Claim Missing Document
Check
Articles

Utilization of Microwave Pretreatment Process Degradation of Lignin in Pulp Sugarcane (Bagasse) in Bioethanol Production Widyawati, Niken Lila; Argo, Bambang Dwi; Hendrawan, Yusuf
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 15, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.153 KB)

Abstract

Bagasse contains lignocellulose can be broken down into glucose as bioethanol production. In this research, bagasse pretreatment was conducted using NaOH solution and utilizing microwave irradiation in a microwave. The purpose of this research was to determine the effect of long exposure to microwave with NaOH concentration on the cellulose content. Pretreatment of bagasse is done in the microwave with the variation of time (10 minutes, 20 minutes, 30 minutes, and 40 minutes) and the variation of the concentration of NaOH (1 molar, 2 molar, and 3 molar). Characteristics before and after treatment were analyzed by Scanning Electron Microscopy (SEM). The results showed that the highest content of cellulose with an average of 86.85% by treatment with NaOH 3 molar and long exposure to microwave 40 minutes. While the lignin content decreased from 17.56% to 5.47% and a hemicellulose content of 20.98% to 2.58%.Keywords: lignocellulose, NaOH, SEM 
Quality Characteristic Study of Star Fruit (Averrhoa carambola L.)Using an Image Processing Technique Hendrawan, Yusuf; S., Sumardi H.
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 6, No 2 (2005)
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.187 KB)

Abstract

The research aim was to develop image processing algorithms suitable for the determination of star fruits quality by assessing the external appearances of the fruit i.e. physical characteristics used for grading. Based on that, a computer software for star fruit quality grading was then developed. An RGB (Red-Green-Blue) index was used to determine the colour range and classification, while an euclidian method was used to measure the length and diameter of the fruit to classify the quality grade. The result showed that an image processing has high correlation between fruit length (r2=0.97), fruit diameter(r2=0.98),and fruit area based on fruit length (r2=0.93), but less correlated with the fruit area based on the fruit diameter (r2=0.62). The red index was slightly well correlated with the total soluble solid (°Brix) of the fruit juice (r2=0.74). On the other hand, the green and blue indexes showed a low correlation with the total soluble solid of the fruit with a correlation value of 0.34 and 0.10 respectively. It can be concluded that the quality characteristics of star fruit may be mostly determined by the red index, fruit length, fruit diameter, and fruit area. The Grade A quality characteristics of the fruit can be expressed with a value of 0.402-0.460 (red index),  186-237 pixels (fruits length), 100-125 pixels (fruits diameter), and  13627-20449 pixels (fruits area). While the values of such parameter of the B Grade were 0.402-0.460, 147-185 pixels, 76-90 pixels, and 8805-13415 pixels, and of C Grade were 0.370-0.401, 147-185 pixels, 76-90 pixels, and 8805-13415 pixels, respectively.   Key Words : Star Fruits, Image Processing, quality.
The Effect Of NaOH Concentration And Microwave Heating Time On Pretreatment Process Toward Lignocellulose Content Of Chlorella vulgaris Siregar, Moh. Risal; Hendrawan, Yusuf; Nugroho, Wahyunanto Agung
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 15, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.897 KB)

Abstract

The scarcity of fossil fuel, cause necessary a renewable energy such as bioenergy with biomass as resources. One of biomass resources which can be used is microalgae Chlorella vulgaris. The aim of this research is to learn the effect of NaOH concentration and microwave heating time toward content of cellulose, lignin and hemicellulose Chlorella vulgaris. 15 grams powder of Chlorella vulgaris is mixing with 150 ml NaOH (0.3M ; 0.5 M ; 0.7 M) and then be heated on microwave PANASONIC model NN-GD371M (f = 2450 MHz ; P = 950 Watt) at low temperature level with time variations that 20 meniutes, 30 minutes, 40 minutes. The result of effectivity indeks analyze, the best treatment on 0,7 M 40 menit. Cellulose content go down from 1.27% to 0.53%, hemicellulose go up from 17.02% to 0.65% and lignin go up from 0.27% to 0.65% or can be said carbohydrat go up from 18.29% to 67.49%. Microstructure analysis with SEM show that structure of molecules changed, destroyed and not compact. Key Words : Chlorella vulgaris, Microwave-NaOH, Pretreatment
STUDI KONSENTRASI STARTER DAN MEDIUM PERENDAMAN ASAM ASETAT TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN PERMEABILITAS MEMBRAN SELULOSA NATA DE BANANA SKIN Islami, Madaniyyah Mustika; Hendrawan, Yusuf; Sumarlan, Sumardi Hadi
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 16, No 1 (2015)
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (34.154 KB) | DOI: 10.21776/ub.jtp.2015.016.01.01

