Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengukuran krisis perbankan, faktor-faktor yang diduga mempengaruhi kondisi krisis perbankan, serta deteksi dini krisis perbankan di Asia Tenggara. Penelitian ini menggunakan empat negara sebagai sampel penelitian serta menguji faktor-faktor internal dan eksternal perbankan yang diduga mempengaruhi kemungkinan terjadinya krisis perbankan. Krisis perbankan diukur dengan Crisis and Default Index Modified dengan periode penelitian selama 2008-2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal yang mempengaruhi krisis perbankan adalah pendapatan, sementara faktor eksternal perbankan yang mempengaruhi krisis perbankan adalah pertumbuhan ekonomi dan suku bunga. Pengembangan model prediksi krisis dengan metode sinyal belum dapat digunakan sebagai sistem peringatan dini pada perbankan di Asean karena daya prediksi yang lemah