Claim Missing Document
Check
Articles

Extent and Purpose of Adopting ICT For Agribusiness Development: The Case of Sampled-Firms in East Java Sudaryanto Sudaryanto; Soekartawi Soekartawi
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI) 2009
Publisher : Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This article is a part of the first-author PhD-dissertation entitled ‘Factors Influencing ICT Adoption in EastJava Agribusiness: Individual and Organisational Approaches’. The main objective of presenting this article issharing information related to investigation of ICT adoption done by samples who are asked to respond to amultiple response questions.ICT adoption ladder model is used for the analysis. The samples are grouped into four level of adoption---lowest to highest level), namely (i) ICT- Conventional, consists of fixed line phone, facsimile, and mobile phone,(ii) ICT- Computer, consists of stand alone computer with access to the internet via internet cafes, (iii) ICTInternet,consists of use of the internet for email and using a web browser, and (iv) ICT-E-business, consists ofusing the internet for advertising, online business and virtual organisation activities.About 178 sampled firms (farmers) in four regencies (Jember, Banyuwangi, Malang, Sidoarjo) wereinterviewed in 2006. The respondents were given their opportunity to respond to multiple options on the purposefor adopting ICT. Five options of ICT use were proposed: (i) ICT for communication among employees, (ii) ICTfor communication between companies and distributors, (iii) ICT for marketing and sales, (iv) ICT for searchingcompany’s resources, and (v) ICT for other purposes.Results of the analysis show that all samples in group 1 (100%) adopted the lowest level of ICT. Group 2, 3,and 4, respectively, adopted 75.3%; 44.9%; and 10.7%. This indicates the default automatic adoption level ofwhich all businesses operate at the minimum. The ladder shows that the higher the level, the smaller thepercentages of sampled firms. This means that as ICT technology becomes more sophisticated, fewer sampledfirms opt to adopt the higher levels on the ICT ladder. Also, firms at the higher levels still use ICT technologyfrom the lower levels. In other words, the existence of adopter advanced levels of ICT does not mean a reductionof use at the lower levels. Some businesses maintain their existing ICT adoption levels and are not interested inimprovement by moving to the more sophisticated levels of ICT, due to considerations which will be investigatedin this research.The results also show that general purposes of using ICT at the very basic level of the ladder needs to beinvestigated in order to draw a picture of the benefit of adopting ICT.Keywords: ICT adoption, agribusiness, Indonesia
Analisis Gaya Kepemimpinan Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening sudaryanto sudaryanto
UPAJIWA Vol 4 No 1 (2020): UPAJIWA: Jurnal Ekonomi, Bisnis, dan Manajemen Daulat Rakyat
Publisher : Prodi Magister Manajemen FE-UST

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.116 KB) | DOI: 10.26064/upa.v4i1.1541

Abstract

The purpose of this research are : (1) To know whether leadership style an effect on work motivation of Bawaslu D.I. Yogyakarta, (2) To know whether organizational commitmen has an effect on motivation employee work of Bawaslu D.I. Yogyakarta,(3) To know whether leadership style and organizational commitmen influence to motivation employee work Bawaslu D.I. Yogyakarta,(4) To know whether leadership style have an effect on to performance employee work of Bawaslu D.I. Yogyakarta,(5) To know whether organizational commitment have an effect on to performance employee work of Bawaslu D.I. Yogyakarta,(6) To know whether leadership style and Organizational Commitment have an effect on to performance employee work to Bawaslu D.I. Yogyakarta,(7) To know whether leadership style, organizaational commitment and motivasion have an effecton to perfomance employee work to Bawaslu D.I. Yogyakarta The variables in this study are leadership style, organizational commitment, motivation and employee performance.Population in this research is employee of Bawaslu D.I. Yogyakarta, which amounts to 31 people. Collection techniques and phat analysis using Smart PLS 3,0. Kewords : Leadership Style, Organizational Commitment, Motivation and Performence
RANCANG BANGUN DAN UJI KINERJA PROTOTIPE MESIN PERONTOK SORGUM Asep Yusuf; Sudaryanto Sudaryanto; Wahyu K. Sugandi
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 10, No 1 (2016): TEKNOTAN, Agustus 2016
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (997.374 KB)