Abstract

Membran merupakan selaput tipis semi-permeabel yang bersifat selektif terhadap komponen tertentu dalam suatu campuran larutan. Terdapat 2 macam bahan pembuatan membran yaitu bahan organik dan anorganik, pada penelitian ini  memanfaatkan bahan organik yaitu kulit pisang kepok. Untuk menghasilkan membran yang memiliki nilai sifat mekanis dan permeabilitas yang tinggi maka dalam pembuatan dibutuhkan  kinerja dari Acetobacter xylinum dan menghasilkan membran selulosa yang lebih berkualitas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan starter dan perendaman asam asetat terhadap sifat mekanis dan permeabilitas membran serta untuk mengetahui hasil terbaik dari beberapa perlakuan. Penlitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dua faktor yaitu konsentrasi starter dan konsentrasi perendaman asam asetat. Faktor pertama yaitu konsentrasi penambahan starter terdiri dari 3 level yaitu 15, 20, dan 25%. Faktor kedua yaitu medium perendaman asam asetat terdiri dari 3 level yaitu 2, 4, dan 6% dengan 3 kali ulangan. Parameter yang diamati meliputi uji sifat mekanis, permeabilitas membran, ketebalan, kadar air basis basah dan basis kering. Hasil pengamatan terbaik untuk nilai kuat tekan 3.94 kg/cm2, nilai kuat tarik 0.14 kg/cm2, ketebalan 0.11 mm, nilai permeabilitas 0.0016 mL/m2.detik, kadar air basis basah 74.66% dan basis kering 12.74%. Dari semua parameter dilakukan uji indeks efektivitas didapatkan membran selulosa terbaik pada perlakuan  konsentrasi starter 25% dan konsentrasi perendaman asam asetat 4%.
Uji Kinerja Mesin Penanam Benih Jagung Metode Tugal Djoyowasito, Gunomo; Sutan, Sandra Malin; Hendrawan, Yusuf; Hilmi, Miftahul
-
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (27.381 KB)

Abstract

Metode pananaman jagung secara tradisional umumnya menggunakan metode tugal yaitu pembuatan lubang di lahan pertanian denagn menggunakan tonngkat kayu atau besi. Dengan menggunakan metode tersebut, penanaman memerlukan waktu lama, membutuhkan lebih banyak operator, dan biaya yang besar. Salah satu solusi dalam mengatasi masalah tersebut adalah pembuatan mesin penanamn jagung yang menggunakan metode tugal. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kinerja mesin yang meliputi kapasitas lapang efektif (aktual), kapasitas lapang teoritis, slip roda penggerak dan nilai efisiensi lapang dari mesin penanam. Penelitian ini dilakukan di lahan yang terletak di sekitar Laboratorium Mekatronik Alat dan Mesin Agroindustri, FTP-UB. Pengujian mesin penanam ini dilakukan setelah mesin selesai dibuat. Lahan berukuran 10 m x 4,5 m. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, kapasitas lapang efektif aktual adalah 0,23 ha/jam, kapasitas lapang teoritis adalah 0,28 ha/jam. Sedangkan untuk rata-rata slip roda penggerak sebesar 14,62% dan efisiensi lapang dari mesin penanam benih jagung sistem tugal adalah 82%.
PEMODELAN PENGERINGAN KUNYIT (CURCUMA DOMESTICA VAL.) BERBASIS MACHINE VISION DENGAN MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK Zakaria, Muchammad; Hendrawan, Yusuf; Djojowasito, Gunomo
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 18, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.636 KB) | DOI: 10.21776/ub.jtp.2017.018.01.2

