Mohd. Agoes Aufiya
Universitas Muhammadiyah Malang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Efektivitas UN Women Meningkatkan Gender Equality di Afghanistan dalam Pelaksanaan Afghanistan Sustainable Development Goals (ASDG's) Zhafarina Shamimi; Najamuddin Khairur Rijal; Mohd. Agoes Aufiya
INTERDISCIPLINARY JOURNAL ON LAW, SOCIAL SCIENCES AND HUMANITIES Vol 3 No 1 (2022): May 2022
Publisher : Program Pasca Sarjana Unej

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.147 KB) | DOI: 10.19184/idj.v3i1.31062

Abstract

Abstrak Penelitian ini ditujukan untuk memberi gambaran dan juga mendeskripsikan bagaimana Efektivitas United Nations Women (UN Women) Dalam Meningkatkan Gender Equality di Afghanistan Melalui Afghanistan Sustainable Development Goals (A-SDGs). Dimana peniliti ingin menjelaskan program dan juga upaya yang dilakukan oleh UN Women untuk meningkatkan gender equality di Afghanistan dengan menjelaskan kasus diskriminasi pada perempuan di Afghanistan dan juga menjelaskan efektivitas UN Women di Afghanistan melalui Afghanistan Sustainable Development Goals (A-SDGs) yang mana Sustainable Development Goals (SDGs) ini merupakan agenda yang akan digunakan sebagai kerangka pembangunan negara selama 30 tahun kedepan terhitung sejak tahun 2016. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Yang mana penulisan ini ditujukan untuk menggambarkan suatu fenomena, dan data dalam penelitian ini didapatkan melalui studi kepustakaan (library research) melalui jurnal, skripsi, thesis, disertasi ataupun e-book. Penelitian ini juga menggunakan teori Efektivitas Organisasi Internasional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa efektivitas UN Women untuk meningkatkan gender equality di Afghanistan melalui beberapa program dan juga upaya, sehingga program dan upaya yang dilakukan oleh UN Women membuahkan hasil dan membawa dampak yang besar dengan meningkatkan kesadar bahwa wanita juga memiliki peran penting dalam negara. Pada kesimpulan juga dijelaskan bahwa UN Women di Afghanistan mampu menanggulangi masalah gender di Afghanistan dan mewujudkan tujuan Afghanistan Sustainable Development Goals (A-SDGs) dengan mewujudkan beberapa poin dalam SDGs demi pembangunan negara terutama dalam meningkatkan gender equality.
Polarisasi Penguatan Nasionalisme Hindu di India Dalam Kebijakan Citizenship Amendment Act (CAA) 2019 Atmani Anggit Lestari; M. Syaprin Zahidi; Mohd. Agoes Aufiya
Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton Vol 9 No 1 (2023): Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton
Publisher : Lembaga Jurnal dan Publikasi Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/pencerah.v9i1.2963

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengaruh dari penetapan kebijakan Citizenship Amendment Act (CAA) 2019 oleh Narendra Modi terhadap penguatan nasionalisme Hindu di India. Dimana kebijakan tersebut tidak berkorelasi dengan konstitusi India sebagai negara sekular yang tidak memasukkan permasalahan agama dalam politik. Adanya kebijakan CAA ini memberikan pengaruh cukup besar terhadap keamanan domestik maupun negara tetangga. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan konsep politik identitas dan pendekatan primordialisme. Penelitian ini juga menggunakan metode kualitatif dengan teknik kepustakaan (library research) dengan dasar informasi yang berbasis dokumen (document basic research) yang didapatkan melalui aplikasi Harzing’s Publish or Perish dimana sebagian besar jurnal berasal dari Google Scholar dengan periode 2018 hingga 2022. Penulis juga menggunakan aplikasi Mendeley dalam penulisan sitasi penelitian ini. Hasil dari penelitian ini adalah India yang merupakan negara sekular telah mengeluarkan kebijakan Citizenship Amendment Act (CAA) 2019 yang bersifat berkebalikan dari konstitusinya. Kebijakan ini terlihat lebih condong melindungi kelompok mayoritas, Hindu. Kebijakan ini juga dianggap sebagai polarisasi pemerintah dengan tujuan membangun negara hindu, memperbanyak dukungan, dan memperkokoh kekuasaan mereka.