Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Pengaruh Aplikasi Vermikompos terhadap Pertumbuhan, Kandungan Hara serta Hasil Tanaman Selada Hijau (Lactuca sativa L.) pada Budidaya Tanpa Tanah [Effect of Vermicompost Application on Growth, Nutrient Uptake, and Yield of Green Lettuce (Lactuca sativ)] Nurhidayati, nFN; Machfudz, Masyhuri; Rahmawati, Nisma Ula Shoumi
Jurnal Hortikultura Vol 30, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Indonesian Center for Horticulture Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jhort.v30n2.2020.p115-124

Abstract

Budidaya tanpa tanah pada dekade terakhir ini semakin berkembang seiring dengan munculnya beberapa permasalahan budidaya tanaman konvensional di lahan pertanian. Tujuan penelitian ini adalah menguji pengaruh aplikasi vermikompos padat dan cair terhadap pertumbuhan, kandungan hara, dan hasil tanaman selada hijau dengan jumlah tanaman per pot yang berbeda. Penelitian ini merupakan percobaan pot di rumah plastik yang menggunakan kultur substrat campuran cocopeat, zeolit, pasir dan vermikompos sebagai sumber nutrisi. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial. Faktor I adalah macam aplikasi vermikompos (padat, padat+cair,dan cair) dan Faktor II adalah jumlah tanaman per pot (satu, dua, dan tiga tanaman per pot). Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi vermikompos padat memberikan pertumbuhan tinggi tanaman (22,73 cm), jumlah daun (8,81), dan luas daun tanaman (974,76 cm2) tertinggi. Kandungan hara tertinggi terdapat pada aplikasi vermikompos padat dengan rata-rata masing-masing sebesar N= 4,39%, P=0,77% dan K=9,07%. Penanaman tiga tanaman per pot cenderung memberikan kandungan hara terendah pada ketiga metode aplikasi vermikompos. Namun, bobot segar biomassa dan hasil ekonomis tertinggi diperoleh pada aplikasi vermikompos padat dengan tiga tanaman per pot masing-masing sebesar 122,22 g dan 111,77 g. Hasil ini menunjukkan bahwa aplikasi vermikompos padat dan tiga tanaman per pot dapat disarankan untuk budidaya tanpa tanah tanaman selada hijau.KeywordsVermikompos; Pertumbuhan; Serapan hara; Hasil tanaman seladaAbstractThis study was a pot experiment in a plastic house using substrates culture and vermicompost as a source of plant nutrients. The purpose of this study was to test the effect of the application of vermicompost on growth, nutrient content and yield of green lettuce with different number of plants per pot. This experiment used a factorial randomized block design. The first factor was kinds of vermicompost application. The second factor was number of plant per pot. The research results showed that the application of solid vermicompost had the highest growth and nutrient uptake in plant height (22.73 cm), number of leaves (8.81) and leaf area (974.76 cm2) as well as an average of N = 4.39%, P = 0.77% and K = 9.07%. The treatments of solid+liquid vermicompost and liquid vermicompost alone, three plants per pot tend to provide the lowest nutrient uptake. However, the highest fresh weight of biomass and marketable yield was obtained in the application of solid vermicompost with three plants per pot by 122.22g and 111.77g, respectively. These results suggest that the application of solid vermicompost and three plants per pot is recommended in soilless culture for green lettuce plants.
Hasil Tebu Pertama dan Keprasan serta Efisiensi Penggunaan Hara N dan S akibat Substitusi Amonium Sulfat , Nurhidayati; Abdul Basit; , Sunawan
Indonesian Journal of Agronomy Vol. 41 No. 1 (2013): Jurnal Agronomi Indonesia
Publisher : Indonesia Society of Agronomy (PERAGI) and Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB University, Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.439 KB) | DOI: 10.24831/jai.v41i1.7077

