Nadya Selma Karamy
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERLINDUNGAN HAM BAGI MINORITAS: PERAN AMNESTY INTERNATIONAL DALAM PENGHENTIAN PROYEK DAKOTA ACCESS PIPELINE Nadya Selma Karamy
Manarul Qur'an: Jurnal Ilmiah Studi Islam Vol 21 No 1 (2021): Juni
Publisher : LP3M Universitas Sains Al Qur'an

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/mq.v21i1.1916

Abstract

Artikel ini menjelaskan bagaimana Amnesty International sebagai aktor transnasional berupaya menghentikan proyek Dakota Access Pipeline (DAPL). DAPL adalah jalur pipa yang dibangun oleh perusahaan minyak dan gas yang bernama Energy Transfers (ET). ET berencana membangun DAPL yang jika selesai akan memiliki panjang 1.886 km dan melewati 4 negara bagian yaitu Dakota Utara, Dakota Selatan, Iowa dan Illlinois. Permasalahan muncul ketika rute ini diungkapkan ke publik karena negara bagian Dakota merupakan tempat tinggal masyarakat asli Amerika, Standing Rock Sioux tribes. Suku Standing Rock mengatakan bahwa DAPL akan mengambil lahan milik mereka dan membuat sumber air minum mereka berisiko terkena cemaran jika jalur pipa DAPL rusak. Ini juga berarti pemerintah Amerika Serikat akan melanggar perjanjian Fort Laramie Treaty 1868 yang menjamin bahwa suku Indian dapat tinggal di tanah reservasi tanpa terganggu. Selain itu, dilanjutkannya rute DAPL artinya melanggar HAM masyarakat adat untuk mendapatkan air bersih dan kehidupan yang layak. Artikel ini akan menjelaskan bagaimana AI memobilisasi komunitas lokal dan publik terkait pelanggaran HAM pada proyek DAPL dan bagaimana AI adalah organisasi berbasis HAM yang sangat berpengaruh.