara tukang mindring dan pelanggannya untuk dapat mempertahankan eksistensinya.
POLA PERILAKU NITOR BUNGA KAMBOJA DI AREA PEMAKAMAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KONDISI SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS DI KABUPATEN CILACAP) Sundari, Ety; Brata, Nugroho Trisnu; Alimi, Moh Yasir
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 5 No 2 (2016): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nitor bunga kamboja merupakan istilah untuk menyebut pekerjaan memungut bunga kamboja di area pemakaman. Meningkatnya harga bunga kamboja mengakibatkan munculnya para pemungut bunga kamboja di beberapa area pemakaman. Naik turunnya harga bunga kamboja mempengaruhi perubahan perilaku masyarakat Dusun Sumpilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola perilaku nitor bunga kamboja di area pemakaman Dusun Sumpilan, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap. Penelitian ini menggunakan teori pertukaran jaringan dalam perspektif Cook dan Whitmeyer. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa alasan masyarakat melakukan nitor bunga kamboja karena alasan ekonomi, alasan religi dan letak area pemakaman yang strategis. Pola perilaku nitor yaitu adanya perubahan perilaku para pemungut bunga kamboja pada saat harga murah, kemudian harga tinggi dan kembali menurun. Hal tersebut juga mempengaruhi jumlah pemungut bunga kamboja. Aktivitas nitor bunga kamboja dibagi menjadi 3 yaitu ngalumna, numbrasna dan nggaringna. Aktivitas nitor bunga kamboja memberikan dampak pada masyarakat Dusun Sumpilan dari segi kondisi sosial ekonomi.
KEBERLANGSUNGAN USAHA MIKRO BIDANG KULINER DI ALUN-ALUN LAMA UNGARAN Aprilia, Silvi Ayu; Brata, Nugroho Trisnu; Mustofa, Moh Solehatul
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 6 No 1 (2017): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas tentang keberlangsungan usaha mikro bidang kuliner di Alun-Alun Lama Ungaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; 1) Bertahannya usaha kuliner di Alun-Alun Lama Ungaran dilatarbelakangi oleh beberapa faktor yaitu. bakat dan minat memasak dan latar belakang pendidikan yang rendah, cita-cita dan menghasilkan pendapatan, dan nilai-nilai sosial keagamaan; 2) Budaya kerja pengusaha mikro bidang kuliner di Alun-Alun Lama Ungaran yaitu, gaya hidup sederhana, konsistensi cita rasa dan harga, kreatif dan kerja keras, disiplin, dan profit oriented; 3) Peranan budaya kerja terhadap kebertahanan usaha mikro bidang kuliner dapat dilihat dalam dua hal yaitu peningkatan pendapatan dan perluasan jaringan sosial. Selain itu, terdapat sisi lain dalam budaya kerja pengusaha mikro bidang kuliner di Alun-Alun Lama Ungaran yaitu perilaku menggunakan penglarisan untuk berdagang.
Dinamika dan Konflik dalam Proses Relokasi Pedagang Pasar Ngabul Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara Musrifah, Siti; Kismini, Elly; Brata, Nugroho Trisnu
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 6 No 1 (2017): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasar Ngabul adalah sebuah pasar tradisional yang ada di Desa Ngabul Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara dan oleh pemerintah setempat pasar tersebut direlokasi. Ada berbagai kepentingan yang berbeda sehingga memicu terjadinya konflik dalam proses relokasi ini. Penelitian ini bertujuan untuk membahas bagaimana perbedaan berbagai kepentingan yang ada dalam proses relokasi pedagang Pasar Ngabul serta dampaknya terhadap kehidupan ekonomi sosial pedagang dan masyarakat Pasar Ngabul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerintah setempat dan panitia relokasi memiliki kepentingan untuk mewujudkan ketertiban umum, sedangkan keluarga pewakaf tanah di pasar lama, pedagang, dan masyarakat sekitar juga memiliki kepentingan untuk keuntungan masing-masing. Perbedaan kepentingan tersebut menjadi pemicu terjadinya konflik dalam proses relokasi ini. Semenjak dilaksanakannya kebijakan relokasi pedagang Pasar Ngabul, hubungan para pedagang di pasar darurat semakin erat, sedangkan pedagang di pasar baru memulai hubungan atau interaksi dengan orang-orang baru, pendapatan pedagang di pasar darurat tidak mengalami perubahan, pendapatan pedagang di pasar baru meningkat, pendapatan masyarakat sekitar Pasar Ngabul lama menurun dan terbukanya lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar pasar darurat.