Abstract

This study was aimed to describe the substitution of ammonium sulfate (AS) with the other fertilizers containing theequal N and S to the cane and sugar yield and nutrient use efficiency of the plant and ratoon cane. A field experiment with arandomized complete block design and three replications was conducted on the dry land in two consecutive cropping seasonsof 2010 to 2011. There were 10 treatments consisting of three treatments tested using the AS fertilizer, three treatments usingAS substitute in the form of urea + gypsum, three treatments using AS substitute in the form of urea + gypsum + biocompostand a control treatment (without fertilizer). The results showed that for the plant cane, the highest cane yield was obtainedon the treatments using urea + gypsum, while the highest sugar content and yield on the treatment using urea + gypsum +biocompost with 140 kg N ha-1+168 kg S ha-1 rates. The highest nutrient use efficiency was obtained on the treatment using urea + gypsum 100 kg N ha-1+120 kg S ha-1 rates. For the ratoon cane, the highest cane yield, sugar content and yieldwere obtained in the treatment using urea + gypsum + biocompost. The highest nutrient use efficiency was obtained onthe treatment using urea + gypsum with 100 kg N ha-1+120 kg S ha-1 rates and urea + gypsum + biocompost with 140 kg Nha-1+168 kg S ha-1 rates. The range of the average increase in the nutrient use efficiency of substitution fertilizer between42-44% compared to the AS fertilizer. This results suggests AS fertilizer in sugarcane cultivation can be substituted with theother fertilizers which have equal N and S content.Keywords: AS fertilizer, AS substitution, cane and sugar yield, nutrient use efficiency
PENGARUH METODE DAN DOSIS APLIKASI VERMIKOMPOS PADA BUDIDAYA TANAMAN KAILAN (Brassica oleraceae L.) SECARA HIDROGANIK Qonaiza Gilang Wisang; Anis Sholihah; Nurhidayati Nurhidayati
Jurnal Agroteknologi Vol 12, No 2 (2022): Februari 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/ja.v12i2.9492

Abstract

Dengan semakin tingginya tingkat kesadaran masyarakat tentang produk pangan sehat, mendorong berkembangnya budidaya tanaman sayuran secara hidroponik kultur substrat khususnya di wilayah perkotaan. Penggunaan pupuk organik pada sistem budidaya hidroponik masih jarang digunakan. Penelitian ini merupakan percobaan pot di rumah plastik yang menggunakan kultur substrat berupa campuran cocopeat, biochar sekam dan pasir dengan sumber nutrisi berasal dari pupuk vermikompos. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh metode aplikasi dan dosis vermikompos padat maupun vermikompos cair terhadap pertumbuhan, dan hasil tanaman kailan. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan kontrol. Faktor I adalah cara aplikasi vermikompos terdiri dari tiga taraf yaitu M1= Vermikompos padat, M2= kombinasi vermikompos padat dan cair, M3 = Vermikompos cair.  Faktor II adalah Dosis Vermikompos yang terdiri dari lima taraf yaitu V1= 100 gram, V2= 200 gram, V3= 300 gram, V4= 400 gram, dan V5= 500 gram per pot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi vermikompos padat pada dosis 300-500 g/pot memberikan rata-rata pertumbuhan tinggi tanaman  (10,25 cm), jumlah daun (7,80) dan luas daun tanaman (295,73 cm2) yang nyata (P<0,05) lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya.  Berat segar total biomassa dan berat segar hasil yang bernilai ekonomis tertinggi terdapat  pada perlakuan vermikompos padat pada dosis 500 g/pot  masing-masing sebesar 62,14 gram dan 58,33 g,  tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan control yaitu sebesar 66,54 gram  dan 61,84 gram. Hasil penelitian ini menyarankan bahwa untk mendapatkan hasil kailan yang tinggi,  penggunaan vermikompos padat dengan  dosis 500 g/pot direkomendasikan pada budidaya tanaman kailan secara hidroganik.
Utilization of maize cob biochar and rice husk charcoal as soil amendment for improving acid soil fertility and productivity N Nurhidayati; M Mariati
Journal of Degraded and Mining Lands Management Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.819 KB) | DOI: 10.15243/jdmlm.2014.021.223

