p-Index From 2019 - 2024
0.702
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Otopro
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Proses Repairing Ponton di PT. Dok dan Perkapalan Surabaya Soeryanto Soeryanto; Abdul Aziz Mashuri; Bina Samudra
Otopro Vol 12 No 2 Mei 2017
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/otopro.v12n2.p50-57

Abstract

Indonesia memiliki letak geografis yang strategis sehingga dilalui berbagai jalur pelayaran dunia karena menghubungkan jalur pelayaran antar dua benua besar sehingga armada kapal sendiri merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan untuk kebutuhan akses dan konektivitas antar pulau di Indonesia. Namun, kapasitas galangan di Indonesia masih kurang memadai dibandingkan jumlah kapal yang membutuhkan reparasi sehingga sering terjadi kapal sandar beberapa hari untuk mengantri atau menunggu giliran untuk reparasi. Proses reparasi kapal (pengedokan) yang paling sering digunakan di PT.DPS adalah menggunakan fasilitas floating dock. Seperti layaknya kapal perlu adanya maintenance dan reparasi, setiap beberapa tahun sekali floating dock selalu ada reparasi berkala terutama pada bagian ponton yang paling krusial bersentuhan dengan air laut sehingga mudah terkorosi, untuk menjaga keamanan dan kualitas yang dihasilkan. Proses Repairing ponton merupakan suatu proses perbaikan ponton floating dock agar kekuatan angkat floating dock tetap terjaga, proses tersebut memerlukan tahapan-tahapan yang sedetail mungkin mulai dari Handling, Ident Material, Marking, Cutting, Bending, Joint Plate, Fit-up scantling, Joint Pannel, Welding, Firing, NDT, Blasting & Coating, Final Inspection dan pengujian yang berkala untuk meminimalisir kesalahan-kesalahan yang akan timbul dalam proses pengerjaan. 
Analisis redesain Sistem Mixer Cement sebagai Pengolahan Limbah Batubara di PT. X Firman Yasa Utama; Huda Mei Setio; Soeryanto Soeryanto
Otopro Vol 12 No 2 Mei 2017
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/otopro.v12n2.p63-73

Abstract

Suplai utama kelistrikan di Indonesia di dapatkan dari 7 PLTU yang tersebar di berbagai wilayah. PLTU menggunakan bahan bakar batubara untuk memanaskan steam, setiap harinya satu PLTU membuang limbah batubara sebanyak 300 ton. Jika ada 7 rumah berarti setiap harinya industri kelistrikan membuang limbah batubara sebanyak 2100 ton. Hakko Industri Ltd. bekerja sama dengan PT. X melakukan pengolahan limbah batubara untuk dijadikan produk bangunan seperti paving blok. Dilanjutkan kerjasama PT. X dengan JICA dan LIPI yang telah mendesain dan menciptakan mesin mixer cement. Namun masih banyak kekurangan dari mesin yang sudah diciptakan ini, sehingga PT. X membutuhkan desain baru guna memperoleh hasil yang lebih baik dari sebelumnya dengan analisis desain dan konsep. Metode yang digunakan dengan redesain mesin mixer cement dan analisis pada sistem elektrik maupun bentuk blade atau pengaduk. Dari empat desain baru (A,B,C,D) yang sudah dibuat, tipe D adalah yang terbaik. Adapun indikatornya, dapat melakukan mixer dan pengeluaran hasil mixer cement secara otomatis, gerakan motor dan proses adukan lebih ringan dan rata.
Model Hybrid Pembangkit Listrik Di Pedesaan Aris Ansori; Bellina Yunitasari; Soeryanto Soeryanto; Muhaji Muhaji
Otopro Vol 13 No 2 Mei 2018
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/otopro.v13n2.p58-62

Abstract

Energi listrik merupakan salah satu jenis energi yang paling banyak digunakan dalam aktivitas manusia sehari-hari. pemenuhan kebutuhan energi listrik dapat meningkatkan kesejahteraan hidup, tetapi tidak semua orang terpenuhi kebutuhan energi listrik. Permasalahan tidak terpenuhinya kebutuhan listrik sebagian masyarakat dikarenakan tidak adanya suplai listrik dari PLN, khususnya di darah pedesaan yang terpencil yang tidak ada jaringan listrik PLN. Solusi dari masalah energi listrik di daerah pedesaan adalah dengan memanfaatkan potensi energi terbarukan di daerah pedesaan untuk dapat dikonversi menjadi energi listrik, seperti; energi matahari dan energi biogas. Penelitian ini bertujuan untuk membuat model pembangkit listrik hybrid solar PV-biogas OFF-grid untuk aplikasi di pedesaan. Metode penelitian dilakukan beberapa tahap, (a) membuat digester 2 m2, (b) pembangkit listrik genset biogas 1 Kw, (c) pembangkit listrik solar PV, (d) sistem kontrol hybrid Off-grid. Konfigurasi pembangkit listrik solar PV-biogas dapat menghasilkan daya listrik solar PV 1.260 KW per hari dan pembangkit listrik biogas menghasilkan 1.434 KW, sehingga total konfigurasi dua sistem pembangkit menghasilkan 2.694 KW. Model pembangkit listrik hybrid solar PV-biogas dengan model Off-grid dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di daerah pedesaan yang tidak ada jaringan listrik PLN
ANALISA PENENTUAN KEBUTUHAN DAYA MOTOR PADA MESIN PEMARUT SINGKONG Soeryanto Soeryanto; Agung Prijo Budijono; Redy Ardiansyah
Otopro Vol 14 No 2 Mei 2019
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/otopro.v14n2.p54-58

Abstract

Singkong memiliki peranan penting sebagai bahan baku makanan pokok, bahan industri, bahan makanan ternak, maupun sebagai komoditas ekspor. Untuk komoditas ekspor biasanya singkong diolah terlebih dahulu menjadi tepung tapioka. Salah satu tahapan proses pembuatan tepung tapioka yaitu proses pemarutan singkong yang dapat dilakukan menggunakan mesin pemarut singkong. Tujuan dalam kegiatan ini yaitu menganalisa kebutuhan daya motor pada mesin pemarut singkong. Metode yang digunakan diantaranya studi literatur dan observasi di lapangan. Berdasarkan analisa data dapat diketahui bahwa daya yang diperlukan adalah 0,08 HP, jika diketahui efisien akibat transmisi sabuk sebesar 98% maka daya yang sebenarya dibutuhkan adalah 0,08 HP : 98% = 0.082 HP. Jika dipilih motor dengan daya 0,25 HP, dengan efisiensi motor dengan beban penuh sebesar 66% maka daya motor yang sebenarnya adalah 0,25 HP >< 66% = 0,165 HP. Dari perhitungan tersebut maka motor dengan daya 0,25 HP dapat digunakan untuk menggerakkan mekanisme pemarut.