Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

INOVASI PENGEMBANGAN PRODUK IKAN ASIN ORGANIK DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN ISTRI NELAYAN DESA TAMBAKREJO, SENDANGBIRU Endrika Widyastuti; Yusron Sugiarto; Sudarma Dita Wijayanti
JISIP : Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol 5, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.897 KB) | DOI: 10.33366/jisip.v5i3.270

Abstract

Abstract: The purpose of this program is to create economic independence and increased entrepreneurial orientation which increased revenues Tambakrejo village fisherman's wife. High fish productivity in Tambakrejo village encourage community livelihood as fishermen. The problem faced is the result of the sea depending on the season. Some anticipate a fisherman's wife with salty fish processing season when the fish are plentiful, given the salted fish can be kept in the long term (durable) and can be used to supplement the family income. But the quality of salted fish produced is still low due to the processing of salted fish are unhygienic and lack of good packaging technology. It has an impact on the selling price of the product becomes lower. Innovation is the introduction of devotion performed Salted Fish processing technology in Tambak Rejo. This program involves the fisherman's wife as salted fish producers and KUD Mina Jaya as a marketing agent. The program is conducted using action research method (planning, action, observation and evaluation and reflection). At this stage of the action will be the introduction process of making natural formalin (a natural preservative), salted fish processing using semi modern methods, packaging to the marketing process. The results of the implementation of service programs is increasing the skill and understanding of the community (by 75.04%) in making salted fish as well as increased production and sales of salted fish with an average profit of 30% (Rp. 1.2195 million, - / month). Keywords: Salted Fish, fisherman's wife, Tambakrejo Village, KUD Mina Jaya Abstrak: Tujuan Program ini adalah menciptakan kemandirian ekonomi dan peningkatan orientasi kewirausahaan yang berdampak pada peningkatan pendapatan istri nelayan desa Tambakrejo. Produktivitas ikan yang tinggi di Desa Tambakrejo mendorong masyarakat bermatapencaharian sebagai nelayan. Permasalahan yang dihadapi adalah hasil laut tergantung musim. Beberapa istri nelayan mensiasati dengan mengolah ikan asin ketika musim ikan berlimpah, mengingat ikan asin dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama (awet) dan dapat digunakan untuk menambah pendapatan keluarga. Akan tetapi kualitas ikan asin yang dihasilkan masih rendah akibat pengolahan ikan asin yang tidak higienis dan belum adanya teknologi pengemasan yang baik. Hal tersebut berdampak pada harga jual produk menjadi rendah. Inovasi pengabdian yang dilakukan adalah Introduksi teknologi pengolahan Ikan Asin di Desa Tambak Rejo. Dimana program ini melibatkan istri nelayan sebagai produsen ikan asin dan KUD Mina Jaya sebagai agen pemasaran. Program ini dilakukan menggunakan metode action research (perencanaan, tindakan, observasi dan evaluasi dan refleksi). Pada tahap tindakan akan dilakukan proses introduksi pembuatan formalin alami (pengawet alami), pengolahan ikan asin menggunakan metode semi modern, pengemasan hingga proses pemasaran. Hasil dari pelaksanaan program pengabdian adalah meningkatnya ketrampilan dan pemahaman masyarakat (sebesar 75,04%) dalam membuat ikan asin serta peningkatan produksi dan penjualan ikan asin dengan rata-rata profit sebesar 30 % (Rp. 1.219.500,-/bulan). Kata kunci : Ikan Asin, Istri Nelayan, Desa Tambak rejo, KUD Mina Jaya
PENGARUH LAMA PENGGILINGAN TEPUNG PORANG (Amorphophallus muelleri Blume) DENGAN METODE BALL MILL (CYCLONE SEPARATOR) TERHADAP SIFAT FISIK DAN KIMIA TEPUNG PORANG [IN PRESS JULI 2015] Simon Bambang Widjanarko; Endrika Widyastuti; Fath Isandy Rozaq
