Claim Missing Document
Check
Articles

PENDUGAAN UMUR SIMPAN TEPUNG PISANG GORENG MENGGUNAKAN METODE ACCELERATED SHELF LIFE TESTING DENGAN PENDEKATAN ARRHENIUS [IN PRESS OKTOBER 2014] Wasono, M Subhan Edi; Yuwono, Sudarminto Setyo
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol 2, No 4 (2014)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (755.609 KB)

Abstract

Tepung bumbu adalah bahan makanan berupa campuran tepung dan bumbu dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain dan bahan tambahan makanan yang diijinkan yang dikemas dengan alluminium foil. Informasi umur simpan untuk produk tersebut belum banyak dilaporkan.Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan laju perubahan mutu, menentukan parameter kritis, dan menduga umur simpan tepung pisang goreng dengan metode akselerasi (Arrhenius) yang disimulasikan pada empat kondisi suhu penyimpanan pada inkubator (30⁰C, 35⁰C, 40⁰C dan 55⁰C). Parameter yang diamati selama proses penyimpanan adalah warna, kadar air, viskositas, aroma vanilla, dan rasa vanila. Penolakan panelis terjadi pada parameter aroma vanilla. Hasil penelitian menunjukkan nilai energi aktivasi terkecil digunakan untuk penentuan umur simpan produk yaitu parameter aroma vanilla  (reaksi orde nol) dengan regresi linier y = -3703.1x + 7.50. Umur simpan tepung pisang goreng adalah 1 tahun 2 bulan 17 hari pada suhu 25⁰C.   Kata kunci: ASLT, Pendekatan Arrhenius, Tepung Pisang Goreng, Umur Simpan
PENENTUAN ATRIBUT MUTU TEKSTUR BAKSO SEBAGAI SYARAT TAMBAHAN DALAM SNI DAN PENGARUH LAMA PEMANASAN TERHADAP TEKSTUR BAKSO [IN PRESS OKTOBER 2014] Pramuditya, Galih; Yuwono, Sudarminto Setyo
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol 2, No 4 (2014)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.534 KB)

Abstract

Bakso merupakan produk yang disukai masyarakat. Dalam SNI, salah satu syarat mutu bakso adalah teksturnya kenyal, namun dalam syarat tersebut tidak terdapat nilai teksturnya. Salah satu faktor yang mempengaruhi tekstur bakso adalah lama pemanasannya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai kekerasan bakso yang disukai masyarakat untuk direkomendasikan sebagai syarat dalam SNI dan untuk mengetahui pengaruh lama pemanasan terhadap nilai kekerasan serta korelasi antara parameter kimia dan tekstur bakso. Penelitian tahap pertama menggunakan metode survei yang mana uji kesukaan dilakukan untuk menentukan bakso dengan tekstur terbaik menurut panelis. Tahap kedua menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok dengan faktor lama pemanasan dengan enam perlakuan, yaitu 0, 5, 10, 15, 20, dan 25 menit. Nilai kekerasan bakso yang disukai panelis dan direkomendasikan kepada SNI adalah 11.50 - 15.97 N. Lama pemanasan berpengaruh nyata (α = 0.05) terhadap kadar air, kadar protein, nilai kekerasan, dan kesukaan terhadap tekstur bakso. Kadar air berkorelasi terhadap nilai kekerasan sebesar 99.90%.   Kata kunci: Bakso, Lama Pemanasan, SNI, Tekstur
PENENTUAN ATRIBUT MUTU TEKSTUR TAHU UNTUK DIREKOMENDASIKAN SEBAGAI SYARAT TAMBAHAN DALAM STANDAR NASIONAL INDONESIA [IN PRESS OKTOBER 2014] Midayanto, Dedy Nur; Yuwono, Sudarminto Setyo
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol 2, No 4 (2014)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.596 KB)

Abstract

Tahu adalah salah satu jenis makanan yang dibuat dari bahan pokok kedelai.SNI merupakan satu-satunya standar yang berlaku secara nasional di Indonesia. Semua produk yang beredar di Indonesia diharapkan sesuai dengan SNI, termasuk produk pangan. Dalam SNI tahu, terdapat sifat-sifat tahu seperti sifat fisik, kimia dan mikrobiologi. Salah satu dari sifat fisik tahu adalah tekstur. Dalam SNI, tekstur tidak dideskripsikan dengan jelas. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai tekstur tahu yang disukai oleh masyarakat dan mengetahui kandungan air di dalam tahu yang kemudian diusulkan sebagai tambahan dalam SNI. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan survei. Penelitian dilakukan dengan melakukan pengulangan sebanyak tiga kali. Nilai tekstur tahu yang disukai panelis dan direkomendasikan kepada SNI adalah kisaran angka 5 - 7.00 N/m2.   Kata kunci : SNI, Tahu, Tekstur
PENGARUH PROPORSI PETIS DAN GULA MERAH DENGAN LAMA PEMANASAN TERHADAP BUMBU RUJAK CINGUR SELAMA PENYIMPANAN [IN PRESS JANUARI 2015] Yulianingsih, Nuriska; Yuwono, Sudarminto Setyo
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.264 KB)