Abstract

The decline in soil fertility in agricultural land is a major problem that causes a decrease in the production of food crops. One of the causes of the decline in soil fertility is declining soil pH that caused the decline in the availability of nutrients in the soil. This study aimed to assess the influence of alternative liming materials derived from maize cob biochar and rice husk charcoal compared to conventional lime to improve soil pH, soil nutrient availability and maize production. The experiment used a factorial complete randomized design which consisting of two factors. The first factor is the type of soil  amendment which consists of three levels (calcite lime, rice husk charcoal and cob maize biochar). The second factor is the application rates of the soil amendment consisted of three levels  (3, 6 and 9 tons ha-1) and one control treatment (without soil amendment) . The results of this study showed that the application of various soil amendment increased soil pH, which the pH increase of the lime application was relatively more stable over time compared to biochar and husk charcoal. The average of the soil pH increased for each soil amendment by 23% (lime), 20% (rice husk charcoal) and 23% (biochar) as compared with control. The increase in soil pH can increase the availability of soil N, P and K. The greatest influence of soil pH on nutrient availability was shown by the relationship between soil pH and K nutrient availability with R2 = 0.712, while for the N by R2 = 0.462 and for the P by R2 = 0.245. The relationship between the availability of N and maize yield showed a linear equation. While the relationship between the availability of P and K with the maize yield showed a quadratic equation. The highest maize yield was found in the application of biochar and rice husk charcoal with a dose of 6-9 t/ha. The results of this study suggested that biochar and husk charcoal could be used as an alternative liming material in improving acid soil fertility and productivity.
INOVASI TEKNOLOGI BUDIDAYA SAYURAN ORGANIK MENGGUNAKAN PUPUK VERMIKOMPOS DI KOTA BATU Sunawan Sunawan; Sama’ Iradat Tito; Nurhidayati Nurhidayati
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 2 (2022): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (610.114 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i2.7009

Abstract

Abstrak: Budidaya sayuran di Desa Torongrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu masih dilakukan secara konvensional menggunakan pupuk kimia dan pestisida sintetis. Sistem budidaya semacam ini dalam kurun waktu yang lama akan menurunkan kesuburan tanah dan kualitas sayuran yang dihasilkan lebih rendah dibandingkan dengan sayuran organik. Tujuan kegiatan ini adalah: mempraktekkan pembuatan vermikompos hasil riset Perguruan Tinggi, mengaplikasikan vermikompos dalam budidaya sayuran organik dan mengevaluasi ketertarikan terhadap vermikompos kepada khalayak sasaran yang berasal dari Gapoktan, Taruna Tani dan Kelompok Wanita Tani sebanyal 34 responden. Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah melakukan praktek pembuatan vermikompos, demoplot aplikasi vermikompos dalam budidaya sayuran organik dan penyebaran kuisioner. Cara pembuatan vermikompos: (1) persiapan bahan organik sebagai bahan vermikompos, (2) Bahan organik yang sudah dihancukan dimasukkan ke dalam kotak vermicomposting, (3) Inokulasi cacing Lumbricus rubellus ke dalam kotak vermicomposting, (4) proses vermicomposting berlangsung selama 1 bulan. Kegiatan berikutnya adalah penyuluhan tentang cara budidaya sayuran organic menggunakan vermikompos dan pembuatan demoplot penanaman sayuran menggunakan vermikompos hasil dari produk riset. Hasil kegiatan ini menunjukkan antusias yang tinggi dari masyarakat Desa Torongrejo untuk membuat vermikompos yang ditunjukkan dengan hasil survey bahwa sebanyak 94.18% responden tertarik dan menginginkan informasi lebih lanjut tentang penggunaan vermikompos.Abstract: Vegetable cultivation in Torongrejo Village, Junrejo District, Batu City is still done conventionally using chemical fertilizers and synthetic pesticides. This kind of cultivation system for a long time will reduce soil fertility and the quality of the vegetables produced is lower than organic vegetables. The objectives of this activity are: to practice making vermicompost as a result of university research, applying vermicompost in organic vegetable cultivation and evaluating the interest in vermicompost to respondents from Gapoktan, Taruna Tani and Women Farmers Group as many as 34 respondents. The method of implementing this activity was to practice making vermicompost, demoplot the application of vermicompost in organic vegetable cultivation and distributing questionnaires. Methods for making vermicompost: (1) preparation of organic matters as vermicompost material, (2) crushed organic matters in the vermicomposting bin, (3) Lumbricus rubellus worm inoculation into the vermicomposting bin, (4) the vermicomposting process lasts for 1 month. The next activity was counseling on how to cultivate organic vegetables using vermicompost and making a vegetable planting demonstration plot using research product vermicompost. The results of this activity showed the high enthusiasm of the people of Torongrejo Village to make vermicompost as shown from the survey results that as many as 94.18% of respondents were interested and wanted more information about the use of vermicompost.
Peran Daun Mimba Sebagai Bahan Aditif Vermikompos Terhadap Intensitas Serangan Hama Ulat Plutella xylostella dan Hasil Tanaman Kubis Krop (Brassica oleraceae var. Capitata L.) Cicik Fitriyatun Nadhiroh; Mahayu Woro Lestari; N Nurhidayati
Folium : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 3, No 1 (2019): Folium : Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.375 KB) | DOI: 10.33474/folium.v3i1.2050

