Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

SACRED SCIENCE vs. SECULAR SCIENCE: Carut Marut Hubungan Agama dan Sains Hidayat, Samsul
KALAM Vol 8, No 1 (2014): JUNI 2014
Publisher : FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractSACRED SCIENCE VS. SECULAR SCIENCE: CHAOS OF RELIGION AND SCIENCE RELATIONSHIP. This paper seeks to know the struggle that occurs between Religion and Science. The hypothesis forwarded is: the relationship between religion and science experiences tensions and variations. The tensions between science and religion are mostly due to the different perspectives used to understand the reality as a source of human knowledge. While the science approaches the problem of the existence through observation and experimentation, religion, on the other side, bases its epistemological foundation on revelation. From the 19th to the 20th century, the idea that science is capable of resolving the whole problem of man was really dominant , leaving aside the fact that science has given birth to mass-destructive weapons and environmental pollution and has undermined the balance between the spiritual and material aspects of human life. Later, a number of theologians and religious scientists emerge, seeking the ways to solve the problems of humanity and nature and trying to bridge the tangled relationship between science and religion.Key words: sains sakral; sains sekular; teistik; ateistik; kreasionisme.
SACRED SCIENCE vs. SECULAR SCIENCE: Carut Marut Hubungan Agama dan Sains Hidayat, Samsul
KALAM Vol 8, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.584 KB) | DOI: 10.24042/klm.v8i1.169

Abstract

Tulisan ini berupaya mengetahui pergumulan yang terjadi antara Agama dan Sains. Hipotesis yang diajukan adalah: Hubungan antara Agama dan Sains mengalami ketegangan dan variasi didalamnya. Ketegangan yang terjadi antara Sains dan Agama disebabkan karena perbedaan perspektif yang digunakan untuk memahami realitas sebagai sumber pengetahuan manusia. Kalau sains mendekati persoalan eksistensi melalui observasi dan eksperimen, sedangkan agama membangun landasan epistemologinya berdasarkan wahyu. Pada abad 19 dan sebagian besar abad 20, gagasan yang dominan adalah sains dianggap mampu memecahkan seluruh persoalan manusia, namun faktanya sains juga telah melahirkan senjata-senjata pemusnah massal dan polusi lingkungan, termasuk merusak keseimbangan aspek spiritual dan material dalam kehidupan manusia. Belakangan muncul para ilmuwan teolog dari beberapa agama yang berupaya mencari jalan tengah untuk menyelesaikan problematika kemanusiaan dan alam dengan menjembatani carut marut hubungan sains dan agama yang tampaknya belum berakhir.
Stereotip Mahasiswa IAIN Pontianak terhadap Agama Baha’i Hidayat, Samsul
Religió: Jurnal Studi Agama-agama Vol 7 No 1 (2017): March
Publisher : Program Studi Studi Agama-Agama, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.09 KB)

Abstract

In general, people of West Kalimantan have slight understanding relating to the existence of Baha’i religion. They built some stereotypes and judgments based on interaction and daily communication with Baha’i followers. This research focuses on how the under-graduate student of State Institute of Islamic studies (IAIN) Pontianak perceive and understand Baha’i during the class of Interreligious Communication (Komunikasi Lintas Agama). Dealing with the under-graduate student of the seventh semester, this research aims to analyze such paradigm construction through Thung Ju Lan idea of “foreigners” and “cultural differences”. This research found that students have constructed their perception on Baha’i through theological denial or cultural assessment of other religious tradition. [Secara umum penduduk Kallimantan Barat memiliki pemahaman yang tidak mendalam terkait dengan agama Baha’i. Mereka membangun prasangka, stereotip, dan keyakinan sendiri tentang Baha’i, berdasar pada interksi dan komunikasi sehari-sehari dengan pemeluk Baha’i. Penelitian ini fokus pada bagaimana mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak membangun pandangan dan pemahaman mereka terhadap Baha’i dalam kelas matakuliah Komunikasi Lintas Agama. Meneliti para mahasiswa yang duduk di semester ke-7, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagunan kerangka berpikir tersebut melalui konsepnya Thung Ju Lan, foreigners and cultural differences. Penelitian ini menemukan bahwa sebagian mahasiswa membangun persepsi teologis terkait agama Baha’i sebagai “sesuatu yang semestinya ditolak” dan “tidak sesuai dengan agama Islam.]
EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CIRC TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH KUTOWINANGUN Hidayat, Samsul
EKUIVALEN - Pendidikan Matematika Vol 17, No 1 (2015): EKUIVALEN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (98.987 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah prestasi belajar matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran CIRC berbantuan lembar kegiatan siswa lebih baik daripada menggunakan model pembelajaran ekspositori pada kelas VIII semester ganjil SMP Muhammadiyah Kutowinangun tahun pelajaran 2014/2015. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Kutowinangun sebanyak 3 kelas. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling, diambil 2 kelas yang dijadikan sampel. Dari pengambilan sampel tersebut diperoleh kelas VIII B sebagai kelas Eksperimen dan Kelas VIII C sebagai kelas kontrol. Uji prasyarat analisis variansi menggunakan uji Lilliefors untuk uji normalitas dan uji Barlett untuk uji homogenitas. Diperoleh sampel berasal dari populasi berdistribusi normal dan variansinya homogen. Uji Hipotesis dengan menggunakan uji-t. menunjukkan tobs = 1,873 > 1,645 = ttabel berarti prestasi belajar siswa menggunakan model pembelajaran CIRC berbantuan lembar kegiatan siswa lebih baik dari prestasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran ekspositori. Kata kunci: prestasi belajar, CIRC, Ekspositori
COMBINATION OF COPRECIPITATION AND SONOCHEMICAL METHODS IN SYNTHESIZING SPINEL HAUSMANNITE NANOMATERIAL Hidayat, Nurul; Taufiq, Ahmad; Sunaryono, Sunaryono; Hidayat, Samsul; Heriyanto, Heriyanto; Prayekti, Era Budi
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpfa.v8n1.p1-9

