Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Perbandingan Risiko Keuangan Bank Konvensional dengan Bank Syariah Nusron, Lulu Amalia; Setiawan, Alim
Journal of Business and Information Systems (e-ISSN: 2685-2543) Vol 2 No 1 (2020): Journal of Business and Information Systems
Publisher : Department of Accounting, Faculty of Business, Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36067/jbis.v2i1.33

Abstract

ABSTRACT This study aims to compare financial risks in conventional banks with Sharia banks in Indonesia in the 2014-2018 period. The research object consisted of 8 banks, namely 4 conventional banks (BNI, BRI, BCA, and Mandiri) and 4 Islamic banks (BNIS, BRIS, BCAS, and Mandiri Syariah). The data ratio or source used is secondary data obtained from the official website IDX, in the form of the bank's 2014-2018 annual financial statements. The ratios used include: NPL / NPF for credit risk, LDR / FDR for liquidity risk, BOPO for operational risk, and NIM / NOM for market risk. This research uses t-test and Mann Whitney test different analysis techniques. Based on the results of data processing using the SPSS version 23 program, it is concluded that: 1) there is no difference in credit risk and liukidity risk conventional banks and Islamic banks. 2) there are differences in terms of operational risk and market risk a conventional bank and a sharia bank Keyword: financial risk, conventional banks, and Islamic banks. ABSTRAK Penelitian ini memiliki tujuan untuk membandingkan tentang risiko keuangan pada bank konvensional dengan bank Syariah di Indonesia periode tahun 2014-2018. Objek penelitian terdiri dari 8 bank, yaitu 4 bank konvensional (BNI, BRI, BCA, dan Mandiri) dan 4 bank syariah (BNIS, BRIS, BCAS, dan Mandiri Syariah). Sumber data berupa data rasio atau sekunder yang didapat dari web IDX., yang berupa laporan keuangan tahunan bank periode 2014-2018. Adapun rasio yang digunakan antara lain: NPL/NPF untuk risiko kredit, LDR/FDR untuk risiko likuiditas, BOPO untuk risiko operasional, dan NIM/NOM untuk risiko pasar. Penelitian ini menggunakan teknik analisis uji beda t-tes dan Mann Whitney. Berdasarkan hasil olah data menggunakan program spss versi 23, diperoleh kesimpulan bahwa: 1) tidak terdapat perbedaan dalam hal risiko kredit dan risiko likuiditas bank konvensional dan bank syariah 2) terdapat perbedaan dalam hal risiko operasional dan risiko pasar bank konvensional dengan bank syariah. Kata kunci: risiko keuangan, bank konvensional, dan bank syariah.
RISIKO RANTAI PASOK KAKAO DI INDONESIA DENGAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS DAN FAILURE MODE EFFECT ANALYSIS TERINTEGRASI Harumi Aini; Muhammad Syamsun; Alim Setiawan
Jurnal Manajemen & Agribisnis Vol. 11 No. 3 (2014): Vol. 11 No. 3, November 2014
Publisher : School of Business, Bogor Agricultural University (SB-IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1181.517 KB) | DOI: 10.17358/jma.11.3.209-219

Abstract

Cocoa is one of the plantation commodities whose role is quite important for the national economy of Indonesia. However, the cocoa industry faces several problems including the various risks involved in the cocoa supply chain. The aim of this study were: 1) Identify the various risks involved in the cocoa supply chain, 2) analyze and evaluate the supply chain actors members with the highest risk in the cocoa supply chain management, and 3) understand how to evaluate and mitigate the highest risk in the cocoa supply chain effectively and efficiently. An Integrated Analytic Network Process (ANP) and Weighted Failure Mode Effect Analysis (WFMEA) method will be used to determine and analyze the highest risk in the cocoa supply chain. The results of the priority of the members of the value chain in the cocoa supply chain risk management are the farmer (0.408) with the risk of having the greatest priority is production risk (0.221). Risk control could be done by improving the productivity and competitiveness of cocoa.Keywords: ANP, FMEA, cocoa, risk management, supply chainABSTRAKKakao merupakan salah satu komoditas perkebunan yang peranannya cukup penting bagi perekonomian Indonesia. Industri kakao menghadapi beberapa masalah termasuk berbagai risiko yang timbul dalam rantai pasokan kakao. Tujuan penelitian ini adalah 1) mengidentifikasi macam-macam risiko pada rantai pasok kakao, 2) menganalisis dan mengevaluasi anggota pelaku rantai pasok dengan risiko tertinggi dalam manajemen rantai pasok kakao, dan 3) mengetahui cara mengevaluasi dan memitigasi risiko tertinggi pada rantai pasok kakao dengan efektif dan efisien. Metode Analytic Network Process (ANP) dan Weighted Failure Mode Effect Analysis (WFMEA) terintegrasi digunakan untuk mengetahui dan menganalisis risiko tertinggi dalam rantai pasokan kakao. Hasil prioritas anggota pelaku rantai pasok dalam manajemen risiko rantai pasokan kakao petani (0,408) dengan risiko yang memiliki prioritas terbesar adalah risiko produksi (0,221). Pengendalian risiko dapat dilakukan dengan meningkatkan produktivitas dan daya saing kakao. Dengan demikian, pembinaan pendampingan secara langsung perlu dilakukan oleh industri pengolahan kakao terhadap para petani,serta sosialisasi dan pengawasan penerapan standar kualitas kakao. Sebaiknya dana yang terkumpul dari bea keluar dapat di share kembali ke daerah oleh pemerintah.Kata kunci: ANP, FMEA, kakao, manajemen risiko, supply chain
Kebijakan dan Strategi Logistik Mengatasi Hambatan Rantai Pasok Pangan saat Bencana R. Dikky Indrawan; Drajat Martianto; Alim Setiawan; Galih Saputra Arista; Stevia Septiani; Purnawati Hustina Rachman; Muhammad Ridwan; Asep Rakhmat
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Vol 5 No 3 (2023): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Publisher : Direktorat Kajian Strategis dan Reputasi Akademik IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agro-maritim.5.3.714-718

Abstract

Koordinasi yang efisien antara BNPB, BPBD, Pusat Produksi Pangan, dan BULOG sangat penting dalam mendukung kelancaran logistik kemanusiaan selama bencana. Kolaborasi yang erat antara lembaga-lembaga ini dapat membantu menghindari birokrasi yang bisa memperlambat distribusi bantuan pangan kepada mereka yang membutuhkannya. Selain itu, perluasan model sistem pangan berkelanjutan yang mempertimbangkan seluruh rantai pasokan pangan, aspek lingkungan pangan, perilaku konsumen, dan pola makan menjadi sangat penting untuk memastikan ketahanan pangan di masa depan. Model ini harus memperhitungkan berbagai faktor seperti kondisi biofisik, teknologi, aspek ekonomi, dan nilai-nilai sosial budaya. Dalam mengembangkan kebijakan yang memengaruhi rantai pasokan pangan, upaya untuk menjaga keseimbangan antara produksi pangan sumber zat gizi makro dan mikromenjadi faktor kunciuntuk memastikan bahwa kebutuhan gizi masyarakat dapat dipenuhi dengan optimal. Kolaborasi yang kuat antara berbagai lembaga dan perencanaan yang matang akan menjadi kunci dalam memastikan ketahanan pangan dan kesehatan gizi masyarakat dalam menghadapi berbagai bencana yang mungkin terjadi.