Puguh Bintang Pamungkas
Departemen Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas PGRI Yogyakarta Jl. PGRI I Sonosewu No.117, Yogyakarta, 55182

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Meningkatkan Pemahaman akan Pengendalian OPT Bawang Putih pada Anggota Kelompok Tani Ngudi Rahayu Puguh Bintang Pamungkas; Ardiyanta Ardiyanta
To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35914/tomaega.v3i2.380

Abstract

AbstrakBawang putih (Allium sativum L.)memiliki begitu banyak manfaat, dimana seharusnya diikuti dengan peningkatan akan produktivitasnya. Namun dilapangan budidaya bawang putih belum mampu mencukupi permintaan dari pasar, sehingga dilakukan import untuk memenuhinya. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya produktivitas bawang putih, mulai dari kualitas bibit yang rendah, sampai gangguan OPT (organisme pengganggu tanaman). Pengendalian OPT (organisme pengganggu tanaman) yang tepat juga akan membantu peningkatan produktivitas bawang putih, dimana pengendalian bisa dilakukan dengan mengidentifikasi terlebih dahulu OPT yang menyerang. Kemudian dilakukan pengendalian secara kultur teknis, maupun penggunaan agen hayati. Oleh karena itu, dilakukan penyuluhan/sosialisasi mengenai pengenalan dan pengendalian OPT bawang putih, (baik di lahan maupun di gudang pasca panen) yang diikuti oleh anggota Kelompok Tani Ngudi Rahayu, Cepit, Pagergunung, Kec. Bulu, Kab. Temanggung, Jawa Tengah. Berdasarkan, hasil kegiatan penyuluhan, pengetahuan petani akan pengenalan dan pengendalian OPT meningkat sebesar 39% dibandingkan sebelum adanya kegiatan penyuluhan. Dari kegiatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa petani melakukan pengendalian dengan cara yang telah dilakukan turun-temurun, pemahaman petani akan pengendalian OPT mengalami peningkatan setelah kegiatan sosialisasi, oleh karena itu perlu dilakukan pendampingan secara berkala kepada petani, sehingga hasil penyuluhan dapat memberikan damapak nyata terhadap peningkatan produksi bawang putih.Kata Kunci: bawang putih, kelompok tani, opt, sosialisasi.AbstractGarlic (Allium sativum L.) has so many benefits, which should be followed by an increase in productivity. But in the field of garlic cultivation has not been able to meet the demand of the market, so do import to fulfill. Many factors cause low productivity of garlic, starting from low quality seeds, to pest and disease disorders. Proper pest control will also help increase the productivity of garlic, where control can be done by identifying the pest first. Then the technical culture is controlled and the use of biological agents. Therefore, socialization was carried out regarding the introduction and control of garlic pests (both on land and in the post harvest warehouse) which was followed by members of the Ngudi Rahayu Farmer Group, Cepit, Pagergunung, Bulu, Temanggung, Central Java. Based on the results of extension activities, knowledge and farmers will be the introduction of the pest control increased by 39% compared to before their extension activities. From the activities that have been carried out it can be concluded that farmers carry out control in a way that has been carried down for generations, farmers' understanding of pest control has increased after socialization activities, therefore it is necessary to provide periodic assistance to farmers, so that the results of counseling can have a real impact on increasing garlic production.Key Word: Farmers, garlic, pest, socialization
PENINGKATAN KETAHANAN KELUARGA DALAM MENGHADAPI PANDEMI COVID-19 MELALUI BUDIDAYA TANAMAN OBAT Puguh Bintang Pamungkas; Okti Purwaningsih; Triwahana Triwahana
Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 6 No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : LPPM Univ. Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (958.44 KB) | DOI: 10.32832/abdidos.v6i1.1172

Abstract

The Covid-19 pandemic is affecting everyone, especially for the economy. One of the efforts to reduce the burden on the community is to increase the community's independence in drug procurement through the cultivation of family medicinal plants. Community service aims to provide motivation, guidance, and assistance in the cultivation of medicinal plants to increase community resilience in the face of the covid-19 pandemic. The method used in this service is in the form of counseling, group discussion forums and making demonstration plots. The result of this service is KWT Mandan, Banyurejo, Tempel, Sleman DIY motivated for the cultivation of medicinal plants, the realization of a medicinal plant garden.
Pengaruh Kompos Rumput Laut dan Azolla terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah Puguh Bintang Pamungkas; Okti Purwaningsih; Herman Budi Susetyo
Vegetalika Vol 9, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.46199