Abstract

Selama ini, hasil penyosohan biji sorgum menggunakan mesin penyosoh biji sorgum masih meninggalkan masalah berupa kulit biji yang ikut terolah, sehingga setelah proses penyosohan selesai perlu dilakukan proses pemisahan kulit biji dari biji sorgum hasil penyosohan. Tujuan dari penelitian ini yaitu merancang bangun prototipe Mesin Perontok Sorgum untuk menghasilkan biji sorgum yang bersih dan siap disosoh. Metode penelitian yang digunakan adalah metode rekayasa, yaitu kegiatan merancang bangun mesin perontok sorgum. Mesin perontok sorgum berhasil dirancang bangun dengan komponen utama terdiri dari: hopper, rangka, blower, ruang perontokkan, motor penggerak, saluran pengeluaran kotoran, saluran pengeluaran malai, saluran pengeluaran biji dan roda. Spesifikasi mesin yaitu panjang 160 cm, lebar 95 cm, tinggi 124 cm, kapasiatas aktual mesin yaitu 151,84 kg/jam dan penggeraknya motor diesel 8 HP. Data hasil pengujian mesin perontok beban isi yaitu kecepatan putar silinder 636 rpm, kecepan aliran udara 3,4 m/detik dan tingkat kebisingan 94,6 dB.Kata Kunci: Rancang Bangun, Mesin Perontok sorgum, Sorgum
Rancang Bangun Model Mesin Peremuk dan Pengaduk Berondong Ketan Secara Mekanik Muhammad Saukat; Yulinda Silviana Dewi; Sudaryanto Sudaryanto; Totok Herwanto
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 11, No 1 (2017): TEKNOTAN, April 2017
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (930.525 KB) | DOI: 10.24198/jt.vol11n1.1

Abstract

Berondong ketan merupakan salah satu makanan tradisional Indonesia yang perlu dilestarikan keberadaannya. Kelompok pengrajin berondong ketan di Sentra Industri Berondong Ketan Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung belum menggunakan mesin pada proses pembuatan berondong ketan, sehingga beberapa pekerja mengeluhkan rasa nyeri pada telapak tangan mereka ketika melakukan pengadukan. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan rancang bangun model mesin peremuk dan pengaduk berondong ketan. Metode yang digunakan adalah metode penelitian rekayasa yaitu melakukan suatu perancangan guna mendapatkan kinerja sesuai dengan persyaratan yang ditentukan. Berdasarkan hasil perhitungan rancang bangun model mesin peremuk dan pengaduk berondong ketan secara mekanik menunjukkan bahwa kapasitas tampung hopper 0,542 kg, kebutuhan daya penggerak secara teoritis 7,115 W (9,538 × 10-3 HP), kecepatan putar rol 24 rpm, kecepatan putaran kritis 2421 rpm, umur bantalan 348221 jam, lendutan rangka 0,391 mm, kekuatan las 8700 N, jumlah sabuk berdasarkan daya tersedia adalah 1 buah, kapasitas teoritis 7,960 kg/jam, kapasitas aktual input dan output (manual) masing-masing bernilai 5,045 kg/jam dan 4,760 kg/jam, kapasitas aktual input dan output (mesin) masing-masing bernilai 6,393 kg/jam dan 5,902 kg/jam, efisiensi 74,15 %, konsumsi daya aktual 3,469 W (±4,650x10 HP), rendemen 92,33%, dan tingkat ketercampuran gabah ketan 73,11%.Kata kunci: berondong ketan, mesin peremuk dan pengaduk, model, rancang bangun, uji kinerja
PENGARUH PEMBERIAN INTERFERENSI DENGAN ULTRASOUND PADA PENERAPAN HOLD RELAX TERHADAP PERUBAHAN NYERI DAN JARAK GERAK SENDI LUTUT PASIEN OSTEOARTHRITIS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SALEWANGANG MAROS Anshar Anshar; Hasnia Ahmad; Sudaryanto Sudaryanto
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 11, No 1 (2019)
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.18 KB) | DOI: 10.32382/mf.v11i1.816

