Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Habitat

MODAL SOSIAL DALAM KOMUNITAS PEDAGANG SAYURAN DIDESA TAWANG ARGO KECAMATAN KARANG PLOSO KAB. MALANG Riyanto, Sugeng; Hidayat, Kliwon; Sukesi, Keppi
HABITAT Vol 25, No 2 (2014)
Publisher : Department of Social Economy, Faculty of Agriculture , University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui aktor dalam pemasaran sayuran, 2. Menganalisi unsur-unsur dan proses terbentuknya modal sosial. 3.  Menganalisi peran modal sosial dalam pemasaran sayuran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah model interaktif. Hasil penelitian ini adalah : 1. Aktor-aktor yang terlibat dalam aktivitas pemasaran sayuran adalah Pedagang Pengepul tingkat desa, Pedagang pengepul besar, Pedagang pengepul besar untuk pasar pedagang supplier Supermarket, Pedagang supplier  Supermaket, Pedagang pengecer, dan Pekerja. 2. Unsur-unsur  modal sosail: kepercayaan, jaringan sosial, dan norma sosial.  Proses terbentuknya modal sosial dapat dibedakan menjadi dua yaitu : 1. Modal sosial pedagang dengan pekerja dan petani merupakan modal sosial yang tumbuh dari hubungan tetangga dan saudara. 2. Modal sosial pedagang dengan pedagang lain adalah sebuah proses interaksi yang terus menerus.3. Peran dari modal sosial dalam usaha pemasaran sayuran yaitu:1. Memudahkan pedagang dalam mendapatkan sayura melalui ikatan dengan petani dan pedagang pengepul tingkat desa. 2. Dalam pengelolan tenaga kerja akan lebih efisian tanpa diperlukan pengawasa. 3. Memperkecil biaya pemasaran dan juga memberikan jaminan padagang untuk produk yang pedagang jual. Kata Kunci: Modal Sosial, Pemasaran Sayuran,  jaringa sosial, kepercayaan dan norma.
KAJIAN MODEL PEMBERDAYAAN PETANI PADI MELALUI PENGGUNAAN TIGA MEDIA KOMUNIKASI DI KABUPATEN BIMA (Kasus Di Desa Nggembe Kecamatan Bolo) Awaluddin, Awaluddin; Sukesi, Keppi; Sugiyanto, Sugiyanto
Habitat Vol 25, No 1 (2014)
Publisher : Department of Social Economy, Faculty of Agriculture , University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui karakteristik media penyuluhan yang digunakan pada program FEATI, (2) mendeskripsikan proses pemberdayaan petani pada program FEATI, dan (3) mendeskripsikan factor-faktor yang mempengaruhi proses adopsi petani pada program FEATI. Metode penelitian yang digunakan adalah survey eksplanatory deskriptif korelasional. Lokasi penelitian di Desa Nggembe Kecamatan Bolo Kabupaten Bima. Informan kunci terdiri dari petani anggota kelompok tani program FEATI sebanyak 30 orang. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan faktor internal dan eksternal petani terhadap tiga media komunikasi, diketahui bahwa factor interna petani (luasan lahan) yang dimiliki petani erat hubungannya dengan media cetak sebesar 0.173 persen, sementara factor eksternal petani (intensitas dan materi penyuluhan) erat bubungannya dengan media cetak sebesar 0.268 persen, faktor internal petani (tingkat kekosmopolitan) erat hubungannya dengan media gelar teknologi PTT sebesar 0.318 persen sedangkan faktor eksternal petani (peran swasta) sebesar 0.371 persen keeratannya dengan media gelar teknologi PTT, faktor internal petani (pengalaman usaha tani) sebesar 0.224 persen, sedangkan factor eksternal (medote penyuluhan) sebesar 0.0306 mempunyai keratan hubungan yang tinggi dengan media penyuluh. Penilaian petani terhadap media cetak pada program FEATI dilihat dari format penyajian dan penggunaan bahasa tergolong kurang, sedangkan untuk kesesuaian isi materi media cetak tergolong kategori baik, penilaian petani terhadap media gelar teknologi PTT dilihat dari tingkat keuntungan relatif, kesesuaian penggunaan media, kemudahan diuji coba, tingkat kerumitan dan kemudahan diamati tergolong baik. Penilaian petani terhadap media penyuluh dilihat dari tingkat penguasaan materi, kepercayaan diri, keaktifan dan konsistensi penyuluh secara keseluruhan tergolong baik. Proses pemberdayaan petani pada program FEATI secara keseluruhan tergolong dalam kategori baik, dilihat dari kemandirian intelektual, kemandirian manajemen dan kemandirian material. Kata kunci: media komunikasi, pemberdayaan, FEATI
KAJIAN KARAKTERISTIK PEDAGANG PENGUMPUL KENTANG KAITANNYA DENGAN STRATEGI DALAM UPAYA MENJAGA USAHA BERDAGANG DI DESA WONOKITRI, KECAMATAN TOSARI, KABUPATEN PASURUAN, JAWA TIMUR Khalili, Algar; Purnomo, Mangku; Sukesi, Keppi
HABITAT Vol 26, No 2 (2015)
Publisher : Department of Social Economy, Faculty of Agriculture , University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (93.687 KB) | DOI: 10.21776/ub.habitat.2015.026.2.11