Abstract

Bawang merah merupakan komoditas hortikultura yang banyak dikonsumsi masyarakat, namun ketersediaanya masih belum mencukupi kebutuhan dalam negeri, sehingga harus dipenuhi dari impor. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksinya adalah penggunaan bahan organik yang dapat memenuhi kebutuhan hara tanaman bawang merah tanpa memberikan dampak negatif bagi lingkungan sekitar. Bahan organik yang digunakan adalah kompos Azolla dan rumput laut, dimana rumput laut laut mengandung auksin, sitokinin, etilen, asam absisat, dan giberelin, sedangkan Azolla memiliki kandungan N, P, K, Ca dan Mg. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakter agronomis tanaman bawang merah terhadap pemberian bahan organik. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-Juli 2019 di Dusun Glondong, Purwobinangun, Pakem, Sleman DIY, ketinggian tempat 600 mdpl. Jenis tanah yang digunakan dalam penelitian adalah tanah Regusol. Lokasi penelitian mempunyai curah hujan rata-rata 125,8 mm, temperatur rata-rata 25,2oC, kelembaban rata-rata 78,2%, dan lama penyinaran matahari 7,5 jam. Penilitian menggunakan rancangan acak lengkap 2 faktor (rumput laut dan kompos Azolla) dan 3 ulangan. Variabel yang diamati meliputi tinggi tanaman (cm), laju tinggi tanaman (cm/minggu), jumlah daun (helai), laju pertumbuhan daun (helai/minggu), jumlah umbi (rumpun), diameter umbi (cm), bobot segar umbi (g), dan indeks panen (%). Hasil penelitian pada variabel pertumbuhan menunjukkan bahwa perlakuan Rumput Laut 1000 ppm+Tanpa Kompos Azolla memberikan hasil yang cukup baik jika dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Untuk variabel hasil, walaupun tidak ada perbedaan yang nyata dalam jumlah dan bobot umbi, namun untuk indeks panen menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan. 
KEMAJUAN PERTANIAN DALAM KETAHANAN PANGAN DITANGAN PEMUDA PADA MASA PANDEMI COVID-19 Anindita Imam Basri; Puguh Bintang Pamungkas
Jurnal Abditani Vol. 5 No. 1 (2022): April
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/abditani.v5i1.85

Abstract

Ketahanan pangan tentunya akan menjadikan permasalahan pokok di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Apalagi dengan adanya pandemi saat ini tentunya muncul permasalahan kembali, menjadikan tantangan juga bagi pihak-pihak yang terlibat dalam pertanian. Indonesia merupakan negara agraris yang tentunya memanfaatkan pertanian secara optimal. Kehidupan ini ada kaitannya dengan pertanian dalam hal mencukupi kebutuhan sehari-hari.Adanya permasalahan tersebut, tidak lantas dibiarkan begitu saja tetapi harus adanya upaya yang dilakukan oleh masyarakat maupun pihak-pihak yang paham mengenai pertanian, agar bisa membantu dalam pelaksanaan pemanfaatan lahan pertanian untuk mengatasi krisis pangan ini. Pemuda merupakan ujung tombak adanya perubahan, dan juga mempunyai semangat yang lebih untuk kemajuan wilayahnya. Perlu adanya upaya yang dilakukan oleh pemuda untuk menangani permasalahan pertanian ini, agar nantinya masyarakat bisa ikut serta terlibat dalam pertanian. Program pengabdian masyarakat ini berupa “Pelatihan Pemanfaatan Lahan Pertanian untuk Penguatan Ketahanan Pangan di Masa Pandemi Covid-19” yang dilaksanakan di Desa Godegan RT 05, Pedukuhan II, Dusun Gatak, Kelurahan Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Studi Daya Hantar Listrik Terhadap Mutu Fisiologis Benih Kedelai (Glycine max (L.) Merr) dengan Perlakuan Invigorasi Matriconditioning dan Osmoconditioning Puguh Bintang Pamungkas; Muhammad Kusberyunadi
Agroteknika Vol 3 No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32530/agroteknika.v3i1.56

