Permintaan buah jeruk semakin meningkat akibat peningkatan jumlah penduduk, pendapatan dan kesadaran masyarakat akan nilai gizi. Peningkatan konsumsi akibat dari peningkatan jumlah konsumen belum diimbangi dengan peningkatan produksi. Indonesia mempunyai beberapa varietas jeruk keprok unggulan yang sedang dikembangkan. Pengembangan ini dilakukan didataran tinggi dan rendah. Salah satu varietas jeruk keprok yang saat ini lagi dikembangkan didataran rendah adalah jeuk keprok Siompu. Jeruk keprok Siompu merupakan jeruk keprok dataran rendah. Kota Baubau saat ini menjadi daerah pengembangan jeruk keprok yang telah menjadi plasma nufta. Luas pengembangan jeruk keprok Siompu di kota Baubau diperkirakan 250 ha. Namun tuntutan petani untuk mempercepat pembungaan dan mengatur pembungaan jeruk keprok menjadi tantangan saat ini. Selain itu, tuntutan konsumen yang menginginkan jeruk keprok Siompu yang tersedia sepanjang tahun. Sehingga diperlukan penelitian yang tepat untuk meginduksi bunga jeruk keprok Siompu yang dapat digunakan diluar musimnya. Pada penelitian sebelumnya peneliti telah melakukan percobaan penelitian induksi pembungaan jeruk keprok Siompu menggunakan teknik strangulasi pada ketinggian yang berbedaa, dan hasilnya pada ketinggian 60 cm dari permukaan tanah mampu mempercepat induksi pembungaan 1 bulan dari perlakukan lainnya. Namun dari hasil penelitian tersebut masih perlu disempurnakan, sehingga dibutuhkan kombinasi teknolgi induksi pembungaan yaitu pelengkungan cabang. Pelengkungan cabang akan menghambat laju fotosintat didaerah tajuk, sedangkan strangulasi akan menghambat laju fotosintat didaerah batang. Hambatan yang terjadi didaerah tajuk dan batang akan mempercepat induksi pembungaan. Karena fotosintat akan cepat terhambat, sehingga memacu munculnya bunga jeruk. Oleh karena itu perlu adanya penelitian untuk menganalisis penggabungan antara teknologi pelengkumgan cabang dengan strangulasi pada jeruk keprok Siompu. Penelitian dilaksanakan dikebun jeruk milik petani Kota Baubau Sulawesi Tenggara pada bulan Januari sampai Desember 2022. Analisis kandungan karbohidrat dan nitrogen pada daun dilakukan di Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Muslim Buton. Rancangan percobaan yang diterapkan pada penelitian ini adalah rancangan acak kelompok (RAK), terdiri dari 5 perlakuan dan masing-masing perlakuan terdiri dari 3 tanaman dan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 45 satuan percobaan. Rancangan penelitian dengan perlakuan apliaksi pelengkungan cabang pada ketinggian yang berbeda. Perlakuan adalah S1= kontrol, S2= dilengkungkan+strangulasi ketinggian 30 cm dari dasar tanah, S3= dilengkungkan+strangulasi 40 cm dari dasar tanah, S4= dilengkungkan+strangulasi 50 cm dari dasar tanah, dan S5= dilengkungkan+ 60 cm dari dasar tanah.