Abstract

Rujak cingur merupakan makanan tradisional dari Provinsi Jawa Timur. Rujak cingur terbuat dari campuran sayuran, buah-buahan, tahu dan penambahan bumbu petis. Dalam pembuatan bumbu rujak cingur siap saji proporsi bahan yang mendominasi diantaranya petis dan gula merah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proporsi antara petis dan gula merah dengan lama pemanasan terhadap sifat-sifat bumbu rujak cingur siap saji selama penyimpanan. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok dengan dua faktor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terbaik diperoleh pada proporsi petis : gula merah 2 : 1, dengan lama pemanasan bumbu 3 menit. Karakteristik bumbu rujak cingur siap saji terbaik yaitu dengan total mikroba 2.29x103 CFU/g; kadar air 24.78%; Aw 0.72; kadar lemak 18.53%; bilangan peroksida 5.88 meq/kg; tekstur 4.9 N; kecerahan 21.4 hitam; rasa (organoleptik) 4.20 (suka); aroma (organoleptik) 3.60 (suka) dan warna (organoleptik) 3.40 (biasa). Berdasarkan perbandingan dengan kontrol bumbu perlakuan terbaik memiliki nilai yang lebih tinggi.
PENGARUH PROPORSI KACANG TANAH DAN PETIS DENGAN LAMA PEMANASAN TERHADAP KARAKTERISTIK BUMBU RUJAK CINGUR SELAMA PENYIMPANAN [IN PRESS JANUARI 2015] Karunia, Nurrizaq; Yuwono, Sudarminto Setyo
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.793 KB)

Abstract

Rujak cingur merupakan makanan tradisional dari Provinsi Jawa Timur. Rujak cingur terbuat dari campuran sayuran, buah-buahan, tahu dan penambahan bumbu petis. Dalam pembuatan bumbu rujak cingur siap saji proporsi bahan yang mendominasi diantaranya kacang tanah dan petis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proporsi antara kacang tanah dan petis dengan lama pemanasan terhadap sifat-sifat bumbu rujak cingur instan selama penyimpanan. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok dengan dua faktor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terbaik diperoleh pada proporsi kacang tanah : petis 42.5% : 57,5% dengan lama pemanasan bumbu 1.5 menit. Karakteristik bumbu rujak cingur instan terbaik yaitu diperoleh kadar air sebesar 27.17%; Aw 0.76; kadar lemak 12.81%; angka peroksida 4.12 meq/kg; kekerasan 3.91 N; kecerahan 25.13; Total Plate Count 3.41 log CFU/ml; nilai rasa 3.46; aroma 3.34; dan warna 3.41   Kata kunci : Bumbu instan, Pemanasan, Penyimpanan, Proporsi, Rujak cingur
PENGARUH KUALITAS PETIS UDANG DAN LAMA PEMANASAN TERHADAP SIFAT-SIFAT BUMBU RUJAK CINGUR INSTAN SELAMA PENYIMPANAN [IN PRESS APRIL 2015] Sakinah, Insaniyatus; Yuwono, Sudarminto Setyo
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.939 KB)

Abstract

Rujak cingur adalah salah satu makanan tradisional di Indonesia. Rerata waktu yang dibutuhkan untuk menyajikan satu porsi rujak cingur adalah 10 - 15 menit. Sebagian besar waktu tersebut digunakan untuk pembuatan bumbu. Sehingga diperlukan alternatif untuk mempersingkat waktu penyajian dengan pembuatan bumbu instan. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok faktorial dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah kualitas petis udang dan faktor kedua adalah lama pemanasan. Data dianalisis dengan ANOVA kemudian dilanjut dengan uji BNT taraf 5% atau DMRT taraf 5%. Uji organoleptik menggunakan skala hedonik. Perlakuan terbaik didapat pada jenis petis udang kualitas B dengan lama pemanasan 1.5 menit dengan kadar air sebesar 26.724%, Aw 0.749, kadar lemak sebesar 15.407%, angka peroksida 4.747 meq/kg, tekstur 3.400 N, kecerahan 23.956 dan Total Plate Count 3.355 log CFU/g (2.3x103 CFU/g). Produk ini disukai oleh konsumen.   Kata kunci: Bumbu Instan, Kualitas Petis Udang, Lama Pemanasan, Rujak Cingur.
PENGARUH PROPORSI GULA MERAH DENGAN KACANG TANAH DAN PENAMBAHAN TERASI TERHADAP SIFAT FISIKO KIMIA DAN ORGANOLEPTIK BUMBU RUJAK MANIS CEPAT SAJI [IN PRESS APRIL 2015] Amaluddin, Mohammad Rizal; Yuwono, Sudarminto Setyo
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.36 KB)