Abstract

Deteriorasi menghambat usaha dalam pemenuhan kebutuhan kedelai nasional. Imbas proses tersebut menyebabkan kualitas benih kedelai berkurang. Invigorasi dilakukan untuk meningkatkan kualitas benih. Tujuan dari penelitian ini agar dapat mengetahui korelasi antara daya hantar listrik dengan variabel fisiologis benih kedelai. Percobaan berlangsung di laboratorium Agroteknologi Universitas PGRI Yogyakarta dan laboratorium Kimia Universitas Mercu Buana Yogyakarta. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap 5 faktor dengan 3 ulangan. Pengamatan terdiri dari kadar air, daya berkecambah, indeks vigor dan daya hantar listrik. Berdasar percobaan yang dilakukan, terdapat perbedaan yang nyata antar perlakuan pada variabel daya berkecambah dan indeks vigor, sedangkan pada variabel kadar air tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Regresi yang dilakukan memperlihatkan adanya korelasi positif antar variabel daya hantar listrik-kadar air, sedang korelasi negatif terdapat antara variabel daya hantar listrik-daya berkecambah dan daya hantar listrik-indeks vigor. Kualitas benih dapat dilihat melalui kebocoran membran sel, kebocoran elektrolit tinggi pada benih (P4) dianggap kualitasnya rendah, sedangkan kebocoran elektrolit rendah pada benih (P0) dianggap kualitasnya tinggi.
School garden as a learning alternative in the era of COVID-19 pandemic Okti Purwaningsih; Puguh Bintang Pamungkas; Triwahana Triwahana
Abdimas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka Malang Vol 6, No 4 (2021): November 2021
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/abdimas.v6i4.5512

Abstract

Indonesia as an agrarian country faces several obstacles to achieving food sovereignty, due to the limited number of the younger generation involved in the agricultural sector. Most of the farmers are elderly with limited capacity. Therefore, as early as possible, it is necessary to make efforts to increase interest in farming among elementary school students through School Garden activities. The introduction of the School Garden becomes an interesting lesson because students can carry out farming activities independently. This community service program was carried out at SD Model located in Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. This program aims to introduce the School Garden through urban farming so that it can foster interest in agriculture. The methods used include presentations with video tutorials and giving farming modules. The results of the implementation of the community service program showed that 97.7% of students liked the introduction of the School Garden activity and 81.4% of students felt that these activities foster their interest in agriculture.
Prospects for the Utilization of Eco-Enzymes in the Cultivation of Environmentally Friendly Red Ginger Plants in Ngentak Hamlet, Samigaluh, Kulon Progo DIY Okti Purwaningsih; Puguh Bintang Pamungkas; Rahmat A Hi Wahid
Jurma : Jurnal Program Mahasiswa Kreatif Vol 6 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : LPPM UIKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/jurma.v6i2.1569

Abstract

Yard land has the potential to be developed in order to produce a variety of foodstuffs to medicines, which can be consumed by family members. Utilization of yards can be initiated by KWT Sumber Rejeki, Ngentak Village, by cultivating red ginger plants using a healthy farming system with Eco-enzyme fertilizer application. A healthy farming system is a cultivation system that minimizes the input of chemicals on cultivated land, so as to maintain the quality of the environment and agricultural products produced. Selection of ginger plants for cultivation in the yard, because the ginger plant can be used for spices, traditional medicine, ginger candy, candied ginger, instant drinks, pickled ginger, ginger coffee, ginger syrup, and as an export commodity. The results of the socialization and mentoring carried out, information was obtained that most of the members of Sumber Rejeki KWT have received socialization on medicinal plant cultivation, but they do not know how to cultivate medicinal plants properly, in general, the cultivation of medicinal plants is only planted in moderation, there is no land cultivation and plant maintenance, even though the selection of seeds, processing of planting media and care are very important to produce quality plants. After the socialization and training on ginger cultivation was held, most of the members of KWT Sumber Rejeki were interested in cultivating red ginger in their home gardens, because red ginger plants are able to provide benefits to the community not only in terms of health, but also in terms of finance.
Efektivitas Pupuk Organik Cair terhadap Tanaman Bayam (Amaranthus tricolor) pada Budidaya Microgreen Arini Al Ifah; Ila Purnamasari; Zahwa Ayu Wardani; Puguh Bintang Pamungkas
Agroteknika Vol 5 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v5i2.144

