Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Konsep Tafsir, Ta`wil dan Hermeneutika: Pradigma Baru Menggeli Aspek Ahkam dalam Penafsiran Al-Qur`an Muhamad Ali Mustofa Kamal
Syariati: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Hukum Vol 1 No 01 (2015): SYARIATI : Jurnal Studi Al-Qur'an dan Hukum
Publisher : Fakultas Syari'ah dan Hukum (FSH) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/syariati.v1i01.1099

Abstract

The concept of interpretation (tafsir), exegesis (ta`wil) and hermeneutics as part of the art of understanding texts in the studi of the Qur`an gave birth to a new paradigm in undertsanding the Quur`anic text. Tafsir and ta`wil departure from Islamic tradition, while hermeneutic depart from the Wastern traditional. The development theory of inteerpretation and exegesis is essentially in order to development of hermeneutics as the theory of text interpretation is generally used as a tool to understand the text of holy Qur'an. This is no defferen from the interpretation (tafsir) and exegesis (ta`wil), it just that this hermeneutic is actually a development of the exegesis theory, as part of a philosophical theory, the theory of thinking to build a preu-understanding. The combination of the concept of interpreting and understanding the Qur`an wich `salihun li kulli zaman wa makan`.
The Scientific Revolution of Thomas Kuhn and Their Relevances for Humanization of Islamic Law Muhamad Ali Mustofa Kamal
Syariati: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Hukum Vol 2 No 02 (2016): SYARIATI : Jurnal Studi Al-Qur'an dan Hukum
Publisher : Fakultas Syari'ah dan Hukum (FSH) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/syariati.v2i02.1130

Abstract

This paper tries to explore the views of Thomas Kuhn that science is moving through the stages that will culminate in normal conditions and then "rot" because it has been replaced by science or new paradigm. So next. The new paradigm threatens the old paradigm that had previously become the new paradigm. With this thinking concept, Thomas Kuhn is not just a major contribution in the history and philosophy of science, but more than that, he has initiated the theories that have broad implications in the social sciences, arts, politics, education and even religious sciences , provide an important contribution in order to project humanization Islamic sciences. in showing Islamic humanist deconstruction re the primary sources of Islam, namely the Qur'an and Tafseer already should keep abreast of the needs of Muslim humanist paradigm so that the functional interpretation theories and theories of literacy is very possible to grow, to challenge the needs of the times.
Implementasi Quantum Tahfidz Al-Qur’an dalam Pengembangan Tahfidz Al-Qur’an Siswa SMA Sudrajat Sudrajat; Muhamad Ali Mustofa Kamal
Syariati: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Hukum Vol 3 No 02 (2017): SYARIATI : Jurnal Studi Al-Qur'an dan Hukum
Publisher : Fakultas Syari'ah dan Hukum (FSH) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/syariati.v3i02.1151

Abstract

Metode pembelajaran diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kegiatan menghafalk al-Qur`an memerlukan sebuah metode yang tersusun rapi dengan perencanaan yang memaksimalkan potensi peserta didik. Salah satu kemukjizatan al-Qur`an adalah mudah dipelajari dan dihafalkan. K.H Abdurrahman Al-Asy’ari merancang sebuah metode percepatan dalam menghafal al-Qur`an yang di sebut metode Quantum Tahfidz Al-Qur`an yang diterapkan di SMA Takhassus al-Qur`an di Kalibeber Wonosobo Jawa Tengah. Dari analisis data penelitian diperoleh nilai sig constan = 4,89 dan sig x= 3,87 pada taraf signifikasi 5%. Hal tersebut menunjukkan adanya ada pengaruh positif implementasi Quantum Tahfidz Al-Qur`an terhadap pengembangan metode menghafal Al-Qur`an di SMA Takhassus.
Wawasan Al-Qur’an Tentang Nasionalisme: Tafsir Tematik Dengan Term Ummah Konteks Ke-Indonesia-an Alfian Miftah Hasan; Muhamad Ali Mustofa Kamal
Syariati: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Hukum Vol 5 No 01 (2019): SYARIATI : Jurnal Studi Al-Qur'an dan Hukum
Publisher : Fakultas Syari'ah dan Hukum (FSH) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/syariati.v5i01.1181

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh fakta yang terjadi saat ini, harus diakui bangsa Indonesia belum bisa lepas dari konflik dan problem-problem sosial. Kasus-kasus yang diterjadi dewasa ini erat kaitanya dengan nasionalisme, rasa nasionalisme tidak lagi tumbuh subur di masyarakat Indonesia. Umat Islam sebagai umat mayoritas di Indonesia tentunya punya tanggung jawab yang besar untuk menyelesaikan problem-problem yang terjadi. Al-Qur`an dengan menggunakan term ummah menggambarkan komunitas religius, sosial dan politik. Dengan memahami term ummah, diharapkan Islam dapat menampilkan secara posistif dankreatif ummah dalam konteks keindonesiaan. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai nasionalisme tidaklah bertentangan dengan al-Qur`an, penggunaan term ummah dalam Al-Qur`an justru memperjelas nilai-nilai nasionalisme yang terdapat dalam Al-Qur`an. Seperti: ummah wahidah yang mengambarkan komunitas masyarakat yang sepakat pada elemen wilayah, agama,dan bahasa. Khyar ummah yang menunjukan umat Islam sebagai umat terbaik yang dibuktikan dengan kepedulian mereka terhadap masyarakat. Serta ummat wasathandiharapkan bisa menciptakan persatuan dan toleransi.