Novita Eka Muliawati
Program Studi Pendidikan Matematika, STKIP PGRI Tulungagung

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

DIAGNOSIS KESULITAN MAHASISWA DALAM MEMAHAMI STRUKTUR ALJABAR DAN SCAFFOLDING BERDASARKAN MAPPING MATHEMATICS Novita Eka Muliawati
JP2M (Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika) Vol 2, No 2 (2016)
Publisher : STKIP PGRI Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/jp2m.v2i2.204

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan faktor penyebab kesulitan mahasiswa dalam memahami mata kuliah struktur aljabar (2) mendeskripsikan scaffolding yang sesuai untuk mengatasi kesulitan mahasiswa dalam memahami mata ajar struktur aljabar.Penelitian kualitatif deskripstif ini dilakukan dengan metode tes dan wawancara dengan subjek 6 mahasiswa terpilih dari 65 mahasiswasemester VI Prodi Pendidikan matematika STKIP PGRI Tulungagung tahun ajaran 2015/2016.Kriteria pemilihan subjek penelitian didasarkan pada nilai UTS pada mata kuliah Struktur Aljabar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penyebab kesulitan mahasiswa dalam memahami mata kuliah struktur aljabar yaitu kurang memahami konsep materi terdahulu, kurang mampu membuat contoh secara umum, dan masih terbiasa berpikir dan menyelesaikan masalah secara prosedural. Sedangkan cara mengatasinya yaitu menggunakan scaffolding berdasarkan mapping mathematics. Adapun deskripsi tentang scaffoldingnya meliputi explaining, reviewing, restructuring, dan developing conceptual thinking.
PROFIL METAKOGNISI SISWA FIELD-INDEPENDENT DAN FIELD-DEPENDENT DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA Novita Eka Muliawati
JP2M (Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika) Vol 3, No 1 (2017)
Publisher : STKIP PGRI Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/jp2m.v3i1.293

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil matakognisi siswa SMA kelas X yang memiliki gaya kognitiffield-independent dan gaya kognitif field-dependent dalam memecahkan masalah matematika pada materi persamaan dan fungsi kuadrat. Subjek peneltian terdiri dari satu siswa field-independent dan satu siswa field-dependent yang mempunyai kemampuan setara. Data penelitian yang dikumpulkan berupa hasil tes dan hasil wawancara. Analisis data dalam penelitian ini terdiri dari tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa field-independent dan field-dependent memiliki profil metakognisi yang sama pada tahap memahami masalah dan melaksanakan rencana pemecahan masalah. Sedangkan pada tahapan merencanakan pemecahan masalah dan memeriksa hasil pemecahan masalah, siswa field-independent dan field-dependent memiliki profil metakognisi yang berbeda.
PROSES BERPIKIR LATERAL SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH BERDASARKAN GAYA KOGNITIF DAN GENDER Novita Eka Muliawati
JP2M (Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika) Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : STKIP PGRI Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/jp2m.v2i1.216

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir lateral siswa dalam memecahkan masalah matematika ditinjau dari gaya kognitif field independent-field dependent dan perbedaan gender. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kalidawir Tulungagung pada kelas XI IPA pada tahun 2014. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif eksploratif. Data pada penelitian meliputi: hasil GEFT, hasil TPMM 1 dan TPMM 2, hasil wawancara, dan catatan penting selama penelitian. Hasil penelitian menunjukkan proses berpikir lateral siswa field independent-field dependent laki-laki dan perempuan dalam memecahkan masalah matematika berdasarkan langkah Polya pada dasarnya memiliki kesamaan. Hal yang paling nyata perbedaannya pada tahap merencanakan penyelesaian, siswa fi laki-laki dan perempuan lebih mampu berpikir lateral dengan merencanakan alternatif penyelesaian yang bervariasi dan berasal dari konsep yang berbeda, sedangkan siswa fd laki-laki dan perempuan kurang variatif dan berpusat pada konsep yang sama. Kesimpulannya bahwa proses berpikir lateral siswa ditinjau dari gaya kognitif fi-fd memiliki persamaan dan perbedaan tertentu sedangkan faktor gender hanya terlihat pada kemampuan menyampaikan informasi secara non lisan.