Abstract

Rujak manis merupakan makanan tradisional khas jawa timur. Rasa rujak manis disetiap penjual memilki rasa yang berbeda, selain itu kurang praktis dan masa simpan yang singkat. Untuk memecahkan masalah tersebut perlu dilakukan pembuatan formulasi yang tepat. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Faktor I yaitu proporsi gula merah : kacang tanah dan faktor II penambahan terasi. Hasil pengamatan dianalisis menggunakan ANOVA dilanjut dengan uji lanjut DMRT dan BNT taraf 5%. Berdasarkan perlakuan tebaik diperoleh proporsi gula merah dengan kacang tanah 3 :1 dan penambahan terasi 2 %. Karakteristik produk meliputi kadar air sebesar 10.33%, Aw 0.57 kadar lemak sebesar 9.19%, angka kekerasan 20.77 N, waktu hancur 118.33 detik, viskositas 11610 cP, (L*) 36.67, (a*) 19.90, (b*)18.20 dan Total Plate Count 700 cfu/gram, peroksida 4.517 meq/kg, nilai kesukaan rasa 4.60, aroma 4.45, dan warna 4.10.   Kata kunci: Bumbu Rujak Manis , Gula Merah, Kacang Tanah, Proporsi Terasi.
PENGARUH PENGOVENAN DAN PEMANASAN TERHADAP SIFAT-SIFAT BUMBU RUJAK CINGUR INSTAN SELAMA PENYIMPANAN [IN PRESS APRIL 2014] Sarastuti, Mawar; Yuwono, Sudarminto Setyo
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.917 KB)

Abstract

Rujak cingur adalah makanan tradisional asli Indonesia yang sangat berpotensi untuk dikembangkan. Waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan bumbu satu porsi rujak cingur cukup lama. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu upaya yakni dengan membuat bumbu rujak cingur instan. Penelitian ini menggunakan metode RAK (Rancangan Acak Kelompok) dengan 2 faktor, yaitu perlakuan pengovenan bumbu segar dan lama pemanasan bumbu akhir. Data dianalisis dengan ANOVA kemudian dilanjut dengan uji BNT dan DMRT taraf 5% serta uji organoleptik skala hedonik. Perlakuan terbaik didapatkan pada perlakuan  pengovenan bumbu segar dan lama pemanasan bumbu akhir 1.5 menit dengan kadar air 25.22%, Aw 0.72, kadar lemak 15.66%, angka peroksida 3.95 meq/kg, kekerasan 3.90 N, kecerahan 20.90, Total Plate Count 2.0x103 CFU/g, nilai rasa 3.61, aroma 3.60, dan warna 3.56.   Kata kunci : Bumbu instan, Lama pemanasan, Pengovenan bumbu segar
PENGARUH JENIS GULA MERAH DAN PENAMBAHAN BAWANG PUTIH TERHADAP SIFAT BUMBU RUJAK MANIS CEPAT SAJI [IN PRESS JULI 2015] Kurniasari, Dyah Ayu; Yuwono, Sudarminto Setyo
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol 3, No 3 (2015)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.32 KB)

Abstract

Rujak manis merupakan makanan tradisional khas jawa timur. Rasa rujak manis disetiap penjual memiliki rasa yang berbeda, selain itu kurang praktis dan masa simpan yang singkat. Hal ini perlu dilakukan pembuatan formulasi dan mempersingkat waktu penyajian. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama jenis gula merah yaitu gula kelapa dan gula aren dan faktor kedua penambahan bawang putih 2%, 4% dan 6%. Hasil pengamatan dianalisis menggunakan ANOVA dilanjut dengan uji lanjut DMRT dan BNT taraf 5%. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan perlakuan terbaik metode Zeleny yaitu pada perlakuan jenis gula kelapa dan penambahan bawang putih 4 %. kadar air sebesar 8.64%, Aw 0.64, kadar lemak sebesar 9.91%, tensile strenght 16.9 N, waktu hancur 64.33 detik, viskositas 11550 cP, kecerahan (L*) 38.83, kemerahan (a*) 16.37, kekuningan (b*) 22.07 dan Total Plate Count 800 cfu/gram, peroksida 1.57 meq/kg, nilai kesukaan rasa 4.90, aroma 4.55, dan warna 4.50.   Kata kunci: Bawang putih, Bumbu rujak manis cepat saji, Gula aren, Gula kelapa
PENGARUH PROPORSI SANTAN DAN LAMA PEMANASAN TERHADAP SIFAT FISIKO KIMIA DAN ORGANOLEPTIK BUMBU GADO-GADO INSTAN [IN PRESS JULI 2015] Cahyono, Mohammad Andi; Yuwono, Sudarminto Setyo
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol 3, No 3 (2015)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.647 KB)

