Eka Rahmawati
Fakultas Pertanian Universitas Kutai Kartanegara

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Respons Pertumbuhan Dan Hasil Cabai Merah (Capsicum annum L.) Terhadap Waktu Pemberian Dan Konsentrasi Herbafarm Eka Rahmawati; Karno Karno; Risqi Amalia Agustina
Jurnal Magrobis Vol. 15 No. 2 (2015): 2015
Publisher : Agriculture Faculty, University of Kutai Kartanegara, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui respons pertumbuhan dan hasil cabai merah terhadap waktu pemberian dan konsentrasi herbafarm. Penelitian dilaksanakan di Jl. Jelawat No.37 Kelurahan Timbau Kecamatan Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur dari bulan September 2012 sampai Januari tahun 2013.Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terpisah (RPT) sebagai petak utama (main plot) adalah waktu pemberian pupuk Herbafarm dan sebagai anak petak (sub plot) adalah konsentrasi pupuk Herbafarm, masing-masing perlakuan dalam penelitian ini di ulang 3 kali. Faktor petak utama dalam penelitian yaitu waktu pemberian pupuk Herbafarm (W) yaitu w1 (5 hari sekali), w2 (10 hari sekali) dan w3 (15 hari sekali) sedangakan faktor anak petak penelitian adalah konsentrasi Herbafarm (K) yaitu k0 sebagai tanpa pupuk (Kontrol), k1 (4 cc L-1 air), k2 (6 cc L-1 air) dan k3 (8 cc L-1 air)Hasil penelitian menunjukkan bahwa respons pertumbuhan dan hasil cabai merah terhadap waktu pemberian dan konsentrasi herbafarm berpengaruh sangat nyata terhadap umur tanaman saat berbunga, sedangkan berpengaruh nyata terhadap bobot buah per tanaman dan berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah cabang. Hasil per tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan k3 (8 cc L-1 air) memberikan rata-rata bobot per buah 117,11 g. Hasil sidik ragam pengaruh pemberian herbafarm terhadap hasil bobot buah pertanaman (g) melalui persamaan linier maka didapatkan kurva kuadratik dengan persamaan ? = 104.962 + 0,028x dan r2 = 0,61. Pengaruh waktu pemberian pupuk herbafarm dengan dosis 8 cc L-1 air dan dengan waktu 15 hari sekali setelah tanam, dapat di anjurkan karena mampu memperoleh hasil yang tinggi.Kata Kunci : Respons, cabai merah, herbafarm
Respons Hasil Cabai Besar (Capsicum Annuum L.) Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Mulsa Eka Rahmawati; Mohamad Fadli; Zainal Zainal
Jurnal Magrobis Vol. 14 No. 2 (2014): 2014
Publisher : Agriculture Faculty, University of Kutai Kartanegara, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui respons hasil cabai besar terhadap pemberian pupuk kandang ayam dan mulsa. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok dengan analisis faktorial 4 x 3 dan terdiri atas 3 ulangan. Faktor pertama adalah pemberian pupuk kandang ayam (a) yang terdiri atas 4 taraf yaitu kontrol (a0), 10 t ha-1 atau 1,8 kg petak-1 (a1), 20 t ha-1 atau 3,6 kg petak-1 (a2) dan 30 t ha-1 atau 5,4 kg petak-1 (a3). Sedangkan sebagai faktor kedua adalah mulsa (m), terdiri dari 3 taraf, yaitu tanpa mulsa (m0), mulsa jerami padi (m1) dan mulsa plastik hitam perak (m2).Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk kandang ayam berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah buah per tanaman, bobot buah per tanaman dan hasil. Hasil panen tertinggi dicapai pada perlakuan a3 (30 t ha-1 pupuk kandang ayam) dan menghasilkan rata-rata 5,02 t ha-1 sedangkan hasil panen terendah dicapai pada perlakuan a0 (kontrol) 4,27 t ha-1.Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan mulsa berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah buah per tanaman, bobot buah per tanaman dan hasil. Hasil panen tertinggi dicapai pada perlakuan m2 (mulsa plastik hitam perak) dan menghasilkan rata-rata 5,49 t ha-1 sedangkan hasil panen terendah dicapai pada perlakuan m0 (tanpa mulsa) 3,73 t ha-1.Interaksi perlakuan pupuk kandang ayam dan mulsa berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah buah per tanaman, bobot buah pertanaman dan hasil. Hasil panen tertinggi dicapai pada interaksi perlakuan a3m2 (30 t ha-1 pupuk kandang ayam dan mulsa plastik hitam perak) dan menghasilkan 5,64 t.ha-1 sedangkan hasil panen terendah dicapai pada interaksi perlakuan a0m0 (tanpa pupuk kandang ayam dan tanpa mulsa) menghasilkan 3,08 t ha-1.Kata kunci: cabai merah, pupuk kandang ayam, mulsa
AKLIMATISASI PERTUMBUHAN BIBIT ANGGREK CATTLEYA (Orchidaceae cattleya sp) HASIL KULTUR JARINGAN DENGAN PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) Eka Rahmawati; Ince Raden; Mutiah Mutiah
Jurnal Magrobis Vol. 17 No. 2 (2017)
Publisher : Agriculture Faculty, University of Kutai Kartanegara, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan Produksi dan Analisis Kelayakan Usaha Padi Sawah Dengan Sistem Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Ince Raden; Thamrin Thamrin; Eka Rahmawati
ZIRAA'AH MAJALAH ILMIAH PERTANIAN Vol 35, No 3 (2012)
Publisher : Pusat Publikasi Jurnal Universitas Islam Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/zmip.v35i3.49