Abstract

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui proses penggalian data dengan melihat strategi pedagang pengumpul dalam menjalankan usaha pemasaran kentang. Subyek dari penelitian ini adalah pedagang pengumpul kentang yang tersebar di Desa Wonokitri. Penentuan subyek penelitian dilakukan dengan teknik sensus, yaitu mengali informasi dari semua pedagang pengumpul yang ada di Desa Wonokitri berjumlah 14 orang informan. Teknik pengumpulan data adalah melalui wawancara secara mendalam (indepth interview), observasi partisipatif, dokumentasi, dan studi pustaka. Teknik analisis data sekunder menggunakan metode deskriptif sedangkan data primer dianalisis menggunakan model interaktif. Model interaktif terdiri dari tiga hal pokok, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hal tersebut saling berhubungan sehingga membentuk siklus interaktif. Berdasarkan penelitian disimpulkan sebagai berikut: karakteristik pedagang pengumpul berdasarkan skala distribusi dan pengalaman berdagang mempunyai pengaruh terhadap jangkauan pasar, pengambilan risiko, jaringan sosial dan kontrak bisnis. Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi, menghasilkan empat pola alternatif saluran yang diterapkan pedagang pengumpul.  Pada setiap pola saluran alternatif tersebut diketahui bahwa strategi-strategi pedagang pengumpul, yaitu: berdasarkan pengalaman perdagangan dan skala distribusi diketahui bahwa pasar skala nasional lebih dominan dengan mengambil resiko yang tinggi untuk memaksimalkan keuntungan. Kemudian jaringan sosial yang sering dijalin oleh pedagang pengumpul adalah jaringan sosial melalui komunikasi langsung dengan melakukan kontrak bisnis yang mengikat melalui harga kentang.
The Role of Communication in Mount Kelud Eruption Disaster Management Program (Case Study in Ngantru Village, Ngantang District, Malang) Inggrida, Jedda Ayu; Sukesi, Keppi; Cahyono, Edi Dwi
HABITAT Vol 28, No 2 (2017)
Publisher : Department of Social Economy, Faculty of Agriculture , University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (59.246 KB) | DOI: 10.21776/ub.habitat.2017.028.2.7

Abstract

Mount Kelud erupted on February 13, 2014 causing severe damage to public and private facilities in 8 villages in Ngantang, a district in Malang. Post-eruption, the social system was severely damaged, while the local society attempted to survive the disaster. This study aimed to analyze the role of communication in disaster management assisted by the existence of social capital in the aspect of cultivation of crops and agricultural infrastructure. The method used was descriptive qualitative supported by scoring data. Thfindings revealed that the role of communication was to bridge the gap in every aspect of social capital. Besides that, communication functioned as a liaison from every aspect of social capital that was used as disaster management during Mount Kelud eruption The type of communication used was interpersonal communication, where members shared activities and information face-to-face or face-to-face activities on disaster management in Mount Kelud.
Changes in Socio-Economic and Cultural Behavior of Female Indonesian Migrant Workers Sukesi, Keppi; Setyowati, Endang; Wahyuningtyas, Agustina Shinta Hartati; Baladina, Nur
HABITAT Vol 28, No 3 (2017)
Publisher : Department of Social Economy, Faculty of Agriculture , University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.931 KB) | DOI: 10.21776/ub.habitat.2017.028.3.16

Abstract

Indonesian Migrant Workers (BMI) is a development hero that contributes to reducing the national poverty rate; however, the departure of BMI abroad has an impact on the change of BMI and their families. This study aims to analyze the changes that occur in the socio-economic and cultural sectors. The results showed that there was a change of socio-economic and cultural behavior of full-time BMI women in the village of Majangtengah after they returned to the area of origin. Social change occurs in the family to the community. At the family level there is a change in the structure and function of the family because of the absence of a mother in the household. The core family structure is transformed into a widespread family, with no mother, the BMI who joins the family of origin. The second structure is to survive with the core family minus the mother, or father to be single parent. The third form is the children living alone at home because there is no parent or relative guarding.