Abstract

Gado-gado merupakan makanan tradisional Indonesia yang populer, dibuat dari sayuran rebus, irisan telur, tahu, tempe, dan bumbu kacang. Proses pembuatan Gado-gado membutuhkan waktu lama dalam mempersiapkan bumbunya. Informasi tentang konsentrasi yang ditambahkan dalam bumbu gado-gado sangat terbatas. Penambahan santan mempengaruhi total mikroba. Cara mengurangi jumlah mikroba diperlukan waktu pemanasan yang tepat. Penelitian menggunakan RAK dengan 2 faktor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan proporsi santan cair dan lama waktu pemanasan memberikan pengaruh nyata terhadap viskositas, tekstur, kecepatan mencampur, kecerahan, kemerahan, kekuningan, kadar air, Aw dan kadar lemak. Interaksi dua faktor terjadi pada parameter organoleptik rasa dan warna. Perlakuan terbaik adalah proporsi santan 5% dan lama pemanasan 5 menit. Produk memiliki kadar air 11.68%, Aw 0.67, lemak 25.34%, angka peroksida 7.62 meq/kg, tekstur 10.57 N, kecerahan 29.50, kemerahan 6.00, kekuningan 7.23, kecepatan mencampur 8.19 gram/menit, viskositas 395.00 cP, TPC 500 log CFU/ml, nilai kesukaan rasa 4.05, aroma 3.75 dan warna 3.75.   Kata kunci: Bumbu gado-gado, Pemanasan, Santan.
Co-Authors Abisatya Widya Swadana Ahmad Faruq Abidin Ahmad Subagio Ahmad Zaki Mubarok Aji Sutrisno Annisa Oktafianti Nurlatifah, Annisa Oktafianti Arrida Ad'hi Zulfiah Atikah Atikah Beauty Suestining Diyah Dewanti Dani Ali Kusuma Dedy Nur Midayanto Dego Y. Ali Dego Yusa Ali Devy Sekarlianty Dhira Ananta Wijaya Dian Widya Ningtyas Disafitri Candra Ayu Diwyacitta Antya Putri, Diwyacitta Antya Dyah Ayu Kurniasari Ella Saparianti Elok Waziiroh Ericha Nurvia Alami Erni D.Sofia Murtini Erryana Martati Esy Apriyana Fasandra Novi Liyundzira Feronika Heppy Sriherfyna Fithri Choirun Nisa Galih Pramuditya Galih Wiranata, Galih Ha Mi Thah Hamidin Rasulu HARI PURNOMO Hari Purnomo Hasna Nadhiroh Imam Santoso Imro’ah Ikarini Indria Purwantiningrum Insaniyatus Sakinah Irawan Setya Wardhana Jatmiko Eko Witoyo Jaya Mahar Maligan Jodi Sangga Bagja Joni Kusnadi Julia Agustina Kartika Ken Hayati Karunia Widhianingputri, Karunia Kiki Febrianto KIKI FIBRIANTO Kobajashi T. Isamu Kobajashi T. Isamu Laila Yum Wahibah Lisna Mayani Luchis Rubianto M Subhan Edi Wasono Masruri Masruri Mawar Sarastuti Michelle Noviria Michelle Noviria Miftahus Saadah Mochamad Affandi Mohammad Andi Cahyono Mohammad Rizal Amaluddin Nelsy Dian Permatasari Nidha Arfa Ladamay Novi Sintya Dewi Novita Wijayanti Nur Ida Panca Nugrahini Nur Istianah Nur Istianah Nuriska Yulianingsih Nurrizaq Karunia Pamungkas, Pinctada Putri Prabowo, Ivy Dian Puspitasari Puspaningrum, Lilianti Reza Widyasaputra Rizkhia J.A. Aghata Sabathani, Anniversary Shela Maliaentika, Shela SIMON BAMBANG WIDJANARKO Simon Bambang Widjanarko Simon Bambang Widjanarko Siti Narsito Wulan Soemarno Soemarno Suhartini Suhartini Sulthon Fathoni Suprihhartini Nurani Tika Pusparani Tri Susanto Vivien Fathuroya, Vivien Wenny B. Sunarharum Wenny Bekti Sunarharum Wintari Devita, Wintari Wulandari, Eka Shinta Yenny Puspita Anggraeni Yunita Prameswari, Yunita Zamnia Wahyuli