Abdul Matin
UIN Raden Mas Said Surakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Impelementasi Kurikulum Merdeka Belajar di MIN 1 Wonosobo Muhammad Fakih Khusni; Muh Munadi; Abdul Matin
Jurnal Kependidikan Islam Vol. 12 No. 1 (2022): Februari
Publisher : Program Studi Manajemen Pendidikan Islam UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (961.973 KB) | DOI: 10.15642/jkpi.2022.12.1.60-71

Abstract

Pendidikan memiliki tujuan untuk mencetak generasi yang cerdas dan memiliki karakter yang berbudi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi merdeka belajar pada MIN 1 Wonosobo yang berdasar pada KMA Nomor 183 dan 184 tahun 2019. Menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Objek yang diamati adalah MIN 1 Wonosobo. Data berupa dokumen. Strategi penelitian menggunakan analisis isi. Hasil penelitian menunjukkan KMA Nomor 183 tahun 2019 mengenai perancangan kurikulum di MIN 1 Wonosobo dirancang dengan berbagai pola, diantaranya adalah penggunaan struktur kurikulum yang berlaku pada semua mata pelajaran umum dan Mapel PAI- Bahasa Arab untuk semua kelas. Kurikulum pendukung seperti intrakurikuler, kurikuler dan ekstrakurikuler. Kemudian KMA Nomor 184 tahun 2019 mengenai pedoman implementasi berupa program prioritas, pengembangan diri dan pendidikan kecakapan hidup. Sedangkan untuk implementasi merdeka belajar, MIN 1 Wonosobo belum sepenuhnya menerapkan. Hal ini dibuktikan dari tabel yang menunjukkan banyaknya beban belajar dan mengajar.
Problematika Tafsir Al-Qur’an di YouTube: Pendakwah Online Indonesia dan Pemahamannya atas Covid-19 Yusuf Baihaqi; Abdul Matin; Kusnadi Kusnadi
AL-DZIKRA: JURNAL STUDI ILMU AL-QUR'AN DAN AL-HADITS Vol 17, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/al-dzikra.v17i1.16756

Abstract

AbstractYouTube as a social media video platform that is easily accessible and has a wide reach, is often used to share ideas and thoughts, more so when the Corona pandemic hit the world, including preachers. This article examines the interpretation of preachers on YouTube media about Covid-19. This article employed the descriptive analysis, where the author examined online da'wah material on YouTube, specifically focusing on their Qur'anic interpretation of Covid-19 to be analyzed based on the Qur'anic language approach and interpretation principles. The study of the online Qur'anic interpretation material shows that there are problems with online preachers in interpreting the Qur'an as their response to the Covid-19 outbreak. The author identifies two main factors contributing to the birth of these problems: 1) a partial and non-integrative understanding of the Qur'anic text and 2) limited mastery of the Qur'anic language.Keywords: Covid-19; Interpretation of the Qur'an in Indonesia; Online Dakwah; Problems; YouTube.AbstrakKeberadaan YouTube sebagai sebuah platform video media sosial yang mudah diakses dan memiliki jangkauan yang luas, kerap digunakan untuk berbagi ide, gagasan dan pemikiran, lebih lagi disaat pandemi Corona melanda dunia, tidak terkecuali para pendakwah. Artikel ini mengkaji seputar penafsiran para pendakwah di media YouTube seputar Covid-19. Dalam artikel ini metode yang digunakan adalah deskriptif analitis, penulis menguji materi dakwah online di YouTube, dengan secara khusus fokus kepada penafsiran al-Qur’an mereka atas Covid-19, kemudian menganalisanya berdasarkan pendekatan bahasa al-Qur’an dan kaidah penafsirannya. Kajian atas materi tafsir al-Qur’an online tersebut menunjukkan bahwa terdapat problematika pada pendakwah online dalam menafsirkan al-Qur’an sebagai respon mereka atas wabah Covid-19. Penulis mengindentifikasi dua faktor utama yang berperan menyebabkan lahirnya problematika tersebut. Pertama, pemahaman yang bersifat parsial dan tidak integratif terhadap teks al-Qur’an. Kedua, keterbatasan dalam penguasaan bahasa  al-Qur’an.Kata Kunci: Covid-19; Dakwah Online; Problematika; Tafsir Al-Qur’an di Indonesia; YouTube.
Implementasi Kebijakan Sertifikasi Guru dalam Meningkatkan Kinerja Guru di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tegal Sukarno Sukarno; M. Munadi; Abdul Matin
JIEMAN: Journal of Islamic Educational Management Vol. 3 No. 2 (2021): JIEMAN: Journal of Islamic Educational Management
Publisher : The Faculty of Education and Teaching Training

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/jieman.v3i2.93

Abstract

Guru mempunyai peran sebagai profesional. Jabatan ini menuntut peningkatan kecakapan dan mutu keguruan secara berkesinambungan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi kebijakan sertifikasi guru di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tegal. Selain itu, penelitian ini akan melihat faktor-faktor apakah yang menghambat implementasi kebijakan sertifikasi guru, serta implementasi kebijakan sertifikasi guru terhadap peningkatan kinerja guru di Kantor Kementerian Agama Kabupatan Tegal. Penelitian ini menggunaka metode deskriptif kualitatif. Teknik analisis data menggunaka model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan sertifikasi guru di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tegal berjalan dengan baik.  Berdasarkan model implementasi kebijakan Edward III yang terdiri atas empat variabel yakni komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi, maka hanya sumber daya pada dimensi staf pengelola belum mampu menjabarkan petunjuk kepala seksi dan struktur birokrasi pada dimensi kecepatan dan ketepatan pengiriman berkas yang masih perlu ditingkatkan. Faktor penghambat implementasi kebijakan sertifikasi guru di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tegal adalah kecenderungan staf pengelola menunggu perintah dan kurang  inisiatif.  Melalui program peningkatan kualitas kinerja guru tersebut terutama terhadap program sertifikasi guru, guru mampu meningkatkan terhadap penguasaan kompetensi sebagai agen pembelajaran  meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi professional, semua itu akan berdampak pada perbaikan kinerja guru. Kata Kunci: kebijakan pemerintah, sertifikasi guru, kinerja guru Abstract Teachers have a role as professionals. This position demands the continuous improvement of skills and quality of teacher training. This research aims to describe the implementation of teacher certification policy in the Religious Affairs Office of the District Tegal. In addition, this study will look at what factors hinder the implementation of teacher certification policies, as well as the implementation of teacher certification policies towards improving teacher performance at the Religious Affairs Office of the District Tegal. This study uses qualitative descriptive methods. Data analysis techniques use interactive models. The results showed that the implementation of the teacher certification policy in the Religious Affairs Office of the District Tegal runned well.  Based on the Edward III policy implementation model consisting of four variables, namely communication, resources, disposition, and bureaucratic structure, only resources in the managing staff dimension have not been able to describe the instructions of the head of the section and bureaucratic structure on the dimensions of speed and accuracy of file delivery that still need to be improved. The inhibiting factor in the implementation of teacher certification policies in the Religious Affairs Office of the District Tegal is the tendency of managing staff to wait for orders and lack initiative. Through the teacher performance improvement program, especially against teacher certification programs, teachers are expected to be able to improve the mastery of competence as a learning agent including pedagogical competence, personality competence, social competence, and professional competence, all of which will have an impact on improving teacher performance.