Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

SISTEM IDENTIFIKASI CITRA JANIN TERHADAP ASUPAN GIZI IBU HAMIL DENGAN MENGGUNAKAN METODE SOBEL DAN KIRSCH Evrita Lusiana Utari; Rr. Dewi Ngaisyah; Herison Surbakti
Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer Vol 11, No 2 (2020): JURNAL SIMETRIS VOLUME 11 NO 2 TAHUN 2020
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/simet.v11i2.5709

Abstract

Sistem Identifikasi digunakan untuk mendeteksi perubahan citra pada janin sehingga terbentuk tepi-tepi suatu obyek citra yang dimanfaatkan untuk mendeteksi citra janin. Metode citra yang digunakan dengan membandingkan antara metode Sobel dan metode Kirsch. Metode identifikasi ini digunakan untuk mendapatkan perbedaan intensitas.  Pada pemeriksaan ibu hamil,  kita  sering  melihat  janin  dengan berbagai  bentuk, ukuran anatomis gerakan serta hubungan dengan jaringan. Seiring dengan kemajuan informasi dan teknologi, maka memungkinkan untuk mengembangkan aplikasi yang dapat membantu manusia untuk mengenali bentuk-bentuk janin terhadap asupan gizi ibu hamil.Pengolahan citra digital adalah bidang yang berkembang dari teknologi digital dengan aplikasi deteksi janin dalam sains dan teknik. Salah satu bentuk janin yang terkait dengan pengolahan citra adalah pengenalan pola. Identifikasi janin dimulai dengan akuisisi data citra, pengolahan citra, deteksi tepi citra, dengan menggunakan metode Sobel dan metode Kirsch. Tujuan dari identifikasi ini untuk melihat kaitan antara asupan gizi ibu hamil dengan janin yang dikandungnya dengan melihat hasil citra yang diambil dari USG. Pengenalan pola akan mendeteksi citra janin sebagai masukan data. Hasil dari pengenalan pola tersebut akan dibandingkan dengan data citra yang lainnya. Berdasarkan hasil pengujian data citra janin metode Kirsch memiliki kinerja lebih baik dibandingkan metode Sobel. Hal ini dapat dilihat dari jumlah piksel penyusun tepi obyek memiliki nilai lebih besar dibandingkan dengan metode Sobel. Dan untuk tingkat akurasinya metode Kirsch memiliki tingkat akurasi lebih tinggi dan metode Sobel  
PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI CV. SARI TIRTA JAYA DALAM PANDANGAN ISLAM Ngaisyah, Dewi
Jurnal Kajian Hukum Islam Vol. 6 No. 1 (2019): March 2019
Publisher : Jurnal Kajian Hukum Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sumber daya manusia adalah aset perusahaan yang sangat menentukan keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan. karena itu perlu mendapat perhatian dengan memberikan pelatihan dan motivasi agar dapat meningkatkan kinerja perusahaan, penelitian ini adalah menelusuri tentang pelatihan dan motivasikerja dan pengaruh terhadap kinerja karyawan bagian produksi di CV Sari Tirta Jaya di Surabaya dalam pandangan Islam, sementara teori yang digunakan untuk mendukung pembahasan penelitian ini adalah teori Manajemen Sumber Daya Manusia yang berkaitan dengan pelatihan, motivasi dan kinerja karyawan serta kaidah-kaidah yang ada dalam Islam, sehingga penelitian ini dikategorikan dalam penelitian surve dengan pendekatan kuantitatif dan jenis deskriptif, dengan instrumen penelitian berupa kuesioner. Penelitian ini adalah penelitian populasi denganjumlah responden sebanyak 110 karyawan, adapun metode analisis data yang digunakan adalah regresi linier ganda dengan menggunakan sofware SPSS yang hasil dari penelitian lebih lanjut dikonsultasikan pada sisi kajian Islam secara literer, walhasil luaran penelitian menemukan bahwa: (1) Pelatihan dan motivasi kerja berpengaruh yang kuat dengan nilai R sebesar 0,881 sedangkan dari nilai R squarenya 77,62 menunjukkan bahwa variabel pelatihan kerja dan motivasi berpengaruh sebesar 77,62%sedangkan sisanya sebesar 22,3% dipengaruhi oleh variabel yang lain diluar penelitian (2) Pelatihan dan motivasi kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan hal ini dibuktikan dengan uji F diperoleh Fhitung = 49,332 lebih besar dari Ftabel=1,83 sementara kajian literasi mengatakan perbuatan pelatihan dan motivasi sangat dianjurkan karena untuk peningkatan potensi diri sebagai manusia dan ahli dalam bidangnya.
PEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA TANI SUMBER BOGA MENGOLAH LIDAH BUAYA MENJADI MINUMAN LIDAH BUAYA SEBAGAI SUMBER VITAMIN MINERAL PENUNJANG PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN BALITA Dewi Ngaisyah; Andre Kussuma Adiputra; Eko Mindarsih
Dharmakarya Vol 9, No 4 (2020): Desember, 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v9i4.30554