Abstract

ABSTRAKPengeringan pada kunyit (Curcuma Domestica Val.) bertujuan untuk memperpanjang umur simpan serta mengurangi kadar air hingga batas perkembangan mikroorganisme dan kegiatan enzim yang menyebabkan pembusukan menjadi terhambat. Saat ini, pengeringan kunyit menggunakan sinar matahari dan alat pengering mekanis dengan kontrol waktu dan suhu. Banyaknya kendala pada proses pengeringan meyebabkan dibutuhkannya suatu teknologi yang dapat memonitoring kadar air dari kunyit secara pasti dan akurat, yaitu dengan mesin pengering berbasis machine vision dan artificial neural network (ANN). Tujuan penelitian untuk mengetahui waktu terbaik untuk pengeringan kunyit berbasis machine vision dengan menggunakan ANN, mengetahui perbedaan grafik ANN untuk gambar yang memenuhi syarat kadar air standar pengeringan kunyit, mengetahui ANN terbaik dalam proses pengeringan kunyit. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang terdiri dari lama waktu pengeringan yaitu 5 jam dengan 5 kali pengulangan dan menggunakan bahan kunyit. Metode aplikasi mesin pengering yang dilengkapi dengan machine vision sebagai pengambil data gambar pada bahan, kemudian di ekstrak warnanya untuk mengetahui nilai (red, green, dan blue). Proses pembangunan model ANN digunakan learning rate sebesar 0.1, 0.2, 0.3, 0.4, dan 0.5 pada momentum rate sebesar 0.5, 0.6, 0.7, 0.8, dan 0.9. Hasil learning process terbaik adalah learning rate 0.3 dan momentum rate 0.9. Model ANN dengan nilai error terendah yaitu untuk training 0.005 MSE, dan 24.59% ARE (Average Error), untuk validasi 0.005 MSE dan 25.35% ARE ABSTRACTTo maintain turmeric (Curcuma domestica Val.) to be durable is by drying. The purpose of drying to reduce the moisture content up to limit the development of microorganisms and enzyme activities that cause spoilage. Nowadays, turmeric drying is using sunlight and mechanical drier with time and temperature control. However, drying process often arise various problems, therefore require a technology to monitor the moisture content of turmeric definitively and accurately, that is using drying machine-based machine vision and ANN (Artificial Neural Network). The purpose of this study to determine the best time for drying turmeric-based machine vision by using ANN, to know the difference of ANN’s graph for image that qualify the standard of moisture content in drying turmeric, to know the best ANN in the turmeric drying process. This research use descriptive method that consisted of duration of drying time, 5 hours with five repetitions. The application of drying machine equipped with a machine vision is to take data image on the materials, then color was extracted to know the value of (red, green, and blue). In the development process of ANN model, use learning rate of 0.1, 0.2, 0.3, 0.4, and 0.5 on the momentum rate of 0.5, 0.6, 0.7, 0.8, and 0.9. Best results is showed on the learning process of learning rate 0.3 and momentum rate 0.9. ANN models with the lowest error value is for training 0005 MSE and 24.59% ARE, for validation MSE 0005 and 25.35% ARE
Identifikasi Jenis Rambak Olahan Berbasis Analisis Citra dan Jaringan Saraf Tiruan Sucipto, Sucipto; Zahrok, Isna Arofatuz; Hendrawan, Yusuf
JEPIN (Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika) Vol 4, No 2 (2018): Volume 4 No 2
Publisher : Program Studi Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1047.855 KB) | DOI: 10.26418/jp.v4i2.27135

