Muhammad Husni Arafat
Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Arah Baru Pengembangan Studi ‘Ulûmul Qur`ân: Rekonstruksi Atas Teori Makkî Dan Madanî Muhammad Husni Arafat
Syariati: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Hukum Vol 2 No 01 (2016): SYARIATI : Jurnal Studi Al-Qur'an dan Hukum
Publisher : Fakultas Syari'ah dan Hukum (FSH) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/syariati.v2i01.1118

Abstract

Al-Qur`an merupakan wahyu sekaligus mu’jizat terakhir yang diberikan oleh Allah kepada Rasulullah Saw. Pasca mangkatnya Rasulullah Saw. , untuk menjawab persoalan-persoalan keagamaan yang ada dibutuhkan suatu bentuk ijtihad yang kemudian melahirkan Ilmu-ilmu Al-Qur`an (‘Ulûm Al-Qur`ân), dimana salah satu cabang dari ilmu tersebut adalah ilmu Makkî dan Madanî. Artikel ini bertujuan untuk menjawab persoalan-persoalan seputar pengertian dari makkî dan madanî, perkembangan makkî dan madanî, signifikansi dan arti penting teori makkî dan madanî dalam konteks penafsiran Al-Qur`an. Pengertian dari Makkî dan Madanî telah disepakati oleh sebagian besar sarjanawan Islam dimana Makkî didefinisikan sebagai ayat dan surat Al-Qur`an yang diturunkan sebelum Rasulullah Saw. berhijrah ke kota Madinah, walaupun turunnya diluar di kota Mekah; sedangkan Madanî adalah ayat dan surat Al-Qur`an yang diturunkan setelah Rasulullah Saw. berhijrah ke kota Madinah, walaupun di kota Mekah. Metode yang telah disepakati oleh sarjanawan-sarjanawan Islam dalam mengetahui dan menentukan mana ayat dan surat Al-Qur`an yang Makkî dan mana yang Madanî adalah metode sima’i-naqli dan metode ijtihad (qiyasi-aqli). Teori Makkî dan Madanî ini sangat signifikan bagi seorang mufassir dalam menafsirkan Al-Qur`an. Salah satu solusi sebagai bahan pertimbangan dalam memecahkan persoalan seputar makkî dan madanî, adalah sintesa antara kriteria-kriteria yang ada, yang mencakup sintesa antara kriteria gaya bahasa (panjang pendek dan fashilah), kriteria kandungan isi (tema) dan kriteria gerak antara teksdan realitas (yang kemudian dikenal dengan asbab al-nuzul).