Abstract

Dusun Tamanan  telah memiliki kelompok usaha pembudidayaan lidah buaya. Pembudidayaan lidah buaya dikelola oleh KWT Sumber Boga. Hasil pembudidayaan lidah buaya menjadi potensi yang dapat dikembangkan menjadi makanan sumber vitamin dan mineral. Pertumbuhan dan perkembangan ditunjang dari konsumsi makanan yang tinggi konsentrasi vitamin dan mineral dari bahan alamiah. Masih dijumpai balita yang tidak terpenuhi zat gizi makro terlihat adanya defisiensi gizi mikro yang dialami balita. Defisiensi gizi mikro menyebabkan keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan. Makanan sumber vitamin dan mineral banyak alternatif yang dapat dibudidayakan tumbuh subur dilahan pekarangan salah satunya adalah tanaman lidah buaya. Tanaman lidah buaya akan diolah menjadi produk minuman sebagai sumber vitamin dan mineral. Pemberdayaan dilakukan melalui kegiatan pelatihan dan pendampingan. Dampak kegiatan pemberdayaan melalui pengukuran terhadap pengetahuan dan konsumsi vitamin mineral mineral balita. Hasil Kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat memberikan solusi dari permasalahan pengolahan lidah buaya dan permasalahan Kesehatan yang dihadapi Dusun Tamanan, Taman Martani, Sleman, Yogyakarta.
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DAN KONSUMSI GORENGAN DENGAN HIPERKOLESTEROLEMIA DI POSBINDU DUSUN KOPAT, DESA KARANGSARI, KECAMATAN PENGASIH, KABUPATEN KULON PROGO, YOGYAKARTA Hesti Yuningrum, Suryaningsih Elisabeth Novinta Langgu, Rr Dewi Ngaisyah,
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.638 KB)

Abstract

Salah satu faktor risiko yang berpengaruh terhadap hiperkolesterolemia yaitu mengkonsumsi makanan berlemak (gorengan) dan aktivitas fisik yang kurang. Pada tahun 2013 perilaku konsumsi makanan berkolesterol di Kabupaten Kulon Progo sebesar 47,6%. Pada tahun 2011 proporsi penduduk berdasarkan aktivitas fisik kurang aktif di Kabupaten Kulon Progo sebesar 68,7%. Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dan konsumsi gorengan dengan hiperkolesterolemia di Posbindu Dusun Kopat, Desa Karangsari, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Desain penelitian adalah cross sectional. Subyek penelitian adalah masyarakat usia 40-65 tahun yang berjumlah 60 orang. Teknik sampling adalah purposive sampling. Data aktivitas fisik diperoleh dengan kuesioner global physical activity questionnaire (GPAQ). Konsumsi gorengan diperoleh dengan kue sioner semi quantitative food frequency questionnaire (SQFFQ). Kadar kolesterol total diperoleh menggunakan rapid test kolesterol (easy touch). Analisis data yaitu analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan chi square dan rasio prevalens (RP). Hasil analisis bivariat menunjukkan hubungan aktivitas fisik ringan dan aktivitas fisik sedang (p=0,001, RP=2,407), hubungan aktivitas fisik ringan dan aktivitas fisik berat (p=0,002, RP=2,667), hubungan aktivitas fisik sedang dan aktivitas fisik berat (p=0 ,822, RP=1,108) dan konsumsi gorengan (p=0,000, RP=8,173). Ada hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik ringan dan konsumsi gorengan dengan hiperkolesterolemia.Kata kunci : Hiperkolesterolemia, aktivitas fisik, konsumsi gorenganOne of the risk factors influencing hypercholesterolemia is the consumption of fried foods and few physical activities. In 2013, the consumption of cholesterol foods in Kulon Progo Regency is 47.6%. In 2011, the proportion of people in Kulon Progo based on the physical activity is still less active, which is 68.7%. The purpose of this study is to find out the correlation between physical activity and the consumption of fried foods and hypercholesterolemia at the Integrated Development Post in Kopat Sub-Village, Karangsari Village, Pengasih District,Kulonprogo Regency, Yogyakarta. The research design was cross sectional. The subject was the community aged 40-65 years old, as many as 60 people. The sampling method was purposive sampling. Data of physical activity was collected through the questionnaires of global physical activity questionnaire (GPAQ). Data of the consumption of fried foods was obtained through questionnaires of semi quantitative food frequency questionnaire (SQFFQ). The level of total cholesterol was obtained using rapid test of cholesterol (easy touch). Data analysi s was conducted through univariate analysis and bivariate analysis using chi square and prevalence ratio. The result of bivariate analysis showed the correlation between light physical activity and moderate physical activity (p=0.001, RP=2.407), the correlation between light physical activity and heavy physical activity (p=0.002, RP=2.667), the correlation between moderate physical activity and heavy physical activity (p=0.822, RP=1.108) and the consumption of fried foods (p=0.000, RP=8.173).There is a significant correlation between light physical activity and the consumption of fried foods and hypercholesterolemia.Keywords: hypercholesterolemia, physical activity, consumption of fried foods
Retraining Dan Pendampingan Kader Posyandu Remaja Dalam Melakukan Monitoring Status Gizi Di Desa Cokrobedog, Sidoarum, Godean, Sleman, Yogyakarta Ngaisyah, Rr Dewi
Jurnal Pengabdian Dharma Bakti VOL 1, NO 1 (2018): FEBRUARI 2018
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.076 KB) | DOI: 10.35842/jpdb.v1i1.4