Abstract

Urban farming merupakan teknik budidaya yang lazim diterapkan di wilayah perkotaan, dengan masa panen yang lebih singkat dibandingkan penanaman secara konvensional. Salah satu teknik budidaya yang dapat diterapkan adalah microgreen. Bayam (Amaranthus tricolor) merupakan salah satu tanaman yang mudah di budidayakan dengan urban farming secara microgreen. Salah satu alasannya karena banyak diminati oleh masyarakat karena kandungan gizinya. POC merupakan salah satu pupuk organik dengan kandungan nutrisi yang diperlukan tanaman cukup banyak, sehingga untuk menambah nutrisi pada tanaman microgreen untuk meningkatkan kandungan gizi diperlukan pupuk tambahan salah satunya pupuk organik cair (POC). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas perlakuan pupuk organic cair (POC) berbahan dasar sisa sayuran rumah tangga terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bayam microgreen. Penelitian disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Dimana perlakuan yang digunakan berupa kontrol/air sumur (Ao), POC bayam (A1), POC kentang (A2) dan POC kangkung (A3). Data pengamatan dianalisis menggunakan (ANOVA) dengan beda nyata pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan proses pembuatan POC berbahan dasar limbah sayuran rumah tangga dapat diaplikasikan ke tanaman sebagai alternatif pengganti pupuk kandang. Dari pengaplikasian pada tanaman bayam microgreen menunjukkan tidak berbeda nyata pada setiap perlakuan dengan berbagai macam POC. Perlakuan tanpa POC yakni penggunaan air sumur (Ao) pada microgreen bayam menunjukkan pola pertumbuhan dan hasil yang optimum dibandingkan dengan pemberian berbagai macam POC. Hal ini diyakini penggunaan air sumur kaya akan mineral yang siap diserap tanaman dibandingkan penggunaam POC.
Studi kimiawi berbagai jenis varietas dan kemasan simpan benih kacang hijau (Vigna radiata L.) Puguh Bintang Pamungkas; Rachma Ima Yulia; Intan Puspitasari
Agrovigor Vol 15, No 2 (2022): September
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agrovigor.v15i2.14412

Abstract

Kelemahan produksi kacang hijau salah satunya ialah penyimpanan, dikarenakan proses deteriorasi yang terjadi begitu cepat. Upaya untuk meningkatkan kualitas benih salah satunya dengan teknik pengemasan, dimana prinsip pengemasan ini adalah dengan menjaga atau mempertahankan viabilitas benih tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui level viabilitas dari beberapa varietas kacang hijau pada berbagai kemasan simpan. Penelitian dilaksanakan Desember 2020-April 2021 di laboratorium Agroteknologi Universitas PGRI Yogyakarta. Penelitian dilaksanakan menggunakan metode rancangan acak lengkap 2 faktor 4 ulangan, yaitu jenis varietas dan jenis kemasan simpan. Variabel yang diamati meliputi Kadar Air, Daya Berkecambah, Indeks Vigor, Daya Hantar Listrik, dan Kadar Protein. Hasil menunjukkan bahwa semua variabel tidak menunjukkan adanya interaksi antar perlakuan. Daya hantar listrik berkorelasi negative dengan peubah daya berkecambah dan indeks vigor, dimana semakin rendah nilai daya hantar listrik suatu benih maka nilai daya berkecambah dan indeks vigornya akan semakin tinggi. Sementara, kadar protein berkorelasi negative dengan peubah kadar air, dimana semakin rendah nilai kadar protein suatu benih maka nilai kadar airnya akan semakin tinggi.
Identifikasi Propagul Gulma pada Berbagai Jenis Tanah Sawah Paiman Paiman; Ardiyanta Ardiyanta; C. Tri Kusumastuti; Puguh Bintang Pamungkas; Muhammad Ansar
Vegetalika Vol 11, No 4 (2022): In Publish
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.73437

Abstract

Gulma yang tumbuh ke permukaan tanah berasal dari simpanan biji gulma di dalam tanah. Terdapat banyak propagul gulma yang tersimpan di dalam tanah sawah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi propagul gulma pada berbagai jenis tanah sawah. Penelitian dilakukan sejak Februari hingga Mei 2019 di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas PGRI Yogyakarta. Percobaan disusun dalam rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dan diulang tiga kali. Faktor pertama adalah jenis tanah sawah terdiri atas empat macam, yaitu: tanah pasir pantai, vulkanik, latosol, dan regosol. Faktor kedua adalah kedalaman tanah terdiri atas enam aras, yaitu: 0-5, >5-10, >10-15, > 15-20, >20-25, dan >25-30 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah jenis gulma tertinggi pada tanah regosol, kemudian menurun pada tanah pasir pantai dan terendah pada tanah vulkanik dan latosol. Jumlah propagul gulma tertinggi terdapat pada tanah regosol di kedalaman >10-15 cm. Temuan penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan nyata jumlah propagul gulma antar jenis tanah maupun antar kedalaman tanah sawah. Kami menyarankan bahwa untuk pengendalian gulma agar berhasil maksimal, maka perlu disesuaikan dengan jenis tanah sawah untuk budidaya padi.