Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Memberdayakan Masyarakat dalam Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak menggunakan Aplikasi Primaku Nurlailis Saadah; Budi Joko Santosa; Rahayu Sumaningsih; Budi Yulianto
JATI EMAS (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat) Vol 5 No 3 (2021): Jati Emas (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat)
Publisher : Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perkumpulan Dosen Indonesia Semesta (DIS) Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36339/je.v5i3.483

Abstract

Stunting is a condition of failure to thrive in toddlers due to chronic malnutrition so that children are shorter for their age. It occurs since the baby is in the womb but only appears after the child is 2 years old. On February 2020 data of Baleasri Village, from 57 children under five, there were 15 children whose body weight was thin (-2 and -3 Standard Deviation) and in the stunting category, although every month, mothers of toddlers have weighed their toddlers to the Posyandu. With data that still some toddlers whose growth and development are not optimal, it is necessary to carry out community service, the Community Partnership Program (PKM). Implementation of community empowerment /mothers of toddlers and health cadres is a means to learn about health in the form of face-to-face in groups. The aim is to increase knowledge and skills regarding early detection Children's growth and development using the PrimaKu application so that it is easier and more practical, can be done anytime and anywhere. This training was attended by ± 40 people and facilitated by lecturers/servants from the Midwifery Study Program Magetan, Ministry of Health Surabaya and students. The implementation of the training according to the agreement between the village midwife, mothers of toddlers and health cadres was carried out in the morning at 08.0-12.00 WIB. Frequency of 4 meetings. The results of the training implementation from the first, second, third and fourth meetings showed that the pretest results were 65% good and 35% very good. The post test results obtained 42.5% good and 57.5% very good which means there is an increase in the results. This training is very useful for mothers of toddlers and health cadres. It is recommended that this training activity be continued in different locations for villages in the Ngariboyo District and furthermore. can be scheduled for other villages in different sub-districts in Magetan Regency.
Assistance for Toddler Mothers and Health Cadres in Utilizing Boardgames as an Alternative to Gadgets for Toddlers to Support Children's Growth and Development Nurlailis Saadah; Nani Surtinah; Rahayu Sumaningsih; Budi Yulianto
JATI EMAS (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat) Vol 7 No 1 (2023): Jati Emas (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat)
Publisher : Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perkumpulan Dosen Indonesia Semesta (DIS) Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36339/je.v7i1.626

Abstract

In Magetan the number of gadget use and gadget dependence on children is relatively high. The results of a 2019 study showed that most children play gadgets for 5-10 minutes without their parents' assistance. A small number of children play traditional games, watch TV and play at home. The results of the preliminary interviews show that the majority of children are not familiar with board games, some do but have never played them. Some parents never buy toys for their children because according to them, children play enough at school. On the other hand, stimulating the growth and development of children is the responsibility of the community so that parents must be involved and participate and be active in its implementation. Data from the Magetan Health Office shows that part of the stimulation of development has been carried out by mothers for their children. From the results of the interviews it was found that 54.5% of mothers stimulated by inviting them to sing, ride bicycles, but not regularly every day, when they are free while watching TV. Some other mothers never do stimulation because they don't know how to do it so that their children develop as they are. To increase community participation, the solutions offered are counseling, outreach, training for mothers of toddlers, and health cadres. This activity collaborated with village midwives, health centers and facilitators from universities. The main objective of the activity is to use the media to play board games in order to reduce gadget dependence on children. The fundamental contribution of this activity is increasing the application of science and technology in the community, increasing understanding and skills of the community. The community can realize that there are health problems that must be handled independently as early as possible.
AKSI KOMPETENSI BERSAMA DI PANTI ASUHAN YAYASAN PEMELIHARAAN ANAK DAN BAYI PERMATA HATI SURAKARTA Pratiwi Hermiyanti; Nurwening Tyas Wisnu; Yuni Ginarsih; Mujayanto; Ani Intiyati; Binti Yunariyah; Dwi Utari Widyastuti; Evi Pratami; Titi Maharrani; Mamik; Fitri Rokhmalia; Ervi Husni; Yohanes Kambaru Windi; Ira Rahayu Tiyar Sari; Wisnu Istanto; Luluk Widarti; Rahayu Sumaningsih; Dwi Wahyu Wulan Sulistyowati; Kharisma Kusumaningtyas; Klanting Kasiati; Setiawan; Sukesi; Rijanto; Wahyuningsih Triana
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 7 No 1 (2023): Jurnal Ilmia Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v7i1.558