Abstract

Latar Belakang: Posyandu diselenggarakan untuk melayani remaja, salah satu  layanannya adalah  monitoring status gizi. Posyandu  Remaja Cokrobedog semenjak berdiri tahun 2014 sampai dengan sekarang peran kadernya masih dilaksankan oleh kader dari kelompok Ibu PKK yang umumnya adalah kader Posyandu Balita dan belum adanya pengkaderan pada remaja. Tujuan Kegiatan : Pemberdayaan dengan melibatkan remaja dalam menjaga kesehatan dan aktifitas pelayanan posyandu  remaja Cokrobedog, Sidoarum, Godean, Sleman, Yogyakarta.  Metode Pelaksanaan: Kegiatan pelatihan ini dilaksankan dengan metode ceramah mengenai monitoring status gizi dan edukasi gizi seimbang dan dilanjutkan praktik melakukan kegiatan monitoring gizi seimbang dan pengisian KMS , kemudian  dilakukan pendampingan terhadap pelaksanaan program kerja kader posyandu remaja Cokrobedog.  Hasil dan rekomendasi: berdasarkan hasil pre-test dan post test terdapat perbedaan  signifikan pegetahuan dan ketrampilan kader posyandu Remaja sebelum dan sesudah dilakukan pelatihan. Pelatihan cukup efektif meningkatkan ketrampilan dan kapasitas kader posyandu, khususnya edukasi gizi seimbang dan penilaian serta monitoring status gizi. Kegiatan pelatihan kader Posyandu dapat dijadikan agenda kerja rutin tahunan Puskesmas yang dilakukan secara berkelanjutan  Kata Kunci : Remaja, Kader Posyandu, Status Gizi  
PEMBENTUKAN SENTRA PRODUKSI ANEKA OLAHAN IKAN SEBAGAI UPAYA PENGANEKARAGAMAN MAKANAN STUNTING Dewi Ngaisyah
Dharmakarya Vol 8, No 4 (2019): Desember 2019
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v8i4.23619