Abstract

Osteoarthritis merupakan penyakit gangguan musculoskeletal yang degeneratif, dimana jumlah kejadiannya cenderung meningkat seiring dengan bertambahnya usia harapan hidup penduduk. Fisioterapi merupakan salah satu faktor terpenting dalam penanganan osteoarthritis secara komprehensif.Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan metode yang lebih efektif antara interferensi dan hold relax dengan ultrasound dan hold relax terhadap perubahan  nyeri penambahan jarak gerak sendi akibat osteoarthritis sendi lutut. Penelitian ini adalah quasy eksperimen menggunakan pretest-posttest two group design. Populasi penelitian adalah semua pasien osteoarthritis yang berkunjung di Poliklinik Fisioterapi RSUD Salewangan Maros  dari bulan Juni sampai dengan September 2013 yang berjumlah 31 orang. Sampel penelitian diperoleh dengan teknik purposive sampling sehingga jumlah sampel 20 orang yang dibagi atas dua kelompok.Hasil penelitian diperoleh adanya perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah pemberian interferensi dan hold relax dengan selisih rata-rata nilai aktualitas nyeri 1.94 + 0.72 cm dan ROM sebesar 16.500 + 5.800 dengan hasil uji wilcoxon p=0.005 < α= 0.05. Sedangkan pada intervensi ultrasound dan hold relax diperoleh selisih rata-rata nilai aktualitas nyeri 1.41 + 0.21 cm dan ROM sebesar 10.80 + 3.150 dengan hasil uji wilcoxon p= 0.005 < α= 0.05. Pada uji Mann-Whitney diperoleh adanya perbedaan yang signifikan diantara kedua perlakuan, pada nilai rata-rata VAS dengan p= 0.029 < α= 0.05. Sedangkan pada luas gerak sendi tidak ada perbedaan yang signifikan pada kedua kelompok terhadap nilai  ROM dengan p= 0.74 > p= 0.05.Kesimpulan penelitian ini adalah ada perubahan aktualitas nyeri dan jarak gerak sendi (ROM) sebelum dan sesudah pemberian interferensi dan hold relax serta ultrasound dan hold relax pada pasien osteoarthritis sendi lutut. Tidak ada perbedaan perubahan jarak gerak sendi (ROM) diantara kedua kelompok perlakuan. Kata Kunci : Interferensi, Ultrasound, hold relax,  Nyeri dan Jarak Gerak Sendi Lutut  Pasien, Osteoarthritis
PENGARUH AIR LAUT PADA AIRTANAH TIDAK TERTEKAN DI WILAYAH UTARA KOTA DAN KABUPATEN SERANG, PROVINSI BANTEN Wilda Naily; Sudaryanto Sudaryanto; Dadan Suherman
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 26, No 2 (2016)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1686.32 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2016.v26.276