Abstract

Panti Asuhan merupakan tempat pemeliharaan bagi anak dan bayi yang sengaja diserahkan dikarenakan orang tua mengalami kesulitan ekonomi atau bahkan tanpa orang tua. Yayasan Pemeliharaan Anak dan Bayi (YPAB) Permata Hati adalah salah satu Panti Asuhan yang memelihara anak dan bayi yang membutuhkan perlindungan dan pendidikan di Kota Surakarta. Pada masa pandemic covid-19, layanan kesehatan bagi anak dan bayi di YPAB Permata Hati jarang mendapatkan kunjungan dan pemeriksaan. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk membantu pelayanan kesehatan bagi anak dan bayi di YPAB Permata Hati Kota Surakarta dalam memantau pertumbuhan dan perkembangan serta status gizi. Metode pelaksanaan yang dilakukan berupa pemeriksaan tumbuh kembang anak dan status gizi, penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, serta penyuluhan cara menyikat gigi yang benar. Hasil pemeriksaan status gizi dan tumbuh kembang anak dan bayi di YPAB Permata Hati Kota Surakarta terdapat 30 persen termasuk kurus dan 1 orang anak termasuk suspek perkembangan Denver II (lingkar kepala termasuk mikro). Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan cara sikat gigi yang benar diikuti secara antusias oleh anak-anak YPAB Permata Hati Kota Surakarta Orphanages are places of care for children and babies who are handed over due to parents who are experiencing economic difficulties or even without parents. The Permata Hati Child and Infant Care Foundation (YPAB) is one of the orphanages that care for children and babies who need protection and education in the city of Surakarta. During the Covid-19 pandemic, health services for children and infants at YPAB Permata Hati rarely received visits and checks. The purpose of this community service is to help provide health services for children and infants at YPAB Permata Hati Surakarta City in monitoring growth and development as well as nutritional status. The implementation method used is in the form of examining children's growth and development and nutritional status, counseling on Clean and Healthy Behavior, as well as counseling on how to brush their teeth properly. The results of examinations on the nutritional status and development of children and infants at YPAB Permata Hati, Surakarta, found that 30 percent were underweight and 1 person was suspected of developing Denver II (head circumference including micro). Counseling on Clean and Healthy Behavior and how to brush your teeth was enthusiastically followed by YPAB Permata Hati Surakarta children
Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap dalam Menghadapi Menarche di MIN Takeran Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan Sri Sasmiati; Rahayu Sumaningsih; Hery Sumasto
Gema Bidan Indonesia Vol. 10 No. 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.027 KB) | DOI: 10.36568/gebindo.v10i1.7

Abstract

Latar belakang: Pengetahuan dan sikap kesehatan reproduksi remaja saat ini sangat kompleks dan mengkhawatirkan terutama pada pengetahuan tentang pengenalan organ reproduksi mengenai bentuk dan fungsinya serta cara merawatnya. Sekitar 80% -95% wanita usia reproduksi mengalami gejala Menarche yang dapat mengganggu beberapa aspek kehidupan mereka. Tujuan: untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan menstruasi dan sikap Menarche terhadap siswa di MIN Takeran, Kabupaten Takeran, Kabupaten Magetan. Metode: Jenis penelitian ini adalah survei korelasi analitik dengan pendekatan cross sectional, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah nonprobability sampling dengan teknik pengambilan sampel sehingga diperoleh sampel sebanyak 60 responden. Alat pengumpulan data adalah kuesioner. Teknik analisis yang digunakan adalah rumus korelasi Chi square. Hasil: Pengetahuan tentang menstruasi adalah 53,33% kategori cukup dan sikap terhadap menarche adalah 38,33% kategori positif. Nilai koefisien Chi square 30.917 dengan nilai sig. 0,000 <0,05. Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang menstruasi dan sikap dalam berurusan dengan Menarche pada siswa kelas V di MIN Takeran kecamatan Takeran Kabupaten Mametan pada tahun 2019. Saran: Untuk siswa kelas V di MIN Takeran Anda harus lebih aktif dalam mencari informasi tentang menstruasi kepada saudara perempuan, orang tua dan guru. Sehingga mereka tidak merasa cemas dan takut jika mereka mengalami Menarche. Kata kunci: Pengetahuan, sikap dan Menarche.
Durasi Penggunaan Gadget Yang Tidak Menyebabkan Temper Tantrum Pada Anak Sunarto Sunarto; Meila Marindawati; Rahayu Sumaningsih; Sulikah Sulikah
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 14, No 3 (2023): Juli 2023
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf.v14i3.3832