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No. 3 (2015)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tepung porang merupakan produk olahan dari umbi porang (Amorphophallus muelleri Blume) dengan umur simpan relatif panjang yang memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan di industri pangan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kadar glukomanan, viskositas, dan rendemen tepung porang yang dihasilkan dengan metode “ball mill” pada lama penggilingan yang optimum. Rancangan pada penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan satu faktor yaitu lama penggilingan yang terdiri dari 9 level (0 - 4 jam). Setiap satuan percobaan diulang sebanyak 2 kali sehingga didapat 18 satuan percobaan. Hasil menunujukkan bahwa Tepung porang perlakuan terbaik diperoleh pada perlakuan lama penggilingan 4 jam. Tepung porang hasil perlakuan terbaik tidak lolos ayakan 100 mesh ini memiliki rerata kadar rendemen 66.75%, kadar glukomanan 70.35%, viskositas 19980 c.Ps. Pada tepung porang hasil perlakuan terbaik lolos ayakan 100 mesh ini memiliki rerata kadar rendemen 33.39%, kadar glukomanan 56.44%, viskositas 1205 c.Ps.   Kata kunci: Ball mill, Glukomanan, Tepung porang  
PENGEMBANGAN BISKUIT DARI TEPUNG UBI JALAR ORANYE (Ipomoea batatas L.) DAN TEPUNG JAGUNG (Zea mays) FERMENTASI : KAJIAN PUSTAKA [IN PRESS SEPTEMBER 2015] Ricca Claudia; Teti Estiasih; Dian Widya Ningtyas; Endrika Widyastuti
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No. 4 (2015)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ubi jalar dan jagung merupakan tanaman lokal yang banyak ditanam oleh petani di Indonesia. Hasil panen yang melimpah tidak disertai dengan pengolahan yang optimal dan hanya diolah menjadi makanan dengan proses pengolahan yang sederhana seperti pengukusan dan penggorengan. Ubi jalar dan jagung sangat berpotensi untuk ditepungkan sebagai bahan baku pembuatan biskuit. Tepung ubi jalar oranye dan tepung jagung sangat sesuai dijadikan bahan baku dalam pembuatan biskuit karena tidak diperlukan adanya gluten. Namun dalam proses pengolahannya masih terdapat beberapa kendala yaitu tekstur biskuit yang keras dan adanya senyawa anti nutrisi seperti fitat pada jagung. Tekstur biskuit yang keras disebabkan karena ukuran granula pati tepung jagung yang besar. Oleh sebab itu jagung diberi perlakuan fermentasi untuk mendegradasi fitat dan juga diperlukan penambahan kuning telur dalam pembuatan biskuit untuk memperbaiki karakteristik biskuit.   Kata kunci: biskuit, fermentasi, jagung, kuning telur, ubi jalar
PEMBUATAN GULA SEMUT KELAPA (KAJIAN pH GULA KELAPA DAN KONSENTRASI NATRIUM BIKARBONAT) [IN PRESS JANUARI 2016] Crysse Zuliana; Endrika Widyastuti; Wahono Hadi Susanto
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 4 No. 1 (2016)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gula kelapa cetak sebagai alternatif bahan untuk membuat gula semut sangat potensial. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pH gula kelapa dan konsentrasi penambahan Natrium bikarbonat terhadap karakteristik gula semut kelapa. Penelitian ini disusun dengan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok. Faktor 1 yaitu pH gula kelapa yang terdiri dari 3 level (6.50(±0.10); 7.00(±0.10); 7.50(±0.10)) dan faktor 2 konsentrasi penambahan Natrium bikarbonat yang terdiri dari 3 level (0.75%; 1.00%; 1.25% b/b), dengan 3 kali ulangan. Pemilihan perlakuan terbaik dengan metode Multiple Attribute atau Zeleny dan uji organoleptik pada produk gula semut kelapa dianalisi menggunakan uji kesukaan. Perlakuan terbaik organoleptik diperoleh pada gula kelapa dengan pH 7.00(±0.10) dan konsentrasi Natrium bikarbonat 1,25% dan perlakuan terbaik fisiko-kimia ialah perlakuan gula kelapa dengan pH 7.50(±0.10) dan konsentrasi penambahan Natrium bikarbonat 0.75%.   Kata Kunci: Gula Semut Kelapa, Natrium bikarbonat, pH Gula Kelapa
PEMANFAATAN WHEY DALAM PEMBUATAN CASPIAN SEA YOGURT DENGAN MENGGUNAKAN ISOLAT Lactobacillus cremoris DAN Acetobacter orientalis [IN PRESS JANUARI 2016] Tabitha Larasati; Joni Kusnadi; Endrika Widyastuti
