Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PERANAN RISET SAINS DASAR DALAM MEMBANGUN DAERAH Lilik Hendrajaya; Neni Sintawarnadi; Harry Jusron; Yohan R
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 4, No 1 (2003): Agustus Edisi Khusus 1 2003
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2003.4.1.1689

Abstract

Dalam era globalisasi, pembangunan Indonesia dihadapkan pada berbagai masalah dan tantangan yang cukup pelik, yaitu: . Pembangunan sistem sosial politik baru, . Pembenahan sistem perbankan dan perekonomian nasional, . Pemenuhan kecukupan pangan, . Pemenuhan kecukupan energi, . Persaingan pasar global, . Mencari sumber pertumbuhan ekonomi, . Peningkatan kesejahteraan masyarakat, . Penyediaan lapangan kerja, . Peningkatan produktivitas angkatan kerja industri dan pertanian, . Pelestarian sumberdaya alam. Untuk mengatasi semua permasalahan dan tantangan tersebut diperlukan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang memadai, sehingga dapat dibuat perencanaan dan solusi yang menyeluruh tanpa harus menimbulkan permasalahan pelik yang baru. Penguasaan iptek rnempunyai arti kapasitas sumberdaya manusia berpendidikan yang mampu melakukan kegiatan riset berbasis sains (ilmu dasar) maupun terapan hingga teknologinya. Kebijakan pengembangan riset dan teknologi tidak hanya cukup untuk mengejar ketertinggalan yang bersifat kekinian, tetapi harus dapat menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan teknologi yang mendukung dan menjawab tantangan-tantangan tersebut.
Fisika Penambangan Bahan Galian C Arik Aguk Wardoyo; Lilik Hendrajaya
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2016: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.738 KB)

Abstract

Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam termasuk mineral. Mineral di dalam maupun di permukaan bumi sebagian besar telah dimanfaatkan untuk kepentingan dan kesejahteraan hidup manusia. Bahan mineral dapat juga disebut bahan galian. Istilah bahan galian C disebut berdasarkan peraturan pemerintah no. 27 tahun 1980 mengenai pembagian bahan galian berdasarkan pentingnya kedudukan bahan galian tersebut. Bahan galian yang dimaksud mengenai bahan bangunan adalah batu (dari tubuh gunung atau dari sungai), pasir, batu kapur, dan tanah liat (lempung). Bahan tersebut akan dikaji tentang proses penambangan dan pengolahannya. Proses penambangan dan pengolahan tersebut dapat dibuat suatu bahan ajar fisika yang terdiri dari kaitan materi fisika dengan tambang bahan galian C, kajian bahan galian C secara fisika, modul praktikum fisika tentang tambang bahan galian C, dan modul pelatihan dan keselamatan kerja di tambang bahan galian C.
Integral Lipat dalam Menghitung Volume dan Luas Permukan Benda Geometri Sederhana dan Terpancung Ulil Azmi; Lilik Hendrajaya
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2016: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (711.83 KB)

Abstract

Pemahaman konsep fisika matematika sangat dibutuhkan dalam memecahkan berbagai persoalan fisika. Dalam studi ini, telah disusun sebuah acuan modul praktikum sebagai penguatan konsep fisika matematika mengenai integral lipat yang dapat digunakan untuk menghitung volume benda. Benda yang digunakan adalah benda bangun ruang sederhana (silinder, silinder pancung, bola, bola pancung, kerucut, dan kerucut pancung), di dalam modul praktikum ini berisi langkahlangkah menghitung volume benda ruang tersebut
Fisika Pengolahan Aspal Buton A Arisat; Lilik Hendrajaya
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2016: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (940.679 KB)

Abstract

Aspal merupakan salah satu komoditas unggulan Kabupaten Buron, dan Buton sendiri adalah satu-satunya daerah penghasil aspal alam di Indonesia. Aspal Buton yang sering dikenal dengan dengan Aspal batu Buton (Asbuton) merupakan aspal alam yang kandungannya terdiri atas bitumen dan bahan mineral lainnya dalam bentuk batuan. Selama ini pemanfataan aspal Buton masih kalah dengan aspal minyak. Hal ini terjadi karena aspal Buton hanya digunakan sebagai Modifier untuk campuran aspal minyak dalam campuran perkerasan jalan raya. Selain itu juga untuk memperoleh aspal Buton murni memerlukan proses pengolahan yang besar, dan selama ini belum ada yang bisa diterapkan dalam skala industri. Dalam penelitian ini lebih ditekankan pada bagaimana belajar fisika kontekstual dari sumber daya alam daerah, khususnya aspal Buton. Proses pengamatan konsep fisika dalam pengolahan aspal Buton dimulai dari proses penghancuran Asbuton dalam pabrik crusher, prinsip fisika dalam pengolahan Buton Rock Asphalt (BRA) dalam pabrik pengolahan BRA, kegiatan pengujian kadar bitumen dan kadar air Asbuton, Pembuatan Briket Asbuton untuk Formula Campuran Rencana (FCR), dan sampai proses pengapalan Asbuton. Hal ini bertujuan selain memahami bagaimana proses pengolahan Aspal Buton, juga bisa mempelajari proses-proses fisika apa saja yang terdapat dalam pengolahan aspal Buton. Proses pembelajaran seperti ini diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat, khususnya para siswa/mahasiswa tentang pentingnya belajar dan memahami fisika dalam rangka pengembangan dan pemanfaatan sumber daya alam daerah.
Fisika Penambangan Aspal Buton N Naim; Lilik Hendrajaya
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2016: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1044.866 KB)