Abstract

As it has been widely known that the spectacular characteristics of nanomaterials are strongly dependent on their particle size, crystal structure, and molecular arrangement. The fine structure formation of nanomaterials is inevitable in an attempt of optimizing their promising applications in various fields. One of the notable nanomaterials up to now is hausmannite or Mn3O4. This paper presents a combination of coprecipitation and sonochemical routes in a concurrent way to produce spinel-structured hausmannite nanomaterials. The pH was varied during the synthesis at values of 9, 10, 11, 11.5, and 12. The crystal structure properties were evaluated by X-ray diffractometry (XRD) with the diffraction angle range of 15° - 80°. The functional groups were investigated by Fourier transform infrared (FTIR) spectrometry having wavenumber from 400 to 4000 cm-1. In this study, pH 10 was found to be the best synthesis parameter in producing Mn3O4. Both XRD and FTIR data analyses have agreed on the formation of spinel hausmannite nanomaterials.
Sistem Deteksi Kebocoran Gas Sederhana Berbasis Arduino Uno Hidayat, Nurul; Hidayat, Samsul; Pramono, Nugroho Adi; Nadirah, Ulfa
Rekayasa Vol 13, No 2: August 2020
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.605 KB) | DOI: 10.21107/rekayasa.v13i2.6737

Abstract

Penggunaan gas di berbagai sendi kehidupan manusia sekarang ini tidak dapat terhindarkan, mulai dari kebutuhan skala rumah tangga hingga industri. Dalam upaya meningkatkan pencegahan terjadinya kecelakaan kerja akibat kebocoran gas, kontrol terhadap kebocoran gas merupakan sebuah tindakan yang vital. Oleh karena itu, makalah ini membahas respon sensor gas MQ2, MQ3, dan MQ5 terhadap gas dan asap. Ketiga sensor gas tersebut dijalankan oleh mikrokontroler ATMega328 dengan modul Arduino Uno. Sebagai aktuator, buzzer digunakan sebagai pengirim sinyal audio dan LED sebagai basis informasi visual terkait pengingat adanya gas berlebih yang terdeteksi oleh MQ2, MQ3, dan MQ5. Secara mekanisme fisis, ketika sensor gas mendeteksi adanya gas berlebih, maka sinyal suara dari buzzer akan aktif sedemikian rupa sehingga dapat digunakan sebagai indikasi dini terhadap keberadaan atau kebocoran gas. Secara umum, sensor gas MQ2, MQ3, dan MQ5 memiliki respon yang sedikit berbeda pada jenis asap dan gas yang berbeda. Pada gilirannya nanti, hasil dari penelitian ini dirancang sebagai informasi penting dalam pemilihan jenis sensor gas sesuai kebutuhan.  Simple Gas Leakage Detection System Based on Arduino UnoAbstractThe use of gas in various aspects of human life nowadays is inevitable, ranging from the needs of household scales to industries. As an effort to increase the prevention of occupational accidents due to gas leakage, control of gas leakage becomes a vital action. Therefore, this paper discusses the response of MQ2, MQ3, and MQ5 gas sensors to gases and smokes. The ATMega328 microcontroller ran the three gas sensors with the Arduino Uno module. As an actuator, buzzers were used as audio signal senders and LEDs as a basis for visual information related to reminders of excess gas detected by MQ2, MQ3, and MQ5. The physical mechanism, when the gas sensor detects the presence of excess gas, then the sound signal from the buzzer could be activated in such a way that it can be used as an early indication of the presence of leakage of gas. Generally, MQ2, MQ3, and MQ5 gas sensors performed slightly differently in responding to the presence of gases and smokes. In turn, the results of this study are designed as relevant information in selecting the type of gas sensor as needed.Keywords: Gas sensor, Microcontroller, MQ2, MQ3, MQ5, Simple instrumentation.
PERAWATAN LISTRIK TENAGA SURYA UNTUK PENERANGAN JALAN DESA BAGI KARANGTARUNA DESA GLANGGANG KECAMATAN PAKISAJI MALANG Sutrisno, Sutrisno; Hidayat, Samsul; Hariyanto, Hariyanto; Suaedi, Daeng Ahmad
Jurnal Graha Pengabdian Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1069.639 KB)