Etnoekologi Masyarakat Penambang Emas di Desa Cihonje Kecamatan Gumelar Kabupaten Banyumas nurhayati, ika nofita; Brata, Nugroho Trisnu; Rochana, Totok
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 6 No 2 (2017): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Utilization of Cihonje-Paningkaban hill land to be a artisanal gold mining location raises typical behaviour patterns of society that is distinctive and different from other society. The purpose of this research is to determine the behavior patterns of Cihonje society in utilizing their environment and how the environmental meaning for society. Researchers uses qualitative methods. Data analysis using ethnoecological approach. The results showed that miners have ideas and knowledge in mining operations that are implemented in mining activities. Mining activities give positive impact related to the prosperity of society. There are also negative impact related to the envoronment arround Cihonje-Paningkaban hills which is atributed with Ratadawa story, where there will be landslide and the land surface become wide and flat in the mining location as the name of Ratadawa. Ratadawa forecast indirectly give legitimacy towards the sustainability of gold mining activities in the Cihonje-Paningkaban hills. Keywords: artisanal gold mining, environmental utilization, environmental meaning, ethnoecology
Folklor Tabu Pertanian Dalam Menanam Kacang Hijau Pada Masyarakat Dusun Pondok Kecamatan Dempet Kabupaten Demak Afifah, Nor; Brata, Nugroho Trisnu; Luthfi, Asma
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 7 No 1 (2018): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menganalisis folklor tabu pertanian dalam menanam kacang hijau pada masyarakat Dusun Pondok. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini mengunjukkan bahwa 1) masyarakat Dusun Pondok masih mempercayai dan mempraktikkan folklor tabu pertanian dalam menanam kacang hijau. Bagi masyarakat Dusun Pondok kacang hijau merupakan tanaman yang memiliki jasa bagi kehidupan mereka, sehingga sebagai wujud rasa hormat masyarakat Dusun Pondok dilarang menanam kacang hijau, 2) kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat Dusun Pondok untuk mendukung folklor tabu pertanian dalam menanam kacang hijau, yaitu slametan yang dilakukan setiap hari Sabtu Wage bertempat di Sawah dan haul yang bertempat di makam, haul diadakan setahun sekali, yaitu pada bulan Sya’ban (kalender Hijriyah), 3) folklor tabu pertanian dalam menanam kacang hijau memiliki tiga fungsi, yaitu religi, ekonomi, dan nilai budaya. This article aims to analyze the folklore of agricultural taboo in planting green beans in the community of Dusun Pondok. This study uses qualitative methods, data collection techniques used, namely observation, interviews, and documentation. The results of this study indicate that 1) Pondok Hamlet people still believe and practice folklore farming taboo in planting green beans. For the people of Dusun Pondok, green beans are plants that have services for their lives, so as a form of respect for the people of Dusun Pondok is prohibited to plant green beans, 2) the activities undertaken by Pondok Dusun community to support folklor taboo of agriculture in planting green beans slametan performed every Saturday Wage located in Sawah and haul located at the grave, haul held once a year, ie in the month of Sha'ban (Hijri calendar), 3) folklor taboo agriculture in planting green beans has three functions, namely religion, economy , and cultural values.
Pembagian Kerja Secara Seksual Di Pertambangan “Sirtu” Sungai Pabelan Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang Nasukha, Reza Adi; Brata, Nugroho Trisnu
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 7 No 1 (2018): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui pembagian kerja secara seksual dan pandangan masyarakat terhadap perempuan penambang di pertambangan “sirtu” Sungai Pabelan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawaancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teori nurture dan teori struktural John Stuart Mills dan Radcliff Brown. Hasil penelitian menunjukkan (1) Pembagian kerja secara seksual masih terjadi di pertambangan sirtu Sungai Pabelan, dapat dilihat dari jumlah dan jenis pekerjaan perempuan yang lebih sedikit dibandingkan dengan pekerjaan laki-laki, jika laki-laki bisa menjadi buruh muat dan penambang, perempuan hanya dapat menjadi pemukul batu untuk dijadikan split, Dengan adanya pembagian kerja secara seksual perempuan memperoleh penghasilan yang lebih sedikit dibandingkan dengan laki-laki. (2) Pandangan masyarakat terhadap perempuan penambang di Sungai Pabelan mengaku menjadi perempuan penambang sah-sah saja dengan catatan tidak meninggalkan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga. This article aims to find out the sexual division of labor and the public view of miner women in the sand and stone "sirtu" mine of the Pabelan River. The research method used is qualitative research method. Technique of data collecting done by observation, interview, and documentation. The data analysis used nurture theory and structural theory of John Stuart Mills and Radcliff Brown. The results show that (1) sexual division of labor still occurs in the mining of Pabelan River, can be seen from the number and types of women's occupations that are less than the men's work, if men can become load workers and miners, women can only be a stone batter to split, With the sexual division of labor women earn less income than men. (2) The society's view of the miners in the Pabelan River claimed to be the only legal miner with no record of leaving the job as a housewife.