Abstract

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi mengalami kemajuan yang sangat pesat, salah satunya adalah penggunaan gadget. Anak usia prasekolah sering memanfaatkan teknologi tersebut sebagai ganti permainan. Penggunaan gadget pada anak pra sekolah sepengetahuan ormnag tuanya. Penggunaan gadget dapat memberikan rasa kecanduan berlebihan yang berdampak pada perubahan perilaku temper tantrum pada anak prasekolah. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk menghitung besar risiko paparan durasi penggunaan gadget dengan kejadian temper tantrum pada anak prasekolah. Lokasi penelitian di seluruh pendidikan anak usia dini se kecamatan Barat kabupaten Magetan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah case-control. Ukuran besar sampel kasus sebanyak 91 anak dengan temper tantrum, sedangkan ukuran besar sampel kontrol sebanyak 91 anak kondisi normal. Kedua kelompok dipilih secara simple random sampling. Data temper tantrum diperoleh dari isian kuesioner dan data durasi penggunaan gadget diperoleh melalui wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa durasi penggunaan gadget merupakan faktor risiko terhadap kejadian temper tantrum pada anak usia pra sekolah. Penggunaan gadget lebih dari satu jam setiap hari lebih berisiko 5,625 kali menimbulkan temper tantrum pada anak pra sekolah dibanding kurang dari satu jam setiap hari. Kata Kunci : temper tantrum; penggunaan gadget; anak prasekolah.
Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap dalam Menghadapi Menarche di MIN Takeran Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan Sri Sasmiati; Rahayu Sumaningsih; Hery Sumasto
Gema Bidan Indonesia Vol. 10 No. 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/gebindo.v10i1.7

Abstract

Latar belakang: Pengetahuan dan sikap kesehatan reproduksi remaja saat ini sangat kompleks dan mengkhawatirkan terutama pada pengetahuan tentang pengenalan organ reproduksi mengenai bentuk dan fungsinya serta cara merawatnya. Sekitar 80% -95% wanita usia reproduksi mengalami gejala Menarche yang dapat mengganggu beberapa aspek kehidupan mereka. Tujuan: untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan menstruasi dan sikap Menarche terhadap siswa di MIN Takeran, Kabupaten Takeran, Kabupaten Magetan. Metode: Jenis penelitian ini adalah survei korelasi analitik dengan pendekatan cross sectional, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah nonprobability sampling dengan teknik pengambilan sampel sehingga diperoleh sampel sebanyak 60 responden. Alat pengumpulan data adalah kuesioner. Teknik analisis yang digunakan adalah rumus korelasi Chi square. Hasil: Pengetahuan tentang menstruasi adalah 53,33% kategori cukup dan sikap terhadap menarche adalah 38,33% kategori positif. Nilai koefisien Chi square 30.917 dengan nilai sig. 0,000 <0,05. Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang menstruasi dan sikap dalam berurusan dengan Menarche pada siswa kelas V di MIN Takeran kecamatan Takeran Kabupaten Mametan pada tahun 2019. Saran: Untuk siswa kelas V di MIN Takeran Anda harus lebih aktif dalam mencari informasi tentang menstruasi kepada saudara perempuan, orang tua dan guru. Sehingga mereka tidak merasa cemas dan takut jika mereka mengalami Menarche. Kata kunci: Pengetahuan, sikap dan Menarche.
Skrining Strenght and Difficulties Questionnaire Sebagai Metode Analisis Gangguan Emosional dan Perilaku Santri Baru Pondok Pesantren Sunarto Sunarto; Meika Arifatull Millatipuan; Rahayu Sumaningsih; Nurlailis Saadah
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 14, No 3 (2023): Juli 2023
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf.v14i3.3833

Abstract

Problematika santri pondok pesantren berasal dari maladaptasi dengan lingkungan baru. Stres psikologis karena belum memiliki teman juga faktor pencetus problem santri baru. Berbagai problem ini berdampak pada gangguan kesehatan dan disharmonis hubungan antar santri dan pengasuh pondok pesantren. Aturan pondok pesantren yang ketat menjadi stresor tersendiri bagi santri sehingga mereka mengalami gangguan emosional dan perilaku. Gangguan emosional dan perilaku sering di alami oleh santri baru yang baru masuk pondok pesantren. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh jenis kelamin terhadap gangguan emosional dan perilaku pada santri baru menggunakan pendekatan Strenghts and Difficulties Questionnaire. Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik observasional dengan desain cross sectional. Subyek penelitian sebanyak 170 santri dari total populasi 235 santri yang ditentukan dengan teknik simple random sampling. Lokasi penelitian di Pondok Pesantren Darul Ulum Poncol Magetan. Pengumpulan data dengan cara wawancara. Guiden wawancara adalah kuesioner SDQ. Analisis hasil menggunakan uji statistik chi square. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa gangguan emosional dan perilaku yang dialami santri laki-laki lebih tinggi dibanding dengan santri perempuan. Jenis kelamin berpengaruh signifikan terhadap gangguan emosional dan perilaku pada santri baru. Pimpinan dan pengasuh pondok pesantren diharapkan mengurangi stresor lingkungan pondok dengan pendampingan oleh pengasuh pondok dan perlunya pojok konseling pondok pesantren.Kata Kunci: Jenis kelamin; Gangguan emosional dan perilaku; SDQ