Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

STUDY OF HEMOGLOBIN LEVELS CATTLE FED Moringa oleifera AND PREBIOTIC FROM MARE’S MILK Nemay Ndaong; Novianty Ndun; Frans Umbu Datta; Annytha I. R. Detha; Nancy Foeh
JURNAL KAJIAN VETERINER Vol 9 No 2 (2021): Jurnal Kajian Veteriner
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jkv.v9i2.4371

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kadar hemoglobin pada sapi onggole muda yang diberi Moringa oleifera dan susu prebiotik. Penelitian ini menggunakan sembilan ekor pedet Sumba Ongole umur 5-7 bulan dengan berat badan ± 130 kg. Penelitian diawali dengan persiapan alat dan bahan yang dibutuhkan berupa persiapan kandang individu, pembuatan tepung kelor, pembuatan rumput amunisi, pembuatan konsentrat, pembuatan susu, penyiapan prebiotik, adaptasi hewan. Perlakuan pedet dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok kontrol (KK), kelompok perlakuan 1 (KP1), kelompok perlakuan 2 (KP2). Kelompok kontrol diberi makan rumput kering amonia, konsentrat, susu sedangkan kelompok perlakuan 1 diberi pakan rumput kering diamoniase, konsentrat, susu, prebiotik, dan kelompok perlakuan 2 diberi pakan rumput kering diamoniase, konsentrat, tepung kelor. Pada setiap penarikan diambil ± 3 mL darah kemudian dimasukkan ke dalam tabung Ethylenediamine Tetraacetic Acid (EDTA) dan masing-masing tabung diberi label sesuai kode sampel. Hasil penelitian menunjukkan pedet pada kelompok kontrol memiliki kisaran nilai Hb 7,7-11,8 g/dl, sedangkan kelompok yang diberi susu prebiotik memiliki kisaran nilai Hb 8,8 hingga 11,4 g/dl. Kelompok yang diberi pakan Moringa oleifera memiliki kisaran nilai Hb 8,8-14,4 g/dl. Hasil tersebut menunjukkan nilai hemoglobin dari ketiga kelompok perlakuan berada dalam kisaran normal nilai hemoglobin sapi yaitu 9,1-15,7 g/dl namun terjadi peningkatan hemoglobin pada kelompok perlakuan yang diberikan susu prebiotik dan kelor. Pakan kelor yang ditambahkan ke KP2 menghasilkan Hb yang lebih tinggi dibandingkan dengan KP1 dan KK. Nilai Hb yang lebih tinggi diduga karena kandungan protein yang tinggi pada tanaman kelor yaitu 27% sehingga dapat meningkatkan produktivitas ternak.