Abstract

Tanaman mimba merupakan tanaman yang mempunyai potensi sebagai pestisida organik. Kandungan senyawa dalam daun mimba yang berperan penting sebagai pembasmi hama adalah senyawa azadirachtin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi vermikompos berbahan aditif daun mimba dan campurannya terhadap intensitas serangan hama ulat Plutella xylostella dan hasil tanaman kubis krop dan untuk mengetahui pengaruh intensitas serangan hama ulat Plutella xylostella terhadap hasil tanaman kubis krop. Rancangan yang digunakan adalah RAK sederhana dengan 10 perlakuan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan P5 (Vermikompos berbahan aditif campuran daun mimba + daun papaya dengan cara dibenamkan dalam tanah dengan dosis 100 g/polibag dan disemprotkan ke tanaman dengan dosis 100 g/polybag) cenderung memberikan hasil panjang tanaman yang tertinggi dan P7 (Vermikompos berbahan aditif campuran daun mimba + daun paitan dengan cara dibenamkan dalam tanah dengan dosis 100 g/polibag dan disemprotkan ke tanaman dengan dosis 100 g/polibag) cenderung memberikan jumlah daun tertinggi,intensitas serangan hama terendah, bobot segar total biomassa, bobot kering total biomassa dan bobot bernilai ekonomis tertinggi dibanding dengan P0 (Tanpa aplikasi vermikompos).
Pengaruh Aplikasi Vermikompos Berbahan Aditif Pestisida Nabati Terhadap Pertumbuhan, Hasil Dan Serapan Hara N, P Dan K Tanaman Brokoli (Brassica oleracea L.) Yang Terinfeksi Hama Plutella xylostella Prayoga Gumilar Geri Winarno; Anis Sholihah; N Nurhidayati
Folium : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 3, No 2 (2019): Folium : Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.743 KB) | DOI: 10.33474/folium.v3i2.2057

