Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pattern Interception of Coffee Plants in The Laboratory Scale Using the Rainfall Simulator with the Quite Heavy – Heavy Rain Intensity Naimah, Lilik Imron; Wirosoedarmo, Ruslan; Rahadi, J. Bambang
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 9, No 3 (2008)
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.194 KB)

Abstract

Hydrology is the science of learning and the provision of movement under and upper water on the earth surface.  There are many events in the hydrological cycles such as infiltration, percolation, run off, evaporation, transpiration, and interception. The interception is the event where rainfall felt on the vegetation of land surface is retained for a moment before evaporation into the atmosphere.  Interception is influenced some factors which are plant species, plant age, canopy shape, canopy with, leaf position. Therefore the existence of the canopy can inhibit rainfall to fall   on the land surface.Research on the interception is still limited. Generally, the value of interception is small, but it highly influences the occurrence of erosion.  This research was conducted to determine the magnitude of interception by simulation model.  The modeling used rainfall simulator as a tool. The objectives of this research were to know the relationship between the amount of rainfall and interception on coffee plants and to know the interception feature pattern of coffee plants using rainfall simulator.  The research used 3 heights of the plants, 3 rain conditions, and 5 densities of the plants (50%, 60%, 70%, 80% and 90%). The data obtained was analyzed by statistical analysis.  It was aimed to determine the relationship between variables assessed. Interception pattern of coffee plants based on density increased as the plant density increased.  The plant density of 90% had the highest interception value for each plant height. The magnitude of interception of coffee plants based on rainfall conditions which were quite heavy (intensity of 66,294 mm/hour), heavy-1 (intensity of 93,116 mm/hour) and heavy-2 (intensity of 133,35 mm/hour), showed the interception increased as the intensity increased.  The interception and precipitation showed positive correlation and logarithmic relationship.Keywords: hydrology, interception, rainfall simulator, simulation
EVALUASI KINERJA SALURAN DRAINASE PEMUKIMAN DENGAN MENGGUNKAN PERANGKAT LUNAK EPA SWMM 5.1 (Studi Kasus Perumahan Sawojajar Kota Malang, Indonesia) Wirosoedarmo, Ruslan; Rahadi, J. Bambang; Tunggul S. H, Alexander; Andi, Nur Syamsi Muhammad
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL FKPT-TPI 2017
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.875 KB)

Abstract

Alih fungsi lahan dari lahan pertanian menjadi lahan permukiman  menyebabkan perubuhan jumlahsaluran drainase, demensi saluran drainase, berkurangnya lahan resapan, perubahan tata guna lahan danmeningkatnya aliran air permukaan. Demikian pula yang terjadi di daerah permukiman Sawojajar Malangyang mempunya luas 283 ha.  Permukiman Sawojajar mempunyai 23 saluran drainase setelah alih fungsi lahan. Menggunakan perangkat lunak EP SWMM 51 untuk membuat pemodelan kinerja kapasitas drainasedan persamaan matematika. Hasil pemodelan didapatkan bahwa dari 23 saluran drainase yang ada maka 10diantaranya tidak dapat menampung air hujan dengan kata lain mengalami banjir pada musim penghujan.Sepuluh saluran yang tidak dapat menampung tersebut adalah C1, C3, C4, C9, C11, C12, C13, C16, C17 danC18 sehingga perlu dilakukan perencanaan ulang demensi supaya tidak terjadi banjir. Perencanaan dilakukan dengan menggunakan kala ulang 10 tahun. Hasil perhitungan di dapatkan Q sebesar 30,14 m3/detik, dan hasil simulasi SWMM sebesar 29,81 m3/detik. Kata kunci: Perencanaan ulang, drainase, EPA SWMM, kala ulang.
Evaluasi Penentuan Tampungan Air untuk Rumah Tangga di Daerah Beriklim Kering ( Studi Kasus di Kelurahan Bonipoi, Kota Kupang – Nusa Tenggara Timur) Gusminanti Kasdi; J. Bambang Rahadi; Bambang Suharto
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (610.768 KB) | DOI: 10.21776/ub.jsal.2017.004.02.5

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu : 1) Untuk menentukan kebutuhan penggunaan air dalam rumah tangga di Kelurahan Bonipoi, Kota Kupang – NTT. 2) Untuk mengetahui tampungan efektif bedasarkan luasan atap rumah sebagai tampungan air hujan. Data yang diperlukan meliputi data pemakaian air rumah tangga per kepala keluarga, data luas bangunan rumah per kepala keluarga dan data curah hujan bulanan. Berdasarkan hasil survei penggunaan air dalam rumah tangga selain air minum secara rata-rata adalah sebagai berikut : rumah kecil sebesar 234 liter/hari atau sebesar 7,02 m3/bulan, rumah sedang sebesar 375 liter/hari atau sebesar 11,24 m3/bulan, dan rumah besar sebesar 342 liter/hari atau sebesar 10,25 m3/bulan. Penggolongan rumah tersebut didasarkan pada asumsi luasan atap. Berdasarkan hasil perhitungan didapat bahwa tampungan efektif untuk rumah kecil sebesar 39,78 m3, untuk rumah sedang sebesar 53,99 m3, sedangkan untuk rumah besar tidak didapatkan tampungan efektif karena luasan atap rumah sangat besar sehingga kurang mampu menampung air ketika terjadi curah hujan minimum.Kata Kunci : Kota Kupang, Iklim Kering, Air, Curah Hujan, Kebutuhan Air