Abstract

Pulau Buton merupakan suatu pulau yang terletak di lengan tenggara Sulawesi yang termaksud dalam gugusan busur Banda. Pulau Buton dulunya menyatu dengan benua Australia yang merupakan satu kesatuan dengan pulau yang terdapat di Indonesia bagian selatan. Adanya pergerakan lempeng tektonik antara lempeng Indo-Australia dan Pasifik yang menumbuk lempeng turasia menyebabkan pulau Buton ini terangkat dari dasar laut. Tekanan akibat tumbukan ini menyebabkan mineral aspal yang ada di dalam ikut terangkat ke permukaan. Tambang aspal di Buton telah ada sejak jaman Belanda namun perkembangan sangat lambat. Pengetahuan tentang aspal di masyarakat Buton sangat minim dan untuk mengatasi masalah ini maka perlu di buatkan bahan ajar Fisika khusus untuk masyarakat di pulau Buton. Bahan ajar yang akan dihasilkan bisa memberikan motivasi kepada masyarakat untuk belajar tenang aspal sehingga masyarakat akan mendapatkan pengetahuan untuk mengelola sumber daya alamnya.
Fisika Sungai Curam Di Pulau Ambon Sanny Virginia Aponno; Lilik Hendrajaya
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2016: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (740.792 KB)

Abstract

Pulau Ambon sebagai bagian dari kepulaun Maluku merupakan pulau busur vulkanis yang secara umum sebagian besar wilayahnya terdiri atas daerah berbukit dan berlereng terjal Dengan keadaan topografi wilayah yang demikian, pulau besar ini mempunyai banyak sungai yang mengalir umumnya tidak panjang. Sungai curam dengan aliran langgeng dan endapan delta yang terbentuk di laut teluk Ambon mengandung potensi mineral. Praktikum fisika alam terkait sungai curam seperti: pengukuran total aliran sungai, menentukan distribusi kecepatan di seluruh penampang sungai, menghitung jari-jari hidrolis sungai, menentukan kecepatan aliran sungai, pengukuran viskositas fluida yang dapat dikembangkan menuju rekayasa pengelolaan sumberdaya alam di Pulau Ambon. Penelitian ini merupakan studi tentang bagaimana belajar fisika dari sungai curam di Pulau Ambon dengan metode konstruksi alur pikir. memahami fenomena dan bentuknya, identifikasi fisika dan prosesnya, kajian kurikuler menurut struktur mata kuliah dan penerapannya dalam kurikulum mata pelajaran fisika di sekolah.
Prinsip dan Proses Fisika dalam Penambangan Mangan (Mn) di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur Yohanes Engge; Lilik Hendrajaya
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2016: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1265.288 KB)

Abstract

Dilakukan penelitian pada bulan Desember 2015-Januari 2016 tentang “Prinsip dan Proses Fisika dalam Penambangan Mangan (Mn) di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur". Ilmu fisika merupakan salah satu ilmu yang dapat menjelaskan proses terjadi atau terbentuk hingga pada proses penambangan dan pemanfaatan SDA-ESDM. Pemahaman tentang ilmu fisika itu sendiri yang terjadi selama ini, berkesan sangat sulit dan susah untuk dipahami, oleh karena itu belajar fisika kontekstual penambangan SDA-ESDM merupakan salah satu cara belajar fisika yang baik. Dengan cara belajar tersebut selain kita dapat memahami ilmu fisika itu sendiri, kita juga dapat memahami proses penambangan SDA-ESDM yang ada di daerah untuk dimanfaatkan. Adapun tujuan dari penulisa ini adalah Memahami prinsip dan proses fisika dalam penambangan mangan (Mn) dan menyusun bahan ajar fisika kontekstual pada proses penambangan Mangan (Mn). Penelitian ini dilakukan dengan metode studi lapangan (data visual), wawancara, dan kajian literatur. Adapun hasil yang akan di capai adalah bahan ajar yang disesuaikan dengan kurikulum STKIP-Weetebula, Sumba Barat Daya-NTT.
Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika Penambangan Batubara di Formasi Tanjung, Cekungan Barito, Kalimantan Selatan Herman Santoso Pakpahan; Lilik Hendrajaya
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2016: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.082 KB)

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara penting penghasil batubara di dunia dengan potensi cadangan terbesar. Salah satu daerah penghasil batubara yang cukup besar di Indonesia adalah Formasi Tanjung, Cekungan Barito, Kalimantan Selatan. Kegiatan penambangan pun tidak lepas dari pengaruh kejadian fisika dari alam yang tidak dapat dikendalikan oleh manusia, sehingga dapat dilakukan penelitian tentang proses fisika dari proses penambangan batubara. Secara mekanika batuan, analisis mekanika batuan pada lapisan batubara dapat dilakukan pada bidang dan ruang. Mekanika batuan ini banyak menggunakan teori elastisitas, plastisitas dan sistem struktur fisika batuan secara eksperimen. Proses fisika pada pengeboran batubara berasal dari hukum Pascal dan suseptibilitas suatu magnet batuannya berpengaruh juga terhadap besarnya intensitas magnetik batuan tersebut. Semakin kecil atau lambat kecepatan gelombang P maka modulus elastisitasnya semakin kecil, batuan yang mempunyai kecepatan gelombang P dan elastisitas paling besar merupakan jenis batuan yang memiliki tingkat kekerasan tinggi dan tidak mudah pecah. Pada proses penggalian dan pengangkutan batubara dianalisis secara fisika dengan menggunakan hubungan gaya (F), massa batuan (m) dan percepatan pengangkutan (a). Proses pembelajaran ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat, khususnya para siswa atau mahasiswa tentang pentingnya belajar dan memahami fisika menuju pengembangan dan pemanfaatan sumber daya alam daerah.