Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Identifikasi Komponen Senyawa Kimia Ekstrak Biji Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) sebagai Bahan Baku Industri Eldha Sampepana; Titik Nurwidayati; Suroto Hadi Saputra
Jurnal Riset Teknologi Industri Vol.13 No.2 Desember 2019
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.439 KB) | DOI: 10.26578/jrti.v13i2.5754

Abstract

Biji buah naga merah merupakan limbah padat industri olahan buah naga yang belum termanfaatkan namun diduga memiliki senyawa kimia maka dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengidentifikasi komponen senyawa kimia ekstrak biji buah naga merah sebagai bahan baku industri. Metode yang digunakan adalah ekstraksi secara maserisasi  ekstrak biji buah naga merah dengan pelarut etanol dan nHexan kemudian dianalisa menggunakan Gas  Cromatografi Mass Spektrofotometer (GCMS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses ekstraksi secara maserisasi menggunakan pelarut n-Hexan lebih banyak menghasilkan komponen senyawa kimia dibandingkan dengan pelarut etanol. Ekstrak n-Heksana dan etanol biji buah naga merah menghasilkan komponen senyawa kimia dominan sebanyak 34 dan 9 yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku industri.
Pengaruh Masa Simpan Buah terhadap Kualitas Sari Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) Arba Susanty; Eldha Sampepana
Jurnal Riset Teknologi Industri Vol.11 No.2 DESEMBER 2017
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.343 KB) | DOI: 10.26578/jrti.v11i2.3011

Abstract

Buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) memiliki buah dengan kulit berwarna merah dan daging berwarna merah keunguan. Buah naga segar memiliki kadar air tinggi yaitu 90%  sehingga masa simpan buah ini berkisar antara 7-10 hari pada suhu 14oC. Tingkat kesegaran dan kemasakan buah mempengaruhi produk akhir olahan buah. Salah satu upaya untuk mengatasi masa simpan yang relatif singkat maka buah naga dapat diolah menjadi produk sari buah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh masa simpan buah terhadap kualitas sari buah naga merah (Hylocereus polyrhizus). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor masa simpan buah sebanyak 6 taraf yaitu 1, 3, 5, 7, 9 dan 11 hari. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 18 variasi perlakuan serta kontrol. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masa simpan buah berpengaruh terhadap nilai pH dan kadar antosianin sari buah naga merah (Hylocereus polyrhizus). Sari buah naga merah pada masa simpan hari ketiga merupakan sari buah yang memenuhi standar SNI 01-3719-1995 tentang minuman sari buah dengan nilai pH 3,8 , total padatan terlarut 16o Brix, kadar antosianin 1,67 ppm dan vitamin C 1,54 mg/100g.  
Pengaruh Rasio Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) dan Sukrosa Serta Lama Waktu Osmosis Terhadap Sifat Kimia Sari Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) Suroto HS; Eldha Sampepana; Arba Susanty
Jurnal Riset Teknologi Industri Vol.11 No.2 DESEMBER 2017
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.777 KB) | DOI: 10.26578/jrti.v11i2.3464

Abstract

Penelitian pembuatan konsentrat sari buah naga merah telah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh rasio buah naga merah:sukrosa dan waktu osmosis terhadap sifat kimia  konsentrat sari buah naga merah (Hylocereus polyrhizus). Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial. Faktor pertama adalah rasio buah naga merah:sukrosa terdiri dari 4 (empat) taraf yaitu k1 (1:1), k2 (1:2), k3 (k1:3) dan k4 (1:4). Faktor kedua adalah waktu osmosis terdiri dari 3 (tiga) taraf yaitu t1 (24 jam), t2 (48 jam) dan t3 (72 jam). Data dianalisis dengan analisis sidik ragam pada taraf signifikan 5% guna mengetahui pengaruh perlakuan. Jika tedapat pengaruh maka dilanjutkan dengan uji Duncan multiple rank test (DMRT) pada taraf signifikan 5% guna mengetahui perbedaan antar taraf perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan ratio buah naga merah dan sukrosa memberikan pengaruh nyata pada taraf signifikan 5%. Dari perlakuan tersebut diperoleh konsentrat sari buah naga merah berkadar sukrosa 9,65 % (k3), pH sebesar 5,5, kadar antosianin 11,82%, kadar vitamin C 17,16 mg/100 ml (k1) dan aktivitas antioksidan 83,09% (k4). 
Kajian Karakteristik Kimia Asap Cair Cangkang Sawit, Tandan Kosong Sawit sebagai Bahan Antibakteri dan Aplikasinya Fauziati, Fauziati; Eldha Sampepana
Jurnal Riset Teknologi Industri Vol.15 No.2 Desember 2021
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26578/jrti.v15i2.7294