Abstract

Serang Municipality and Serang Regency in Banten Province are the buffer zones area of capital city Jakarta. Population growth in Serang Municipality in the year of 2010-2012 was 2.91%, and in Serang Regency in the year of 2000-2010 was 1.43%. It is eminent that increase of population would increase the consumption of water. The freshwater from unconfined aquifer is an alternative supply for domestic need, in addition to the supply from water utilities (PDAM). However, uncontrolled water pumping would cause the declining of water table; then influenced of seawater might occur. This study was conducted to determine whether the unconfined groundwater has been influenced by seawater. The study consisted of groundwater observation, measurement and groundwater collection (20 samples collected). Then, the samples were analyzed in laboratory, which consisted of flame photometric, volumetric, and visible spectrophotometric. Results showed that District of Pontang, Kasemen, Ciruas, and some areas in Kramawatu and Serang are the areas that were most affected by seawater. One location, SRG 33, in Tembakang village, Pontang District, has the highest content of electro-conductivity, salinity, sodium, chloride, and magnesium. That indicates that groundwater in this location is the most influenced by seawater.Kota dan Kabupaten Serang adalah dua wilayah yang terletak di Provinsi Banten, sebagai daerah penyangga Ibu Kota Jakarta. Pertumbuhan penduduk di Kota Serang pada tahun 2010-2012 mulai menunjukkan kenaikan yang cukup tinggi sebesar 2,91% dan di Kabupaten Serang dari tahun 2000-2010 sebesar 1,43%. Jumlah penduduk yang meningkat berdampak meningkatnya konsumsi air yang dibutuhkan. Airtanah tidak tertekan dapat menjadi alternatif penyedia air bersih selain PDAM, namun pengambilan airtanah tidak tertekan yang tidak terkendali dapat berpotensi menimbulkan penurunan muka airtanah (MAT), sehingga dapat memicu adanya pengaruh air laut ke airtanah tidak tertekan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kualitas airtanah tidak tertekan telah terpengaruh oleh air laut. Penelitian meliputi pengamatan, pengukuran dan pengambilan 20 conto airtanah, metode analisis berupa fotometri nyala, volumetri, dan spektrofotometri sinar tampak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa lokasi yang telah terpengaruh oleh air laut secara umum terdapat di Kecamatan Pontang, Kasemen, Ciruas, sebagian Kecamatan Kramatwatu dan Serang. Satu lokasi di titik SRG 33 di Kp. Tembakang, Kecamatan Potang mempunyai kandungan DHL, salinitas, natrium, klorida, dan magnesium tertinggi dibanding lokasi lainnya, ini menunjukkan bahwa titik ini telah terpengaruh oleh air laut. 
TEKNO EKONOMI PRODUKSI GLASIR BERBAHAN BAKU TUFA ANDESITIK PALIMANAN Sudaryanto Sudaryanto; Eko Tr Sumarnadi Agustinus
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 16, No 1 (2006)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.21 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2006.v16.171

Abstract

Serangkaian percobaan pembuatan glasir telah dilakukan dengan mengacu pada formula Seger (lime glaze system). Hasil percobaan menunjukkan bahwa dengan menambahkan sejumlah kapur dan bahan adetif tufa andesitik Palimanan dapat diperoleh sebagai bahan baku glasir industri keramik dan genteng. Untuk mengimplementasikan hasil penelitian tersebut kepada masyarakat telah dilakukan kajian tekno ekonomi dengan asumsi mendirikan pabrik glasir di Palimanan berkapasitas produksi 6 ton/hari. Kajian tekno ekonomi ini bertujuan untuk memberikan gambaran aspek teknis, ekonomis maupun aspek lingkungan akan kelayakan pabrik tersebut untuk di implementasikan kepada masyarakat industri keramik. Hasil kajian menunjukkan bahwa secara teknis mendirikan pabrik glasir relatif mudah direalisasikan mengingat teknologi proses relatif sederhana karena dapat mengadopsi teknologi yang sudah ada. Evaluasi ekonomi dilakukan dengan mengggunakan discount factor sebesar 20 %, 2 (dua) model struktur pendanaan, dan 3 (tiga) metoda analisis kelayakan, yaitu metoda Pay Back Period (PBP), Net Present Value (NPV) dan Profitability Index(PI). Berdasarkan hasil evaluasi ekonomi tersebut kedua model menunjukkan bahwa nilai PBP lebih kecil dari umur proyek, nilai NPV positip dan nilai PI >1. Nilai tersebut memberikan gambaran bahwa secara ekonomi memproduksi glasir 6 ton/hari cukup layak untuk dilaksanakan, apalagi didukung oleh ketersediaan bahan baku melimpah dan segmen pasar yang cukup jelas. Dari aspek lingkungan, pabrik galsir ini sekaligus dapat memberikan solusi penanganan limbah penambangan maupun limbah pengolahan industri batutempel tufa andesitik di daerah Palimanan   
PENENTUAN LOKASI IMBUHAN AIRTANAH DENGAN PELACAK ISOTOP STABIL 18O DAN 2H DI CEKUNGAN AIRTANAH DATARAN RENDAH SEMARANG, JAWA TENGAH Sudaryanto Sudaryanto; Rachmat Fajar Lubis
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 21, No 2 (2011)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (633.392 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2011.v21.51