Abstract

Rambak merupakan produk turunan hewani dari kulit sapi, kerbau dan babi. Kemiripan fisik ketiganya berpotensi dipalsukan. Metode Fourier transformed infrared spectroscopy (FTIR) pernah digunakan untuk pembedaan rambak kerbau dan babi, namun harga alat dan penunjangnya mahal. Karena itu perlu teknik identifikasi yang lebih efisien dan murah. Salah satunya analisis citra yang terdiri dari 3 elemen utama yaitu sumber cahaya, kamera, dan image analisys software data system sehingga dapat mengganti metode yang mahal, rumit, dan lama. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi jenis rambak olahan mengggunakan fitur warna dan tekstur citra serta mengetahui hasil klasifikasinya menggunakan Jaringan saraf tiruan (JST) backpropagation. Hasil penelitian menunjukkan fitur warna rambak kerbau memiliki nilai tertinggi dibanding rambak sapi dan babi pada Red, Green, Blue (RGB), serta Saturation, Intensity, sementara nilai Hue-nya terendah. Fitur tekstur menunjukkan contrast, entropy, dan homogeneity rambak sapi memiliki nilai terendah. Correlation rambak babi memiliki nilai terendah, dan energy rambak kerbau memiliki nilai terendah. Topologi terbaik JST untuk klasifikasi jenis rambak yaitu 11-10-10-1. Mean square error (MSE) terbaik yaitu 0,2362 dengan R 0,8317 dan akurasi 76,4228%. Studi ini menunjukkan analisis citra dan JST berpotensi untuk membedakan rambak babi dibanding jenis rambak hewan lain
Analisa Pengaruh Variasi Penambahan Massa Nilon pada Preparasi Membran Nilon Terhadap Karakteristik Fisik Membran Fanani, Aris; Nugroho, Wahyunanto Agung; Hendrawan, Yusuf
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 2, No 3 (2014)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.58 KB)

Abstract

Teknologi filtrasi membran merupakan salah satu teknologi filtrasi yang menggunakan media penyaring dari membran. Seiring perkembangan zaman, telah disintesis membran yang berbahan nilon. Nilon bersifat semikristalin, kuat dan tahan terhadap suhu tinggi. Dalam penelitian ini, tujuan utamanya adalah mengetahui karakteristik fisik membran membran nilon. Dalam penelitian ini metode yang dipakai adalah metode inversi fasa. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah perbedaan massa nilon pada sintesis membran nilon yaitu 10 g, 15 g, 20 g,25 g, dan 30 g. Sedangkan parameter yang akan diamati adalah sifat fisik yang meliputi kuat tekan, kuat tarik, dan ukuran pori dari membran yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak penambahan massa nilon  (semakin tinggi konsentrasi larutan nilon-HCl), maka kuat tekan dan kuat tarik membran yang didapatkan semakin besar. Nilai kuat tekan terbesar yang dihasilkan pada penelitian ini terjadi pada massa nilon 30 gram dengan konsentrasi 60% (b/v) yaitu 3.83 Kg/cm2 dan nilai kuat tekan terkecil pada penelitian ini terjadi pada massa nilon 10 gram dengan konsentrasi 20% (b/v)  yaitu 0.73 Kg/cm2. Nilai kuat tarik terbesar yang dihasilkan dari pengujian ini terjadi pada massa nilon 30 gram dengan konsentrasi 60% (b/v)  yaitu 9.22 Kg/cm2 dan nilai kuat tarik terkecil pada pengujian ini terjadi pada massa nilon 10 gram dengan konsentrasi 20% (b/v)  yaitu 2.16 Kg/cm2. Berdasarkan analisa SEM, membran nilon yang dihasilkan termasuk dalam golongan membran mikrofiltrasi. . Kata Kunci : inversi fasa,  kuat tekan, kuat tarik
Pengaruh Penambahan Tepung Porang (Amorphophallus onchophyllus) pada Pembuatan Es Krim Instan Ditinjau dari Kualitas Fisik dan Organoleptik Putri, Vita Noeravila; Susilo, Bambang; Hendrawan, Yusuf
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 2, No 3 (2014)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.382 KB)