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 4 No. 1 (2016)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi proses produksi Caspian Sea Yogurt dengan memanfaatkan limbah whey keju. Caspian Sea Yogurt adalah yoghurt yang memiliki keasaman yang lebih rendah dan viskositas yang lebih besar dari yogurt biasa. Bakteri yang biasa digunakan untuk produksi Caspian Sea Yogurt adalah Lactobacillus lactis ssp cremoris dan Acetobacter orientalis. Yoghurt ini difermentasi pada suhu kamar setelah menambahkan 1/10 atau 1/20 volume starter yoghurt di dalam susu pada suhu kamar, karena Caspian Sea Yogurt difermentasi pada suhu rendah (sekitar 25 sampai 30°C) dari yogurt biasa. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan dua faktor, yaitu: proporsi susu: whey (100: 0 sebagai kontrol; 75:25; 50:50; 25:75 sebagai parameter) dan konsentrasi starter (1.5%, 2% dan 2.5% (v/v)) dengan tiga kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi susu sapi: whey (75:25) dengan konsentrasi starter (2.0%) masih dapat diterima dengan baik oleh panelis pada uji organoleptik dengan nilai perlakuan terbaik tetap pada perlakuan kontrol yaitu pada (susu: rasio whey 100: 0 dan konsentrasi starter 2.5%). Hasil perlakuan terbaik ini memiliki kandungan protein rata-rata 3.58%; total Bakteri Asam Laktat (BAL) dari 6.8x109 cfu/ml; 4.156 pH; total padatan 4.89 dPAs dan viskositas 0.26.   Kata kunci: Acetobacter orientalis, Caspian Sea Yogurt, Lactobacillus cremoris, whey
LIANGTEH BERBASIS CINCAU HITAM (Mesona palustris Bl), PANDAN (Pandanus amaryllifolius), DAN JAHE MERAH (Zingiber officinale) [IN PRESS APRIL 2016] Ika Nur Fauzziyah; Tri Dewanti Widyaningsih; Endrika Widyastuti
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 4 No. 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cincau Hitam (Mesona palustris BL) merupakan bahan pangan tradisional yang secara empiris berkhasiat sebagai obat. Cincau hitam sering disebut sebagai janggelan. Salah satu inovasi baru dalam pengolahan cincau hitam adalah pembuatan teh herbal. Teh herbal merupakan minuman hasil rebusan bagian tanaman-tanaman herbal. Masyarakat sering menyebutnya “teh”. Salah satu bentuk rebusan dari teh herbal disebut dengan “cool tea” (liang cha dalam bahasa Mandarin, liang teh dalam bahasa Indonesia) yang berasal dari Cina Selatan. Selain cincau hitam, ada beberapa tanaman yang juga berpotensi sebagai bahan baku pembuatan liang teh diantaranya adalah daun pandan (Pandanus amaryllifolius) dan jahe merah (Zingiberofficinale). Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa ketiga bahan tersebut memiliki kandungan senyawa bioaktif yang bermanfaat untuk kesehatan.   Kata kunci: Cincau Hitam, Pandan, Jahe Merah, Liang Teh   ABSTRACT Black cincau (Mesona palustris Bl) is a traditional food that is empirically efficacious as a medicine. Black cincau is often referred to as Janggelan. One of the new innovations in the processing of black cincauis herbal tea. Herbal tea is a drink stew parts of herbal plants. People often call "tea". One form of decoction of herbal tea called "cool tea" (liang cha in Mandarin, liang teh in Indonesian) originating from South China. In addition to the black cincau, there are some plants that are also potentially as a raw material for making herbal tea include pandanus leaves (Pandanus amaryllifolius) and ginger (Zingiber officinale). Various studies have proved that the third material contains bioactive compounds beneficial to health. Keywords: Black Cincau, Pandanus, Red Ginger, Herbal Tea
POTENSI KAROTENOID DOMINAN UBI JALAR (Ipomoea batatas L.) SEBAGAI PANGAN FUNGSIONAL: KAJIAN PUSTAKA Maria Ika Putri Soegiarto; Widya Dwi Rukmi Putri; Endrika Widyastuti
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 4 No. 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/jpa.v4i2.374

Abstract

Abstrak
PENGARUH PENGGUNAAN ELISITOR TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KECAMBAH KEDELAI HITAM (GLYCINE SOJA) Christina Indriani; Aji Sutrisno; Endrika Widyastuti
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 4 No. 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

abstrak
Modifikasi Tepung Jali (Coix Lacryma-Jobi L.) Secara Fermentasi Menggunakan Bakteri Asam Laktat dan Yeast Terhadap Karakteristik Sifat Fisiko Kimia Tepung Jali (Kajian Pustaka) Marisa Zakiya Ulfa; Agustin Krisna Wardani; Endrika Widyastuti
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 4 No. 3 (2016)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

abstrak
PENGARUH RAGAM PEWARNA ALAMI PADA SOSIS AYAM DENGAN PENAMBAHAN GEL PORANG TERHADAP STABILITAS ANTIOKSIDAN DAN WARNA SOSIS DENGAN MODIFIKASI LAMA PENGUKUSAN Karina Pradipta Ananda; Simon Bambang Widjanarko; Endrika Widyastuti
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 4 No. 3 (2016)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

abstrak