Abstract

Untuk mengurangi dampak negatif dari penggunaan pestisida kimia terhadap lingkungan dalam sistem budidaya konvensional, perlu adanya teknik pengendalian alternatif secara organik dengan menggunakan pupuk organik dan pestisida nabati.  Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan pengaruh aplikasi vermikompos berbahan aditif pestisida nabati terhadap pertumbuhan, hasil dan serapan hara tanaman brokoli (Brassica oleracea L.) yang terinfeksi hama Plutella xylostella. Penelitian merupakan percobaan pot menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) sederhana yang terdiri atas 14 perlakuan yaitu P0 (kontrol), P1 (pupuk dan pestisida kimia) P2 – P13 (menggunakan vermikompos berbahan aditif pestisida nabati dengan cara aplikasi yang berbeda). Variabel yang diamati adalah variabel tumbuh, hasil serapan N, P dan K tanaman.  Hasil penelitian menunjukkan perlakuan P4 dan P6 memberikan pertumbuhan tanaman terbaik, perlakuan P4, P6 dan P8 memberikan berat segar total biomassa tertinggi berturut-turut dengan nilai 257,85 gram, 257,31 gram dan 250,64 gram, perlakuan P7 memberikan berat kering total biomassa tertinggi dengan nilai 37,32 gram, perlakuan P6 memberikan diameter floret terbesar dengan nilai 8,76 cm dan perlakuan P9 memberikan hasil indeks panen tertinggi dengan nilai 26,96 %. Perlakuan P4 memberikan serapan hara N dan P tertinggi dengan nilai berturut-turut  1,24  dan 0,16 gram tan.-1.   Serapan hara K tertinggi pada perlakuan P8 dengan nilai 1,36 gram tan.-1. Hasil penelitian ini menyarankan bahwa untuk pengendalian hama ulat Plutella xylostella secara organik, perlu aplikasi vermikompos dengan  bahan aditif daun mimba + daun pepaya dan  daun mimba + daun paitan yang dibenamkan Kata Kunci: Vermikompos, pestisida nabati, serapan hara, pertumbuhan dan hasil tanaman, brokoli (Brassica oleracea L.), hama (Plutella xylostella) 
Efek Pemberian Kombinasi Vermikompos Berbahan Aditif Biochar Dan Pupuk Anorganik Terhadap Pertumbuhan Dan Kadar Hara N, P Dan K Tanaman Brokoli (Brassica oleraceae L.) Pada Tanah Berpasir Nur Ahda Tauhidah; Anis Rosyidah; N Nurhidayati
Folium : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 3, No 1 (2019): Folium : Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.621 KB) | DOI: 10.33474/folium.v3i1.2051

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan kadar hara N, P dan K tanaman brokoli (Brassica oleracea L.) akibat pemberian kombinasi vermikompos berbahan aditif biochar dan pupuk anorganik pada tanah berpasir. Penelitian ini merupakan percobaan pot yang dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Islam Malang pada bulan Januari hingga Juli 2018. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian adalah rancangan acak kelompok dengan 2 faktor, faktor yang pertama dosis vermikompos berbahan aditif biochar (0, 5, 10, 15 dan 20 ton.ha-1) dan faktor yang kedua dosis pupuk anorganik (0, 250 dan 500 kg.ha-1). Dari kedua faktor tersebut diperoleh 15 kombinasi perlakuan, dan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 135 unit percobaan. Terdapat dua variabel pengamatan yang dilakukan diantaranya variabel tumbuh dan variabel kadar hara. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji F taraf nyata 5%. Apabila terdapat pengaruh nyata maka dilanjut dengan uji BNJ taraf 5%. Untuk menentukan titik optimum vermikompos berbahan aditif biochar ditentukan dengan analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan vermikompos berbahan aditif biochar dosis 20 ton.ha-1 dan pupuk anorganik dosis 500 kg.ha-1 memberikan respon pertumbuhan terbaik  dan kadar hara tertinggi pada tanaman brokoli. Kata kunci : Brokoli, Vermikompos, Biochar Dan Pupuk Anorganik
Efek Residu Berbagai Macam Pengelolaan Sisa Tanaman Tebu dan Pemupukan N dan S Terhadap Pertumbuhan, Hasil dan Gula Tanaman Tebu Keprasan (Saccharum officinarum L.) N. Nurhidayati; Anis Sholihah; Murdian Evan Hadiyono
Folium : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 1, No 1 (2017): Folium : Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.81 KB) | DOI: 10.33474/folium.v1i1.1009