Abstract

Desa Kanigoro memiliki potensi pangan lokal berupa ikan yang dapat dikembangkan sebagai upaya peningkatan pola konsumsi dan peningkatan ekonomi. Sumber pangan ikan yang melimpah ini merupakan hasil tangkap masyarakat yang sebagian besar memiliki mata pencaharian sebagai nelayan. Pengembangan aneka olahan ikan menjadi beberapa produk makanan seperti abon, nugget, bakso, ikan asin dan crispy ikan. Pemanfaatan potensi sumber daya ikan di Desa Kanigoro dilakukan melaui pengolahan menjadi aneka ragam makanan sehingga dapat menambah keragaman makanan stunting. Pengolahan ikan dilakukan oleh kelompok PKK sebagai sentra produksinya.Prevalensi kejadian stunting di Desa Kanigoro melebihi dari prevalensi kejadian stunting tingkat nasional. Upaya penanggulangan masalah stunting berbasis pangan terus dilakukan untuk menurunkan prevalensi anak stunting. Ditinjau dari perspektif ketahanan pangan yang berkelanjutan, maka makanan alternatif berbasis pangan lokal salah satunya ikan menjadi sumber pangan desa yang dapat ditingkatkan potensinya untuk program percepatan mengatasi masalah stunting. 
PEMBERDAYAAN KADER POSYANDU SEBAGAI KONSELOR PMBA DENGAN INOVASI SOLUSI KEPADA IBU BALITA TERHADAP PERMASALAHAN PEMBERIAN MAKANAN BAYI DAN ANAK ngaisyah, dewi
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 1 (2020): Juni
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v5i1.1415

Abstract

 Dusun Tamanan Pabrik terletak di Desa Tamanmartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dengan luas wilayah 6 Ha 980 m. Dusun Tamanan Pabrik memiliki 5 Rukun Tetangga (RT) dan 2 Rukun Warga (RW). Jumlah Penduduk Dusun Tamanan Pabrik adalah 563 orang dengan penduduk laki-laki sebanyak 282 orang dan penduduk perempuan sebanyak 281 orang. Mata pencaharian sebagian besar sebagai petani. Dusun Tamanan Pabrik memiliki masalah malnutrisi balita. Masalah malnutrisi yang ditemukan meliputi masalah gizi kurang 2 anak (6.9 %), kurus 4 anak (13.8%) dan stunting 1 anak (3.44)%.Prasarana kesehatan yang dimiliki Dusun Tamanan Pabrik adalah Posyandu yang diberi nama “Posyandu Melati”, posyandu tersebut pada tingkatan madya dan dikelola oleh 5 orang kader posyandu. Posyandu Melati memiliki kegiatan lebih dari 8 kali pertahun. Permasalah gizi yang ada disebabkan karena pola pemberian makanan balita.  Selama ini PMBA yang biasa diberikan oleh ibu balita masih tergolong belum tepat. Ditemukan masih banyaknya ibu balita yang memberikan PMBA berupa makanan olahan atau makanan kemasan komersial. Makanan olahan memiliki kelemahan yakni mengandung zat tinambah seperti flavor dan pewarna makanan serta bahan buatan yang kurang baik untuk kesehatan balita. Kegiatan pengabdian masyarakat ini akan memberikan solusi dari permasalahan yang dihadapi Dusun Tamanan Pabrik, Tamanmartani, Sleman, Yogyakarta. 
HUBUNGAN TINGGI BADAN ORANG TUA DENGAN KEJADIAN STUNTING Rr Dewi Ngaisyah; Septriana
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol. 3 No. 1 (2016): Edisi Desember
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN UMMI KHASANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Prevalensi stunting di Indonesia meningkat pada tahun 2010 mencapai 35,6% menjadi 37,2% pada tahun 2013. Salah satu faktor penentu terjadinya stunting yaitu status gizi dan kesehatan orang tua, terlihat dari indikator tinggi badan ayah dan tinggi badan ibu yang diwariskan kepada anaknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tinggi badan orang tua dengan kejadian stunting. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional, dilaksanakan pada bulan Maret sampai Oktober 2016. Populasi berjumlah 2310 balita dengan menggunakan cluster random sampling peneliti memperoleh 110 balita yang digunakan sebagai sampel. Data tinggibadan orang tua diperoleh dengan cara pengukuran TB menggunakan microtoise ketelitian 0,1 cm dan kejadian stunting diperoleh dengan pengukuran tinggi badan atau panjang badan balita menggunakan stadiometer SECA ketelitian 0,1 cm. Pengukuran TB orang tua dan anak dilakukan secara bersamaan. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dibantu oleh empat orang enumerator. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitiandiperoleh prevalensi ayah pendek sebesar 28,2%, prevalensi ibu pendek sebesar 29,09% dan kejadian stunting balita 48,2%. Dari hasil uji bivariat tidak ada hubungan tinggi badan orang tua dengan kejadian stunting, hasil uji chi square antara tinggi badan ayah dengan kejadian stunting (p-value 0,507) dan tinggi badan ibu dengan kejadian stunting (p-value 0,195). Diperlukan program berupa peningkatan edukasi khususnya pada keluarga yang memiliki pendidikan rendah dalam rangka mempersiapkan 1000 hari kehidupan pertama.
PEMANFAATAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK PENDERITA DIABETES MELLITUS MELALUI PEMANFAATAN PRODUK HERBA Yeny Sulistyowati; Dewi Ngaisyah
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Vol 3, No 1 (2019): Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.65 KB) | DOI: 10.52643/pamas.v3i1.373