Abstract

ABSTRAK   Es krim instan adalah salah satu inovasi produk es krim yang mulai berkembang pada masyarakat modern saat ini. Es krim instan berupa bubuk instan pengemasannya yang dapat disimpan waktu lama. Permasalahan yang sering timbul pada proses pembuatan es krim adalah viskositas dan overrun rendah, dan kecepatan meleleh cepat. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah bahan penstabil, sehingga diperlukan bahan penstabil lain yang dapat memperbaiki kualitas es krim tersebut. Tepung porang dapat berfungsi sebagai penstabil es krim karena sifatnya yang mengikat air sehingga membentuk larutan kental karena kaya akan glukomanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penambahan tepung porang dengan konsentrasi yang tepat agar dapat menghasilkan es krim instan berkualitas fisik dan organoleptik yang baik. Metode yang digunakan adalah percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan, perlakuan yang dicobakan adalah tingkat penggunaan tepung porang, yaitu 0,0%; 0,1%; 0,2%; 0,3%; dan 0,4% bobot ICM. Penelitian ini menggunakan 2 komposisi bahan campuran es krim  yang berbeda, yaitu komposisi dengan penambahan gula dan garam serta komposisi tanpa penambahan gula dan garam. Data yang diperoleh dari pengujian kualitas fisik dan organoleptik dianalisis secara maual menggunakan analisis ragam dan dilanjutkan dengan Uji Beda Terkecil (BNT). Sedangkan untuk penentuan perlakuan terbaik dalam penelitian dihitung menggunakan nilai indeks efektivitas.   Kata kunci: Es krim instan, kualitas fisik, organoleptik, tepung porang   
Uji Performansi Unit Penyulingan Uap Daun Cengkeh Skala Laboratorium dengan Pretreatment Pencacahan Daun Perdana, Litapuspita Rizka; Lutfi, Musthofa; Hendrawan, Yusuf
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 3, No 3 (2015)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.839 KB)