Abstract

Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman hasil perkebunan yang memiliki limbah padat berupa cangkang sawit dan tandan kosong sawit. Limbah tersebut penanganannya masih sebagian dianggap sebagai sampah namun memiliki beberapa komponen senyawa kimia yang dapat dikelola sebagai asap cair. Tujuan kegiatan ini adalah mengkaji karakteristik senyawa kimia asap cair yang terdapat pada cangkang sawit dan tandan kosong sawit sebagai bahan aktivitas antibakteri dan aplikasinya. Metode yang digunakan yaitu penelusuran pustaka dengan mendiskripsikan karakteristik senyawa kimia asap cair yang ada pada cangkang sawit dan tandan kosong sawit sebagai bahan antibakteri dan aplikasinya. Hasil kajian tersebut menjelaskan bahwa senyawa kimia asap cair cangkang sawit dan tandan kosong sawit yang berfungsi sebagai bahan antibakteri adalah senyawa fenol, senyawa acetic acid, senyawa 2,6- dimethoxyphenol (Syringol) dan dapat diaplikasikan sebagai bahan antibakteri, antioksidan, pengawet makanan, serta penambah rasa pada makanan.
Rendemen dan Penentuan Kandungan Cemaran Logam Teh Tiwai Berbahan Baku Umbi, Daun Bawang Tiwai Eleutheriana americana Merr) Eldha Sampepana; Sulharman Sulharman; Adhitya Renaldi
Jurnal Riset Teknologi Industri Vol.15 No.2 Desember 2021
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26578/jrti.v15i2.7503

Abstract

Kandungan logam merupakan salah satu persyaratan yang ditetapkan dalam olahan pangan yaitu minuman teh seduh karena kandungan logam yang tinggi dapat mengakibat buruk terhadap kesehatan dan lingkungan manusia sehingga dilakukanlah kegiatan ini dengan tujuan untuk mengetahui rendemen dan cemaran logam pada teh tiwai berbahan baku umbi dan daun bawang tiwai Umbi dan daun bawang tiwai yang berasal dari IKM Teh Tiwai di Kabupaten Kutai Kartanegara yang telah dibersihkan dan dipotong kemudian dikeringkan dengan menggunakan pengering sinar matahari yang selama 3 hari hingga kering dan pengering alat listrik selama 24 jam dengan suhu 50OC yang dikeringkan secara kontinyu dimana suhu dan kelembabannya terpantau melalui laptop lalu di hitung lalu di hitung rendemen dan menganalisa kadar cemaran logam Pb, Cd dan Fe. Hasil Penelitian diperoleh rendemen teh umbi dan daun tiwai yang dikering dengan pengering listrik lebih besar dbandingkan dengan teh tiwai yang dikeringkan dengan pengeringan sinar matahari. Kadar cemaran logam yang dimiliki teh umbi dan daun tiwai yang dikeringkan dengan sinar matahari dan pengering listrik masih memenuhi batas minumum dalam SNI 7387:2009 tentang batas maksimum cemaran logam berat dalam pangan, SNI 2896 :1998 dan SNI 3836 : 2013 tentang teh kering dalam kemasan.