Abstract

This study aims to determine the growth and productivity of low land rice, Inpari 14 variety managed under the integrated farming system (PTT) and to conduct its feasibility analysis with the same system.  The research used Randomized Block Design (RBD) non factorial consisting of 9 treatments and 3 replications.  The treatments used, namely: control (“square” style of plant spacing 20cm x 20cm, transplanting 17 days after sowing, 3 seedlings per planting hole, and no manure); PTT 1 (square plant spacing 20cm x 20cm, transplanting 15 days after sowing, one seedling per planting hole, and 1 t ha-1 manure); PTT 2 (“legowo style” of plant spacing of 2:1, transplanting 15 days after sowing, planting one seedling per planting hole, and 1 t ha-1 manure); PTT 3 (square plant spacing of 20cm x 20cm, transplanting 15 days after sowing, 2 seedlings, and 1 t ha-1 manure); PTT 4 (legowo spacing of 2:1, transplanting 15 days after sowing, planting 2 seeds per planting hole, and 1 t ha-1 manure); PTT 5 (square planting spacing of 20cm x 20cm, transplanting 15 days after sowing, planting one seed per planting hole , and 2 t ha-1 manure); PTT 6 (legowo spacing 2:1, transplanting 15 days after sowing, planting one seed per planting hole, and 2 t ha-1 manure); PTT 7 (square planting spacing of 20cm x 20cm, transplanting 15 days after sowing, 2 seeds per planting hole, and 2 t ha-1 manure), and PTT 8 (legowo spacing of 2:1, transplanting 15 days after sowing, 2 seeds per planting hole, and 2 t ha-1 manure).  Results showed that an increase in production of 0.9 t ha-1 or 17.33 percent of the rice attained by PTT 8 treatment compared to the control with each production 5.25 t ha-1 and 4.34 t ha-1.  There were trends that the dried husk rice results ha-1 of legowo cropping systems, namely PTT 2 (4.96 t ha-1), PTT 4 (5.21 t ha-1) , PTT 6 (4.13 t ha-1), and PTT 8 (5.25 t ha-1) had a higher yield than the PTT tile systems treatment, namely PTT 1 (3.18 t ha-1); PTT3 ( 4.13 t ha-1); PTT 5 (4.17 t ha-1), and PTT 7 (4.19 t ha-1).  The PTT 8 treatment gave profit per hectare of Rp. 16,171,057 (Sixteen Million One Hundred Seventy One Thousand Fifty Seven Rupiah) that was higher compared to control of Rp. 13,002,557 (Thirteen Million Two Thousand Five Hundred Fifty Seven Rupiah)                                          that mean the PTT 8 treatment provided increased revenue by 20%
RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KELOR (Moringa oleifera L.) TERHADAP KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN AIR KELAPA Karno Karno; Sundari Sundari; Eka Rahmawati; Candra Catur Nugroho; Junita Erika Oktaviana
ZIRAA'AH MAJALAH ILMIAH PERTANIAN Vol 48, No 2 (2023)
Publisher : Pusat Publikasi Jurnal Universitas Islam Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/zmip.v48i2.9669

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan bibit kelor terhadap konsentrasi dan lama perendaman air kelapa serta interaksinya. Penelitian ini disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pola faktorial yang terdiri atas 2 faktor dan diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama adalah konsentrasi air kelapa (K) yang terdiri atas 4 taraf yaitu k0 (kontrol), k1 (pemberian air kelapa konsentrasi 12,5%), k2 (pemberian air kelapa konsentrasi 25%), k3 (pemberian air kelapa konsentrasi 37,5%). Faktor kedua adalah lama perendaman air kelapa (L) yang terdiri atas 3 taraf yaitu l1 (lama perendaman 12 jam), l2 (lama perendaman 24 jam), dan l3 (lama perendaman 36 jam). Hasil penelitian menunjukan bahwa konsentrasi dan lama perendaman air kelapa serta interaksinya berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter pengamatan. Rata-rata diameter batang tertinggi saat umur 40 hari setelah tanam diperoleh pada perlakuan k1 (12,5%) yaitu 2,02 ± 0,22 mm, l2 (24 jam) yaitu 1,95 ± 0,16 mm, dan kombinasi perlakuan k1l2 (12,5% dan 24 jam) yaitu 2,22 ± 0,31 mm. Sedangkan, diameter batang terendah saat umur 40 hari setelah tanam diperoleh pada perlakuan k2 (25%) yaitu 1,77 ± 0,07 mm, perlakuan l1 (12 jam) yaitu 1,83 ± 0,15 mm, dan interaksi perlakuan k0l3 (kontrol dan 36 jam) dan k2l3 (25% dan 36 jam) berturut-turut sebesar 1,68 ± 0,06 mm dan 1,68 ± 0,12 mm.