Abstract

ABSTRAK Pengambilan airtanah di dataran rendah Semarang yang tidak terkendali menimbulkan dampak krisis airtanah yang ditandai dengan penurunan muka airtanah dari tahun ke tahun. Ketersediaan airtanah berkaitan erat dengan jumlah imbuhan (recharge) air ke dalam tanah dan jumlah yang diambil. Penentuan daerah imbuhan dilakukan dengan cara melakukan analisis isotop stabil 18O dan  2H dan membandingkannya dengan tipe air serta kondisi hidrologelogi. Untuk keperluan tersebut, telah dilakukan penelitian airtanah di 9 lokasi yang tersebar di wilayah Semarang, yang terdiri atas 7 conto airtanah tertekan dan 2 contoh airtanah tidak tertekan. Hasil yang didapat dari analisis tersebut adalah bahwa airtanah pada akifer yang berumur kuarter berasal dari air yang diresapkan ke dalam tanah di dalam cekungan tersebut, sementara air yang terdapat dalam akifer Formasi Damar berasal dari daerah di ketinggian di atas 400 m dpl yang terletak di selatan Semarang. Di samping itu sesar yang memisahkan sistem akuifer Formasi Damar dengan sistem akuifer kuarter berfungsi sebagai penghalang masuknya airtanah dari bagian selatan ke akuifer kuarter di dataran Semarang.
PENJEJAK KELUARAN AIRTANAH DI LEPAS PANTAI (KALP) DI PANTAI UTARA SEMARANG DAN SEKITARNYA DENGAN 222RADON Hendra Bakti; Wilda Naily; Rachmat Fajar Lubis; Robert M. Delinom; Sudaryanto Sudaryanto
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 24, No 1 (2014)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (674.708 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2014.v24.80

Abstract

ABSTRAK Pengambilan airtanah di kota Semarang di tahun 2009 mencapai 17,4 juta m3 setiap tahunnya dan terkonsentrasi di daerah Semarang Utara. Dampak yang timbul adalah  terjadinya krisis airtanah yang ditandai dengan penurunan muka airtanah sedalam hampir 20 meter pada daerah seluas 30 m2. Penurunan  muka airtanah tersebut mengakibatkan terkontaminasinya airtanah dalam (deep aquifer) termasuk intrusi air laut, penurunan permukaan tanah (land subsidence), dan banjir genangan (rob). Untuk mendeteksi kehadiran KALP yangberasosiasi dengan tidak adanya intrusi air laut, dilakukan penelitian dengan menggunakan isotop radon. Hasil penelitian menunjukkan tingginya level radon pada air laut di sebagian lokasi di lepas pantai, yang berasosiasi dengan aluvial pasir yang terendapkan di sekitar pantai. Kondisi ini mencerminkan adanya airtanah tawar secara lokal dalam jumlah terbatas ke laut
Sejarah Perkembangan Kota Semarang (Jawa Tengah) di Masa Lalu dan Dampak Kehadiran Polutan Nitrat Pada Airtanah di Masa Kini Sudaryanto Sudaryanto; Y. Sunarya Wibawa
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 23, No 1 (2013)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1677.255 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2013.v23.67

Abstract

ABSTRAK Sejarah perkembangan kota Semarang dimulai sejak abad ke-8 dengan mulai dibangunnya perkantoran dan permukiman tahun 1705 terpusat di kota yang saat ini terkenal dengan kota lama Semarang. Periode berikutnya meliputi pembangunan perkantoran, permukiman dan vila-vila yang cukup pesat tahun 1942-1976. Jumlah penduduk pada tahun 2010 akibat urbanisasi sebesar 1.527.433 jiwa, tingkat pertumbuhan penduduk 2,09% pertahun dengan kepadatan penduduk rata-rata 4.087 jiwa/km2. Permasalahannya apakah airtanah di kota Semarang, yang termasuk kota tua dan merupakan wilayah urban, telah mengalami kontaminasi nitrat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian airtanah dangkal telah tercemari polutan nitrat dan tingginya nitrat  tidak selalu berhubungan erat dengan umur permukiman dan kepadatan penduduk karena karakter litologi berperan sebagai penyerap atau meluluskan nitrat.