Tempe mlanding merupakan makanan fermentasi tradisional dari biji lamtoro atau sering disebut mlanding oleh masyarakat Jawa Tengah. Produk pangan berbahan baku lokal ini berpotensi sebagai sumber protein selain kedelai. Di Desa Pesido, Jatiroto, Kabupaten Wonogiri, terdapat beberapa pengrajin tempe mlanding diantaranya adalah usaha tempe mlanding milik Ibu Lati Winarsih dan Ibu Tarti. Secara umum masalah yang terjadi pada proses pembuatan tempe mlanding adalah proses yang masih tradisional sehingga belum ada standar atau pengukuran parameter sehingga kualitas produk tidak konsisten. Sebagai upaya untuk menyelesaikan masalah tersebut, tim pengabdian UNS telah menyelenggarakan tiga program yaitu introduksi teknologi tepat guna proses pengolahan tempe mlanding standar industri pangan, pelatihan dan penyususnan Cara Pengolahan Pangan yang Baik (CPPB). Penggunaan rak fermentasi sebagai pengganti fermentasi yang biasa dilakukan di lantai beralaskan kain terpal merupakan teknologi tepat guna yang diaplikasikan pada UKM tempe mlanding sehingga suhu fermentasi lebih stabil. Pelatihan dan penyusunan konsep CPPB dilakukan kepada pemilik UKM melalui praktik langsung. Dengan ketiga program tersebut, pemilik UKM menjadi lebih paham tentang teknik fermentasi dan produksi pangan yang sesuai standar sehingga meningkatkan konsistensi produk.