Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

EFEKTIVITAS PEMBERIAN SALEP EKSTRAK ETANOL DAUN ANTING – ANTING (Acalypha indica Linn.) TERHADAP KESEMBUHAN LUKA INSISI PADA MENCIT (Mus musculus) Meity Marviana Laut; Nemay Ndaong; Tri Utami; Maria Junersi; Yovita Bria Seran
JURNAL KAJIAN VETERINER Vol 7 No 1 (2019): Jurnal Kajian Veteriner
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jkv.v7i1.377

Abstract

Regenerasi dan pemulihan jaringan luka merupakan proses fisiologi normal tubuh dalam merespon perlukaan untuk mengembalikan integritas dan fungsi normal kulit. Kesembuhan luka dapat dipercepat dengan pemberian obat kimia maupun obat alami. Salep betadine 10% adalah obat kimia yang sering digunakan dalam perawatan luka untuk menstimulasi penyembuhan luka. Sedangkan, tanaman anting – anting (Acalypha indica) diketahui memiliki aktivitas antiinflamasi, antibakteri, antioksidan, dan antiulser. Daun anting – anting telah lama digunakan oleh masyarakat lokal di NTT untuk mengobati luka dan gangguan kulit lainnya pada ternak peliharaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran makroskopik dan jumlah fibroblas pada kesembuhan luka insisi pada mencit yang diberi terapi salep ekstrak etanol daun anting – anting (EEDAA), sekaligus sebagai bukti empiris fitofarmaka ini bagi masyarakat lokal di NTT. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik, menggunakan 30 ekor mencit jantan sehat, berumur 3-4 bulan dengan berat badan berkisar 30-40g. Mencit dibagi dalam 5 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif (KN) dan positif (KP) yang masing – masing diaplikasikan basis salep vaselin album dan salep betadine 10%; serta tiga kelompok perlakuan yang masing – masing diberikan salep EEDAA konsentrasi 5%, 10% dan 20%. Setiap kelompok dibuat luka sayat pada area dorsum, dengan ukuran panjang 1.5 cm dengan kedalaman 2 mm. Bahan topikal diberikan sebanyak 2 kali/hari. Pengampilan sampel jaringan luka dilakukan pada hari ke-3, ke-7 dan ke-14. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian salep EEDAA konsentrasi 10% menunjukkan kesembuhan luka yang lebih cepat dan optimal dibandingkan dengan salep betadine 10%, salep EEDAA 5% dan 20%.