Youlanda Sari
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Flora, Medan

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Perawat dengan Kemampuan Pemenuhan Kebutuhan Spritual terhadap Pasien Cemas di Ruang ICU RSU Sundari Medan Youlanda Sari; Rina Rahmadani Sidabutar
Contagion: Scientific Periodical Journal of Public Health and Coastal Health Vol 4, No 1 (2022): CONTAGION
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/contagion.v4i1.11657

Abstract

Latar belakang: Perawatan spiritual (spiritual care) adalah praktek dan prosedur yang dilakukan oleh perawat terhadap pasien untuk memenuhi kebutuhan spiritual pasien.Perawatan spiritual (spiritual care) yang dilakukan perawat diperlukan adanya rasa saling percaya antara pasien dan perawat. Adanya rasa saling percaya tersebut dapat menciptakan keterbukaan pasien.Asuhan keperawatan spiritual akan terlaksana jika perawat memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi dan memahami aspek spiritual pasien, dan bagaimana keyakinan spiritual dapat memengaruhi kehidupan setiap individu.  Perawat yang memiliki kinerja yang baik atau pengalaman yang baik dapat melakukan pemenuhan kebutuhan spiritual yang baik, tetapi perawat yang memiliki pengalaman atau kinerja yang kurang tidak melakukan pemenuhan kebutuhan spiritual kepada pasien. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap perawat dengan kemampuan pemenuhan kebutuhan spiritual terhadap pasien cemas di ruang  ICU RSU Sundari Medan.Metodologi: Desain penelitian ini bersifat studi cross sectional dengan pendekatan observasional  dengan jumlah responden 39 orang responden perawat di ruang intensive care unitHasil: Berdasarkan hasil penelitian Hubungan pengetahuan perawat dengan kemampuan pemenuhan kebutuhan spiritual terhadap pasien cemas didapatkan p value sebesar .000 (α 0,05). Berdasarkan hasil perhitungan korelasi dengan menggunakan uji Spearman Rank tersebut, dapat dibuktikan bahwa Ha dalam peneltian diterima yaitu terdapat Hubungan pengetahuan perawat dengan kemampuan pemenuhan kebutuhan spiritual terhadap pasien cemas di ruang intensive care unit (icu) RSU Sundari Medan. Kekuatan hubungan dapat dilihat dari nilai r kekuatan hubungan sebesar 0.661 berarti memiliki kekuatan hubungan yang kuat, arah hubungan bernilai positif.Kesimpulan: Pengetahuan perawat dengan kemampuan pemenuhan kebutuhan spiritual terhadap pasien cemas di ruang intensive care unit (icu) RSUSundari Medan adalah kategori Patuh sebanyak 31 orang (88.6%). Dan   hasil penelitian sikap perawat dengan kemampuan pemenuhan kebutuhan spiritual terhadap pasien cemas di ruang intensive care unit (icu) RSU Sundari Medan adalah kategori dilakukan sebanyak 32 orang (91.4%).
Pengaruh Pemberian Terapi Inhalasi Dan Oksigenasi Terhadap Kepatenan Jalan Nafas Pada Pasien Asma Bronkial Di Ruang Rawat Inap RSU Sundari Youlanda Sari; Rina Rahmadani Sidabutar
JURNAL KEBIDANAN, KEPERAWATAN DAN KESEHATAN (BIKES) Vol 2, No 1 (2022): J-BIKES JULI
Publisher : Mata Pena Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (916.775 KB) | DOI: 10.51849/j-bikes.v2i1.27

Abstract

Serangan asma timbul dan dapat berlangsung beberapa menit, beberapa jam, sampai beberapa hari, dan hilang dengan obat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi inhalasi dan oksigenisasi terhadap kepatenan jalan nafas pada pasien asma bronkial. Desain Penelitian ini adalah quasy eksperimen. Penelitian dilakukan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Sundari. Populasi penelitian sebanyak 30 orang yang dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok intervensi 15 orang dan kelompok kontrol 15 orang. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji independent sample t-test pada tingkat kepercayaan 95% (=0,05). Hasil Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa kepatenan jalan nafas pada pasien asma bronkial di Ruang Rawat Inap RSU Sundari pada kelompok intervensi sebagian besar dalam kategori baik 86,7%. Kepatenan jalan nafas pada pasien asma bronkial di Ruang Rawat Inap RSU Sundari pada kelompok kontrol sebagian besar dalam kategori baik 53,3%. Terdapat pengaruh (perbedaan) antara pemberian terapi inhalasi dan oksigenisasi kepatenan jalan nafas pada pasien asma bronkial di Ruang Rawat Inap RSU Sundari, diperoleh nilai t hitung ttabel (2,550 2,048) dan taraf signifikan p= 0,021 0,05. Disarankan kepada perawat di Ruang Rawat Inap RSU Sundari untuk menerapkan terapi inhalasi dan oksigenisasi terhadap kepatenan jalan nafas pasien asma bronkial.
The Effectiveness of Distraction Techniques for Pain in Fracture Patients in Sundari General Hospital, Medan Youlanda Sari; Nurul Haflah; Isty Putri Utami; Abdullah Aziz
Contagion: Scientific Periodical Journal of Public Health and Coastal Health Vol 5, No 2 (2023): CONTAGION
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/contagion.v5i2.15742

Abstract

The impact of fracture is discontinuity and tissue damage. If not treated immediately will cause complications. There needs to be management that can prevent complications. Pain experienced by patients can be known by measuring using a pain scale.  If not treated immediately will cause complications. There needs to be management that can prevent complications. Surgical management includes closed reduction, fixation, open reduction, Open Reduction External Fixation (OREF), and Open Reduction Internal Fixation (ORIF). Distractions have the best effect for short periods of time, for example during invasive procedures or while waiting for analgesics to work. Distraction techniques can be applied to patients with acute pain, chronic pain and anxiety patients. The role of the nurse is to provide physical health services to the patient, namely as a care giver and to the patient's psychological health, namely as an educator. Nurses must be able to provide comfort so that patients avoid pain.  So, nurses should combine pharmacological and non-pharmacological management such as providing distraction techniques according to SOP to reduce pain. This research is a quantitative research with a quasi-experimental research type. With the treatment group by measuring the level of pain before the distraction technique was carried out with the control group by measuring the level of pain after the distraction technique was carried out. Statistical test results showed that there were differences in pain levels before and after the distraction technique was performed with a p value of 0,017 (0.15). Distraction technique is effective for reducing the pain level of post ORIF extremity fracture patients at Sundari General Hospital in Medan. Should be able to apply more distraction techniques as non-pharmacological therapy to reduce pain in accordance with established operational standards. Keywords : Distraction technique, Fracture, Pain