Abstract

Pengelolaan residu dalam budidaya tanaman sangat penting untuk mempertahankan produktivitas tanah. Penelitian ini bertujuan mengetahui efek residu dari berbagai macam pengelolaan sisa tanaman tebu dan pemupukan N dan S yang berasal dari ammonium sulfat, urea dan gypsum terhadap pertumbuhan, hasil tebu dan gula pada tanaman keprasan. Penelitian ini merupakan percobaan pot di lapangan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor I adalah dosis dan sumber pupuk N dan S (P) yang terdiri dari 4 taraf yaitu P1=ammonium sulfat 500 kg ha⁻¹ (100 N kg ha⁻¹ + 120 S kg ha⁻¹), P2=ammonium sulfat 700 kg.ha⁻¹ (100 N kg ha⁻¹ + 120 S kg ha⁻¹), P3=urea 225 kg ha⁻¹ + gypsum 1040 kg ha⁻¹ (100 N kg ha⁻¹ + 120 S kg ha⁻¹), P4=urea 312 kg ha⁻¹ + gypsum 1460 kg ha⁻¹ (140 N kg ha⁻¹ + 168 S kg ha⁻¹). Faktor II adalah macam pengelolaan residu yang terdiri dari 4 taraf yaitu M1=residu dibakar, M2= residu dibenamkan ke dalam tanah, M3= residu dibiarkan di permukaan tanah, M4=residu dikomposkan. Setiap perlakuan diulang tiga kali. Variabel yang diamati meliputi tinggi tanaman, diameter batang, jumlah batang, jumlah batang produktif, hasil tebu dan gula. Hasil penelitian ini menunjukkan manajemen residu yang memberikan pertumbuhan tertinggi  adalah residu yang dikomposkan dan dikombinasikan dengan pemupukan urea 312 kg ha⁻¹ + gypsum 1460 kg ha⁻¹, sedangkan perlakuan yang memberikan hasil bobot tebu per pot dan per ha tertinggi  (4,86 kg per pot dan 121,42 kg ha⁻¹) adalah aplikasi pupuk ammonium sulfat 700 kg ha⁻¹ dengan manajemen residu dikomposkan. Hasil ini menyarankan bahwa untuk meningkatkan produktifitas tebu perlu dilakukan manajemen residu dikomposkan. Kata kunci : efek residu, sisa tanaman tebu, tebu keprasan
Efek Pemberian EDTA dan Macam Bahan Organik Terhadap Penyerapan Logam Berat Pb (Timbal) Pada Tanaman Hanjuang (Cordyline fruicosa L.) ike melinda putri; Anis Rosyidah; Nurhidayati Nurhidayati
AGRONISMA Vol. 7 No. 2 (2019)
Publisher : AGRONISMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aimed to determine the effect of EDTA and various types of organic matter on the content of extracted heavy metals Pb in soil, roots and shoot of Cordylinefruicosa L., and growth of CordylinefruicosaL. This research is a pot experiment conducted at the greenhouse and laboratory of the Agriculture Faculty, University of IslamMalang, which started in August to November 2018. This experiment used a factorial randomized block design (RBD) consisted of two factors. The first factor was EDTA application which  consisted of two levels, namely: E0: Without EDTA, E1: Added EDTA and the second factor was  the type of organic material which consisted of three levels, namely: M0: Without organic matter, M1: Chicken manure, and M2: Thitoniadiversofolia L Each treatment was repeated 3 times with 3 plant samples. Thus, there were 54 pots of hanjuang plant. The results showed that application of EDTA and organic matter gave more residual Pb heavy metals than control, where the highest Pb heavy metal content was found in the treatment of E1M2 (EDTA + Tithoniadiversifolia L.). This is caused by the phytostabilization process. The E1M2 treatment (EDTA + chicken manure) tends to have the highest Pb concentration in roots and shoot of 0.393 ppm and 0.215 ppm. Increasing the concentration of Pb in the shoot had a negative effect on the growth of Cordylinefruicosa L.  plants.