Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Bagaimana Kesetaraan Gender Dalam Meraih Kesempatan Kerja Di Jakarta? Pardomuan Robinson Sihombing; Busminoloan Busminoloan; Sri Murdaningrum
LOMBOK JOURNAL OF SCIENCE Vol 4 No 1 (2022): Lombok Journal of Science
Publisher : LOMBOK JOURNAL OF SCIENCE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana kesetarahan gender dalam meraih kesempatan bekerja di Jakarta. Data yang digunakan bersumber dari Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) Badan Pusat Statistik tahun 2020. Model yang digunakan adalah regresi binomial logistik. Selain itu dalam pemodelan ditambahkan efek teknik Blinder-Oaxaca Decomposition untuk melihat kesenjangan gender. Hasil yang didapat bahwa tidak terjadi ketimpangan yang terlalu besar antara laki-laki dan perempuan dalam kesempatan bekerja dengan nilai ketimpangan 1.03 persen. Umur, pendidikan, status perkawinan berpengaruh terhadap kesempatan kerja baik pada laki-laki maupun perempuan. Jumlah anak dan pelatihan tidak berpengaruh terhadap kesempatan kerja pada laki-laki. Kesetarahan gender perlu dipertahankan bahkan ditingkat agar baik laki-laki dan perempuan memiliki hak akses yang sama baik dalam bidang pekerjaan, pendidikan maupun ekonomi. Keywords: bekerja, gender, kesetaraan, oaxaca
Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas dan Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan di Indonesia di Masa Pandemi 2020 Pardomuan Robinson Sihombing; Widdia Angraini; Busminoloan Busminoloan; Usep Nugraha
Khatulistiwa: Jurnal Pendidikan dan Sosial Humaniora Vol. 2 No. 3 (2022): September : Jurnal Pendidikan dan Sosial Humaniora
Publisher : Amik Veteran Porwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.67 KB) | DOI: 10.55606/khatulistiwa.v2i3.384

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh Indeks Kompensasi Tenaga Kerja (IKTK), Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Indeks Pembangunan Ekonomi Insklusif (IPEI) terhadap Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan (IPK) melalui Indeks Kualitas Pekerjaan (IKP). Data yang digunakan berasal dari Badan Pusat Statistik, Bappenas dan Kemenaker menggunakan data 34 Provinsi Tahun 2020. Model yang digunakan adalah model SEM PLS dengan bantuan software SmartPLS 3.8. Hasil yang didapat IKTK, IPM, IPEI berpengaruh langsung terhadap IKP. Di sisi lain IKTK, IPM, IPEI berpengaruh tidak langsung terhadap IPK melalui IKP. Diperlukan kebijakan-kebijakan yang tepat sasaran dalam meningkatkan kualitas dan pembangunan ketenagakerjaan di Indonesia.
KOMPARASI PERFORMA K-MEANS DAN FUZZY C-MEANS: Studi Kasus: Indeks Pembangunan Ekonomi Inkslusif Indonesia Pardomuan Robinson Sihombing; Yoshep Paulus Apri Caraka Yuda; Busminoloan Busminoloan; Iis Hayyun Nurul Islam
Jurnal Bayesian : Jurnal Ilmiah Statistika dan Ekonometrika Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Bayesian : Jurnal Ilmiah Statistika dan Ekonometrika
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46306/bay.v2i2.35

Abstract

This study aims to test the performance of the K-Means Cluster method with Fuzzy C-Means. The data used is data from the Inclusive Economic Development Index in 34 provinces in Indonesia in 2021. The data is sourced from Bappenas. The optimum number of clusters suggested using the Elbow method technique is as many as 4 clusters. By paying attention to the silouhette value the K-Means method is as good as the Fuzzi C-Means. However, the K-Means method is better than the Fuzzy C-Means model when viewed based on the criteria of smaller AIC and BIC values and a larger R 2. The provinces of Papua and West Papua have negative cluster means values for all variables so it is said that it is still lacking for all pillars of the IEDI. On the other hand, the provinces of DI Yogyakarta and DKI Jakarta have positive cluster means values for all variables so that they are said to be good in terms of the economy and opportunities and access but still have high inequality and poverty. Comprehensive and targeted policies are needed so that inclusive economic development in Indonesia can be evenly distributed and increased every year