Abstract

Dari beberapa produk olahan yang ada, Ciplukan dapat diolah menjadi sirup dan selai. Pemanfaatan buah Ciplukan untuk diolah menjadi sirup dan selai dapat menambah daya simpan buah dan menjadi olahan buah yang memiliki nilai jual lebih tinggi dibanding nilai jual buah segar. Hasil produk tersebut bisa sebagai teknologi baru dalam pemanfaatan produk herbal yang sudah diketahui manfaatnya untuk kesehatan. Namun, masih belum banyak masyarakat yang mengetahui manfaat dan pengolahan dari CIplukan tersebut. Peningkatan pengetahuan melalui upaya kegiatan penyuluhan dan informasi terkait penyakit dan pemanfaatan herbal menjadi produk yang memiliki daya simpan lebih lama perlu dilakukan. Peningkatan ketrampilan melalui pembuatan sirup dan selai dari sirsak sebagai salah satu alternatif tumbuhan yang bisa dimanfaatkan untuk menjaga kesehatan masyarakat. Rangkaian kegiatan terlaksana mulai persiapan, pelaksanaan, monev, laporan dan publikasi. Dari hasil kegiatan diharapkan Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat terkait hasil uji daya terima produk selai dan sirup Ciplukan, sebagai peluang terjadinya percepatan transfer Ipteks hasil penelitian ke masyarakat. Dengan adanya kegiatan pendampingan dimasyarakat dengan kolaborasi dengan kader kesehatan yang di desa maka dapat meningkatkan rasa percaya diri dari penderita DM itu sendiri maupun masyarakat secara umum yang ada di lingkungan sekitarnya. Tersedianya produk olahan buah Ciplukan sebagai produk baru guna meningkatkan daya terima terhadap buah yang memiliki banyak manfaat bagi tubuh, khususnya bagi penderita DM dan secara tidak langsung akan terjadi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kata Kunci :  Masyarakat Desa, Sirup, Selai, Pengetahuan, Ketrampilan, Kader
SISTEM DETEKSI TEPI JANIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SOBEL Herison Surbekti, Evrita Lusiana Utari, Rr . Dewi Ngaisyah,
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Vol 2, No 1 (2020): Tetap Produktif dan Eksis Selama dan Pasca Pandemi COVID-19
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Deteksi tepi digunakan untuk mendeteksi perubahan citra pada janin sehingga terbentuk tepitepi suatu obyek citra yang dimanfaatkan untuk mendeteksi citra janin. Metode citra yang menggunakan metode Sobel. Metode deteksi tepi ini digunakan untuk mendapatkan perbedaan intensitas sehingga akan terlihat tepian dari citra janin tersebut. Pada hasi USG kita sering melihat janin dengan berbagai bentuk, ukuran anatomis gerakan serta hubungan dengan jaringan. Seiring dengan kemajuan informasi dan teknologi, maka memungkinkan untuk mengembangkan aplikasi yang dapat membantu manusia untuk mengenali bentuk-bentuk janin Pengolahan citra digital adalah bidang yang berkembang dari teknologi digital dengan aplikasi deteksi janin dalam sains dan teknik. Salah satu bentuk janin yang terkait dengan pengolahan citra adalah deteksi dan pengenalan pola. Sistem identifikasi janin dimulai dengan akuisisi data citra, pengolahan citra, deteksi tepi citra, dengan menggunakan metode Sobel. Tujuannya dari penelitian agar dapat memberikan informasi dari sistem deteksi tepi dengan metode sobel. Dan dari hasil deteksi Sobel tampak lebih jelas dibandingan dengan metode penelitian dengan metode prewitt dan canny sebelumnya.