Abstract

Minyak cengkeh merupakan salah satu minyak atsiri (essensial oil) yang banyak dibutuhkan oleh negara-negara di dunia. Minyak cengkeh bisa didapatkan dari bagian bunga, tangkai, maupun daunnya. Namun, harga bunga dan tangkai cengkeh lebih mahal dibandingkan daunnya sehingga minyak cengkeh lebih banyak dihasilkan dari daun-daun cengkeh yang kering dan telah berguguran dengan kandungan minyak berkisar pada 1-4%. Untuk menghasilkan rendemen yang tinggi pretreatment berupa pencacahan sangat dibutuhkan sehingga performansi untuk menghasilkan rendemen pada penyulingan uap yang dilakukan dapat berlangsung secara sempurna. Ukuran daun yang disuling dibedakan menjadi tiga, yaitu daun tanpa cacahan, cacahan kasar, dan cacahan halus yang dipisahkan menggunakan ayakan 12 mesh dengan ketentuan daun yang lolos ayakan merupakan daun cacahan halus sedangkan yang tidak lolos adalah daun cacahan kasar. Penyulingan ini menggunakan destilasi uap dengan waktu penyulingan selama 5 jam dalam skala laboratorium. Dalam penelitian ini rendemen dari daun cacahan kasar adalah 0,752%, cacahan halus 0,394%, dan tanpa cacahan 0,165%. Cacahan kasar memberikan hasil rendemen tertinggi dibandingkan cacahan halus dan tanpa pencacahan. Kata kunci: Minyak Atsiri, Minyak Cengkeh, Pencacahan Penyulingan
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Adamsyah Harika Putra Adi Rahmanto Wibowo adiansyah, muhammad Agil Adham Reka Agus Somantri Ahmad Diyanal Arifin Ahmad Muhlisin Ali Djamhuri Alifah Maulidiyah Anak Agung Ketut Sudharmawan Anang Lastriyanto Anggraini, Sabrina Angky Wahyu Putranto Anisah Cahyani Anninatul Fuadah Anung Nugroho Jayalaksono Aprilia Nur Komariyah Arif Wicaksono R.P Aris Fanani Ary Musthofa Ahmad Ary Mustofa Ary Mustofa Ahmad Aulia Meidiati Aziz Fathur R Bagas Rohmatulloh Bambang Dwi Argo Bambang Susilo BAMBANG SUSILO Bambang Susilo Cahyanto, Darmawan Dwi Choirul Umam Christiana Wahyu Citra Puspita Rani Cory Vidiati Dalas Gumelar Dana Marsetiya Utama David Parningotan Gultom Deivy Amaliya Tipdani Dendy Satyabima Deni Herdiansyah Dewi Maya Maharani Dian Aris Setiawan Dikianur Alvianto Dimas F Al Riza Dimas Firmanda Al Riza Dimas Firmanda Al Riza Elwin Elwin F Al Riza, Dimas Fatma Ridha Nurlaili Fauzy, Muchammad Fenti Siregar Fiqi Ibrahim Saqroth Firdaus Kurnia Putra Gunomo Djojowasito Gunomo Djoyowasito Gunomo Djoyowasito Gunomo Djoyowasito Gunomo Djoyowasito Hendrias Hendrias Hendy Firmanto Hilmi, Miftahul Hismarto Bahua Hurriyatul Fitriyah Imam Santoso Indah Mustika Sakti Indah Royani Izza, Sylvia Ni’matul Joko Prasetyo Khoirul Anam Asy Syukri Kreative Y.R, Rizka Kusuma Faisal M La Choviya Hawa Litapuspita Rizka Perdana Madaniyyah Mustika Islami, Madaniyyah Mustika Maffudhotul Anna Mardhotillah Mardhotillah Meilani Eka Marantika Merisa Yunita Miftahudin Nawawi Miftahul Hilmi Mochamad Bagus Hermanto Moh. Risal Siregar Muchammad Fauzy Muchammad Zakaria, Muchammad Muchnuria Rachmawati Muhamad Amar Nadhif muhamad nur afidin Muhammad Arwani Muhammad Fadhil Muhammad Husain Kamaluddin Muhammad Iqbal Musthofa Lutfi Musthofa Lutfi Mutiara Nisa' Amri Nabila Az-Zalikhah Ilham Niken Dieni Pramesi Niken Lila Widyawati Oktaria Eka Y Omah Rochmah Pratama, Kanda Bagus Puguh Sudarsono Rachmawati, Muchnuria Retno Damayanti Retno Damayanti Soejoedono Reza Apriansyah Reza Rienaldy Putra Riana, Eki Rico Santoso Rini Yulianingsih Rini Yulianingsih Rochima Nisaa’IL-Firdaus Ronald Nelson Krakuko Ryan Maulana Abdul Hakim Saiful Imron Sandra Malin Sutan Sandra Sandra Sandra Sandra Sandra Sandra Shinta Rosalia Dewi Shinta Widaningtyas Shinta Widyaningtyas Simping Yuliatun Siti Mariyah Ulfa Siti Nurhayati Somantri, Agus Sucipto, Sucipto Sukses Agustin Nahmudiyah Sumardi H. S. Sumardi Hadi Sumarlan Sumardi Hadi Sumarlan Sumardi Hadi Sumarlan Sumardi Hadi Sumarlan Supriyanto Supriyanto Supriyanto, Supriyanto Titon Elang Perkasa Ubaidillah Ubaidillah Vita Noeravila Putri Wachid Rahmanjaya Wahyu Dhiki Saputro Wahyunanto Agung Nugroho Widaningtyas, Shinta Widyaningtyas, Shinta Wike A. P. Dania Yayah Syahriyah Yosika, Nur Ida Winni Yosua Yosua Yudha Firdaus Baharsyah Yuliatun, Simping Yuni Oktopiyani Yusron Sugiarto Yusuf Wibisono Yuyun Wahyuni Zahrok, Isna Arofatuz