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat oleh kelompok dosen Jurusan Fisika FMIPA UM dilaksanakan di Desa Glanggang, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Desa Glanggang dalam penerapan teknologi tepat guna, di desa ini telah menggunakan Anggaran APBDes sesuai Peraturan Nenteri Desa Dan Pembangunan Daerah tertinggal Dan Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2017. Dalam pelaksanaanya Desa ini telah menganggarkan sejumlah 10 set Penerangan Jalan Umum Jalan Desa mennggunakan Energi Listrik tenaga surya. Karena banyak PJU Desa yang mati atau rusak maka dilakukan program pengabdian kepada masyarakat mengadakan Pelatihan Perawatan Listrik Tenaga Surya Untuk Penerangan Jalan Desa Debagi Kelompok Karangtaruna  Elektronik Desa Glanggang Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang. Adapun hasil yang diperoleh adalah medidik dan melatih prosedur merawat PJU Desa berbasisi tenaga surya bagi Karang Taruna Desa Glanggang Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang, Perawatan PJU Desa setiap tahun dapat mengefisienkan APBDes sekitar 97 %, Perawatan PJU Desa yang berbasis tenologi matahasi dapat menam lapangan pekerjaan di desa bagi kaum muda. Saran bagi lembaga pedesaan terkait untuk membiayai perawatan PJU Desa dimasukan ke APBDes supaya program perawatan PJU Desa ini tiap tahun dapat berjalan.
PENERAPAN MODEL HIDROPONIK SEBAGAI UPAYA PENGHEMATAN LAHAN TANAM DI DESA BABADAN KECAMATAN NGAJUM KABUPATEN MALANG Hidayat, Samsul; Satria, Yayang; Laila, Nurul
Jurnal Graha Pengabdian Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.629 KB)

Abstract

Abstrak: Tujuan kegiatan pengabdian ini untuk memberikan solusi tentang hidroponik pada masyarakat Desa Babadan Kecamatan Ngajum Kabupaten Malang. Lahan pertanian di Kabupaten Malang semakin berkurang seluas 10-15 hektar selama 15 tahun terakhir. Konversi lahan pertanian menjadi masalah yang besar untuk prospek kedepan, sehingga perlu adanya solusi. Hidroponik merupakan salah satu solusi yang dapat mengatasi masalah tersebut, terutama di desa Babadan serta didukung oleh kondisi fisik wilayahnya. Konsep yang digunakan adalah penyuluhan dan praktik hidroponik ini dilakukan dengan metode pendidikan kepada masyarakat (kelompok tani) melalui penyuluhan dan praktik yang melibatkan kelompok tani sebagai peserta. Penyuluhan dilakukan untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang hidroponik di kalangan masyarakat desa. Penyampaian materi dilakukan dengan metode ceramah dan tanya jawab serta demonstrasi. Demonstrasi yang dilakukan dengan sistem wick, yakni hanya memanfaatkan kapilaritas air dengan menggunakan botol bekas. Aspek penting yang perlu diperhatikan dalam menentukan keberhasilan budidaya hidroponik adalah pengelolaan tanaman.Abstract: The purpose of this community service activity is to provide hydroponic solutions to the people of Babadan Village, Ngajum District, Malang Regency. Agricultural land in Malang has decreased by 10-15 hectares in the last 15 years. Agricultural land conversion is a big problem for future prospects, so there is a need for a solution. Hydroponics is one solution that can overcome this problem, especially in the village of Babadan and is supported by the physical condition of the region. The concept used is counseling and hydroponic practice is carried out by education methods to the community (farmer groups) through counseling and practices involving farmer groups as participants. Counseling is done to increase insight and knowledge about hydroponics in the village community. Submission of material is done by lecture and question and answer methods as well as demonstrations. Demonstrations are carried out with a wick system, which only utilizes water capillarity by using used bottles. An important aspect that needs to be considered in determining the success of hydroponic cultivation is crop management.
Combination of Coprecipitation and Sonochemical Methods in Synthesizing Spinel Hausmannite Nanomaterial Hidayat, Nurul; Taufiq, Ahmad; Sunaryono, Sunaryono; Hidayat, Samsul; Heriyanto, Heriyanto; Prayekti, Era Budi
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpfa.v8n1.p1-9

Abstract

As it has been widely known that the spectacular characteristics of nanomaterials are strongly dependent on their particle size, crystal structure, and molecular arrangement. The fine structure formation of nanomaterials is inevitable in an attempt of optimizing their promising applications in various fields. One of the notable nanomaterials up to now is hausmannite or Mn3O4. This paper presents a combination of coprecipitation and sonochemical routes in a concurrent way to produce spinel-structured hausmannite nanomaterials. The pH was varied during the synthesis at values of 9, 10, 11, 11.5, and 12. The crystal structure properties were evaluated by X-ray diffractometry (XRD) with the diffraction angle range of 15° - 80°. The functional groups were investigated by Fourier transform infrared (FTIR) spectrometry having wavenumber from 400 to 4000 cm-1. In this study, pH 10 was found to be the best synthesis parameter in producing Mn3O4. Both XRD and FTIR data analyses have agreed on the formation of spinel hausmannite nanomaterials.